Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SEISMIK
KELOMPOK 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kelemah
an
Keunggul
an
Dapat mendeteksi
variasi baik lateral
maupun kedalaman
dalam parameter fisis
yang relevan, yaitu
kecepatan seismik
Dapat menghasilkan
citra kenampakan
struktur di bawah
permukan
Dapat dipergunakan
untuk membatasi
kenampakan stratigrafi
dan beberapa
kenampakan
pengendapan
Respon pada penjalaran
gelombang seismik
bergantung dari
densitas batuan dan
konstanta elastisitas
lainnya. Sehingga,
setiap perubahan
konstanta tersebut
(porositas,
Sejarah
Teori Dasar
Jenis
Instrumentasi
Akusisi Data
Pengolahan
Data
Interpretasi
SEJARAH
ROBERT MALLET
Eksperimen seismik aktif
pertama kali dilakukan pada
tahun 1845 oleh Robert Mallet,
seorang geophysicist asal Dublin,
Irlandia yang oleh kebanyakan
orang dikenal sebagai bapak
seismologi instrumentasi. Mallet
mengukur waktu transmisi
gelombang seismik, yang dikenal
sebagai gelombang permukaan,
yang dibangkitkan oleh sebuah
ledakan. Mallet meletakkan
sebuah wadah kecil berisi
merkuri pada beberapa jarak dari
sumber ledakan dan mencatat
waktu yang diperlukan oleh
merkuri untuk be-riak.
ANDRIJA MOHOROVICIC
Pada tahun 1909,
Andrija Mohorovicic,
seorang seismologis asal
Kroasia,
menggunakan waktu jalar
dari sumber gempa bumi
untuk eksperimennya dan
menemukan keberadaan
bidang batas antara
mantel dan kerak bumi
yang sekarang disebut
sebagai Moho.
Zhang Heng
Pada zaman Dinasti Han Timur Tiongkok,
sering terjadi gempa bumi di ibukota
Luoyang dan daerah sekitarnya. Menurut
catatan buku sejarah, selama 50 tahun
dari tahun 89 hingga 140, pernah terjadi
30 kali gempa bumi di daerah tersebut.
Maka rakyat setempat sangat takut.
Kemudian seorang ilmuwan bernama
Zhang Heng melakukan penelitian
bidang gempa bumi tersebut. Akhirnya
pada tahun 132, Zhang Heng berhasil
membuat alat pertama yang dapat
meramalkan gempa bumi di Tiongkok
bahkan di seluruh dunia
Palmieri
Beberapa abad kemudian
pada tahun 1855, Luigi
Palmieri dari Italia
merancang sebuah
Seismometer merkuri.
Seismometer buatan
Palmieri ini memiliki
tabung berbentuk U diisi
dengan merkuri dan
disusun di sepanjang titiktitik kompas
Seismometer Palmieri
John Milne
Kemudian pada tahun
1880, John Milne seorang
ahli seismologi dan
geologi berkebangsaan
Inggris menemukan
seismograf modern
pertama. Alat ini
merupakan sebuah
seismograf pendulum
horizontal sederhana,
sebuah mesin yang
mencatat getaran yang
terjadi dengan gerakan
tiba-tiba di sepanjang
TEORI DASAR
Gelombang Seismik
Tegangan
Regangan
TEORI
DASAR
GELOMBANG SEISMIK
Gelombang
merupakan
fenomena
perambatan usikan atau gangguan sifat fisis
suatu medium yang merambat pada
medium di sekitarnya.
Sedangkan
gelombang
seismik
merupakan
gelombang
mekanis
yang
merambat dari satu tempat ke tempat lain
dengan
bumi
sebagai
mediumnya.
Perambatan gelombang ini bergantung pada
sifat elastisitas batuan.
GELOMBANG SEISMIK
Gelombang seismik dapat ditimbulkan
dengan dua metode yaitu metode aktif dan
metode pasif.
1. Metode aktif adalah metode penimbulan
gelombang seismik secara aktif atau
disengaja menggunakan gangguan yang
dibuat oleh manusia, biasanya digunakan
untuk eksplorasi.
2. Metode pasif adalah gangguan yang muncul
terjadi secara alamiah, contohnya gempa.
GELOMBANG SEISMIK
Jejak perambatan gelombang seismik di
dalam tanah dapat didefinisikan sehingga
dengan mengamati waktu perambatan
gelombang dari titik sumber ke beberapa
geophone yang berjarak tertentu dari
source, akan dapat diketahui kecepatan
gelombang pada setiap lapisan batuan di
bawah permukaan beserta ketebalan dan
kedalamannya.
GELOMBANG SEISMIK
Gelombang seismik termasuk dalam gelombang
elastik karena medium yang dilalui yaitu bumi
bersifat elastik. Oleh karena itu sifat penjalaran
gelombang seismik bergantung pada elastisitas
batuan yang dilewatinya.
Teori lempeng tektonik telah menjelaskan
bagaimana pergerakan dari lempeng bumi.
