Вы находитесь на странице: 1из 35

Laporan Kasus

KETUBAN PECAH
DINI + PEB

Pembimbing : dr. Eko H. Sutanto, Sp.OG


Oleh : Munawaroh Saadah / 2011730068

ANAMNESA (08-06-15)

IDENTITAS PASIEN

Nama
Umur
No. RM
Agama
Alamat
Suku
Pendidikan
Pekerjaan

: Ny. F
: 25 Thn
: 04-695875
: Islam
: Tarikolot 03/03 Cinangsi,
Cikalongkulon
: Sunda
: SD
: Ibu Rumah Tangga

Tgl masuk
Jam masuk

: 08 06 2015
: 18.27 WIB

Nama Suami: Tn. A


Umur
: 27 tahun
Suku Bangsa: Sunda
Agama
: Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh

Keluhan utama
keluar air air dari jalan lahir
Riwayat Penyakit Sekarang
G1P0A0 datang ke UGD RSUD Cianjur
mengaku hamil 9 bulan. Keluar cairan dari
jalan lahir berwarna jernih sejak 1 hari
SMRS. Merasa mules (+), mules dirasakan
hilang timbul yang semakin lama semakin
kuat dan sering. Lendir darah (-), gerakan
janin (+), USG (-), Pandangan kabur (+),
nyeri ulu hati (-), pusing (+).

Riwayat Penyakit Dahulu : Hipertensi


Riwayat Penyakit Keluarga
: Tidak ada
anggota keluarga yang mengalami keluhan yang
sama
Riwayat Pengobatan
: tidak
mengkonsumsi obat-obatan sebelumnya
Riwayat Psikososial
: Pola makan
teratur 3 kali sehari, tidak pernah merokok dan
tidak mengkonsumsi alkohol
Riwayat Operasi

:-

Riwayat Obstetri
Riwayat Kehamilan
HPHT
TP
KB

: G1P0A0
: 04 September 2014
: 11 Juni 2015
: KB pil selama 1 bulan

No

Th
Persalinan

Umur
Hamil

2015
(sedang
hamil)

9 bulan

Jenis
Persalinan

Penolong
Persalinan

Penyulit

BB

Keadaan
Anak

Riwayat Menstruasi

Menarche

Siklus Haid : 28 hari

Lama Haid

: 13 Tahun
Riwayat Pernikahan

Pernikahan ke-

:1

Usia saat Menikah

: 24 tahun

Usia suami

: 26 tahun

Lama Menikah

: 1 tahun

: 8 hari

Dismenorrhea : disangkal

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum
Kesadaran
Tanda-tanda Vital

TD
N
R
S

: Baik
: Composmentis
:

: 140/100 mmHg
: 81 kali/menit
: 21 kali/menit
: 36,5C

Antropometri
BB : 60 Kg
TB : 155 cm

Status Generalis

Kepala

Mata: Konjungtiva anemis (-/-),


Sklera Ikterik (-/-), Refleks
Pupil (+/+), Isokor ka=ki

: Normocephal

Leher
: Pembesaran
KGB (-/-), Pembesaran Tiroid
(-/-)
Thorax
: Normochest,
Gerak Simetris

Paru-Paru : Vesikuler (+/+),


Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)

Jantung : Bunyi I/II murni,


regular

Abdomen : Lihat status obstetri

Ekstremitas : DBN

Status Obstetri
Palpasi : TFU : 31 cm

Pemeriksaan Luar :
Inspeksi:
Wajah : chloasma gravidarum (-)
Thorax : mammae simetris
hiperpigmentasi areola (+)
puting menonjol(+)
Abdomen : Cembung
Striae gravidarum (+)
Linea nigra (+)
Luka post op. (-)

Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV

: bokong
: puka
: kepala
: Divergen

DJJ : 152 x / mnt


(teratur)
TFU : 30 cm
HIS : 3 x 1020 teratur,
sedang
Pemeriksaan Dalam : v/v
t.a.k., porsio tebal lunak,
pembukaan 1 cm, ketuban
(-), kepala H I.

