Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
FAUZAN HAMID
15360424
Pembimbing:
dr. H. Anwar Siregar, Sp.OG
LATAR BELAKANG
DEFINISI ENDOMETRIOSIS
Endometriosis didefinisikan sebagai adanya jaringan
endometrium yang tumbuh diluar dari jaringan
uterus.
Endometriosis ini dapat ditemukan di antara serabut
otot miometrium (adenomiosis atau endometriosis
uteri) atau di berbagai lokasi di rongga panggul
Endometriosis dapat muncul, namun sangat jarang,
pada wanita postmenopause, dan biasanya terjadi
pada wanita usia reproduktif.
ANATOMI UTERUS
ANATOMI OVARIUM
PATOGENESIS
PATOGENESIS
Jaringan
peritoneum
parietalis
berpotensial
mengalami
transformasi
metaplasia
menjadi jaringan
histologi
yang
tidak
dapat
dibedakan
dari
endometrium
normal.
Teori ini
menjelaskan
kasus
endometrios
is tanpa
adanya
menstruasi,
seperti pada
wanita
premenarch
e dan
menopause.
PATOGENESIS
3. Teori Imunologik
PATOGENESIS
KLASIFIKASI ENDOMETRIOSIS
Endometriosis
Interna (adenomiosis
uteri)
Endometriosis Ovarium
Endometriosis Retroservikalis
Endometriosis tuba
Endometriosis Ekstragenital
LOKALISASI
GEJALA KLINIS
Dismenorea
Dispareunia
Diskezia atau nyeri pada saat defekasi
Endometriosis pada kandung kencing ( gangguan
miksi dan hematuria pada waktu haid)
Gangguan haid dan siklusnya
Ada korelasi yang nyata antara endometriosis
dan infertilitas. (30% - 40% wanita dengan
endometriosis mengalami infertilitas)
DIAGNOSIS ENDOMETRIOSIS
ANAMNESIS
Keluhan utama : nyeri (nyeri saat haid, nyeri
pelvis)
Nyeri pelvik kronis yang disertai infertilitas
Riwayat dalam keluarga sangat penting untuk
ditanyakan karena penyakitin bersifat diwariskan.
DIAGNOSIS ENDOMETRIOSIS
ANAMNESIS
Keluhan utama : nyeri (nyeri saat haid, nyeri
pelvis)
Nyeri pelvik kronis yang disertai infertilitas
Riwayat dalam keluarga sangat penting untuk
ditanyakan karena penyakitin bersifat diwariskan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
Laboratorium
Pemeriksaan
Radiologi
Pemeriksaan
Laparoskopi
Pemeriksaan
Histopatologi
Pemeriksaan Laparoskopi
Lesi endometriosis pada cavum douglasi dan sebelah kanan dari lig.sakrouterina
Penatalaksanaan Endometriosis
Penanganan medis
Penatalaksanaan Endometriosis
Terapi Pembedahan
Komplikasi Endometriosis
Infertilitas
Nyeri pelvis kronik
Adhesi
Ruptur kista
Adanya fibrosis dan jaringan parut obstruksi kolon
dan ureter (Lobo, 2007)
Ruptur endometrioma peritonitis
Prognosis Endometriosis
Nama
Jenis kelamin
Umur
Identitas suami
Nama suami : Tn. D
: Ny. J
: Perempuan
: 31 Tahun
Agama : Islam
Status
Suku
: Jawa
Pekerjaan
: Wiraswasta
: Menikah
Pendidikan
: SLTA
No. RM : 25-34-74
Tanggal masuk
Pukul
: 02-08-2016
: 19.40 WIB
: Menikah
: Islam
Suku : Mandailing
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SLTA
Alamat
: Perumahan Mandala, Jalan Selam
IV
ANAMNESIS
Ny. J, P2A0, 31 tahun, Jawa, Islam, Wiraswasta, SLTA,
i/d Tn. D, 30 tahun, Mandailing, Islam, SLTA,
Wiraswasta, Perumahan Mandala, Jalan Selam IV.
Pasien datang ke RSU Haji Medan pada tanggal 02
Agustus 2016, pukul 19.40 WIB, dengan:
KU : Perut sakit dan dirasakan sampai perut sebelah kanan
bawah.
Telaah : Pasien datang dengan keluhan perut sakit dan
dirasakan sampai perut sebelah kanan bawah dirasakan sejak 1
tahun yang lalu. Keluhan disertai nyeri punggung sewaktu haid.
Pada haid hari 1 dan 2 darah yang keluar berbentuk gumpalan.
Haid tidak teratur (-), nyeri saat haid (+) tidak berkurang dengan
pemberian obat. Nyeri saat bersenggama (-), riwayat
perdarahan di luar haid (-). BAK dan BAB (+) Normal.
