Вы находитесь на странице: 1из 43

CASE REPORT

FRAKTUR COLLUM
FEMUR

Aditeya Bima Prakasa


Ani Yuli Yanti P
Narita Eka Nanda
Restyana Noor Fatimah
Preceptor: dr. Fatah Manovito, Sp. OT

KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU BEDAH


RSUD JENDERAL AHMAD YANI METRO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016

PENDAHULUAN

Fraktur adalah patahan tulang merupakan suatu kondisi terputusnya


kontinuitas jaringan tulang dan tulang rawan umumnya disebabkan oleh
tulang patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung. 1
Penyabab fraktur adalah trauma yang dibagi menjadi 3 antara lain:
trauma langsung, trauma tidak langsung dan trauma ringan.

Penderita fraktur collum femur biasanya terjadi pada seorang


wanita yang cukup aktif hingga pada suatu ketika berjalan
terkelincir atau jatuh sampai terjadi fraktur.
Angka kejadian fraktur femur keseluruhan adalah 11,3 dalam 1000 per
tahun. Fraktur pada laki-laki adalah 11,67 dalam 1000 per tahun,
sedangkan pada perempuan 10,65 dalam 1000 per tahun. 2
Ada dua metode penanganan fraktur collum femur, yaitu
konservatif dan operatif

STATUS PASIEN
IDENTITAS
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Tanggal Masuk
No. RM

: Tn. S
: Laki-laki
: 58 Tahun
: Lampung Timur
: 14-7-2016
: 2945xx

ANAMNESIS
Riwayat penyakit pasien diperoleh secara autoanamnesis
pada hari Selasa, 14 Juli 2016.

Keluhan Utama

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat Serupa : tidak pernah
Riwayat Diabetes Mellitus: tidak ada
Riwayat Hipertensi : tidak ada
Riwayat Asma : tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Serupa : tidak pernah
Riwayat Diabetes Mellitus: disangkal
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Pribadi
Merokok : diterima
alkohol
: disangkal
obat-obatan
: disangkal

Pasien datang dengan keluhan pinggul sebelah kanan


terasa ngilu-ngilu
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke POLI rumah sakit Ahmad Yani dengan
keluahan pinggul kanan terasa ngilu-ngilu, hal ini
dirasakan sejak 9 bulan yang lalu, bila berjalan terasa
nyeri dan linu. Kaki terasa sakit di rasakan bila sedang
duduk atau berbaring.

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 64x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,3 ooC
SPO22 : 98%
Kepala
: normocephali, konjungtiva anemis
(-/-), sklera ikterik (-/-), sianosis (-), reflek pupil (+)
Leher
: Simetris, jejas bagian kiri (+), deviasi
trachea (-), peningkatan JVP (-), pembesaran
kelenjar limfe (-)
Thorax
:
Inspeksi : simetris, retraksi dinding dada (-)
dengan, ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi
: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi
: sonor +/+
Auskultasi : vesikuler (+/+), ronki
basah (-/-), Murmur (-), gallop (-)

Abdomen :
Inspeksi
: cembung, scar (-)
Auskultasi : BU (+)
Perkusi
: timpani
Palpasi
: Supel, nyeri tekan (-)
Ekstremitas
:
Atas : jejas (-), gerak (+), edema -/-,
sianosis -/ Bawah
: luka terbuka -, edem -,
sianosis -, pemendekan tulang -.

Status Lokalis

Ekstermitas Inferior dekstra

Look : Luka terbuka -, edema -,


pemendekan tulang -.

Feel : raba halus (+), raba kasar (+)

Motorik : kekuatan 3

DIAGNOSA: Fraktur Collum Femur Dekstra

FOLLOW UP
Hari pertama
Status Generalis
Keadaan
Umum
sedang
Kesadaran
mentis
Vital Sign
-Tekanan Darah
mmHg
-Nadi
78x/menit
-Respirasi
20x/menit
-Suhu
o
oC

PENATALAKSANAAN :
Farmakologi
:
-IVFD RL 20 tpm
-Ranitidin 2 x 1
-Cefazolin 2x1
-Gentamisin 2x1
-Ketorolac 3x1
-Operasi : THR tanggal 16 juli 2016

:
:

Sakit
compos
: 120/80
:
:
:

