Вы находитесь на странице: 1из 51

KEBIJAKAN DEPARTEMEN KESEHATAN TENTANG

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT & BENCANA


( EMERGENCY & DISASTER NURSING)

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN.


DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK
- DEPKES RI.
Int 2008/pas

Tujuan Pembelajaran

Umum
Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu
memahami kebijakan Depkes tentang
keperawatan Gadar dan Bencana

Int 2008/pas

Khusus
Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu :
1. Menjelaskan permasalahan keperawatan
dalam penanggulangan Gadar dan Bencana
2.Menjelaskan dasar hukum pelayanan
keperawatan dalam penanggulangan Gadar
dan Bencana
3.Menjelaskan kegiatan operasional
pengembangan pelayanan keperawatan
dalam penanggulangan Gadar dan Bencana

Int 2008/pas

LATAR BELAKANG
Indonesia rawan bencana alam ( natural disaster) dan
bencana akibat ulah manusia ( man made disaster)
terletak pada 4 lempengan tektonik yang bergerak
dan
heart of the Pasific Ring of Fire,
kondisi sosial ekononomi masyarakat
Int 2008/pas

Int 2008/pas

PETA RAWAN GEMPA BUMI


DI INDONESIA

Int 2008/pas

PETA RAWAN TSUNAMI DI INDONESIA

Int 2008/pas

PETA DAERAH GUNUNG API


DI INDONESIA

Int 2008/pas

PETA RAWAN TANAH LONGSOR


DI INDONESIA

Int 2008/pas

PETA RAWAN BANJIR DI


INDONESIA

Int 2008/pas

10

PETA RAWAN KONFLIK DI


INDONESIA
NAD
NAD
(Separatisme)
(Separatisme)

Kalbar,
Kalbar,Kalteng
Kalteng
(Suku)
(Suku)

Maluku,
Maluku,Malut,
Malut,Poso
Poso
(Agama)
(Agama)
Papua
Papua
(Separatisme)
(Separatisme)

Sumut,Jawa,
Sumut,Jawa,Sulsel,
Sulsel,NTB
NTB
(kepentingan
(kepentinganpolitik,
politik,antar
antardaerah)
daerah)
Int 2008/pas

11

MITIGATION
Pre-event

Phases
(EMERGENCY RESPONS)

Int 2008/pas

(Disaster Nursing NClin 411)

PENGERTIAN
Keperawatan

Gawat Darurat (Emergency Nursing)


Merupakan pelayanan keperawatan yang
komprehensif diberikan kepada pasien dengan
injuri akut atau sakit yang mengancam kehidupan.
Keperawatan Bencana (Disaster Nursing)
Merupakan pelayanan keperawatan komprehensif
yang diberikan berupa tindakan darurat dan luar
biasa pada keadaan bencana untuk menolong dan
menyelamatkan korban baik manusia maupun
lingkungannya
Int 2008/pas

DAMPAK BENCANA
Dampak primer
Kasus pada saat terjadi bencana, a.l trauma, gangguan
pernafasan, luka bakar,keluhan psikologis dan
gangguan psikiatrik ( pasca trauma), korban meninggal
Dampak sekunder
Kuantitas & kualitas air bersih, kebersihan lingkungan
buruk,meningkatnya kasus penyakit akibat kurang
sumber air bersih & lingkungan buruk serta komsumsi
makanan, masalah kesehatan reproduksi,keluhan
psikologis dan gangguan psikiatrik.

Int 2008/pas

Bencana
Yang Paling Sering di indonesia
Tahun 2006
1.

Banjir

2.

Tanah Longsor

3.

Gempa Bumi

4.

Ledakan Bom

5.

Banjir Bandang

6.

Tanah Longsor

7.

Gelombang Pasang

8.

Kebakaran Lahan (Asap)

9.

Int 2008/pas
Angin
Puting Beliung

Tahun 2007
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Banjir
Banjir Bandang
KLL
Banjir + longsor
Gempa Bumi
Angin Putting Beliung
Ledakan Bom
Konflik sosial
Gelombang Pasan
Kecelakaan Industri
KLB
Status awas G.berapi

KORBAN BENCANA
KORBAN
Meninggal
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. Hilang
5. Pengungsi
Jumlah
1.

