Вы находитесь на странице: 1из 28

HORMON

KELOMPOK 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Achmad Rodiansyah
Ainul Fitria Mahmudah
Rina Fiji Lestari
Sugi Hartono
Woro Ayu Ambarwulan
Zauhara Faiqohtun Wuriana

NO .1A

Sistem saraf dan sistem


hormon
Faktor pembeda
Sistem saraf
Sistem hormon

Mediator molekul/bentuk
sinyal

Neurotransmitter(aliran
listrik) yang dilepaskan
secara lokal dalam
menanggapi impuls saraf

Hormon dikirim ke seluruh


jaringan tubuh oleh darah
berupa senyawa kimia

Sisi mediator aksi

Melepaskan dan
menerima(prosinaps)
reseptor di sinaps

Jauh dari sisi


pengeluarannya, mengikat
reseptor pada di sel target
melalui pembuluh darah

Target sel

Jaringan otot, sel kelenjar


dan neuron lainnya

Sel tertentu di seluruh tubuh

Kecepatan

Milisecond (sangat cepat)

Second atau kam bahgan


sampai berhari-hari
( Lambat )

Durasi dalam aksi

Umumnya singkat
(milidetik)

Umumnya lama (dari detik


ke hari)

Bentuk susunan sinyal


hormon
Tersusun dari dua jenis
1. Larut dalam senyawa lipid
a. Steroid hormon
b. Tyroid hormon
c. Gas nitric Oxide
2. Larut dalam senyawa air
a. Asam amino (protein
hormon)
b. polimer asam amino
( hormon protein peptida)
c. eicosanoid horomon

Media sirkulasi hormon


Hormon yang dikeluarkan
dari sel sekretori akan
menjadi cairan interstitial
kemudian masuk ke dalam
darah.
Hormon lokal mempunyai
distribusi secara lokal tanpa
memasuki aliran darah.
Hormon lokal yang
bekerja pada sel tetangga
disebut paracrine
Hormon lokal yang
bekerja pada sel itu
sendiri disebut autocrine
4

NO. 1B
1. Dopamin Neurotransmitter
yang terbentuk di otak dan organ
tubuh lain
Sebagai fungsi neurotransmitter : di
saraf pusat memiliki peran dalam
daya ingat, proses belajar,
mengatur pergerakan dan emosi
Sebagai fungsi hormon : dilepaskan
oleh hipotalamus yang dapat
menghambatpelepasan prolaktin
dari hipofisis gland. Dapat
menghambat pengeluaran asam
lambung dan dapat meningkatkan
insulin dan glukagon ginjal

2. Norepinefrin pemancar rangsang


di saraf otonom dan saraf perifer
Dikatakan fungi sebagai
neurotransmiter : dapat
mempengaruhi jantung dan kontraksi
otot
Dikatakan fungsi sebagai hormon :
karena diekskresikan oleh kelenjar
adrenal dan bekerja dengan
adrenalin untuk kontraksi jantung
sebagai respon aktivitas
6

3. Epinefrin
Fungsi sebagai neurotransmitter :
pemacu hubungan antara neuron
dengan otot jantung dan neuron
dengan otot polos bronkus
Fungsi sebagai hormon : diproduksi ketika
stres di kelenjar adrenal yang
mempengaruhi dalam pembentukan
hormon adrenalin sehingga dapat
mempengaruhi denyut jantung
,tekanan darah ,emosi dan keringat .
7

No. 1 C

Perbedaan Pengendalian Homeostasis


Sistem Saraf Dan Sistem Hormon
Sistem Saraf

Merupakan salah satu dari dua system pengatur atau


control utama tubuh. Secara umum, system ini mengontrol
dan mengkoordinasikan aktifitas tubuhyang memerlukan
respon cepat. System ini sangat penting terutama untuk
mendeteksidan mencetuskan reaksi terhadap berbagai
perubahan di lingkungan internal. Selain itu, system ini akan
bertanggung jawab atas fungsi lain yang lebih tinggi yang
tidak seluruhnya ditujukan untuk mempertahankan
homeostasis, misalnya kesadaran, ingatan, dan kreatifitas.

Sistem Endokrin
Merupakan system kontrol utainnya. Secara umum,
kelenjar-kelenjarpenghasil hormone pada system endokrin
mengatur aktifitas yang lebih mementingkan daya tahan
(durasi) daripada kecepatan. System ini terutama penting
untuk mengontrol konsentrasi zat-zat gizi dan dengan

Next.....