08/06/2015
19:53 WIB
Pemeriksaan

Hasil

Nilai rujukan

Satuan

HEMATOLOGI
Hb

9.8

12-16

g/dL

Ht

31,7

37-47

eritrosit

4.6

4.2-5.4

10 6 /L

leukosit

15.4

4.8-10.8

10 3 /l

trombosit

270

150-450

10 3 /L

URINE
Protein Urine : Positif (+++)

negatif

mg/dl

Resume
G1P0A0 datang ke UGD RSUD Cianjur mengaku hamil 9 bulan. Keluar cairan
dari jalan lahir berwarna jernih sejak 1 hari SMRS. Merasa mules (+), mules
dirasakan hilang timbul yang semakin lama semakin kuat dan sering. Lendir
darah (-), gerakan janin (+), USG (-), Pandangan kabur (+), nyeri ulu hati (-),
pusing(+).
Tanda Vital : TD 140/100 mmHg ; N 81 X/m ; R 21 x/m ; S 36,5C
Pemeriksaan obsetri :
Pemeriksaan dalam : v/v t.a.k.
TFU : 30 cm
porsio tebal lunak
TBJ : (30-11) x 155 = 2945 gram
pembukaan 1 cm

Leopold I : bokong
ketuban (+)

Leopold II : puka
lendir darah (-)

presentasi kepala H 1
Leopold III : kepala
Hasil Lab
Hb : 9,8 gr/dL

Leopold IV : divergen
Leukosit : 15400 L
DJJ : 152 x / menit
protein urine : positif (+++)

Planning

Pasang infus RL 20tpm


Pasang DC (+)
Observasi KU, TTV, DJJ,

Diagnosa
:
G1P0A0 parturient aterm kala I
fase laten + KPD + PEB

His, Pembukaan
Cek Lab rutin + Protein
Urine
Skin test (+), cefo (+) jam
19.00 wib
Alih rawat ruang VK
Kolab dengan dokter advis:
-R/ Terminasi misoprostol
tab FP

LAPORAN PERSALINAN ( TINDAKAN )


Tanggal persalinan : 10 Juni 2015 pukul 06.45 WIB
Jenis persalinan : spontan pervaginam + meconial + PEB
Keadaan ibu pasca persalinan :
- Keadaan umum : baik
- Kesadaran : composmentis
- TD : 140/70 mmHg
- Nadi : 78 x/menit
- Kontraksi uterus : baik
- Perdarahan kala IV : 150 cc
- Plasenta : lahir spontan lengkap, sisa (-), hematoma retroplasenter (-)
Keadaan anak :
- JK : laki-laki
- BB : 2000 gr
- PB : 45 cm
- Lahir hidup

Follow up
Tanggal
09-06-2015

CATATAN

INSTRUKSI

S : pusing (+), mules (+) jam 09.00, gerakan janin (+)

O : TD: 140/90 mmHg


N : 78 x/m
s : 36
R : 20 x/m
DJJ : 148x / m

porsio: tebal lunak


pembukaan 2 cm
pd : v/v t.a.k
Kep H1
HIS (+)

Observasi KU, TTV, DJJ, His,


Pembukaan
Maintenance dose MgSO4
20% 10gr
Metildopa 3 x 500 mg
Misoprostol tab FP (k-2) jam
9.30 WIB
R/ pervaginam

A : G1P0A0 parturient aterm kala I fase laten + PEB +


KPD

11-06-2015

S : t.a.k
O : TD: 150/90 mmHg
N : 72 x/m
S : 36
R : 20 x/m
TFU : 2 jari dibawah pusat
Perdarahan pervaginam (+)
Diuresis : 300 cc/ 10jam
A : P1A0 partus maturus spontan + PEB

- Cek Protein urin


- MgSO4 24 Jam PP
- Cefadroxil 2x 500mg
- Asam mefenamat 3x500 mg
- SF 1x1
- Boleh pulang

PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad functionam

: dubia ad bonam
: dubia ad bonam

PEMBAHASAN

KETUBAN PECAH DINI

Definisi
robeknya selaput korioamnion dalam
kehamilan (sebelum onset persalinan berlangsung)
Dibedakan : (Protap unpad)

1. PPROM (Preterm premature rupture of membranes) ketuban


pecah pada saat kehamilan < 37 minggu
2. PROM (Premature rupture of membranes) ketuban pecah pada
saat umur kehamilan 37 minggu
PROM : pecahnya ketuban sebelum in partu, yaitu bila pembukaan
pada primi < 3cm, dan pada multipara < 5cm (sinopsis obstetri)