Pergerakan lempeng bumi menyebabkan batuan
terdeformasi atau berubah bentuk dan ukuran
karena
adanya
pergerakan
antar
lempeng.
Deformasi akibat bergerakan lempeng ini berupa
tegangan (stress) dan regangan (strain).
TEGANGAN (STRESS)
Tegangan (Stress) didefinisikan sebagai gaya
persatuan luas. Tegangan merupakan perbandingan
dari besar gaya terhadap luas dimana gaya
tersebut dikenakan. Gaya yang dikenakan tegak
lurus terhadap benda maka tegangan tersebut
normal, jika gaya berarah tangensial terhadap luas
maka tegangan tersebut tegangan geser, dan jika
tidak tegak lurus maupun paralel maka gaya
tersebut dapat diuraikan kekomponen yang paralel
dan tegak lurus terhadap elemen luas. Persamaan
matematis dari tegangan adalah
REGANGAN (STRAIN)
Benda elastis yang mengalami stRess maka akan terdeformasi
Gelombang
Badan/Body
Wave
Gelomba
ng P
Gelomba
ng S
Gelombang
Permukaan/Sur
face Wave
Gelomba
ng
Rayleigh
Gelomba
ng Love
GELOMBANG BADAN/BODY
WAVE
Gelombang badan adalah gelombang
yang menjalar dalam media elastik dan arah
perambatannya keseluruh bagian di dalam
bumi. Berdasarkan gerak partikel pada
media dan arah penjalarannya gelombang
dapat dibedakan menjadi gelombang P dan
gelombang S
GELOMBANG P
Gelombang
P
disebut
dengan
gelombang
kompresi/gelombang
longitudinal.
Gelombang
ini
memiliki kecepatan rambat paling besar dibandingkan
dengan gelombang seismik yang lain, dapat merambat
melalui medium padat, cair dan gas. Persamaan dari
kecepatan gelombang P adalah sebagai berikut
GELOMBANG P
GELOMBANG P
GELOMBANG S
Gelombang
S
disebut
juga
gelombang
shear/gelombang
transversal.
Gelombang
ini
memiliki cepat rambat yang lebih lambat bila
dibandingkan dengan gelombang P dan hanya
dapat merambat pada medium padat saja.
Gelombang S tegak lurus terhadap arah rambatnya.
Persamaan dari kecepatan Gelombang S adalah
sebagai berikut
GELOMBANG S
GELOMBANG
PERMUKAAN/SURFACE WAVE
Gelombang permukaan merupakan salah satu
gelombang seismik selain gelombang badan.
Gelombang ini ada pada batas permukaan medium.
Berdasarkan pada sifat gerakan partikel media
elastik,
gelombang
permukaan
merupakan
gelombang yang kompleks dengan frekuensi yang
rendah dan amplitudo yang besar, yang menjalar
akibat adanya efek free surface dimana terdapat
perbedaan sifat elastik (Susilawati, 2008). Jenis dari
gelombang permukaan ada dua yaitu gelombang
Rayleigh
dan gelombang Love.
GELOMBANG RAYLEIGH
Gelombang Rayleigh merupakan gelombang
permukaan yang orbit gerakannya elips tegak lurus
dengan permukaan dan arah penjalarannya.
Gelombang jenis ini adalah gelombang permukaan
yang terjadi akibat adanya interferensi antara
gelombang tekan dengan gelombang geser secara
konstruktif. Persamaan dari kecepatan gelombang
Rayleigh adalah sebagai berikut
GELOMBANG RAYLEIGH
GELOMBANG RAYLEIGH
GELOMBANG LOVE
Gelombang Love merupakan gelombang
permukaan yang menjalar dalam bentuk
gelombang transversal yang merupakan gelombang
S horizontal yang penjalarannya paralel dengan
permukaannya (Gadallah and Fisher, 2009).
GELOMBANG LOVE
GELOMBANG SEISMIK
MEKANISME PENJALARAN
GELOMBANG SEISMIK
HUKUM SNELLIUS
Ketika gelombang seismik melalui lapisan batuan
dengan impedansi akustik yang berbeda dari lapisan
batuan yang dilalui sebelumnya, maka gelombang akan
terbagi. Gelombang tersebut sebagian terefleksikan
kembali ke permukaan dan sebagian diteruskan
merambat dibawah permukaan. Penjalaran gelombang
seismik mengikuti Hukum Snellius yang dikembangkan
dari Prinsip Huygens, menyatakan bahwa sudut pantul
dan sudut bias merupakan fungsi dari sudut datang dan
kecepatan gelombang. Gelombang P yang datang akan
mengenai permukaan bidang batas antara dua medium
berbeda akan menimbulkan gelombang refraksi dan
refleksi (Hutabarat, 2009).
