Вы находитесь на странице: 1из 20

Kelompok 3

Energi
Ekspenditur

Energi
Energi didefinisikan sebagai kapasitas atau kemampuan
untuk melakukan aktifitas kerja (Fox, 1984).

Energi dibutuhkan tubuh yang pertama untuk memelihara


fungsi dasar tubuh yang disebut metabolisme dasar sebesar
60-70 % dari kebutuhan energi total.. Energi juga diperlukan
untuk fungsi tubuh lain seperti mencerna, mengolah,
menyerap, serta bergerak, berjalan, bekerja dan beraktivitas
lainnya (Soekirman, 2000) .

Kebutuhan Energi
KEBUTUHAN ENERGI PER HARI UNTUK ORANG DEWASA:
Perempuan : 2100-2200 KKAL
Laki-laki

: 2900 KKAL

Kebutuhan energi antara lain dipengaruhi :


Aktifitas fisik,Jenis kelamin, Umur ,Komposisi tubuh, Kondisi fisiologis

Menaksirkan kebutuhan energi berdasarkan aktivitas fisik


dapat dihitung dengan :

Kebutuhan Energi = Angka Metabolisme Basal


(AMB) x Faktor Aktivitas

cont'd
Menaksirkan kebutuhan energi seseorang berdasarkan
aktivitasnya kita perlu mengetahui kebutuhan gizi
berdasarkan Angka Metabolisme Basal (AMB). Untuk
mengetahui AMB dapat dilakukan dengan beberapa cara
anatara lain :
Rumus Harris Bennedict
Laki-laki
= 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) - (6,8 x U)
Perempuan
= 665 + (9,6 x BB) + (1,7 x TB) - (4,7 x U)
Dimana : BB = Berat Badan (kg)
TB = Tinggi Badan (cm)
U = Umur (tahun)

cont'd
Tabel AMB : FAO/WHO/UNU

cont'd
Nilai berdasarkan jenis aktivitas fisik dapat dilihat pada
tabel berikut :

Energi Ekspenditur
Energy Expenditure adalah jumlah dari tingkat
metabolisme basal (BMR) yaitu jumlah energi
yang dikeluarkan saat beristirahat pada suhu netral
dan dalam keadaan puasa , TEF atau Thermic
Effect of Food (atau dikenal sebagai dietaryinduced thermogenesis) dan energi yang
dikeluarkan dalam aktivitas sehari-hari.

Basal Energy
Expenditure
Basal Metabolism atau sering disebut dengan Energi
Pengeluaran Basal (Basal Energy Expenditure [BEE])
merupakan jumlah keseluruhan aktivitas metabolisme dalam
keadaan istirahat fisik dan mental.

Tujuan dari BEE ini adalah untuk memenuhi kebutuhan


energi untuk mempertahankan kehidupan atau energi yang
mendukung
proses
dasar
kehidupan,
contohnya
mempertahankan temperature tubuh, kerja paru-paru,
pembuatan sel darah merah, detak jantung, filtrasi ginjal, dan
lain sebagainya.

cont'd
Untuk menentukan nilai dari BEE ini harus dalam kondisi
basal. Kondisi basal tersebut meliputi : 12-16 jam setelah
makan, posisi berbaring, tidak ada aktivitas fisik satu jam
sebelum pemeriksaan, kondisi rileks, temperature tubuh
normal, temperature ruangan harus 210-250C, dan dalam
kondisi yang kelembapannya normal.

Basal Energy Expenditure (BEE) juga dipengaruhi oleh


beberapa faktor, faktor-faktor tersebut diantaranya : Umur ,
Jenis Kelamin , Pertumbuhan, Tinggi badan, Massa otot ,
Temperatur , Tidur , Endokrin , Status nutrisi , kehamilan.

Menghitung BEE
Rumus Harris Bennedict
Laki-laki

= 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) - (6,8 x U)

Perempuan

= 665 + (9,6 x BB) + (1,7 x TB) - (4,7 x U)

Dimana :

BB = Berat Badan (kg)

TB = Tinggi Badan (cm)


U = Umur (tahun)

cont'd
Dalam menentukan nilai Basal Energy Expenditure (BEE)
ini, Harris dan Benedict menemukan sebuah metoda dengan
cara perhitungan :Dengan BB adalah nilai dari berat badan
normal. Dapat dihitung dengan cara :

Jika umurnya kurang dari 30 tahun (<30)


BB = (TB-100) - (10%(TB-100))

Jika umurnya lebih dari 30 tahun (>30)


BB = (TB-100) 100%

Over weight 110-120 % , Obesitas > 120 %

cont'd
Dan apabila ingin mengoreksi berat badan (digunakan untuk
pasien obesitas), dapat dihitung dengan jalan :

Adjusted Body Weight = BB saat ini (25% (BB


saat ini BB normal)

Thermic Effect of Food


Thermic Effect of Food (TEF) atau Specific Dynamic Activity
(SDA) adalah jumlah energi yang digunakan untuk pencernaan,
penyerapan dan pemanfaatan konsumsi makanan. Nilai TEF dari
beberapa nutrient adalah :
Karbohidrat

Protein

20-30% dari BEE

Lemak
Alkohol

Persentase

:
:

5-10% dari BEE

0-5% dari BEE

15-20% dari BEE

tersebut dihitung dengan membagi energi


pengeluaran selama pencernaan dan absorpsi dengan isi energi
dalam makanan.

Physical Activity
Komponen terakhir dari pengeluaran energi
seseorang adalah aktivitas fisik (physical
activity): pergerakan dari otot dan sistem
penunjang.

Aktivitas fisik ini merupakan komponen yang


sangat bervariasi dan sering berubah-ubah dari
pengeluaran energi. Akibatnya, pengaruh pada
penambahan dan pengurangan berat badan
sangat signifikan.

cont'd
Selama aktivitas fisik berlangsung, otot membutuhkan
energi ekstra untuk bergerak, dan jantung serta paru-paru
membutuhkan energi ekstra untuk menerima nutrisi dan
oksigen (O2) serta untuk pembentukan zat sisa.

Jumlah energi yang dibutuhkan untuk beberapa aktivitas,


tergantung pada tiga faktor : masa otot, berat badan, dan
aktivitasnya.

Masa otot dan berat badan yang lebih besar membutuhkan


energi yang lebih besar pula saat melakukan aktivitas.
Durasi
,frekuensi,
dan
intensitas
aktivitas
juga
mempengaruhi pengeluaran energi : durasi yang lebih
panjang, frekuensi dan intensitas yang lebih tinggi akan
membutukan penggeluaran energi yang besar pula.

cont'd
Secara umum energi aktivitas fisik ini dapat dikategorikan
sebagai berikut:

Kesimpulan
Dari

beberapa komponen energi pengeluaran yang


disebutkan sebelumnya, maka didapatkan metoda untuk
menentukan total energi pengeluaran (Total Energy
Expenditure) dengan cara :

TEE = BEE + PA + TEF

Kesimpulan
Namun pada kondisi hipermetabolisme, energy pengeluaran
juga dipengaruhi oleh factor tekanan (stress factor), sehingga
cara untuk memperoleh total energi pengeluaran menjadi :

TEE = BEE x SF (Stress Factor) x PA

cont'd
Dengan nilai untuk stress factor sebagai berikut :

Вам также может понравиться