Int 2008/pas

Tahun 2006
7.679 orang
30.506 orang
260.604 orang
712 orang

299.501 orang

Tahun 2007
624 orang
3.479 orang
351.857 orang
507 orang
807.708 orang
1.164.175 orang

Permasalahan

Kuantitas

pada SDM Kesehatan, a.l

Jumlah

tenaga kesehatan terbatas


Kurang informasi tentang peta kekuatan SDM kesehatan di
daerah rawan bencana

Kualitas, a.l
Masih

terbatas tenaga kesehatan mempunyai kompetensi


penanggulangan bencana dan gawat darurat ( pelatihan
kurang)
Belum semua daerah mempunyai Tim Reaksi Cepat

Distribusi

Peraturan

mengatur penempatan SDM kesehatan di daerah


bencana terbatas
Distribusi SDM Kesehatan belum mengacu pada kerawanan
suatu wilayah bencana

Minat bertugas di daerah bencana/konflik


Minat

SDM kesehatan bertugas di daerah bencana/konflik


kurang karena tidak ada jaminan keselamatan dan keamanan
petugas

Int 2008/pas

KEBIJAKAN DEPKES DALAM MENANGANI


KRISIS KESEHATAN

Pelayanan kesehatan sesegera mungkin, maksimal dan manusiawi


Prioritas tanggap darurat penanganan gawat darurat medik &
identifikasi korban meninggal
Prioritas berikutkegiatan kesehatan mengurangi risiko lanjutan
Penanganan krisis kesehatan Pemerintah dibantu berbagai pihak
Bantuan kesehatan (dalam & luar negeri) mengikuti standar &
prosedure Depkes
Pengaturan distribusi bantuan( bahan,obat,perbekalan kes, SDM)
berjenjang
Fungsi pelayanan kes tidak berjalan kendali operasional diambil
alih secara berjenjangyang lebih tinggi
Informasi penanganankesehatan dikeluarkanoleh Dinas Kesehatan
setempat ( selaku anggota Satkorlak/ Satlak)
Monev berkala oleh semua pihak terlibat
Int 2008/pas

KEBIJAKAN DEPKES DALAM PENANGANAN


BENCANA TERKAIT PELAYANAN KEPERAWATAN
UU

No. 24/2007 Ttg Penanggulangan Bencana


Pasal 5
Pemerintah dan Pemda menjadi penanggungjawab dlm
penyelenggaraan PB

Pasal 8 (Tanggungjawab Pemda)

Penjaminan pemenuhan hak masy. Dan pengungsi yg terkena


bencana sesuai standar pelayanan minimal
Perlindungan masy. dari dampak bencana
Pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan
risiko bencana dng prog. pembangunan
Pengalokasian dana PB dlm APBD yg memadai
Int 2008/pas

LANJUTAN

UU No23 Tahun 1992 : Pasal 32


Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan
pengobatan dan atau perawatan,
Pengobatan dan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran
dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan,
Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran
atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu

PP No 32 Tahun 1996: Tenaga keperawatan salah satu dari 7


rumpun tenaga kesehatan

KepMenKes No 1239 Tahun 2002 tentang Registrasi & Praktik


Perawat
Kewenangan perawat melaksanakan asuhan keperawatan
Tindakan medik hanya dapat dilakukan berdasarkan permintaan
tertulis dari dokter (pasal 15)
Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa seseorang/pasien
Perawat berwenang untuk melakukan pelayanan kesehatan diluar
kewenangannya (pasal 20, ayat 1)
Int 2008/pas

LANJUTAN

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 066/


Menkes /SK/II/2006 tentang Pedoman Manajemen Sumber Daya
Manusia (SDM) Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana.
Perawat anggota Tim Reaksi Cepat & Tim Bantuan Kesehatan
Perencanaan kebutuhan SDM Kes tahap para bencana, saat
bencana danpasca bencana

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 783/Menkes/


SK/X/2006 tentang Regionalisasi Pusat Bantuan Penanganan Krisis
Kesehatan Akibat Bencana
Termasuk bantuan SDM Keperawatan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 1653


/Menkes/ SK/XII/2005 tentang Pedoman Penanganan Bencana di
Bidang Kesehatan.

Int 2008/pas

GAMBARAN TENAGA KEPERAWATAN


(Profil Kes tahun 2007)
Proporsi Tenaga keperawatan : 51,22 %
(165.937) dari tenaga kesehatan (323.942)
Tenaga keperawatan bekerja di RS 64,96
% (109.210) dari seluruh tenaga kesehatan
bekerja di RS ( 168.126)
Tenaga keperawatan bekerja di Puskesmas
: 36,41 % ( 56,727) dan tenaga bidan
36,20% (56.408) dari tenaga kesehatan
bekerja di Puskesmas (155.816)
Int 2008/pas

GAMBARAN PERAWAT IGD


(Evaluasi di 12 RS 6 Puskesmas pada 6 Provinsi, tahun 2006)

Rumah Sakit :
Pendidikan Perawat IGD RS ( n=429)