HUKUM SNELLIUS
HUKUM SNELLIUS
Sebagian energi gelombang akan dipantulkan
sebagai gelombang P dan gelombang S, dan
sebagian lagi akan diteruskan sebagai gelombang P
dan gelombang S (Hutabarat, 2009). Hukum
Snellius dapat dinyatakan dalam persamaan
sebagai berikut
PRINSIP HUYGENS
Prinsip Huygens menyatakan bahwa setiap titik
pada muka gelombang merupakan sumber bagi
gelombang baru. Posisi dari muka gelombang
dalam
dapat
seketika
ditemukan
dengan
membentuk garis singgung permukaan untuk
semua
wavelet
sekunder.
Prinsip
Huygens
mengungkapkan
sebuah
mekanisme
dimana
sebuah pulsa seismik akan kehilangan energi
seiring dengan bertambahnya kedalaman (Asparini,
2011).
PRINSIP HUYGENS
PRINSIP FERMAT
Gelombang menjalar dari satu titik ke titik lain
melalui jalan tersingkat waktu penjalarannya.
Dengan demikian jika gelombang melewati sebuah
medium
yang
memiliki
variasi
kecepatan
gelombang seismik, maka gelombang tersebut akan
cenderung melalui zona-zona kecepatan tinggi dan
menghindari zona-zona kecepatan rendah (Jamady,
2011).
MEKANISME PENJALARAN
GELOMBANG SEISMIK
Dalam memahami perambatan gelombang seismik di dalam medium,
dilakukan beberapa asumsi dengan maksud agar penjabaran
matematisnya lebih mudah, dan pengertian fisisnya lebih sederhana
namun hasilnya masih mendekati dengan kondisi riilnya. Asumsi-asumsi
tersebut antara lain
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan
gelombang seismik dengan kecepatan yang berbeda-beda.
Makin bertambah kedalamannya, batuan lapisan akan semakin kompak.
Panjang gelombang seismik < ketebalan lapisan bumi. Hal ini
memungkinkan setiap lapisan yang memenuhi syarat tersebut akan
dapat terdeteksi.
Perambatan gelombang seismik dapat dipandang sebagai sinar,
sehingga mematuhi hukum-hukum dasar lintasan sinar di atas.
Pada bidang batas antar lapisan, gelombang seismik merambat dengan
kecepatan pada lapisan di bawahnya.
Kecepatan gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman
Seismik
Refraksi
Seismik
Refleksi
Microseism
ic
Perbanding
an
Definisi dan
Tujuan
SEISMIK
REFRAKSI
Metode
Survei
SEISMIK REFRAKSI
Metode
geofisika
aktif
yang
memanfaatkan
perambatan
gelombang
elastik dari suatu sumber buatan (ledakan,
pukulan, dsb) di permukaan. Gelombang
kemudian berpropagasi melalui medium
batuan di bawah permukaan dan sebagian
energinya dibiaskan kembali ke permukaan
dan direkam oleh pengamat.
SEISMIK REFRAKSI
Metode seismik refraksi bertujuan untuk :
Mendeteksi struktur geologi di bawah permukaan
dangkal, misalnya patahan.
Menentukan kedalaman di bawah sumber pada
medium dua lapis atau lebih yang horizontal
maupun miring.
Menentukan jenis batuan berdasarkan kecepatan
gelombang yang merambat dalam batuan
tersebut.
Palmer
GRM
Plus Minus
Hagiwara
METODE HAGIWARA
Metode
seismik
refraksi
untuk
menentukan
kedalaman
dengan
menggunakan waktu tempuh dari sumber ke
receiver.
Jumlah
minimal
shot
yang
dilakukan untuk metode ini sebanyak dua
kali yaitu near shot dan far shot.
METODE HAGIWARA
Persamaan umum yang dipakai pada metode
Hagiwara:
2hp cosi
TAP TBP
TAP
v1
v1
hp
(TAP TBP TAB )
2 cosi
METODE HAGIWARA
Persamaan untuk menghitung v2:
METODE HAGIWARA
Persamaan untuk menghitung kedalaman do tiap
geofon:
v1
hP
(TAP T ' AP )
cosi
v1
hP
(TBP T ' BP )
cosi
METODE PLUS-MINUS
Metode ini biasanya digunakan pada lapisan bawah
yang berundulasi. Metode ini juga disebut dengan
Metode Hagedoorn
METODE PLUS-MINUS
Metode ini digunakan untuk lapisan
berundulasi. Persamaan yg diapakai:
yang
sesuai
dengan
TDE
ZG
Z tan
) 2(
G
)
2
v1 cos
v2
METODE PLUS-MINUS
Dengan menggunakan sin = v1/v2 dan sedikit
manipulasi aljabar, maka persamaan sebelumnya
menjadi:
T 2ZG
v v
v1v2
2
2
2
1
METODE PLUS-MINUS
Sehingga T+ dapat digunakan untuk menghitung
kedalaman pada tiap geofon(tegak lurus refektor)
seperti dinyatakan dalam persamaan:
ZG
T v1v2
2 v v
2
2
2
1
METODE PLUS-MINUS
Dengan memanfaatkan jalur raypath juga, makan
diperoleh bentuk yang lebih bermakna dari T-.