Os (G1P0A0 ) mengaku hamil 9 bulan, mengeluh keluar


air-air dari jalan lahir sejak 1 hari SMRS, pada
pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 1 cm

Penyebab terjadinya ketuban


pecah dini adalah :
a. infeksi
b. tekanan intrauterine yang
meninggi
c. kelainan letak
d. disproporsi panggul ibu dan
kepala janin

Pada kasus yang dialami Ny.F,


ada kemungkinan disebabkan
oleh infeksi karena pada
pemeriksaan lab leukosit
meningkat 15.4 10 3 /l (n : 4.810.8 10 3 /l)

cont,,

Pembahasan Resume
KASUS

Teori

Pada pasien ditegakan diagnosis


KPD PROM + PEB dengan tanda
dan gejala yang ditemukan keluar
air-air dari jalan lahir. Usia
kehamilan pasien adalah 37
minggu, gerakan janin masih
terasa dan djj masih ada. Hasil lab
leukosit 15.4 10 3 /l, protein
urine positif (+++)

PROM : pecahnya ketuban


sebelum in partu (umur
kehamilan 37 minggu), yaitu
bila pembukaan pada primi <
3cm, dan pada multipara < 5cm
(sinopsis obstetri)
Preeklamsi berat adalah
timbulnya hipertensi disertai
proteinuri (++ 2) akibat
kehamilan, setelah umur
kehamilan 20 minggu (protap
Unpad).

KASUS

TEORI

Diberikan Cefotaxim inj.

Pemberian antibiotik pada ibu hamil


sebaiknya diberikan kategori A termasuk
didalamnya golongan penicilin
Pada KPD diberikan ampisilin 4x500 mg
atau eritromisin dan metronidazol 2x500
mg selama 7 hari bila tidak tahan
ampisilin. bisa diberi golongan
cefalosporin yg mirip dengan gol
penicilin (yakni mempunyai cincin beta
laktam )
Tidak begitu dianjurkan menggunakan
golongan metronidazol pada pasien KPD
mengingat efek samping teratogenik dan
memacu perubahan pada human
lymphocites Pada bayi, walaupun belum
dibuktikan secara langsung

Untuk pasien di RSUD Cianjur, diberi


golongan cefalosporin yg mirip dengan
gol penicilin (yakni mempunyai cincin
beta laktam ) yaitu cefotaxim
Pemeriksaan penunjang : Lab dan USG
Teori : pemeriksaan penunjang yang
bisa dilakukaan adalah : USG, Nitrazin
test (tes lakmus) merah menjadi biru

Kasus

Teori

Usia kehamilan pasien adalah 37 minggu,


pembukaan 1-2 cm, ketuban pecah dini,
gerakan janin masih terasa dan djj masih
ada. Hasil lab leukosit 15.4 10 3 /l, protein
urine positif (+++)

Teori konservatif : ( menurut sarwono)


32-34 mgg, dirawat selama air ketuban
masih keluar, atau sampai air ketuban tidak
keluar lagi
32-37 mgg, belum inpartu, tidak ada infeksi,
tes busa negatif beri dexametason,
observasi dan terminasi pada usia 37 mnggu
32-37 mgg, sudah inpartu, tidak ada anda
infeksi, beri antibiotik, berikan tokolitik,
dexametason dan induksi sesudah 24 jam
Usia kehamilan 32-37 mgg, ada infeksi, beri
antibiotik dan lakukan induksi

-Dilakukan terminasi kehamilan


-Pada kasus diberikan misoprostol tab PF
-Maintenance dose MgSO4 20% 10gr
-Metildopa 3 x 500 mg

Protap unpad PEB :


a.Dosis awal
4 gr (20 cc MgSO4 20%) dilarutkan
kedalam 100 cc RL, diberikan selama 15-20
menit
b.Dosis pemeliharaan
10 gr (50cc MgSO4 20%) dilarutkan
kedalam 500 cc RL, diberikan dgn kec 1-2
gr/jm (20-30/mnt)

