Вы находитесь на странице: 1из 30

PROSES DAN PRAKTIK KIP/K

DALAM PELAYANAN KEBIDANAN


Konseling

kebidanan

adalah

pertolongan

dalam

bentuk

wawancara yang menuntut adanya komunikasi, interaksi yang


mendalam, dan usaha bersama antara bidan dengan klien untuk
mencapai tujuan konseling yang dapat berupa pemecahan
masalah, pemenuhan kebutuhan, ataupun perubahan tingkah
laku atau sikap dalam ruang lingkup pelayanan kebidanan
keberhasilan koseling banyak ditentukan oleh keefektifan
konselor dalam menggunakan beberapa teknik . Untuk itu bidan
perlu memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan
konseling.

proses

1.

Kesiapan untuk konseling


merupakan hal yang harus dipenuhi sebelum klien membuat

hubungan konseling. Hal ini ditentukan oleh banyak faktor yaitu motivasi
utk memperoleh bantuan, pengetahuan klien tentang konseling,
kecakapan intelektual, tingkat tilikan terhadap masalah dan dirinya
sendiri, harapan-harapan terhadap peranan konselor, sistem pertahanan
dirinya.
Beberapa hambatan yang sering dijumpai dalam mencapai kesiapan
konseling adalah:
a.

Penolakan

b.

Situasi fisik saat konseling

c.

Pengalaman konseling yang tidak menyenangkan

d. Kurang mengerti tentang konseling


e. Kurang dapat melakukan pendekatan
f. Dalam lembaga, kurang terdapat iklim penerimaan terhadap
konseling.
2. Penyiapan klien
a. Orientasi pra konseling
b. Teknik survey terhadap masalah klien
c. Memberikan informasi pada klien
d. Pembicaraan dengan berbagai topik
e. Menghubungi sumber-sumber referal
3. Riwayat kasus
merupakan kumpulan informasi sistematis tentang kehidupan klien
sekarang dan masalalu.

Ini peting untuk mengetahui metode konseling yang akan


dilakukan. Dalam kebidanan riwayat kasus ini biasanya tercatat dalam
rekam medis
4. Psikodiagnostik
ini meliputi

pernyataan masalah klien, perkiraan sebab-sebab

kesulitan, kemungkinan teknik konseling, dan perkiraan hasil konseling.


Melihat hal tersebut, dalam konseling, ada tiga langkah pokok yang harus
dilaksanakan, yaitu:
a. Pendahuluan
Langkah pembuka merupakan kegiatan utk

menciptakan

kontak, melengkapi data klien utk merumuskan penyebab


menentukan jalan keluat

masalah dan

b. Bagian inti/pokok
bagian inti dalam konseling mencakup kegiatan mencari jalan
keluar, memilih salah satu jalan keluar dan melaksanakan jelan keluar
tersebut.
c. Bagian akhir
bagian akhir konseling merupakan kegiatan penyimpulan dari
seluruh aspek kegiatan. Langkah tersebut merupakan langkah
penutupan dari pertemuan dan juga penetapan untuk pertemuan
berikutnya.

Setelah pelaksanaan pelayanan konseling oleh bidan diharapkan


adanya kemandirian klien dalam hal sebabgai berikut:
a. Peningkatan kemampuan klien dalam upaya mengenal
masalah, merumuskan alternatif pemecahan masalah, dan
menilai hasil tindakan secara tepat dan cermat
b. Klien memiliki pengalaman dalam menghadapi masalah dan
pelaksanaan pemecahan masalah kesehatan
c. Klien memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi masalah
kesehatan dikemudian hari
d. Munculnya kemandirian dalam pemecahan masalah kesehatan

PERBEDAAN KONSELING DAN PEMBERI NASEHAT


Dalam memberikan konseling kita tidak boleh memberikan advisadvis langsung pada klien, perbedaan konseling dan pemberian
nasehat adalah:
1.

Nasehat
a. Memberitahukan klien apa yang sebaiknya ia lakukan
b. Menghakimi perilakukanya dimasa lalu dan kini

2. Konseling
M[p-[emberikan fakta-fakta sehingga klien dapat membuat
keputusan

sediri,

membuat

klien

mau

bertanya

daan

mendiskusikan masalah yang sangat pribadi yang tidak


dibicarakan dengan setiap orang

mungkin

CONTOH KASUS!!!!
Nn. A dan pacarnya datang ke bidan. Nn A mengatakan terlambat
haid sudah 3 bulan, merasakan adanya keluhan mual terutama pada
pagi hari. Sebelumnya Nn. A sudah periksa ke Puskesmas dan
dinyatakan sedang hamil, karena Nn. A belum menikah dan merasa
malu atas perbuatannya di berbohong pada bidan bahwa Nn.A tidak
hamil dan ingin Mensnya teratur kembali (Aborsi).
Bagaimana sebaiknya sikap bidan jika menghadapi hal tersebut?