1. Impuls saraf terutama membawa sinyal dalam


saraf, sedangkan hormon bertindak sebagai sinyal
kimia dalam sistem endokrin.
2. Sinyal saraf dikirimkan sepanjang saraf, dan
dikendalikan oleh sistem saraf pusat sedangkan
hormon yang ditransmisikan melalui aliran darah
dan dikendalikan oleh kelenjar endokrin.
3. Secara umum, hormon memiliki kecepatan efek
lebih lambat sementara sinyal saraf memiliki
transmisi cepat.
4. Sinyal saraf umumnya berumur pendek,
sedangkan pengaruh hormonal adalah tahan lama.
5. Pada transmisi saraf, sangat sedikit jenis
koordinator kimiawi yang disebut neurotransmitter
9
yang terlibat, yang disekresikan hanya ke jaringan

Kerja Hormon Dalam


Mempengaruhi Sel Target
Hormon hanya akan bertindak pada bagian tubuh
jika itu cocok . Hormon dapat dianggap sebagai kunci,
dan situs target (seperti organ) telah membentuk
gembok pada dinding sel khusus. Jika hormon sesuai
dengan dinding sel, maka akan bekerja.
Respon yang terjadi dalam kaitannya dengan sistem
endokrin tergantung baik dari hormon maupun sel
targetnya. Bermacam sel target berespon secara
berbeda pada hormon yang sama. Contohnya adalah
insulin. Jika sel targetnya adalah sel hati, insulin akan
menstimulasi sintesis glikogen sementara di sel
adiposa, insulin menstimulasi sintesis trigliserida.

10

NO.
2b
Persinyalan kimiawi oleh hormon adalah fungsi dari sistem
endokrin (endocrine system), salah satu dari dua sistem
dasar untuk kmunikasi dan regulasi diseluruh tubuh.
Walaupun hormon tertentu mengalir keseluruh tubuh melalui
darah, namun hormon tersebut hanya berpengaruh pada sel
khusus yang disebut sel target. Hormonhormon dan molekulmolekul persinyalan yang lain memicu respons dengan
berikatan ke protein-protein reseptor spesifik dalam atau
pada sel-sel target. Hanya sel-sel yang memiliki reseptor
untuk molekul hasil sekresi tertentulah yang merupakan selsel target; sel-sel yang lain tidak responsif terhadap molekul
tersebut. Molekul-molekul yang digunakan dalam persinyalan
seringkali di klasifikasikan berdasarkan tipe sel penyekresi
dan rute yang diambil oleh sinyal dalam mencapai targetnya.

11

Komunikasi antarsel
melalui molekul-molekul
hasil sekresi
Dalam persinyalan endokrin,
molekul-molekul
hasil
sekresi
berdifusi kedalam aliran darah dan
memicu respons dalam sel-sel
target dimanapun di dalam tubuh.

Dalam persinyalan neuroendokrin,


neurohormon berdifusi ke dalam
aliran darah dan memicu respons
di
dalam
sel-sel
jaringan
targetdimana pun di dalam tubuh.

Dalam persinyalan parakrin,


molekul-molekul
hasil
sekresi
berdifusi secara lokal dan memicu
respons dalam sel-sel tetangga.

Dalam
persinyalan
sinaptik,neurontransmiter
berdifusi melintasi sinapsis dan
memicu respons didalam sel-sel
jaringan terget (neuron, otot, atau
kelenjar).

dalam persinyalan autokrin,


molekul-molekul
hasil
sekresi
berdifusi secara lokal dan memicu
respons di dalam sel-sel yang
menyekresikannya.

12

NO.
2b
Umumnya, suatu sel target mempunyai 2000
sampai 10.000 reseptor untuk suatu hormon
tertentu.
Bila
suatu
hormon
atau
neurontransmiter ada dalam jumlah berlebihan,
jumlah
reseptor
dapat
berkurang
(tidak
mencukupi).
Pengaruh
ini
disebut
down
regulation (regulasi rendah).
Bila suatu hormon atau neurontransmiter
jumlahnya sedikit, jumlah reseptor dapat
meningkatkan proses ini disebut sebagai up
regulation (regulasi tinggi).
13

