Вы находитесь на странице: 1из 8

Metabolisme

Mikroorganisme

Metabolisme bakteri mulut


keberadaan populasi mikroflora rongga mulut
tergantung pada kemampuan mereka untuk
mendapatkan nutrisi dan tumbuh di mulut.
Nutrisi terutama berasal dari metabolisme
substrat endogen yang ada di dalam air liur
dan GCF.
Komponen ini merupakan nutrisi eksogen
yang diperoleh secara intermiten melalui
diet, yang paling penting untuk mikroflora
oral adalah diet karbohidrat dan kasein.

Kebanyakan bakteri mulut


memetabolisme anaerobica piruvat yang
dapat dimanfaatkan untuk identifikasi
beberapa genera.
Streptococcus oral, mengkonversi piruvat
ke laktat oleh dehidrogenase laktat saat
gula tersebut berlebihan, menghasilkan
asetat dan etanol sebagai produk dari
metabolisme dari streptokokus mutans
dan sanguis S. (tapi tidak S. salivarius).

Mikroorganisme Saliva
Mikroflora saliva hampir semua
berasal dari permukaan rongga
mulut, terutama permukaan lidah
dan kalkulus.
Terdiri dari mikroflora normal, yang
menetap dan sementara.

Mikroflora pada tubuh berdasarkan


bentuk dan sifat kehadirannya dapat
digolongkan menjadi 2 yaitu :
1. Mikroorganisme tetap/normal (resident flora/indigenous)
. yaitu mikroorganisme jenis tertentu yang biasanya ditemukan
pada bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu.
. Flora normal/tetap yang terdapat pada tubuh merupakan
organisme komensal. Flora normal yang lainnya bersifat
mutualisme. Flora normal ini akan mendapatkan makanan dari
sekresi dan produk-produk buangan tubuh manusia, dan tubuh
memperoleh vitamin atau zat hasil sintesis dari flora normal.
. Mikroorganisme ini umumnya dapat lebih bertahan pada
kondisi buruk dari lingkungannya. Contohnya : Streptococcus
viridans, S. faecalis, Pityrosporum ovale, Candida albicans.

2. Mikroorganisme sementara (transient flora)


. yaitu mikroorganisme non patogen atau potensial
patogen yang berada di kulit dan selaput
lendir/mukosa selama kurun waktu beberapa jam,
hari, atau minggu.
. Keberadaan mikroorganisme ini ada secara tiba-tiba
(tidak tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh
lingkungan, tidak menimbulkan penyakit dan tidak
menetap.
. Flora sementara biasanya sedikit asalkan flora tetap
masih utuh, jika flora tetap berubah, maka flora
normal akan melakukan kolonisasi, berbiak dan
menimbulkan penyakit.

Kelembaban yang paling tinggi, adanya makanan


terlarut secara konstan dan juga partikel-partikel
kecil makanan membuat mulut merupakan
lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri.
Diperolehnya mikrobiota mulut. Pada waktu lahir,
rongga mulut pada hakikatnya merupakan suatu
inkubator yang steril, hangat, dan lembab yang
mengandung sebagai substansi nutrisi.
Saliva merupakan medium yang kaya serta
kompleks yang dapat dipergunakan sebagai
sumber nutrien bagi mikrobia pada berbagai situs
di dalam mulut.

Ketika gigi mulai tumbuh, kebanyakan mikroorganisme di dalam


mulut adalah aerob atau anaerob fakultatif. Biasanya anaerob
obligat seperti Bacteroides dan bakteri fusiform (Fusiobacterium
sp.), menjadi lebih jelas karena jaringan di sekitar gigi
menyediakan lingkungan anaerobik.
Gigi itu sendiri merupakan tempat bagi menempelnya mikrobe.
Ada dua spesies bakteri yang dijumpai berasosiasi dengan
permukaan gigi: Streptococcus sanguis dan S. mutans
(penyebab) utama kerusakan gigi, atau pembusuk gigi.
Tertahannya kedua spesies ini pada permukaan gigi merupakan
akibat sifat adhesif baik dari glikoprotein saliva maupun
polisakaride bakteri.
Sifat menempel ini sangat penting bagi kolonialisasi bakteri di
dalam mulut. dimana Glikoprotein saliva mampu menyatukan
bakteri -bakteri tertentu dan mengikat mereka pada permukaan
gigi.

Вам также может понравиться