PROSES KONSELING
hubungan antara konselor dan klien adalah inti proses konseling.
Oleh karena itu konselor harus menguasai berbagai tehnik dalam
hubungan. Proses konseling meliputi:
1. pembinaan dan pemantapan hubungan baik (rapport)
en raport mempunyai makna saling memahami dan mengenal
tujuan bersama. Tujuannya adalah untuk menjembatani hubungan
antara konselor dengan klien, sikap penerimaan dan minat yang
mendalam terhadap klien dan masalahnya. Dalam rapport ini akan
tercipta

hubungan

yang

akrab

yang

ditandai

dengan

mempercayai. Beberapa teknik untuk mencapai rapport adalah:

saling

a. Memberikan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Topik pembicaraan yang sesuai
d. Menciptakan suasana yang sesuai
e. Sikap yang ditandai: kehangatan emosi, realisasi tujuan
menjamin kerahasiaan, kesadaran terhadap hakekat

bersama,
klien secara

alamiah
2. Pengumpulan dan pemberian informasi
merupakan tugas utama konselor. Ini dapat dilakukan denga
mendengar keluhan klien, mengamati komunikasi non
bertanya tentang riwayat kesehatan, latar
belakang masalah, memberikan
dihadapi

cara:

verbal klien,

belakang keluarga, latar

penjelasan tentang maslaha yang

3. perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.


Setelah yang dari klien diperoleh secara lengkap, maka bidan
membantu klien untuk memecahkan maslahnya atau membuat
perencanaan

untuk

memecahkan

maslahnya.

Keterampilan

memecahkan maslah sangat diperlukan dalam komunikasi dan


konseling . Ada tujuh tahapan yang dapat ditempuh dlam pemecahan
masalah.
a. Menjajaki masalah, yaitu menetapkan maslah yang dihadapi
klien
b. Memahami maslah, yaitu mempertegaskan maslah yang
sebenarnya.

c. Membatasi maslah, yaitu menetapkan batas-batas masalh


d. Menjabarkan alternatif, melakukan curah pendapat untuk
menjabarkan berbagai kemungkinan alternatif pemecahan
masalah.
e. Mengevaluasi alternatif yaitu menilai setiap alternatif, baik
dari segi kekuatan, kelemahan, peluang sumber daya dan
prioritasnya.
f. Memilih alternatif terbaik yaitu alternatif yang dipandang
paling tepat
g. Menerapkan alternatif yaitu melaksanakan alternatif
4. Menindaklanjuti pertemuan

LEMBAR PENGAMATAN KONSELING (SARASWATI I, TARIGAN L.H. 2002

NO

TINGKAH LAKU YANG DIAMATI

Menyediakan lingkungan fisik yg nyaman

Menyambut deng ramah

Duduk menghadap klien

Senyum/menganguk

Ekspresi wajah menunjukan perhatian & tdk


menilai

Tubuh condong ke klien

Kontak mata/ tatapan mata si klien denga cara


yang diterima, budaya setempat

Santai dan sikap bersahabat

Volume suara memadai

10

intonasi dan kecepatan bicara memadai

YA

TDK

CTTN

11

Memberi pujian/dukungan

12

Menyampaikan akan menjaga rahasia

13

Memperhatikan tingkah laku verbal dan non


verbal klien

14

Klasifikasi dgn pertanyaan terbuka &


mendalam

15

Mengajukan pertanyaan satu persatu

16

Mendengar aktif dengn memberi kesempatan


klien menyelesaikan ucapannya

17

Mendengar aktif dengan melakukan refleksi


dan memfokuskan diskusi pada hal-hal yang
menjadi keprihatinan klien

18

Mendengar aktif dengan refleksi isi


(paraphrasing)