No 2c
Hormon yang mengalir dalam darah dan bekerja
pada sel target jauh disebut hormon edar atau
endokrin. Hormon yang bekerja pada sel target
dekat dengan tempat pnglepasan disebut hormon
lokal. Hormon lokal biasanya cepat tidak giat.
Hormon edar dapat tetap hidup dalam darah dan
menggunakan pengaruhnya pada beberapa menit
atau kadang-kadang beberapa jam setelah sekresi.
Pada saatnya, hormon edar dinonaktifkan oleh hati
dan diekskresikan oleh ginjal. Apabila ada
kegagalan ginjal atau hati, berlimpahya hormon
dalam darah dapat menyebabkan persoalan baru.
14

NO .3
Mekanisme umpan balik negative
(negative feedback) yaitu produksi
suatu hormon yang dipengaruhi
oleh hormon lain yang dihasilkan
oleh kelenjar endokrin. Misalnya
hormon tiroksin yang dihasilkan
oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid
hanya akan aktif mensekresi
tiroksin apabila dirangsang oleh
TSH (thyroid stimulating hormone)
yang dihasilkan oleh
adenohipofisis. Sedangkan
adenohipofisis hanya dapat
menghasilkan TSH jika dirangsang
oleh TRF (tryrotropin releasing
factor) yang dihasilkan oleh
hipotalamus.

15

NO .4
PENGGIATAN RESEPTOR INTRASELULER
Hormon tiroid dan steroid dengan mudah melewati
membran plasma karena larut dalam lemak
Masuknya hormon ke sel target akan mengikat dan
menggiatkan suatu reseptor intraseluler yang terletak
didalam nucleus
Reseptor yang digiatkan kemudian mengubah
ekspresi gen dan mempengaruhi gen khusus DNA inti
Karena DNA direkam, membentuk RNA duta baru,
meninggalkan inti dan masuk sitoplasma
Di sitoplasma RNA duta mensintesis protein baru pada
ribosom yang biasanya berupa enzim.

16

PENGGIATAN RESEPTOR MEMBRAN


PLASMA
Hormon katekolamin, peptide, dan protein tidak larut lemak
karena itu tidak dapat berdifusi melalui lapisan ganda
pospolipid membran plasma untuk mengikat pada reseptor
intraseluler
Reseptor hormon ini adalah pada permukaan luar membran
plasma
Hormon hanya dapat mengantarkan pesannya pada membran
plasma disebut kurir pertama
Diperlukan kurir kedua untuk untuk mengantarkan pesan di
dalam sel tempat respon rangsangan hormon berada.
Kurir kedua ini adalah AMP siklik . AMP siklik disintesis dari
ATP, enzim yang mengkatalis pembentukan AMP siklik adalah
adenilat siklase yang terikat pada permukaan dalam membran
plasma

17

AMP siklik sebagai kurir kedua berfungsi untuk mengubah


fungsi sel
Dalam sistem kurir kedua AMP siklik, reseptor hormon
tidak berhubungan langsung pada siklase adenilat.
Molekul yang disebut protein G, menghubungkan reseptor
reseptor permukaan luar membran ke molekul adenilat
siklase pada permukaan dalam membran
Pengikatan hormon pada reseptor menggiatkan beberapa
molekul G, yang seterusnya menggiatkan molekul adenilat
siklase
AMP siklik tidak langsung menghasilkan respon fisiologi,
tetapi menghasilkan enzim yang disebut protein kinase
Setiap AMP siklik dapat menggiatkan satu protein kinase,
yang selanjutnya dapat bekerja pada ratusan/ribuan
molekul substrat
Beberapa kinase memfosforilasikan dan menggiatkan satu
enzim kunci yang diperlukan untuk pemecahan glikogen

18

19

NO. 6

NEUROHIPOFISIS dan ADENOHIPOFISIS


Hipofisis memiliki 2 lobus yang secara anatomis dan fungsional
berbeda, hipofisis posterior dan hipofisis anterior. Hipofisis
posterior terdiri dari jaringan saraf dan karenanya juga dinamai
neurohipofisis. Hipofisis anterior terdiri dari jaringan epitel
kelenjar dan karenanya juga dinamai adenohipofisis (adeno

berarti kelenjar).

Secara fungsional dan anatomis, hipofisis posterior


sebenarnya hanya perpanjangan dari hipotalamus.Hipofisis
posterior sebenarnya tidak mengahsilkan hormon apapun.
Bagian ini hanya menyimpan dan, setelah mendapat
rangsangan yang sesuai mengeluarkan dua hormon peptida
kecil, vasopresin (ADH) dan oksitosin.

