Вы находитесь на странице: 1из 113

DEFINISI ETIOLOGI

MALOKLUSI
Suatu studi tentang penyebab abnormalitas / kelainan
dentofasial

PRENATAL
Genetik
Diferensiatif
Kongenital

POSTNATAL
Perkembangan
Fungsional
Lingkungan

Penyebab waktu terjadinya


jaringan yang terkena hasil /
kelainan

Penyebab
Herediter

Perkembangan
Trauma
Agen fisik
Kebiasaan
Penyakit

Waktu terjadinya
Prenatal
Postnatal

Jaringan yang terkena


Neuromuskuler
Gigi
Tulang
Jaringan lunak

Hasil / kelainan
Malfungsi
Maloklusi
Oseus Displasia
Kombinasi

Pembagian etiologi (Graber, 1966) :


Faktor umum
Faktor lokal

Faktor Umum :
Herediter
Kelainan Kongenital
Lingkungan

1.
2.
3.

Prenatal (trauma, diet,


metabolisme, penyakit
waktu ibu hamil dll)
Postnatal (trauma
kelahiran, cerebral palsy,
kerusakan TMJ dll)

4.
5.

Problema diet (kekurangan


nutrisi)
Gangguan metabolisme
yang merupakan faktor
predisposisi :
Gangguan keseimbangan
endokrin
Gangguan metabolisme

Penyakit infeksi
Posture (posisi tubuh)

6.

Trauma / kecelakaan

Tekanan yang abnormal

8.

Penelanan yang abnormal


Kebiasaan menghisap jari
Menggigit jari dan kuku
Mendorong lidah ke depan
Kelainan bicara
Gangguan pernafasan
Kelainan tonsil dan adenoids

Faktor Lokal :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Anomali jumlah gigi


Anomali ukuran gigi
Anomali bentuk gigi
Frenulum labialis yang abnormal
Kehilangan prematur
Retensi
Kelambatan erupsi gigi permanen
Arah tumbuh yang salah
Ankilosis
Pekerjaan konservasi gigi yang kurang baik

PEMBAHASAN
Faktor Umum
1.

Herediter
Anak mewarisi sifat orang tua
Dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan
Ada yang dominan dan resesif
Sifat suatu ras yang cenderung berulang
Perkawinan campuran maloklusi
meningkat
Perlu mempelajari silsilah keluarga

Faktor herediter dapat berpengaruh pada:

Ukuran dan bentuk gigi


Panjang dan lebar lengkung geligi
Tinggi palatum
Letak berdesakan atau diastema
Jarak gigi dan tumpang gigit

Kelainan Kongenital

2.

Oleh karena herediter atau didapat (acquired)


Ada hubungan dengan kelainan genetika
Berpengaruh pada letak gigi dan pros.alv.
Perlu koordinasi dengan bidang lain

Lingkungan

3.

4.

Prenatal : posisi janin dalam uterus, diet ibu,


pemakaian obat-obatan, trauma dan penyakit
Postnatal : trauma saat kelahiran, kecelakaan
(langsung/tak langsung), terbakar dan lain-lain

Problema diet
Maloklusi kesehatan umum turun
kelainan rongga mulut : kerusakan jaringan
periodontal, pembentukan gigi kurang
sempurna

5.

Gangguan metabolisme
Suhu tubuh naik kecepatan pertumbuhan
turun
Contoh : Poliomielitis gangguan
keseimbangan keseimbangan kekuatan
tarikan otot bentuk tulang berubah
Gangguan endokrin maloklusi
Hipotiroid : pola resorbsi abnormal, erupsi
terlambat, lelainan gingiva, persistensi gigi

6.

Kebiasaan yang menghasilkan tekanan


yang abnormal
Tulang merupakan jaringan yang responsif
terhadap tekanan
Keadaan normal ada keseimbangan
gerak otot, bila terganggu maloklusi
Marelasi RA & RB adaptasi otot sebagai
kompensasi maloklusi kelas II dan III
Angle.

Pada maloklusi kelas II divisi 1 jarak gigit


besar kesukaran menutup mulut dengan
akibat :
Keseimbangan terganggu
Bibir bawah terletak palatal insisif atas
Hiperaktif m.mentalis
Fungsi kompensasi otot-otot sekitar mulut
Perubahan letak lidah
Lengkung gigi RB lebih datar ok. Abnormalitas

bibir bawah

Kesalahan penelanan
Bayi menyusu ibunya (breast feeding)
proses penelanan sebagai berikut : Gum pad
atas & bawah terbuka lidah ke muka dan
kebelakang setiap kali kontak dengan
bibir bawah mandibula bergerak ke muka
dan ke belakang

Proses tersebut tidak ada pada anak yang


menyusu dengan botol (bottle feeding)
perubahan morfologi rongga mulut
perubahan cara menelan

Normal ujung lidah menyentuh papila


insisinya,
bila abnormal ada kekuatan dorongan lidah
yang mengakibatkan:

Geligi anterior atas protrusif


Gigitan terbuka anterior
Lidah dijulurkan ke depan
Bibir tidak memberikan seal yang baik

Keadaan lidah; ukuran, letak dan fungsi


pada makroglosia gigitan terbuka
anterior/posterior tergantung posisi lidah.