19

Memberi respon pada komunikasi non verbal


klien

20

Memberi informasi sesuai kebutuhan

21

Menggunakan alat bantu untuk memperjelas


informas

22

Mengecek pemahaman klien

23

Membantu merumuskan masalah

24

Membantu merumuskan cara peneyelesaian


masalah

25

Membantu merumuskan alternatif pemecahan


masalah

26

Membantu merumuskan langkah pemecahan


masalah

27

Menunjukan tempat rujukan yang perlu


dihubungi

28

Menjelaskan kapan kunjungan ulang

29

Merangkum pembbicaraan secara tepat sesuai


permasalahan

30

Mengucapkan terimakasih atas kunjungan,


kepercayaan dan kerjasama klien

IATAN KELOMPOK SEBAGAI SALAH SATU KEGIATAN BID

1 DEFINISI
komunikasi kelompok adalah suatu bentuk komunikasi
antara dua atau lebih orang yang berinteraksi satu dengan
yang lain untuk satu tujuan. Orang-orang yang terlibat
biasanya mengisi peran-peran dan mentaati peraturanperaturan serta norma-norma yang secara inplisit atau
eksplisit disetujui para anggotanya (Singgih, 2003)
sedangkan menurut Kelompok Sarjana Komunikasi
Amerika komunikasi kelompok adalah sekumpulan orang
yang mempunyai tujuan bersama, mengenal satu sama
lainnya dan memandang mereka sebagai bagian dari
kelompok tersebut

2. KEGUNAAN
Berdasarkan batasan tersebut diatas, kegunaan dalaml kebidanan,
tentulah sangat menunjang tujuan bagi kesehatan ibu dan anak, ketika
dilakukan suatu kegiatan-kegiatan bagi para bidan dalam sistem
komunikasi kelompok tersebut, selama melalui forum tersebut di
manfaatkan seefektif mungkin dalam berbagai bentuk tujuan, yakin
berfokus pada kesehatan ibu dan anak tersebut
Handy (1985) memberikan pengertian mengenai pentingnya kegunaan
komunikasi kelompok yakni:
a. Memenuhi kebutuhan sosial
b. Membentuk konsep diri
c. Memberi/menerima dukungan&bantuan
d. Berbagi dengan orang lain

KEPEMIMPINAN DALAM KELOMPOK


Ciri-ciri

kepemimpinan

dlam

kelompok

harus

mengacu

untuk

kepentingan bersama. Untuk itu harus memenuhi persyaratan dibawah


ini:
a. Berorientasi pada tugas
b. Menggunakan waktu secara efektif, menetukan prioritas
secara jelas dan sering membuat keputusan eksekutif
c. Berorientasi pada orang
d. Lebih peduli pada perasaan-perasaan dan masalah-masalah
anggota kelompok

CIRI-CIRI KELOMPOK YANG KOMPAK


Organisasi yang baik
Hubungan yang baik
Riwayat keberhasilan yang baik

Disamping itu, pada kelompok yang kelompok memiliki empat dasar


pelaksanaan sumbang saran yang harus ditaati, yakni:
1. Tidak boleh dilakukan penilaian pada ide-ide sampai acara selesai
2. Kelompok harus menganggap dirinya sebagai penghasil sejumlah
besar ide dan tidak mengkhawatirkan kualitas dari ide-ide
3. Anggota kelompok harus dibiarkan untuk berfikir dengan bebas
4. Ide-ide yang ditawarkan anggota kelompok harus dihargai dan
dikembangkan oleh anggota kelompok lain

Bukan itu saja, dari kesimpulan berbagai pendapat para ahli komunikasi,
tahap-tahap penyelesaian masalah pada satu kelompok yang kompak
harus memenuhi tiga tahap sebagai berikut:
1.

Mengklarifikasi solusi yang harus diselesaikan

2.

Mengidentifikasi solusi yang akan dilaksanakan

3.

membantu dan mengimplementasikan rencana tindakan

Gaya kepemimpinan dalam suatu kelompok komunikasi ada dua yaitu:


1. Gaya tunggal yaitu berdasarkan pencapaian tugas yang telah
ditentukan bagi kelompok
2. Gaya eklektif yaitu berdasarkan gaya-gaya yang berpusa
pada nggota kelompok atau berdasarkan pembagian pada
tugas

Karakteristik kelompok menurut Hargreavest (1975) adalah


1. Anggotanya memiliki hubungan tatap muka
2. Terdapat lebih dari satu anggota
3. Anggotanya memiliki tujuan atau maksud bersama
4. Anggotanya dibeda-bedakan kedalam struktur
5. Anggotanya menganut sekumpulan norma-norma

Kekompokan suatu kelompok didasarkan besar kecilnya kelompok ( Luft


1984)
1. Kekompakan kelompok besar lebih lemah jika dibandingkan dgn
kelompok kecil
2. Kelompok kecil mempunyao karakteristik kekompakan yang unik
diantara anggotanya
3. Kelompom besar cendrung lebih resmi

