Вы находитесь на странице: 1из 12

Aritmia Lethal

Aritmia
Adalah gangguan denyut jantung yang
meliputi frekuensi,irama dan konduksi yang
dapat ditimbulkan karena gangguan
pengeluaran / pembentukan impuls
maupun gangguan sistem hantaran /
konduksi atau keduanya.

Klasifikasi Aritmia
1.Aritmia minor

aritmia ini tidak memerlukan tindakan


segera sebab tidakmengganggu sirkulasi
dan tidak berlanjut ke aritmianyang
saerius, biasanya tidak memerlukan terapi
1.Aritmia mayor
Aritmia ini dapat menimbulkan
gangguan penurunan curah jantung &
dapat berlanjut ke aritmia yang
mengancam jiwa.Memerlukan tindakan
segera dan terapi.
1.Aritmia mengancam jiwa / lethal
Aritmia yang memerlukan resusitasi
segera untuk mencegah kematian.

Definisi Aritmia Lethal

Aritmia letal adalah aritmia yang


membahayakan/mengancam jiwa. Aritmia
ini memerluka tindakan resusitasi segera
untuk mencegah kematian.

Etiologi
Aritmia letal dapat terjadi karena kurangnya
suplai darah ke jantung yang menyebabkan
kontarksi jatung tidak adekuat. Beberapa hal
yang dapat menyebabkan kontarksi jantung
tidak adekuat, antara lain:
Syok
Ketidakseimbangan elektrolit
Henti nafas
MCI
dll

Jenis Aritmia
Lethal

1. Ventrikel Takikardi (VT)


2. Ventrikel Fibrilasi (VF)
3. PEA (Pulseless Electrical
Activity)
4. Asistole
Keempat aritmia di atas merupakan
penyebab terjadinya cardiac arrest

Penjelasan...
1. Ventrikel takikardi (VT)
Irama teratur, HR > 250 x/menit, gel P tidak ada, PR
interval tidak ada, QRS lebar atau > 0,12 m/s
2. Ventrikel fibrilasi (VF)
Irama tidak teratur, HR > 350 x/menit, gel P tidak ada,
PR interval tidak ada, QRS lebar dan tidak teratur
3. PEA
Pada gambaran di monitorterlihat adanya
gambaranaktivitas listrik jantungtetapi pada saat di
palpasidenyut nadi tidak teraba
4. Asistole
Pada gambaran monitor tidak terekam gambaran
aktifitas listrik jantung dan nadi tidak teraba

Penanganan Pasien dengan Aritmia


Lethal
Pada kasus VF dan VT penganan berdasarkan
algoritma takiarimia

Penanganan pertama

BLS survey kaji ABC (airway, breathing,


circulation)

Pasang monitor invasif. Pastikan defibrilator


standby.

Pertahankan jalan nafas: terapi oksigen atau


kolaborasi pemasangan (ETT) sesuai kebutuhan
Pantau nilai SpO2.

Rekam EKG 12 leads

Pasang IV line

A. Takiaritmi stabil (Lihat kompleks QRS, apakah sempit

atau lebar. )
Stabil (QRS sempit kompleks) vagal manuver adenosin
(jika biasa) beta-blocker / calcium channel blocker
mendapatkan ahli
Stabil (QRS lebar / biasa/monomorfik) adenosin
mempertimbangkan infus antiaritmia mendapatkan ahli
Dosis obat-obatan:
1. Adenosin : dosis pertama 6 mg bolus cepat
dosis kedua 12 mg (jika dibutuhkan)
2. Amoidaron : dosis pertama 150 mg dalam 10 menit,
diulang jika VT masih terjadi. Dosis maintenance 1 mg/menit
selama 6 jam.
3. Ca channel blocker (procainamide,verapamil) IV : 20-50
mg/menit sampai aritmia hilang, max dose 17mg/kg BB.
Dosis maintenance drip 1-4 mg/menit
1. Dosis beta blocker (satatol) IV : 100 mg (1,5 mg/kg) selama
5 menit.

B. Takiaritmia tidak stabil


Kriteria: Hipotensi, perunahan status mental,
syok, nyeri dada, acute heart failure
Pasien dengan takikardia tidak stabil harus
segera diobati dengan disinkronisasi
kardioversi.
QRS sempit ,regular (SVT, atrial flutter)
aync cardioverdi 50-100 joule
QRS sempit, irregular (AF) sync cardioversi
120-200 joule (biphasic), 200 joule
(monophasic)
QRS lebar, regular (VT) aync cardioversi 100
joule
QRS lebar, irregular (VF) defid dose (tidak
sinkronisasi)

Penanganan pada PEA dan asistole


berdasarkan algorima cardiac arrest:

Thank You....

Вам также может понравиться