Вы находитесь на странице: 1из 20

Sosialisasi Stabilisasi Kegagalan Lereng

di Desa Merangin, Kecamatan Kuok,


Kabupaten Kampar, Provinsi Riau

Oleh: Catur Cahyaningsih


(B.Sc), M.Sc

PENGERTIAN TANAH LONGSOR

Tanah Longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan,


bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah
atau keluar lereng.
Tanah longsor (landslides) merupakan suatu peristiwa yang biasa terjadi pada
lereng-lereng alam (natural slopes) maupun pada lereng buatan manusia (man
made slopes).
Peristiwa ini merupakan bencana alam yang memiliki frekuensi sangat tinggi
pada akhir musim penghujan sehingga peristiwa longsoran sering sekali
dikaitkan dengan hujan.

B. Jenis Jenis Tanah


Longsor

1. Longsoran Translasi
Longsoran ini terjadi karena
bergeraknya massa tanah
dan batuan pada bidang
gelincir berbentuk rata atau
menggelombang landai.
2. Longsoran Rotasi
Longsoran rotasi muncul
akibat bergeraknya massa
tanah dan batuan pada
bidang gelincir berbentuk
cekung.

3. Pergerakan Blok
Pergerakan blok terjadi karena
perpindahan batuan yang
bergerak pada bidang gelincir
berbentuk rata.
TRANSLASI BLOK BATU

4. Reruntuhan Batu
Runtuhan Batu terjadi saat
sejumlah besar batuan atau
material lain bergerak ke
bawah dengan cara jatuh
bebas.
Biasanya longsoran ini terjadi
pada lereng yang terjal sampai
menggantung.
Sering terjadi di derah pantai.
Runtuhan batu-batu besar

5. Creep Tanah
Longsor jenis ini bergerak
lambat serta jenis tanahnya
berupa butiran kasar dan halus.
Longsoran ini hampir tidak
dapat dikenali. Setelah
beberapa lama terjadi
longsoran jenis rayapan, posisi
tiang-tiang, pohon-pohon, dan
rumah akan iring ke bawah.
6. Aliran bahan rombakan
Longsoran jenis ini terjadi
ketika massa tanah bergerak
didorong oleh air dan terjadi di
sepanjang lembah yang
mencapai ratusan meter
jauhnya.
Kecepatannya bergantung pada
kemiringan lereng-volume air,
dan jenis materialnya.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANAH


LONGSOR (SAINTIFIK)

KELERENGAN
TEKSTUR TANAH
PERMEABILITAS TANAH
KETEBALAN SOLUM TANAH
PELAPUKAN BATUAN
KONDISI DINDING TERJAL
PENGGUNAAN LAHAN
KERAPATAN VEGETASI
STRUKTUR PERLAPISAN BATUAN
DRAINASE

A. FAKTOR ALAM
1. Kondisi Geologi Batuan Lapuk , sisipan dan
kemiringan batuan .
2. Iklim Curah hujan yang tinggi.
3. Keadaan Topografi Lereng yang curam.
4. Keadaan Air Drainase kurang.
5. Getaran yang disebabkan oleh gempa bumi

B. FAKTOR MANUSIA
1. Pemotogan tebing pada penambangan batu
dilereng yang terjal.
2. Penggundulan hutan.
3. Sistem pertanian yang buruk.
4. Budidaya kolam ikan diatas lereng.

TANDA TANDA TERJADINYA TANAH


LONGSOR
1. Muncul retakan-retakan di lereng
( biasanya setelah hujan)
2. Munculnya mata air baru secara
tiba-tiba
3. Tebing jatuh dan kerikil mulai
berjatuhan
4. Runtuhnya bagian tanah dalam
jumlah besar
5. Pohon/tiang banyak yang miring

TAHAPAN MITIGASI BENCANA TANAH


LONGSOR
PEMETAAN
DAERAH RAWAN
BENCANA

PEMANTAUAN
DAERAH
RAWAN
BENCANA

SOSIALISASI
KEPADA
MASYARAKAT
SEKITAR

PENYELIDIKAN
PENANGGULANGA
N DAERAH RAWAN
BENCANA

PEMERIKSAAN
PASCA
BENCANA

G. CARA MENGHINDARI BAHAYA TANAH


LONGSOR
1. Jangan mencetak sawah dan membuat kolom
pada lereng diatas pemukiman.
2. Buatlah terasering pada lereng yang terjal
bila membangun pemukiman.
3. Segera menutup retakan tanah dan
dipadatkan agar air tidak masuk kedalam
dalam melalui retakan.
4. Jangan melakukan penggalian dibawah lereng
terjal.

Metode Penanganan
1. Drainase Permukaan
Membuat drainase permukaan seperti parit terbuka,
dapat mereduksi genangan air dan untuk mengontrol
aliran air permukaan dalam zona berpotensi longsor.
Selokan terbuka juga digunakan untuk memindahkan
aliran air yang akan masuk ke dalam zona tanah tidak
stabil. Pembuatan selokan di zona tidak stabil harus hatihati karena dapat menambah parah zona tersebut.
2. Pengalihan Air Permukaan
Aliran air permukaan di zona longsor, dapat dialihkan
dengan cara menggali parit di sekitar puncak lereng.
Selain itu saluran drainase yang dasarnya dilindungi batu,
geotekstil, dan pipa-pipa drainase dapat digunakan untuk
memotong aliran air bawah tanah, sehingga tanah tidak
mengalir ke zona yang tidak stabil.
3. Shotcrete
Tujuan pokok dari shotcrete atau penyemenan adalah
untuk perlindungan lereng dari infiltrasi air hujan yang
masuk ke dalam tanah. Bahan yang digunakan adalah
sama dengan campuran beton, namun agregatnya tidak

PENCEGAHAN TANAH
LONGSOR

PENCEGAHAN TANAH
LONGSOR

1
6

A very costly slope protection measure bored-pile retaining wall


strengthened with ground anchors. Kundasang Sabah.

Rubble wall

1
7

Shotcrete

Lack of expert s
supervision note the
overhanging loose
blocks which are going
to be blanketed by the
shotcrete!

1
8

..Selepas beberapa bulan/tahun, paras air bawah tanah semakin turun dan
penurunan tekanan air boleh melambatkan atau memberhentikan
pergerakan gelinciran tanah.

TERIMAKASIH

Вам также может понравиться