) 2(
)
v1 cos
v2
v2
METODE PLUS-MINUS
2Za
2x 2Za tan
v1 cos v2
v2
2Za
v22 v12 2x
v1v2
v2
METODE GRM
GRM atau Generalized Reciprocal Method
merupakan teknik yang dikembangkan dari
metode plus-minus.
Metode
GRM
dapat
menghitung
kedalaman dengan menggunakan sepasang
gelombang yang dipilih ketika meninggalkan
permukaan lapisan pada lokasi yang sama.
METODE GRM
GRM lebih banyak menggunakan receiver
dibandingkan metode plus-minus
Banyak estimasi kedalaman yang dibuat pada
tiap titik, menggunakan jarak antara X dan Y
yang berbeda.
Kita harus memilih jarak optimal XY
METODE GRM
METODE GRM
Fungsi analisis kecepatan refraktor:
AY AG XY / 2
BX AB AG XY / 2
METODE GRM
Fungsi waktu-kedalaman diberikan sebagai berikut:
tG zjG
j1
(Vm Vj )
VmVf
METODE GRM
Jarak optimum dari XY(XYops) berhubungan
dengan ketebalan lapisan zjG dan kecepatan
seismik Vj dan Vm dengan:
n1
Dimana sin=Vj/Vn
Diberikan nilai dari Xyops, rata-rata kecepatan
(V) dari semua lapisan diatas refraktor(lapisan
n) diberikan sebagai berikut:
METODE PALMER
Metode yang menggunakan dua buah receiver
diantara dua buah sumber. Misalnya sumber
pertama A dan sumber kedua D, receiver pertama B
dan receiver kedua C.
METODE PALMER
Wave front yang mencapai B dan C juga
perpotongan pada titik E pada refraktor.
Kita dapat menginterpretasi survei refraksi
reverse dengan memilih titik yang sesuai dari
kurva waktu kebalikan dan asli
METODE PALMER
METODE PALMER
Untuk menentukan titik pada refraktor, pilih waktu
misalnya tB3, seperti yang kita lihat pada kurva
waktu tempuh merupakan waktu datang pada
posisi B3
Kita hitung waktu korespomdem tC3 untuk
persebaran reverse, dimana pada kurva waktu
reverse menunjukkan waktu datang saat C3
METODE PALMER
Gunakan kecepatan apparent Vd dan Vu daidapat
dari kemiringan dari kurva waktu tempuh, untuk
mencari sudut dari B3 dan C3.
Pada posisi B3
V1
sini1d
Vd
V1
i1d arcsin
Vd
posisi CV31
Padasini
1u
Vu
V1
i1u arcsin
Vu
METODE PALMER
Untuk masalah yang lebih rumit dimana refraktor
bukan sumbu dari permukaan, titik waktu tempuh
tidak berbentuk garis lurus (undulasi).
Kita gunakan prosedur untuk menganalisis kurva
garis ini jadi kita dapat menenrukan lokasi titik
yang berundulasi.
METODE PALMER
METODE PALMER
Misal titik yang ingin dianalisis tB3
merupakan waktu datang pada posisi B3.
yang
METODE PALMER
Kemiringan dari garis tersebut 1/VB3 memberikan
kita kecepatan apparent pada lokasi tersebut.
V1
siniB3
VB3
V1
iB3 arcsin
VB3
METODE PALMER
Dengan cara yang sama kita tentukan sudut pada
posisi C3 dari kemiringan garis singgung pada
kurva waktu tempuh di posisi C3,
V1
siniC3
VC3
V1
iC3 arcsin
VC3
METODE PALMER
Dengan
mengulang
prosedur
ini
menggunakan nilai waktu tempuh lainnya,
kita dapat mencari perpotongan dari
beberapa pasang dari gelombang depan
untuk mendeskripsikan refraktor yang
berundulasi
SEISMIK
REFLEKSI
Definisi dan
Tujuan
Metode
Parameter
Akuisisi
SEISMIK REFLEKSI
Metode geofisika aktif
yang
memanfaatkan
perambatan
gelombang
elastik dari suatu sumber
buatan (ledakan, pukulan,
dsb)
di
permukaan.
Gelombang
kemudian
berpropagasi
melalui
medium batuan di bawah
permukaan dan sebagian
energinya
dipantulkan
kembali ke permukaan dan
direkam oleh pengamat.
SEISMIK REFLEKSI
Tujuan utama dari suatu survei seismik refleksi
adalah memberikan informasi mengenai geologi
bawah permukaan.
Metode seismik refleksi ini dapat dikelompokkan
menjadi dua:
Seismik dangkal (shallow seismic reflection)
yang umumnya digunakan dalam eksplorasi
batu bara dan bahan tambang lainnya.
Seismik dalam yang umum digunakan untuk
eksplorasi daerah prospek hidrokarbon.