SPK 23,31%,
D3 Keperawatan 74,59%
D4 Keperawatan 0,47%
S1 Keperawatan 1,63%

Perawat IGD RS mendapat pelatihan BLS/BTLS/ATLS/PPGD


: 37,8%
Puskesmas :
Pendidikan perawat di pelayanan UGD Puskesmas (n=81)

SPK 53,09%
D3 Keperawatan 30,86%
S1 Keperawatan 2,47%

Perawat UGD Puskesmas mendapat pelatihan


BLS/BTLS/ATLS/PPGD :19,5%
Int 2008/pas

PERMASALAHAN (1)
Ratio

tenaga keperawatan belum memenuhi


ratio yang diharapkan (2010)

Perawat : penduduk = 1 : 850 sekarang diperkirakan


1 : 2290 (Profil kes, 2009)

Tenaga

keperawatan dalam 3 tahun terakhir tidak


pernah mendapat pelatihan
70,9% tenaga keperawatan selama 3 tahun terakhir
tidak pernah mengikuti pelatihan (Hasil evaluasi WHODit Yanwat,2000)

Tenaga

tugas

keperawatan tidak mempunyai uraian

47,4 % tenaga keperawatan tidak memiliki uraian tugas


secara tertulis (Hasil evaluasi WHO-Dit YanWat,2000)

Int 2008/pas

Tenaga

LANJUTAN

keperawatan lebih banyak melakukan


tugas diluar kewenangannya ( yang diatur dalam
Kepmenkes No 1239 Tahun 2001)
39,8 % keperawatan masih melakukan tugas-tugas non
keperawatan (Hasil evaluasi WHO-DitYanwat, 2000)
92,6 % perawat melakukan diagnosis medis (Hasil
evaluasi perawat daerah terpencil,Dit Yanwat-FKMUI,
2005)
97,1 % perawat melakukan tindakanpengobatan (Hasil
evaluasi perawat daerah terpencil,Dit Yanwat-FKMUI,
2005)
78,8 % perawat melakukan tugas kebersihan (Hasil
evaluasi perawat daerah terpencil,Dit Yanwat-FKMUI,
2005)
Int 2008/pas

GAMBARAN
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DITJEN PELAYANAN MEDIK
(Permenkes No 1575 Tahun 2005)

Int 2008/pas

STRUKTUR ORGANISASI
DIT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTUR JENDERAL BINA
PELAYANAN MEDIK
DIREKTUR BINA YAN
KEPERAWATAN

SUBDIT BINA
YAN WAT
DASAR

SUBDIT BINA
YAN WAT
SPESIALISTIK

SUBDIT BINA
YAN WAT
INTENSIF

SEKSI STANDARISASI
SEKSI BIM &EV
Int 2008/pas

FUNGSIONAL

SUBDIT BINA
YAN WAT
KELUARGA

SUBDIT BINA
YAN WAT
KEBIDANAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


DIT BINA PELAYANAN
KEPERAWATAN
PERUMUSAN KEBIJAKAN TEKNIS
PENYUSUNAN STANDAR TEKNIS, NORMA, PEDOMAN,
KRITERIA, PROSEDUR
BIMBINGAN TEKNIS
EVALUASI

TAHUN 2005-2009 SASARAN PROGRAM UKP


CAKUPAN RAWAT INAP 1,5 %
RS MELAKSANAKAN PELAYANAN GAWAT DARURAT 90 %
RS MELAKSANAKAN PONEK 75 %
RS TERAKREDITASI 70 %
RSInt
MELAKSANAKAN
PELAYANAN RAWAT INAP GAKIN DI KELAS III 100 %
2008/pas

KERANGKA KONSEP PENGEMBANGAN PELAYANAN KEPERAWATAN


GAWAT DARURAT DAN BENCANA

PENGUATAN TENAGA
KEPERAWATAN SBG
TIM KESEHATAN

TIM
KESEHATAN

MASYARAKAT

TENAGA
MEDIS
TENAGA
KEPERAWATAN
(PERAWAT & BIDAN)

TENAGA KES.LAIN
/NON KESEHATAN

BAKORNAS/
SATKORLAK
SATLAK

Int 2008/pas

INPUT
PROPORSI >>
FRONT LINE
WORKERS
PELATIHAN <<
KOMPETENSI
GADAR <<
PERAN,FUNGSI,
KEWENANGA
TANGGUNGJAWAB
GADAR&
BENCANA <<