: (-)
: (-)
Riwayat Haid
Menarche : 11 tahun
Siklus haid : Teratur, 28 hari
Haid terakhir : 18-07-2016
Lama haid : 3 hari dengan 2 kali ganti pembalut/hari
Dismenorhea : (+)
Metrorrhagia : (-)
Menorrhagia : (-)
Spotting : (-)
Darah beku
: (-)
Contact bleeding : (-)
Climacterium : (-)
Keputihan
Jumlah : (-)
Warna : (-)
Bau : (-)
Konsistensi: (-)
Gatal (Pruritus vulvae) : (-)
Riwayat
Perkawinan :
Umur kawin : Menikah 1 kali, Istri
: 19 tahunSuami : 18
tahun
Lama perkawinan : 12 tahun
Kemandulan : (-)
Frigiditas/Vaginismus : Tidak ditanyakan
Libido : Tidak ditanyakan
Frekwensi coitus : Tidak ditanyakan
Orgasmus : Tidak ditanyakan
Dispareunia : Tidak ditanyakan
Riwayat
B. STATUS GENERALISATA
B. STATUS GENERALISATA
- Mamae
Membesar
: (-) Secret
: (-)
Hiperpigmentasi : (-) Tumor-tumor : (-)
Colostrums
: (-) Tegang : (-)
- Abdomen :
Membesar
: (-) Shitting Dullness : (-)
Simetris / Asimetris : Simetris Meteorismus : (-)
Soepel : (+) Asites: (-)
Defense Musculaire : (-)
Peristaltik Usus : (+) N
Hepar: DBN Tumor : (-)
Lien : DBN
Ekstremitas : Akral hangat (+), edema (-/-)
C. Status Ginekologis
Hematologi
Darah rutin Nilai Nilai Rujukan
Satuan
Hemoglobin
11,2 12 16
g/dl
Hitung eritrosit 4,5 3,9 - 5,6
10*5/l
Hitung leukosit 6800 4,000- 11,000
/l
Hematokrit 35,5 36-47
%
Hitung trombosit 357.000
150,000-450,000
Index eritrosit
MCV 81,0 80 96
MCH 27,5 27 31
MCHC 32,3 30 34
fL
pg
%
/l
%
%
%
%
%
%
mm/jam
< 140
mg/dL
USG TAS
Kandung
V. DIAGNOSA SEMENTARA
Endometriosis
Bilateral
Rencana Operasi BSO a/i Endometriosis
Bilateral, tanggal 03/08/2016 Pukul: 08.00
WIB
Lapor Supervisor dr. Khaidir, Sp.OG
VI. PENATALAKSANAAN
IVFD
RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
Inj. Gentamycin 80 mg/12 jam
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
PERSIAPAN OPERASI
Tanggal 02-08-2016
SL :
A : Endometriosis Bilateral
P : Operasi terjadwal
LAPORAN OPERASI
Diagnosa
Bilateral.
Terapi:
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
Inj. Gentamycin 80 mg/12 jam
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
2.) 15 menit
TD : 120/70 mmHg
HR : 72 x/menit
RR : 16 x/menit
T : 36,0 oC
L/O : Tertutup verban,
kesan kering
P/V
: (-)
3.) 15 menit
TD : 120/70 mmHg
HR : 88 x/menit
RR : 16 x/menit
T : 36,0 oC
L/O : Tertutup verban,
kesan kering
P/V
: (-)
4.) 15 menit
TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,0 oC
L/O : Tertutup verban,
kesan kering
P/V
: (-)
5.) 30 menit
TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/menit
RR : 24 x/menit
T : 36,0 oC
L/O : Tertutup verban,
kesan kering
P/V
: (-)
6.) 30 menit
TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/menit
RR : 24 x/menit
T : 36,0 oC
L/O : Tertutup verban,
kesan kering
P/V
: (-)
SL :
Sens :
Anemis : (-/-)
Compos mentis
Ikterik : (-/-)
TD : 120/80
mmHg
Dyspnoe : (-)
HR : 84 x/menit Sianosis : (-)
RR : 20 x/menit Oedem : (-)
T : 36,7 oC
: IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
Inj. Gentamycin 80 mg/12 jam
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
R : AFF infus dan Terapi oral (05-08-2016)
Terapi Lanjut
Mobilisasi bertahap
SL :
Sens :
Anemis : (-/-)
Compos mentis
Ikterik : (-/-)
TD : 100/70
mmHg
Dyspnoe : (-)
T : 37,2 oC
SL :
Sens :
Anemis : (-/-)
Compos mentis
Ikterik : (-/-)
TD : 110/70
mmHg
Dyspnoe : (-)
T : 36,0 oC
SL :
Sens :
Anemis : (-/-)
Compos mentis
Ikterik : (-/-)
TD : 110/80
mmHg
Dyspnoe : (-)
T : 36,5 oC
SL :
Sens :
Anemis : (-/-)
Compos mentis
Ikterik : (-/-)
TD : 110/70
mmHg
Dyspnoe : (-)
T : 36,0 oC
TERIMA KASIH
^_^