SEISMIK REFLEKSI
Waktu (t) yang dibutuhkan oleh sinyal untuk sampai
ke detektor adalah :
Untuk satu lapisan :
2h
t
V1
SEISMIK REFLEKSI
2h1
t
1
V1
V2
dimana kecepatan rambat dan waktu dapat
diketahui, sehingga ketebalan masing-masing
lapisan dapat dihitung.
PERBANDINGAN SEISMIK
REFRAKSI DAN SEISMIK REFLEKSI
SEISMIK REFRAKSI
SEISMIK REFLEKSI
Pengamatan
refraksi
membutuhkan lokasi sumber dan
penerima yang kecil, sehingga
relatif murah dalam pengambilan
datanya
Prosesing refraksi relatif simpel
dilakukan kecuali proses filtering
untuk memperkuat sinyal first
berak yang dibaca
Karena pengambilan data dan
lokasi yang cukup kecil, maka
pengembangan
model
untuk
interpretasi tidak terlalu sulit
dilakukan seperti metode geofisika
lainnya
PERBANDINGAN SEISMIK
REFRAKSI DAN SEISMIK REFLEKSI
SEISMIK REFRAKSI
SEISMIK REFLEKSI
Pengukuran
seismik
pantul
menggunakan offset yang lebih
kecil
Seismik
pantul
dapat
bekerja
bagaimanapun
perubahan
kecepatan
sebagai
fungsi
kedalaman
Seismik pantul lebih mampu melihat
struktur yang lebih kompleks
Seismik
pantul
merekan
dan
menggunakan
semua
medan
gelombang yang terekam
Bawah permukaan dapat tergambar
secara langsung dari data terukur
MIKROSEISMIK
Mikroseismik adalah gelombang seismik mikro
yang diakibatkan adanya pergerakan di bawah
permukaan bumi dengan magnitudo rendah
hampir tidak terasa di permukaan dan sifat
kejadiannya lokal.
Perbedaan waktu tempuh gelombang P dan S
antara 0.2-2.6 detik karena sifat kejadiannya lokal
Durasinya sekitar 10 detik
MIKROSEISMIK
Dalam menentukan lokasi sumber mikroseismik
dapat dilakukan dengan menggunakan
perhitungan hiposenter dengan mengetahui
waktu tiba gelombang P dan S yang terekam di
permukaan
Pengaplikasian filter pada data mikroseismik
sangat diperlukan untuk mengurangi noise
MIKROSEISMIK
Hasil perekaman data mikroseismik menghasilkan
tiga komponen, yaitu:
arah verktikal (Z)
arah Utara-Selatan (NS)
arah Timur-Barat (EW)
MIKROSEISMIK
MicroSeismic, Inc memanfaat mikroseismik yang
disebut dengan Passive Emission Tomography
(PSET).
PSET berfungsi untuk mentranmisikan data ke
pusat rekaman dan processing, dimana aka
dianalisis sifat reservoir dan kondisi geologinya
MIKROSEISMIK
Ada tiga fungsi dari teknologi PSET yang mulai
dikembangkan, dinataranya:
Monitoring reservoir
Monitoring dan Mapping fracture
Mendeteksi adanya sesar
MIKROSEISMIK
Montoring reservoir: untuk memantau sumur
ketika sumur tersebut diinjeksi fluida, uap, atau
CO2 seperti teknik Enhanced Hydrocarbon
Recovery yang dilakukan pada sumur-sumur tua
MIKROSEISMIK
Monitoring dan mapping fracture: hal ini
digunakan untuk memantau geometri fracture,
pola aliran fluida, dan perkembangan fracture.
MIKROSEISMIK
Mendeteksi sesar: mikroseismik dapat melihat
diskontinuitas dan patahan akibat aliran fluida.