Sepuluh fungsi-fungsi kelompok

organisasi yang dapat dicapai oleh

kelompok yang kompak (Handy 1985) yakni:


1. Pembagian kerja
2. Penyelesaian maslah dan pengambilan keputusan
3. Pengolahan informasi
4. Pengumpulan informasi dan ide
5. Pengelolaan dan pengendalian kerja
6. Menguji dan mengklarifikasi keputusan
7. Koordinasi dan penghubung
8. Meningkatnya komitmen dan keterlibatan
9. Penyelesaian konflik
10. Penyelidikan ke masa lampau

Strategi Bidan untuk membantu anggota kelompok yang negatif menurut


(Smith dan Bass, 1982)
1.

Menciptakan perasaan memiliki

2.

Menciptakan lingkungan yang peka

3.

Mendorong partisipasi dan kontribusi

4.

Menghargai pendapat yang berbeda

5.

Menciptakan perasaan komitmen

Keuntungan kegiatan kelompok adalah


6.

Efisien karena dalam waktu bersamaan banyak orang memperoleh


informasi

7.

Menjembatani pertukaran pengalaman & saling memberikan dukungan

8.

Merupakan sebuah forum yg mendorong anggota kelompok utk saling


membantu.

PENGORGANISASIAN KEGIATAN KELOMPOK


Langkah-langkah penyelenggaraan kegiatan kelompok
1. Merencanakan pengorganisasian kegiatan kelompok
a. Merencanakan masalah atau topik
b. Siapa yang akan menjadi peserta kegiatan
c. Sasaran kegiatan
d. Kapan/waktu pelaksanaan/tempat kegiatan
e. Metode pengajaran yang akan digunakan
f. Perlengkapan yang dibutuhkan (alat bantu visual/audio)
g. Jenis pencairan kelompok yang digunakan
h. Evaluasi kegiatan

2. Mempersiapkan tempat
a. Mempersiapkan ruangan dan perlengkapan
b. Persiapan alat tulis, alat bantu visual, materi cetak dalam
jumlah yang cukup
c. Persiapan tempat duduk
d. Pengerasan suara baik
e. Meletakan alat bantu sesuai keinginan
3. Melaksanakan kegiatan
a. Pembukaan yang efektif dan baik
b. Bagian utama kegiatan
c. Bagian penutup
d. Mengevaluasi kegiatan

STRATEGI MENGHADAPI KELOMPOK PESERTA YANG KURANG


MENDUKUNG KELANCARAN KEGIATAN (TARIGAN, 2002)

1.

TIPE PASIF
a. Ajukan pertanyaan langsung pada peserta bersangkutan
b. Mintalah mereka berbagi rasa berpasang-pasangan
c. Mintalah untuk menulis komentar atau jawaban pertanyaan
d. Berikan insentif kecil
e. Merubah metode penyampaian dengan kegiatan yang lebih

menarik atau permainan

2. TIPE AGRESIF
a. Ajukan pertanyaan tentang sebab sikap agresifnya
b. Beri kesempatan dan curahkan perasaan-perasaan
tentang keadaannya
c. Jangan mengganggap orang tersebut mewakili
kelompok, cek dengan kelompok (apakah semua
orang berfikir seperti itu)
d. Presentasikan data
e. Prakarsai diskusi secara pribadi

3. TIPE BANYAK BICARA


a. Beri tanggung jawab tertentu atau beri kesempatan
berperan sebagai pemimpin kelompok
b. Hindarkan pandangan terhadap peserta yang banyak
bicara atau hadapkan tubuh pemandu kearah peserta
lain
c. Jika perlu beritahu peserta yang banyak bicara ini
secara halus bahwa pendapatnya menarik, tapi kita
juga membutuhkan pendapat yang lain
d. Jika perlu beritahu peserta yang banyak bicara ini
secara halus bahwa pendapatnya menarik
e. Berti tugas menulis secara rinci tentang pendapatnya
pada kertas

5. TIPE PESIMIS
a. Jadilah pendengar aktif
b. Beri jawaban yang lebih positif atas ungkapanungkapan pesimisnya
c. Tanykan pendapat anggota lainnya tentang pendapat si
pesimis tersebut
6. TIPE PELAWAK
a. Beri mereka tanggung jawab
b. Ajukan pertanyaan atau mintalah pendapat dan
abaikan kata-kata lawakan mereka. Pertimbangkan
bahwa lawakan tertentu dapat mencaikan suasana

Вам также может понравиться