Tidak
seperti
hipofisis
posterior,
hipofisis
anterior
membentuk hormon sendiri yang kemudian akan dibebaskan
dalam darah. Berbagai populasi sel dalam hipofisis anterior
mengeluarkan enam hormon peptida utama.

20

Hormon Neurohipofisis :
1. Vasopresin (hormon antidiuretik, ADH) memiliki 2 efek : (1) meningkatkan retensi H 2O
oleh ginjal (efek antidiuretik) dan (2) menyebabkan kontraksi otot polos arteriol (efek
presor pembuluh).
2. Oksitosin merangsang kontraksi otot polos uterus untuk membantu mengeluarkan
janin selama persalinan dan hormon ini juga merangsang penyemprotan (ejeksi) susu
dari kelenjar mamalia (payudara) selama menyusui
Hormon Adenohipofisis :
3. Hormon pertumbuhan (Growth Hormone, GH, Somatotropin) pertumbuhan tubuh
keseluruhan dan metabolisme intermediat.
4. Thyroid-stimulating hormone (TSH, tirotropin) sekresi hormon tiroid dan
pertumbuhan kelenjar tiroid.
5. Hormon adrenokortikotropik (adrenocorticotropic hormone, ACTH, adrenokortikotropin)
sekresi kortisol oleh korteks adrenal dan pertumbuhan korteks adrenal
6. Follicle-stimulating hormone (FSH) pada wanita merangsang pertumbuhan dan
perkembangan folikel ovarium, tempat berkembangnya ovum atau sel telur serta
mendorong sekresi hormon estrogen oleh ovarium. Pada pria untuk produksi sperma.
7. Luteinizing hormone (LH) pada wanita pembentukan korpus luteum penghasil
hormon di ovarium setelah ovulasi serta mengatur hormon estrogen dan progesteron.
Pada pria merangsang sel interstisium Leydig di testis untuk mengeluarkan hormon
testosteron sehingga memiliki nama alternatif interstisial cell-stimulating hormone
(ICSH).
8. Prolaktin (PRL) perkembangan payudara dan produksi air susu pada wanita. Fungsi
ada pria belum jelas.

21

NOHormon yang berperan dalam


7 perkembangan metamorfosis

serangga

HORMON
OTAK
Hormon
otak
disebut
juga
ecdysiotropin,
disimpan
didalam corpora
cardiace.

HORMON
EKDISON
hormon

molting
hormon
(Ekdison)
dihasilkan
oleh
kelenjar
protoraks, yaitu suatu
segmen pada tubuh
serangga
yang
mempunyai pasangan
kaki
terdepan
dari
ketiga pasangan kaki
terdepan
serangga,
oleh karena itu maka
hormon
ini
juga
dinamakan
hormon

HORMON JUVENILE
hormon juvenil
(JH)
dihasilkan
oleh
corpora
allata,
yaitu
sepasang
kelenjar
endokrin
yang
terletak
di
dekat otak

22

Ketiga hormon tersebut


berfungsi untuk mengatur
proses metamorfosis:
Hormon otak disekresikan
oleh bagian otak, dan
pelepasannya dipengaruhi
oleh
faktor
makanan,
cahaya, atau suhu. Selain
itu hormon otak berfungsi
memicu sekresi hormon
ekdison dan hormon juvenil.
Hormon ekdison perfungsi
pada pengaturan proses
pergantian kulit (ekdisis).
Hormon juvenil berperan
berperan menghambat dan
mengontrol
metabolisme
agar tidak terlalu cepat
dewasa.