TEORI
Terminasi Kehamilan :
1. Indikasi : missed abortus, Molahidatidosa, KPD,
kehamilan lewat waktu,dll
2. Usia kehamilan > 28 mgu:
- misoprostol 50 ug intravaginal (diulang 1x 6 jam setelah
pemberian pertama
- Tetes oksitosin 5 IU dalam Dextrose 5%, 20 tpm
maksimal 60 tpm untuk primi

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
Ketuban pecah dini adalah robeknya selaput
korioamnionitis dalam kehamilan (sebelum onset
persalinan berlangsung)
Dibedakan : (Protap unpad)
1. PPROM (Preterm premature rupture of membranes) ketuban
pecah pada saat kehamilan < 37 minggu
2. PROM (Premature rupture of membranes) ketuban pecah pada
saat umur kehamilan 37 minggu

Tanda dan gejala


Tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan
ketuban merembes melalui vagina.
Aroma air ketuban berbau manis dan tidak
seperti bau amonial.

Kriteria diagnosis

Umur kehamilan > 20 minggu


Keluar cairan ketuban dari vagina
Pemeriksaan spekulum : terlihat cairan
keluar dari ostium uteri eksternum
Kertas nitrazin merah menjadi biru
Mikroskopis : terlihat lanugo dan verniks
kaseosa

Etiologi & faktor resiko

Belum pasti
Tetapi berbagai faktor ikut serta dalam
kejadian ini adalah :

Infeksi
Selaput ketuban yang abnormal
Defek kromosom
Kelainan kolagen
Faktor predisposisi lain : multipara, malposisi,
disporsisi, inkompeten servix, polihidramnion

PEB

Preeklamsi berat adalah timbulnya


hipertensi disertai proteinuri (++ 2) akibat
kehamilan, setelah umur kehamilan 20
minggu (protap Unpad).

Lanjutan

Faktor resiko

Primigravida
Usia < 20 tahun & > 35 tahun
Hiperteplesentosis
:
mola
hidatidosa,
gemeli, DM, bayi besar
Riwayat
keluarga
pernah
preeklampsia/eklampsia
Penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah
ada sebelum hamil
Obesitas
Gizi kurang, anemia

Kriteria Diagnosis Preeklamsi


Berat

Berat

Tek.diastol 110 mmHg


Proteinuri 2 gr/24 jam atau +2
Kreatinin > 1,2 mg/dl
Trombosit <100.000
LDH meningkat
SGOT & SGPT meningkat
Sakit kepala atau ggn visus
Nyeri epigastrium yang menetap
Edema paru disertai sianosis
Sindroma HELLP (hemolysis, elevated liver
enzyme low platelets)

Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan preeklamsi

Mencegah terjadinya eklamsi


Anak harus lahir dengan kemungkinan
hidup yang besar
Persalinan harus dengan trauma yang
sedikit-dikitnya
dengan
upaya
menghindari
kesulitan
pada
kehamilan/persalinan berikutnya
Mencegah hipertensi yang menetap

Pengobatan medisional
Infus RL
Pemberian MgSO4
4 gram (20 cc MgSO4 20%) dilarutkan ke dalam
100 cc RL, diberikan selama 15-20 menit
10 gram (50 cc MgSO4 20%) dalam 500 cc RL,
diberikan 1-2 gram/jam (20-30 tetes/mnt)
Obat anti hipertensi
Hidralazin 5 mg i.v
Nifedipin
10 mg dapat diulang 30 menit
(maksimal 120 mg/24 jam)
Labetalol 10 mg i.v
Klonidin 1 amp dilarutkan dalam NaCl 10 cc

Daftar Pustaka

Bagian Obstetri dan Ginekologi RSHS. Pedoman Diagnosis dan


Terapi Obstetri dan Ginekologi RSHS. Bagian Pertama (Obstetri).
2005. Bandung : RSHS
Cunningham, F. Gary. Williams Obstetry. Edisi 23 Jilid 1. 2010.
Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC
Prawirohardjo, Sarwono : Hipertensi Dalam Kehamilan dalam Ilmu
Kebidanan, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2008.
Wagner, K Lana. Diagnosis and Management of Preeclampsia.
diambil dari situs http://www.aafp.org/afp/20041215/2317. html
diterbitkan pada 15 December 2004 diakses pada 8 April 2013

October 16, 2016

STASE OBGYN RSUD CIANJURFAKULTAS KEDOKTERAN UMJ

34

Terima Kasih

Вам также может понравиться