Вы находитесь на странице: 1из 11

Kerajaan Gunung

Sahilan
Kab.Kampar
Kec. Gunung sahilan

Disusun Oleh:

Drs. ZAIFUL

Awal Berdirinya Kerajaan Gunung


Sahilan...

Kerajaan Gunung Sahilan berdiri pada


awal abad ke 16 sebagai kerajaan dengan
raja pertama adalah Raja Bujang Sati yang
merupakan
anak
Raja
Pagaruyung.
Semenjak berdiri sampai berintegrasi
dengan NKRI, Kerajaan Gunung Sahilan
diperintah oleh 12 orang Raja dengan gelar
Raja : Tengku yang dipertuan Besar.

Wilayah Kerajaan Gunung


Sahilan

Kerajaan
Gunung
Sahilan
memiliki wilayah
yang
meliputi
seluruh
Rantau
Kampar
Kiri.
Secara
adat
Rantau
Kampar
Kiri Memiliki dua
daerah
Besar
yaitu
daerah
Rantau
Daulat
dan
Rantau
Andiko.

Istana Gunung sahilan


Tampak Depan.

Lanjutan>>
Rantau Daulat adalah adalah
daerah pusat Kerajaan yang
terdiri dari Mentulik, sijawi-jawi,
simalinyang,
sungai
pagar,
Gunung
sahilan,
subarak,
lipatkain dan lubuk cimpur.
Sedangkan
Rantau
andiko
adalah
daerah
4
khalifah
dimudiak
yaitu,
Kekhalifaan
Kuntu,
Ujung
Bukit,
Batu
Songgan, Dan Loedai.

khalifah
1)Daerah
Kehalifaan4
Loedai
di
berpusat di Koto Loedai
dengan Khalifahnya Dt.
Maharajo Besar
2) Kekhalifaan Batu
Songgan berpusat
dikenegerian batu
songgan dengan
Khalifanya Dt Godang
3) Kekhalifaan Ujung Bukit
berpusat di Tg Belit
dengan Khalifah Dt
Bendaharo
4) Kekhalifaan Kuntu yang
berpusat di Negeri Kuntu

dimudiak:

Istana Gunung Sahilan


Tampak Belakang

Istana Gunung Sahilan tampak


Dari samping

Istana Gunung Sahilan tampak


Dari balakang

Istana Gunung Sahilan tampak Dari Depan

Sistem Pemerintahan Adat...


Kedudukan tertinggi dalam pemerintahan adat
adalah sultan. Sebagaibagai raja, ia adalah
penguasa tertinggi di bidang politik, adat, agama,
ekonomi, budaya, dan lain sebagainya.
Seseorang yang telah dinobatkan menjadi raja
berarti telah memenuhi syarat-syarat
kepemimpinan menurut adat, seperti telah
dewasa, berakal budi, adil dan bijaksana, berilmu
(tahu akan undang-undang, dan hukum adat,
serta paham akan agama), berwibawa, terampil
dalam ilmu bela diri dan ilmu kebatinan, dan ahli
perang.
Dalam melaksanakan pemerintahan, sultan/raja
dibantu oleh seorang khadi untuk bidang agama.

Raja Kerajaan Gunung Sahilan


1) Raja I (1700-1740) Tengku Yang Dipertuan
(TYD) Bujang Sati
2. Raja II (1740-1780) TYD Elok
3. Raja III (1780-1810) TYD Muda
4. Raja IV (1810-1850) TYD Hitam
5. Raja V (1850-1880) TYD Abdul Jalil
6. Raja VI (1880-1905) TYD Daulat
7. Raja VIII (1930-1941)Tengku Sulung.

Cerita Mistis di Kerajaan Gunung Sahilan


Istana Kerajaan Gunung Sahilan ini tidak
hanya memiliki keindahan bangunan yang
bercirikan kerajaan melayu, namun
kekuasaan mistik pun kuat "di dalam istana
ini tersimpan sebuah payung kerajaan yang
apa bila dibuka maka daerah gunung
sahilan akan turun hujan, juga sebuah guci
yang pada musim kemarau terisi penuh,
tapi ketika musim hujan gucinya kosong,
kata masyarakat setempat yang
menyakininya.

RANGKUMAN...
Kerajaan Gunung Sahilan berdiri sendiri sebagai Kerajaan
Berdaulat setelah runtuhnya Kerajaan Pagaruyung pada awal abad
ke 18 Masehi akibat perang paderi.
Kerajaan Gunung Sahilan diperintah mulai dari raja Bujang Sati
sampai Raja Tengku Sulung.
Di Kerajaan Gunung Sahilan terdapat 4 daerah Khalifah.
Sistem adat-istiadat Kerajaan Gunung Sahilan adalah sistem adat
Kerajaan Pagaruyung yang sudah dipengaruhi oleh ajaran Islam.
Secara ilmiah historis Kerajaan Gunung Sahilan mengakui
kekuasaan Kerajaan Hindia Belanda pada tahun 1905 dan kerajaan
Gunung Sahilan berakhir setelah
bergabung dengan NKRI.

Sekian :

Вам также может понравиться