36,8

Hari keempat
Keadaan Umum
Kesadaran
Vital Sign
-Tekanan Darah
mmHg
-Nadi
-Respirasi
-Suhu
Hari kelima
Keadaan Umum
Kesadaran
Vital Sign
-Tekanan Darah
mmHg
-Nadi
-Respirasi
-Suhu

: Sakit sedang
: compos mentis
:

110/80

: 78x/menit
: 20x/menit
: 36,4 oC
: baik
: compos mentis
:

110/70

: 80x/menit
: 20x/menit
: 36 oC

Hari kedua
Keadaan
Umum
sedang
Kesadaran
mentis
Vital Sign
-Tekanan Darah
mmHg
-Nadi
88x/menit
-Respirasi
20x/menit
-Suhu
oo
C
Hari ketiga
Keadaan
Umum
sedang
Kesadaran
mentis
Vital Sign
-Tekanan Darah
mmHg
-Nadi
88x/menit
-Respirasi
20x/menit
-Suhu
o

:
:

Sakit
compos
: 110/80
:
:
:

:
:

36,5
Sakit

compos
: 120/80
:
:
:

36,5

ANATOMI FEMUR

OTOT-OTOT FEMUR

VASKULARISASI FEMUR

COLLUM FEMUR

FRAKTUR

Menurut Sjamsuhidayat (2005), Fraktur atau patah


tulang adalah terputusnya kontunuitas jaringan tulang
dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh
rudapaksa
Fraktur dikenal dengan istilah patah tulang, biasanya
disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Kekuatan, sudut,
tenaga, keadaan tulang dan jaringan lunak disekit tulang
akan menentukan apakah fraktur yang terjadi disebut
lengkap atau tidak lengkap. Fraktur lengkap terjadi apabila
seluruh tulang patah, sedangkan tidak lengkap melibatkan
selirih ketebalan tulang.

ETIOLOGI

Umumnya fraktur disebabkan oleh trauma


dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada
tulang. Fraktur lebih cenderung terjadi pada
laki-laki, biasanya faktur terjadi pada usia
dibawah 45 tahun dan sering berhubunngan
dengan olahraga, pekerjaan atau luka yang
disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor.
Pada
orangtua, perempuan lebih sering
mengalami fraktur daripada laki-laki yang
berhubungan dengan meningkatnya insiden
osteoporosis yang terkait dengan perubahan
hormon pada menopause

MANIFESTASI KLINIS
Gejala umum fraktur menurut Reeves (2001)
adalah rasa sakit, pembengkakan dan kelainan
bentuk.7
Nyeri terus menerus dan bertambah berat
Deformitas
Pemendekan tulang
Krepitasi
Pembengkakan dan perubahan warna lokal pda
kulit

KLASIFIKASI FRAKTUR
Fraktur diklasifikasikan dalam beberapa
keadaan berikut:
Fraktur traumatik.
Fraktur patologis
Fraktur stress

GAMBARAN RADIOLOGI
KONFIGURASI FRAKTUR

Transversal
Spiral dan segmental
Segmental
Spiral dan segmental
Kominutif
Depresi

FRAKTUR COLLUM FEMUR


Fraktur collum femur merupakan fraktur intrakapsular yang terjadi pada
bagian proksimal femur. Yang termasuk collum femur adalah mulai dari
bagian distal permukaan kaput femoris sampai dengan bagian proksimal
dari intertrokanter.
Angka mortalitas awal fraktur ini adalah sekitar 10%. Bila tidak diobati,
fraktur ini akan semakin memburuk. Fraktur collum femur sering terjadi
pada usia di atas 60 tahun dan lebih sering pada wanita yang disebabkan oleh
kerapuhan tulang akibat kombinasi proses penuaan dan osteoporosis pasca
menopause.9
Lebih dari 250.000 fraktur pinggul terjadi di Amerika Serikat setiap tahun
(50% termasuk fraktur collum femur), dan jumlah ini diperkirakan dua kali
lipat pada tahun 2040. 80 % terjadi pada wanita, dan insidensinya menjadi 2
kali lipat setiap 5 hingga 6 tahun pada wanita usia lebih dari 30 tahun.