Informasi sesar juga diperlukan dalam kinerja
reservoir karena dapat mengubah arah migrasi
hidrokarbon
INSTRUMENTASI
Seismomet
er
Vibroseis
Geophone
Hydrophon
e
Seismic
Source
Controller
Alat
Akuisisi
Microseism
ic
Daftar
Harga
Seism
ometer
Fitur:
Struktur all in one memungkinkan pengukuran
tanpa kabel
Menu operasional ditampilkan pada layar LCD
Data mudah ditransfer dari SD memory card ke PC
Pengukuran waktu sinkron antar alat, koreksi jam
di alat, dan akuisisi informasi posisi bisa dilakukan
oleh gps
Program khusus SeisImager/MT NEO tersedia
unuk analisis data
Dengan modul komunikasi wireless, berbagai
setting alat dan konfirmasi data dimungkinkan
dengan komunikasi wireless
Fisik
Dimensi
Berat
Sistem
Suhu operasional
Suhu penyimpanan
-30 c 60 c
Kelembapan
5 90 % (non-condensing)
Case
Sumber tenaga
Konsumsi
Sensortenaga
(Servo-Accelerometer)
6W (tanpa modul wireless)
11W (dengan modul
wireless)
Resolusi
1 uG
Sensitivitas
2 V/G
Range
+/- 4 G
Akuisisi data
Input channels
1 ch atau 3 ch (1 ch : vertikal, 3 ch :
vertikal & horizontal)
Sampling Time
Impedansi input
1 M
Frequency band
0.1 200 Hz
Dynamic range
120 dB
A/D converter
Recording mode
Format data
Format biner
Media recording
Fitur:
Kecepatan gelombang elastik dapat didapat
dengan mudah
Desain kecil mudah dibawa bawa
Dilengkapi digital display sederhana
Menggunakan 4 baterai ukuran AA
Spesifikasi
Time display
0-99.9 msec
Akurasi waktu
Gain
74 dB (maks)
Karakteristik frekuensi
50 500 Hz
Tenaga
4 baterai AA
Ukuran
Berat
OYO McSEIS-SW
Fitur:
Kecil, ringan, dan konsumsi daya rendah
Case splash proof
Software kontrol dapat diguakan pada laptop
Program khusus, SeisImager/SW & SeisImager/2D
tersedia untuk analisis data
Jumlah channel
24 ch
Impedansi input
20K, 0.02 uF
Gain
24dB atau 36 dB
Rentang frekuensi
1.75Hz 8 KHz
Resolusi A/D
24 bit
Sampling rate
Panjang data
Pre-trigger
256 kata
Trigger delay
0 9.999 msec
Format data
SEG2
Tujuan penyimpanan
data
Transfer data
Tenaga
Konsumis daya
15 W atau diatasnya
Suhu operasional
-30 70 C
Dimensi
Berat
+/- 3.8 kg
Kebutuhan memori
512 MB
500 MB
Lain-lain
Terminal ethernet
DAQlink 3
Sistem MEGADAQ,
menyambungkan beberapa
DAQlink 3 menjadi satu sistem
Electrical
A/D
Anti-Alias Filters
Tipe Filter
Sample Rates
PreAmp Gain
Bandwidth
DC sampai 15 kHz
Power
Impedansi input
100k Ohms
Sinkronisasi Jam
GPS
Performance
Akurasi Trigger
Dynamic range
% THD
0.0012 %
Crosstalk
Fisik
Jumlah Channels
6, 12, 24
Temperatur
-40 C sampai 85 C
Kelembapan
0 100 %
Ukuran
330 x 230 x 60 mm
Berat
3.4 kg
Ukuran penyimpanan
data
16 GB (Internal)
Format data
DAQlink 4
Electrical
A/D
Anti-Alias Filters
Tipe Filter
Sample Rates
PreAmp Gain
Max Input
Bandwidth
DC sampai 20 kHz
Penggunaan daya
Impedansi input
100k Ohms
Sinkronisasi Jam
1 ms
Dynamic range
> 124 dB
% THD
0.00008 %
Crosstalk
Fisik
Jumlah Channels
1 sampai 24
Temperatur
-40 C sampai 85 C
Kelembapan
0 100 %
Ukuran
280 x 250 x 40 mm
Berat
2 kg
Ukuran penyimpanan
data
16 GB (Internal)
Format data
Input Daya
9-27 Volt
Vibros
eis
Hemi 44
Vibrator
Hemi 50
Vibrator
Hemi 60
Vibrator
AHV-IV
Vibrator
EnviroVibe
Hemi 44 Vibrator
Fitur:
Pelton Vip Pro Electronics
Cocok untuk perjalanan di jalanan atau jarak jauh
antar line
194.031 Newton
93.8 cm2
Mass weight
Mass stroke
7.62 cm
servovalve
757 l/m
3 microns
Baseplate area
26.303 cm2
66 cm
8,255 cm
Lift Synchronization
Chain
Holddown weight
20.929 kilograms-force
Hemi 50 Vibrator
Fitur:
Pelton Vip Pro Electronics
Cocok untuk perjalanan di jalanan atau jarak jauh
antar line
Ground clearance yang tinggi