Kebiasaan menghisap jari


Pada anak-anak sebagai kompensasi
maloklusi yang terjadi tergantung posisi jari
yang dihisap

Kebiasaan menghisap bibir bawah


Geligi anterior RA terdorong ke labial
Geligi anterior RB tertekan ke lingual
Letak berdesakan insisif RB
Jarak gigit bertambah

Kelainan tonsil dan adenoid


Bertambah besar mengubah posisi lidah
maloklusi
Penting - !
suatu kebiasaan dapat menghasilkan
maloklusi tergantung pada :
Lamanya kebiasaan
Frekuensi
Intensitas kebiasaan

Faktor Lokal :
Anomali jumlah gigi
Gigi kelebihan

1.

Sering dijumpai di RA
Sukar dibedakan dengan gigi senama
Sering ditemukan dengan adanya
mesiodens pada garis median RA,
bentuk konis, 1 atau 2 buah, arah
tumbuh ke palatal dan ke kavum nasi.

Mesiodens dapat menyebabkan : perubahan


letak insisif dan diastema sentral
Gigi kelebihan yang lain : premolar dan
paramolar

Kekurangan gigi
Dapat ok agenisi, anodontia, trauma/karies

2. Anomali ukuran gigi


Dapat ok faktor herediter
Makrodontia ukuran gigi > letak

berdesakan. Makrodontia ukuran gigi <


diastema multipel

Anomali bentuk gigi


Dapat ok gangguan / kerusakan waktu
pertumbuhan/perkembangan geligi
(amelogenesis imperfekta, hipoplasia, dens in
dente, fusi)
Pada penyakit sifilis kongenital Hutchinson
teeth dan Mulberry molar.
4. Frenulum labialis yang abnormal
Dekat ke prov.alv.diastem sentral
Dilakukan tes menarik bibir atas ke kranial
dan lihat frenulum tersebut bila ada daerah
ichemic (pucat) Blanche test positif
3.

Kehilangan prematur gigi

5.

Kehilangan prematur gigi sulung


M2 sulung M1 permanen ke mesial
penyempitan ruangan impaksi P2 atau
erupsi ke lingual/palatal
Bila hubungan antar tonjol M1 baik tidak
terjadi pergeseran ke mesial
Kehilangan prematur gigi permanen
M1 permanen (ok karies) pemendekan
lengkung tipping gigi sebelah menyebelah,
erupsi berlebihan gigi antagonis.

6.
7.

8.

Persistensi gigi sulung


Erupsi gigi permanen yang terlambat
Penyebab : arah erupsi yang salah, agenisi
Penyebab : gingiva yang tebal, kehilangan
prematur gigi sulung ada pembentukan
tulang yang kompak.
Arah erupsi yang abnormal
Penyebab : trauma, kista, kekuatan alat orto

9.

10.

11.

Ankilosis
Penyebab: trauma perdarahan cekat
antara tulang dan semen gigi permanen
pengganti erupsi ke arah yang salah.
Dapat juga ok perawatan konservasi gigi.
Karies gigi
Karies yang parah cabut kehilangan
prematur gigi bergeser
Pekerjaan konservasi gigi yang kurang baik
Tumpatan pada karies aproksimal dengan
kontak yang berat mendesak gigi sebelah
menyebelah

CARA MENCARI KEMUNGKINAN


ETIOLOGI MALOKLUSI
Faktor utama faktor lokal/tambahan
Maloklusi kelas I
Dengan protrusi bimaksiler heriditer
Dengan berdesakan DDM (dapat juga ok
kebiasaan jelek, kehilangan prematur dll.)

Maloklusi kelas II divisi 1


herediter
kebiasaan jelek
Maloklusi kelas II divisi 2
herediter
Maloklusi kelas III
herediter

RANGKUMAN
1.

Maloklusi dapat terjadi karena adanya


ketidak seimbangan diantara berbagai
sistem yang membentuk kompleks
kraniofasial

2.

Faktor kemungkinan etiologi yang sama,


dapat memberikan akibat/pengaruh yang
berbeda pada kelompok usia maupun
individu tertentu

RANGKUMAN
3.Pada maloklusi dengan gejala klinis
yang hampir sama, dapat mempunyai
sumber asal/etiologi yang berbeda
4.Pada maloklusi yang mempunyai
satu kelainan posisi gigi, bisa
disebabkan oleh lebih dari satu
kemungkinan etiologi

hanya

KEBERHASILAN
KEBERHASILAN PERAWATAN
PERAWATAN
ORTODONTI
ORTODONTI
DIAGNOSIS MALOKLUSI
ETIOLOGI MALOKLUSI
RENCANA PERAWATAN
PERANTI ORTODONTI
KERJA SAMA

Вам также может понравиться