ETIOLOGI
Penyebab umum yang mengakibatkan kelemahan pada tulang
yaitu :
Osteoporosis. Penggunaan Vitamin D dan Kalsium
diketahui mengurangi terjadinya fraktur patologis sebanyak
43%.
Homosistein, merupakan suatu asam amino alami yang
toksik dan menyebabkan kelainan pada jantung, stroke dan
fraktur tulang
Penyakit metabolik lain seperti Penyakit Paget,
Osteomalasia dan Osteogenesis Imperfekta.
Tumor tulang primer yang jinak atau ganas.
Kanker metastasis pada bagian proksimal femur juga dapat
melemahkan tulang dan mempermudah terjadinya fraktur
patologis.
Infeksi pada tulang.

KLASIFIKASI FRAKTUR COLLUM FEMUR

Klasifikasi fraktur collum femur menurut Gardens (1961)


adalah sebagai berikut : 3
Grade I : Fraktur inkomplit (abduksi dan terimpaksi)
Grade II : Fraktur lengkap tanpa pergeseran fragmen tulang
Grade III : Fraktur lengkap dengan pergeseran sebagian
fragmen fraktur (varus malaligment).
Grade IV : Fraktur dengan pergeseran seluruh fragmen
tanpa ada bagian segmen yang bersinggungan

Klasifikasi Pauwels untuk fraktur collum femur juga sering digunakan.


Klasifikasi ini berdasarkan atas sudut yang dibentuk oleh garis fraktur dan
bidang horizontal pada posisi tegak.
Tipe I : Garis fraktur membentuk sudut 30 dengan bidang horizontal pada
posisi tegak.
Tipe II : Garis fraktur membentuk sudut 30-50 dengan bidang horizontal
pada posisi tegak.
Tipe III : Garis fraktur membentuk sudut >50 dengan bidang horizontal pada
posisi tegak

MANIFESTASI KLINIK

Pada penderita muda ditemukan riwayat mengalami kecelakaan


berat namun pada penderita usia tua biasanya hanya dengan trauma
ringan sudah dapat menyebabkan fraktur collum femur. Penderita
tidak dapat berdiri karena rasa sakit sekali pada pada panggul.
Posisi panggul dalam keadaan fleksi dan eksorotasi. Didapatkan juga
adanya pemendekakan dari tungkai yang cedera. Tungkai dalam
posisi abduksi dan fleksi serta eksorotasi

Diagnosis
Penegakan diagnosis fraktur collum femur dibuat berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
1.Anamnesi
. Diketahui adanya riwayat trauma/jatuh yang diikuti nyeri pinggul
. Adanya riwayat menstruasi harus diperoleh dari semua pasien
wanita. Amenore sering dikaitkan dengan penurunan kadar serum
estrogen. Kurangnya estrogen pelindung menyebabkan penurunan
massa tulang. Trias yang dijumpai pada wanita bisa berupa
amenore, osteoporosis, dan makan teratur banyak mempengaruhi
perempuan aktif.
Pasien biasanya melaporkan riwayat pinggul tiba-tiba, nyeri di
selangkangan, atau nyeri lutut yang memburuk dengan olahraga.
Karakteristik dari fraktur adalah riwayat sakit setempat yang
berkaitan dengan latihan yang meningkat dan berkurang dengan
aktivitas dan baik dengan istirahat atau dengan aktivitas yang
kurang. Nyeri semakin parah dengan pelatihan lanjutan. Rasa sakit
berasal dari aktivitas berulang, dan berkurang dengan istirahat.5

PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologi
Pemeriksaan radiologi standar pinggul
mencakup pandangan anteroposterior panggul
dan lateral panggul.
Bone scanning
Bone scan dapat membantu ketika patah stres,
tumor, atau infeksi.
MRI

PENATALAKSANAAN

Prinsip penatalaksanaan yaitu conservatif, operatif dan rehabilitative

Undisplaced intracapsular fractures


terapi conservative merupakan terapi primer.
Displaced intracapsular fractures
Langkah operasi memerlukan internal fiksasi ataupun arthroplasty

Terapi Conservative
Penanganan konservatif
dapat dilakukan dengan skin
traction misal buck extension

Terapi operative meliputi:


A. Internal fixation undisplaced
fracture,
yaitu:
- Dynamic hip screw (DHS)
- Cannulated screw
B. Arthroplasty displaced fractures,yaitu:
- Hemiarthroplasty
- Total hip arthroplasty

Dynamic hip screw


digunakan sebagai internal
fixation dari fraktur collum femur
dan fraktur intertrochanter,
subtrochanter dan basilar-cervical