223.123 Newton
107.9 cm2
Mass weight
Mass stroke
7.62 cm
servovalve
756 l/m
3 microns
Baseplate area
27.290 cm2
66 cm
8,26 cm
Lift Synchronization
Chain
Vehicle dimensions ( L x W x H)
Hemi 60 vibrator
Fitur:
Pelton Vip Pro Electronics
Cocok untuk perjalanan di medan kasar
Ground clearance yang tinggi
Ouput 60.000 pounds untuk survei dalam
Sistem produksi kualitas tinggi dan produksi tinggi
274.099 Newton
132.5 cm2
Mass weight
Mass stroke
+/- 4.45 cm
Mass centering
Air springs
servovalve
Atlas 240H
3 microns
Baseplate area
33.514 cm2
91,4 cm
10,16 cm
Lift Synchronization
Split crossbeam
Holddown weight
28.123 kilograms-force
Vehicle dimensions ( L x W x H)
8,8m x 3m x 3,2m
AHV-IV Vibrator
Fitur :
Sercel VE 464 Source Electronics
Cocok untuk medan gurun
Output 62.000 pounds untuk survei dalam
Ground clearance tinggi
Navigasi berdasar source
275.000 Newton
132.9 cm2
Mass weight
Mass stroke
9.83 cm
servovalve
Atlas 240H
3,5 microns
Baseplate area
24.929 cm2
97 cm
8,255 cm
Lift Synchronization
Split crossbeam
Holddown weight
27.216 kilograms-force
Vehicle dimensions ( L x W x H)
EnviroVibe
Fitur :
Sercel VE 464 Source Electronics
Vibrator benturan rendah dan serba guna, tidak
banyak membutuhkan line clearing
Cocok untuk survei dangkal frekuensi tinggi
Navigasi berdasar sorce
66.000 Newton
32,2 cm2
Mass weight
Mass stroke
6,99 cm
servovalve
227 l/m
3 microns
Baseplate area
11,675 cm2
96,5 cm
6,3 cm
Lift Synchronization
Mechanical crossbeam
189 l/m
Holddown weight
Vehicle dimensions ( L x W x H)
6m x 1,8m x 2,4m
Geopho
ne
SM-24
Frekuensi
Frekuensi natural (Fn) 10 Hz
Toleransi
+/- 2.5 %
10o
>240 Hz
Distorsi
Distorsi dengan
kecepatan p.p. coil to
case 0.7 in/s
< 0.1 %
Frekuensi pengukuran
distorsi
12 Hz
10o
Distorsi tipikal
0.03%
Damping
Damping sirkuit
terbuka tipikal
0.25
Resistansi damping
terkalibrasi
1339
Damping terkalibrasi
0.6
Toleransi lilitan
kalibrasi
Resistansi
+5%, -0%
Standar
375
Toleransi
+/- 2.5%
Sensitivitas
Sensitivitas
28.8 V/m/s
Toleransi
+/- 2.5 %
RtBcFn
6000 Hz
Massa bergerak
11 g
Penyimpangan lilitan
maksimal
2 mm
Karakteristik fisik
Diameter
25.4 mm
Tinggi
32 mm
Berat
74 g
Suhu operasi
GS-20DX
Fitur
Distorsi rendah < 20 %
+/- 5% toleransi
Ideal untuk survei seismik 2D atau 3D di daratan
atau rawa
Orientasi optimal
Vertikal
Range operasional
Frekuensi natural
10 Hz
> 250 Hz
Resistansi DC
395
Sensitivitas voltasi
intrinsik
0.28 V/cm/s
0.3
Massa bergerak
11 gram
Distorsi Harmonik
Dengan kecepatan coil to case
1.48 cm/sec P-P @ 10 Hz
1.78 cm/sec P-P @ 12 Hz
< 0.25%
< 0.20%
0.081 cm
Konstanta Damping
550
Dimensi
Berat
87.3 g
Diameter
2.54 cm
3.3 cm
Panjang terminal
41 cm
Hydroph
one
Karakte 2518
r fisik
2520
Panjang
208.7 mm dengan
penutup pelindung
Diameter 61.7 mm
61.7 mm
Berat
380 g
426 g
Volume
221.7 mL
221.7 mL
Kedalaman
2518
2520
Operasi maksimal
200 m
200 m
Keamanan maksimal
275 m
275 m
Temperatur
2518
2520
Operasional
0C sampai 50C
0C sampai 50C
Penyimpanan
Impedansi
444
Resistansi DC
Tidak terspesifikasi
350 5% pada
20C
Sensitivitas
-206.8 +1.5/-2.5 dB
re 1 V/Pa (4.58
V/bar)
-206.8 +1.5/-2.5 dB
re 1 V/Pa (4.58
V/bar)
Perubahan terhadap
frekuensi
Perubahan terhadap
kedalaman
Perubahan terhadap
Temperatur
Frekuensi natural
10 Hz 10%
10 Hz 15% pada
output 5 mv rms
Distorsi
AQ 2000
-201
Sensitivitas (V/Bar @ 20 C)
8.9
Kapasitansi (nF @ 20 C)
4.5
1 Hz sampai 10 kHz
Kedalaman (meter)
2000
Panjang (cm)
4.6
Diameter (cm)
1.65
Berat (g)
14
AQ 4
-201
Sensitivitas (V/Bar @ 20 C)
8.9
Kapasitansi (nF @ 20 C)
2.4
1 Hz sampai 15 kHz
