Вы находитесь на странице: 1из 12

Tujuan

Pembelajaran
Umum
Setelah selesai
mengikuti materi
ini, peserta mampu
memahami
manajemen layanan
konseling upaya
berhenti merokok

Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah selesai mengikuti materi ini,
peserta mampu memahami:
1. Menjelaskan Perencanaan Layanan
Konseling UBM
2. Menjelaskan Pembiayaan Layanan
Konseling UBM
3. Menjelaskan Penyelenggaraan Layanan
UBM
4. Menjelaskan Pemantauan dan Penilaian
Layanan UBM

Perencanaan adalah salah satu unsur pokok manajemen,


karena merupakan dasar untuk melakukan kegiatan.
Beberapa langkah-langkah yang perlu diperhatikan
pada saat membuat perencanaan sebagai berikut :
Penggalangan Komitmen
Pembentukan Tim Konseling
Identifikasi Sumber Daya
Penyusunan rencana kegiatan
Penganggaran

Penggalangan Komitmen
Kunci pokok adalah adanya dukungan serta
komitmen yang kuat dari pimpinan
lembaga/organisasi.
Pembentukan Tim Konseling
Tim Konseling bertanggung jawab dalam
pengelolaan layanan konseling UBM
Terdiri dari : Tenaga Kesehatan (dokter,
perawat/kesehatan masyarakat)

Identifikasi Sumber Daya


Petugas, sarana tempat layanan, dan alat penunjang yang
meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, peak
flowmeter, CO analyzer, tes nikotinin urine, buku konseling,
buku pedoman, leaflet, poster dan media lainnya
Penyusunan rencana kegiatan
Kegiatan konseling UBM meliputi; sasaran, sarana dan
prasarana, bentuk kegiatan, pelaksanaan, biaya, tempat
dan waktu
Penganggaran
APBN, APBD, BLN, Pajak Rokok

Sosialisasi layanan konseling UBM kepada


jajaran institusi kesehatan dan Satuan Kerja
Pemerintah Daerah (SKPD) yang berada di
wilayah masing-masing serta masyarakat umum
melalui surat keputusan, edaran, instruksi.
Memberikan layanan konseling upaya berhenti
merokok kepada berbagai sasaran secara
terintegrasi dalam pengendalian faktor risiko
penyakit tidak menular

Pelaksanaan layanan konseling upaya berhenti


merokok diselenggarakan di :
luar gedung (posbindu PTM), hanya memberikan
layanan penyuluhan dan konseling rokok saja, tidak
menggunakan alat penunjang lainnya (Co analyzer)
dalam gedung (Puskesmas); dilakukan konseling
mendalam, pemeriksaan dan pengukuran dengan
menggunakan alat penunjang seperti Co analyzer,
peak flowmeter, tes nikotin urin.

Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan


berkesinambungan, untuk dapat segera
mengetahui jika ada masalah/ kendala dalam
pelaksanaan kegiatan yang telah
direncanakan, agar dapat dilakukan tindakan
perbaikan segera.

Penilaian dilakukan setelah jarak jauh/interval


lebih lama, biasanya setiap 6-12 bulan

Pengorganisasi hubungan antar tingkat pusat dan


daerah yang bersifat hirarkis, perlu diperhatikan sebagai
berikut :
Pengawasan dan pembinaan terhadap pengendalian
penyakit tidak menular di daerah
Pembentukkan jejaring /kemitraan kerja dalam
pengendalian penyakit tidak menulat terkait rokok atau
tim khusus upaya berhenti merokok
Pengaturan yang jelas mengenai kewenangan Pusat,
Provinsi, Kabupaten/ Kota.

PEMBAGIAN PERAN DALAM


PENYELENGGARAAN
UPAYA BERHENTI MEROKOK (UBM)
NO

PUSAT

PROVINSI

KAB/ KOTA

Regulasi

Regulasi

Regulasi

Advokasi dan
Sosialisasi

Advokasi dan
Sosialisasi

Advokasi dan
Sosialisasi

NSPK

Peningkatan
SDM

Peningkatan
SDM

Peningkatan
SDM

Jejaring Kerja

Jejaring Kerja

Pelaporan

Stimulan

Bimbingan dan
Evaluasi

5 Jejaring Kerja

PUSKESMAS
Skrining FR PTM
terkait Rokok
Layanan Konseling
Upaya Berhenti
Merokok
Pemantauan dan
Penilaian kegiatan
layanan UBM dan
Posbindu

Stimulan

Bimbingan dan
Evaluasi

Pelaporan

Bimbingan
dan Evaluasi

Pelaporan

Indikator penilaian merupakan bagian dari penilaian


pemantauan PPTM.
Indikator penilaian yang akan dicapai adalah :
Tersedianya tenaga konseling (konselor) yang
terlatih
Tersedianya ruang untuk memberikan layanan
konseling
Terlaksananya kegiatan layanan konseling
Tercapainya puskesmas dengan layanan
konseling UBM tahun 2015 sebanyak 5 % dan
akhir tahun 2019 sebanyak 25 %.
Tersedianya quit line layanan konseling UBM

Вам также может понравиться