23

MEKANISME:
Sel-sel neurosekretori didalam otak menggunakan suatu hormon otak
(Ecdysiotropin), hormon ini merangsang kelenjar protoraks untuk
menghasilkan
ecdyson.
Selanjutnya
ecdyson
ini
merangsang
pertumbuhan dan menyebabkan epidermis menggetahkan suatu kutikula
baru yang menyebabkan dimulainya proses pengelupasan kulit (molting).
Selain oleh pengaruh ecdyson, maka proses pengelupasan kulit dan
pertumbuhan juga dipengaruhi oleh hormon juvenile. Jika konsentrasi
hormone juvenil relatif lebih tinggi daripada ecdyson maka akan
merangsang perkembangan larva, dan mencegah proses pembentukan
pupa. Ecdyson secara kontinu dihasilkan sampai pengelupasan kulit
menjadi dewasa, ecdyson berperan merangsang sintesa RNA dan protein
yang diperlukan pada proses pembentukan kepingankepingan imaginal.
Pada serangga dewasa tidak terdapat ecdyson untuk pengelupasan kulit,
karena kelenjar-kelenjar protoraknya sudah
mengalami degenerasi
setelah metamorfosis, namun corpora allata akan menggetahkan hormon
juvenil kembali setelah pengelupasan kulit pendewasaan. Hormon juvenil
rangsangan-rangsangan sensoris memegang peranan penting
ini akan dalam
mempengaruhi
metabolisme
protein
lemak, contoh
serta
pengetahuan
hormon-hormon
padadan
serangga.
membentuk protein-protein vitelogenik(protein kuning telur)
pada kepik (kutu) penghisap darah (Rhodnius), harus
menghisap darah dulu sebelum dapat berganti kulit,
mengembangkan tubuh karena darah yang dihisap, darah
tersebut merupakan stimulus yang mengakibatkan terjadinya
24

NO
8

Regenerasi pada
Planaria
MEKANISME:

1. Periode penyembuhan luka


diawali dari tepi luka dengan penyebaran epidermis dari tepi luka yang
akan menutupi permukaan yang terluka. Penyebarannya dengan cara
gerakan amoeboid sel-sel yang tidak melibatkan pembelahan mitosis sel.
Akan tetapi sekali penutupan selesai, sel-sel epidermis berproliferasi
untuk menghasilkan masa sel yang berlapis-lapis dan membentuk
sebuah tudung berbentuk kerucut pada ujung anggota badan. Struktur
tersebut dikenal dengan Apical epidermis cap.

2. Periode penghancuran jaringan (histolisis)


Setelah proses penutupan luka, proses lain yang sangat penting dalam
regenerasi adalah
terjadinya dediferensiasi jaringan-jaringan yang berdekatan dengan
permukaan luka, dediferensiasi didahului dengan histolysis jaringanjaringan didalam puntung secara besarbesaran. Jaringan yang telah
terdiferensiasi seperti otot, tulang rawa, tulang ikat, matriks,
interselulernya hancur dan melepaskan individu sel-sel mesenkhim yang
25
merupakan sel-sel awal dari jaringan yng telah berdiferensiasi tersebut.

3. Periode pembentukan blastema


Sel-sel mesenkhim yang dilepaskan selama diferensiasi tertimbun di
bawah epidermis, sel-sel berproliferasi cepat dan menyebabkan epidermis
menjadi semakin menonjol. Masa sel-sel mesenkhim ini dinamakan
blastema regenerasi

4. Diferensiasi dan morfogenesis


Jaringan pertama yang berdiferensiasi dari blastema adalah tulang rawan.
Mula-mula muncul pada ujung tulang sejati dan terjadi penambahan
secara progresif pada distal bagian ujungnya, ketika konstruksi tulang
menjadi sempurna rangka yang telah beregenerasi berubah menjadi
tulang. Berikutnya otot terbentuk disekitar tulang rawan. Sedangkan
pembuluh darah tidak jelas pada tahap konstruksi awal, serabut saraf
yang terpotong pada saat amputasi segera aksonnya tumbuh ke luka dan
merekontruksi
pola-pola
persarafan.
Dibagian
luar
terjadi
perubahanperubahan bentuk puntung anggota yang semula menyerupai
kerucut, selanjutnya mulai memipih dorsoventral pada bagian ujungnya,
bagian pipih menunjukkan tanda-tanda jari awal yakni korpus atau tarsus
rudimen yang dinamakan plat kaki atau tangan. Selanjutnya pola-pola
pembentukan jari-jari yang progresif dimana segera jari-jari sederhana
muncul, terpisah satu sama lainnya. Akhirnya anggota tubuh sempurna
terbentuk dan berfungsi normal.
26
regenerasi juga dipengaruhi oleh sistem endokrin, hormon pituitri

Hormon yang terlibat dalam


regenerasi:

Regenerasi juga dipengaruhi oleh sistem endokrin, hormon pituitri


berperan hanya selama tahap awal regenerasi yakni pada saat
penyembuhan luka dan dideferensiasi, maka dengan demikian
pertumbuhan blastema dan diferensiasi tidak,memerlukan persediaan
hormon pituitri yang terus-menerus
Hormon tiroksin mempercepat morfogenesis pada tahap blastema

27

Sekian Terimakasih

28

Вам также может понравиться