Kedalaman (meter)
3300
Panjang (cm)
3.3
Diameter (cm)
1.3
Berat (g)
Seismic
Source
Controller
LongShot
Spesifikasi umum
Jumlah gun
1 32 gun
Tipe gun
Tipe sensor
Shuttle, Accelerometer,
Hydrophone, PCB
Resolusi timing
0.1 msecs
PIN I/O
Software kontrol
Processor
Sensor IN
Trigger IN
Hydrophone (1 -5 chans) IN
Diferensial
4 - 20ma
RS232 level
Record Out
RS232
RS232
1 - 255 msecs
0 - 10 volts
0 - 60 dB
Sensor Detection
Look Window
2 - 50 msecs
HotShot
Spesifikasi umum
Jumlah gun
Tipe gun
Tipe sensor
Shuttle, Accelerometer,
Hydrophone, PCB
Resolusi timing
0.1 msecs
Akurasi
PIN I/Osambungan radio
50 usecs
Software kontrol
Sensor IN
Military Style
Trigger IN
Hydrophone (1 -5 chans) IN
Diferensial
4 - 20ma
Military Style
Record Out
1 - 255 msecs
0 - 10 volts
0 - 60 dB
Sensor Detection
Look Window
2 - 50 msecs
Sensor Peak
Threshold
0 - 10 volt
Alat
Akuisisi
Microseism
ic
SYTMIS 1DBSS-3DBSS
Aplikasi lapangan :
Pertambangan
Tempat longsor
Bendungan
Penyimpanan geologi dan reservoir
Sistem geothermal
Respon desain struktur
Sesar dan seismisitas
Sensor vibrasi
Geophone
Standar
GS20DH: 28 Hz and 40
Hz : 36 V/m/s 600
Akselerometer
Standar
Amplifier Built-In
Standar
VLP
Jumlah Output
Analog
1 or 2, fixed gain,
Low gain/High
gain geophone
40dB or 50dB
1% single
Akselerometer
20/40dB or
30/50dB 1%
dual
Bandwidth
Standar
VLP
Geophone
0 Hz - 10 kHz at -3 dB
0Hz - 6kHz at
-3dB
KB12VB
accelerometer
0.8 Hz - 550 Hz at -3 dB
B&K4513
5Hz - 10 kHz at -3 dB
accelerometers
5Hz - 6kHz at
-3dB
VLP
Geophone
25 mV / 5 mV at 60 dB
40mV / 10mV at
50 dB
Accelerometer
40 mV / 25 mV at 50 dB
40 mV / 25 mV
at 50 dB
VLP
Geophone
Accelerom
eter
Sinyal
output
Vout
5,5 V
5,5 V
VLP
Durasi
10 ms and 100 ms
10 ms and 100 ms
Amplitudo
Kabel Output
Standar
VLP
Panjang
maks.
Sampai 750 m
(Tergantung spesifikasi
kabel)
Sampai 1500 m
(Tergantung spesifikasi
kabel) opsional
Inklinometer
Tipe/Jarak jangkau
Resolusi/Non-linearitas
5 / 0.05%
Kebutuhan
Instalasi sub-vertikal
Akurasi
0.5
Output
Spesifikasi casing
Dimensi
Suhu
Tipe :
1DBSS: 40 mm / 530 mm /
Diameter/panjang 2.6 Kg
/massa
3DBSS: 70 mm / 675 mm /
4.5 Kg
3DBSS: 85 mm / 675 mm /
6 Kg with KB12VB
Operasional/Peny -20C sampai + 50C /
impanan
-20C sampai +70C
Dafta
r
Harga
Daqlink III
Geophone SM24
Daqlink III
Geophone SM-24
AKUSISI DATA
Daqlink III
Geophone
Palu
Piringan Besi
Kabel trigger
Kabel geophone
Laptop
Aki
Daqlink III
DAQlink merupakan seismometer 24-bit, yang
mempunyai 24 channel. Beberapa unit DAQlink
dapat dihubungkan untuk memperluas channel.
Dan bisa dikoneksikan ke konfigurasi internet
standar.
Konfigurasi DAQlink
Konfigurasi DAQlink terdiri dari perangkat sbb :
unit DAQlink
Komputer, untuk dihubungkan ke DAQlink untuk
analisis via software
GPS Garmin GPS unit
Software Vscope untuk analisis data DAQlink
Connection Cables, yang mencakup:
- Power cable (11-18 VDC)
- Ethernet cable
- Analog input connector
Konfigurasi DAQlink
Dalam penggunannya, DAQ link membutuhkan 2
hal utama:
Koneksi ethernet dalam komputer
Setting software Vscope yang digunakan untuk
menganalisis data
PENGOLAHAN DATA
Langkah-Langkah
Pengolahan Data
PENGOLAH
AN DATA
Jenis Jenis
Gelombang Seismik
yang Terekam pada
Geophone
Hasil Picking
LANGKAH-LANGKAH
PENGOLAHAN DATA
Komputer
Buat Project baru melalui
menu file dan sub menu new
project
Multiple
D
ire
ct
Refracte
d Wave
W
av
e
Head Wave
Ground Roll
INTERPRETASI
6. V=1/gradien
Didapat data sebagai berikut sesuai
dengan rumus hagiwara yang telah
diterangkan sebelumnya
TERIMA
KASIH
Ada pertanyaan?
Penanya
Pertanyaan
Jawaban