Cannulated Screw
memiliki poros tengah yang berongga.
Cannulated screw memiliki keuntungan karena
dapat dimasukkan melalui guide wire dan guide
pin

ARTHROPLASTY

Hemiarthroplasty
hanya menggantikan ball portion dari sendi
panggul, tidak dengan socket portion

Ada 2 tipe:
- Unipolar type, yaitu
solid metal ball yang
menggantikan femoral
head.
- Bipolar type
mempunyai femoral head
yang dapat berputar
dimana femoral head
tersebut melekat pada
steam. Bipolar prosthesis
didesin untuk mengurangi
robekan dari kartilago
artikular di dalam
acetabulum

Total hip arthroplasty


Total hip replacement adalah operasi dimana
tulang dan kartilago persendiaan panggul yang
rusak diganti dengan sendi artificial.
THR memiliki tiga bagian, yaitu corpus atau
steam yang akan dimasukkan ke dalam femur
untuk memberikan stabilitas, head implant yang
akan menggantikan caput femoris, dan cup
implant yang akan menggantikan permukaan
acetabulum

Perbedaan Cemented Hip Implant dan Porous Hip

Terdapat tiga prosedur operasi THR, yaitu.


1. Traditional hip replacement surgery
Rata-rata 10 -12 inci insisi dan otot dan tendon
dipotong.

2. Minimally invasive hip replacement surgery


Merupakan operasi THR dengan insisi yang lebih kecil dibanding operasi
tradisional.
Ada 2 metode:
1. menggunakan insisi tunggal selebar 3 sampai 6 inci
dan dengan prosedur operasi yang mirip dengan
operasi tradisional.
2. Metode yang kedua menggunakan insisi selebar 2
hingga 3 inci di atas inguinal untuk memasukan cup
impalnt, dan insisi selebar 1 sampai 2 inci di atas
bokong untuk memasukkan steam dan head implant.

2. Minimally invasive hip replacement surgery


Merupakan operasi THR dengan insisi yang lebih kecil dibanding operasi
tradisional.
Ada 2 metode:
1. menggunakan insisi tunggal selebar 3 sampai 6 inci
dan dengan prosedur operasi yang mirip dengan
operasi tradisional.
2. Metode yang kedua menggunakan insisi selebar 2
hingga 3 inci di atas inguinal untuk memasukan cup
impalnt, dan insisi selebar 1 sampai 2 inci di atas
bokong untuk memasukkan steam dan head implant.

3. Computer Assisted Hip


Replacement Surgery
membantu operator
untuk menempatkan
implant setepat mungkin
dengan bantuan
computer. Selama
operasi berlangsung
computer akan memberi
informasi letak tungkai
dan pelvis pasien, letak
implant serta
instrument yang akan
digunakan

TERAPI REHABILITATIVE
Acute Phase
- Tujuan terapi ini adalah untuk meningkatkan penyembuhan,
untuk mencegah timbulnya komplikasi dan mengembalikan
fungsi
- Digunakan untuk menunjang terapi waktu beristirahat dan
membantu pasien mengubah program training untuk membantu
penyembuhan
- Beberapa pasien memerlukan orthotic untuk mencegah pronasi
yang berlebihan, yang dapat meningkatkan tekanan pada collum
femur

Recovery Phase
Latihan kekuatan untuk stabilisasi panggul dan otot dapat
dimulai. Tujuan utama adalah untuk memperbaiki dan
mengembalikan gerakan (range of motion) dari panggul dan
paha
Bila pasien tidak merasa nyeri lagi, weight bearing dapat
dilakukan. Ketika pasien telah mampu mentoleransi partial
weight-bearing, aktivitas umum di luar rumah seperti
berenang dan cycling
boleh dilakukan. Foto x-ray
dilakukan seminggu sekali
sampai pasien dapat bergerak
dengan full weight bearing
tanpa rasa nyeri.

KOMPLIKASI
Non-union
Penyebab: buruknya pasokan darah, tidak
sempurnanya reduksi, tidak mencukupinya
fiksasi, dan lambatnya penyembuhan
Avaskuler nekrosis
Nekrosis Avascular caput femur adalah
komplikasi yang tak terduga setelah dilakukan
semua jenis fiksasi internal.
Osteoarthritis
Nekrosis avaskular atau kolapnya caput femoris
dapat mengakibatkan osteoarthritis sekunder
setelah beberapa tahun

Вам также может понравиться