PENGEMBANGAN
KURIKULUM &MODUL
EMERGENCY &
DISASTER
NURSING
PENINGKATAN
KEMAMPUAN
PERAWAT DALAM
E&D
PENGEMBANGAN
MODEL PUSAT
PELATIH
AN E & D NURSING
DI 4 REGIONAL
PENGEMBANGAN
SISTEM BIMTEK
(CLINICAL SUPERVISION)
PENGEMBANGAN
KURIKULUM SISTEM
DIKWAT

PEMANTAPAN

MUTU PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT


& BENCANA MENINGKAT

PEMANTAPAN

TUJUAN

UMUM
MENINGKATNYA MUTU PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT DAN
BENCANA SECARA NASIONAL

KHUSUS

KESEPAKATAN KONTRIBUSI YANWAT GAWAT DARURAT DALAM SISTEM


PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT DAN BENCANA
TERSEDIA KURIKULUM DAN MODUL PELATIHAN KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT (BASIC 1, BASIC 2, ADVANCE)
TERSEDIA PERAWAT KOMPETEN DALAM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
DI SARANA KESEHATAN
TERSEDIA PUSAT PELATIHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT ( 9
REGIONAL)
ADANYA SISTEM BIMBINGAN TEKNIS, MONITORING DAN EVALUASI
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN BENCANA ( CLINICAL
SUPERVISION)
DIKEMBANGKAN KURIKULUM PELAYANAN KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT DALAM SYSTEM PENDIDIKAN KEPERAWATAN DI INDONESIA
Int 2008/pas

STRATEGI
PENGUATAN

KOORDINASI ANTAR PROFESI


KEJELASAN PERAN,FUNGSI, KEWENANGAN,
TANGGUNGJAWAB PERAWAT DALAM
PENANGGULANGAN GADAR DAN BENCANA
PENINGKATAN KEMAMPUAN KLINIK DAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
DANBENCANA TERSTRUKTUR
PENGEMBANGAN SISTEM BIMBINGAN TEKNIS,
PEMANTAUAN DAN PENILAIAN MUTU YANWAT
GADAR DAN BENCANA
Int 2008/pas

PROGRAM POKOK
1. PENGUATAN KOORDINASI KEPERAWATAN
DENGANPROFESI KESEHATAN
2.PENGEMBANGAN STANDAR PELAYANAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
3. PENINGKATAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
4. PENGEMBANGAN MODEL PUSAT PELATIHAN TEKNIS
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI 9 REGIONAL
5. PENGEMBANGAN SISTEM BIMBINGAN TEKNIS, MONITORING
DAN EVALUASI KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN BENCANA
6. PENGEMBANGAN KURIKULUM KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT DAN BENCANA DALAM SISTEM
PENDIDIKAN KEPERAWATAN DI INDONESIA
Int 2008/pas

PERSIAPAN
Pemantapan

Rencana Strategik Peningkatan


Mutu Pelayanan Keperawatan Gawat
Darurat
Pemetaan kemampuan tenaga keperawatan
dalam penanganan gawat darurat
Koordinasi tim kesehatan dalam
penanganan gawat darurat dan bencana
Penyediaan technical assistant
Int 2008/pas

POKOK PROGRAM 1

PENGUATAN KOORDINASI ANTAR PROFESI


KESEHATAN

Koordinasi

tim untuk mewujudkan


kejelasan peran, fungsi, tanggungjawab
dalam penanganan gawat darurat dan
bencana
Lokakarya Nasional Jajaran Kesehatan
Lokakarya Nasional lintas sektor
Int 2008/pas

POKOK PROGRAM 2

PENGEMBANGAN STANDAR PELAYANAN


KEPERAWATAN

Pengembangan

standar/pedoman
pelayanan keperawatan gawat darurat
dan bencana
Sosialisasi standar/pedoman
Penerapan standar/pedoman
Int 2008/pas

POKOK PROGRAM 3

PENINGKATAN KEMAMPUAN PERAWAT


DALAM PENANGANAN GADAR DAN
BENCANA

Pengembangan

kurikulum dan modul


pelatihan keperawatan gawat darurat dan
bencana
Peningkatan kemampuan tenaga
keperawatan (TOT, CI, Providers)
Int 2008/pas

POKOK PROGRAM 4

PENGEMBANGAN MODEL PUSAT PELATIHAN


TENAGA KEPERAWATAN DALAM
KEPERAWATAN GADAR

Pengkajian

sumber daya di RS lokasi


Penataan system pelatihan tenaga keperawatan
Pengadaan sarana ,prasarana dan
peralatan/perlengkapan laboratorium keperawatan
Pemberdayaan sdm (capacity building)
Pengembangan jaringan kerja (networking)
Int 2008/pas

POKOK PROGRAM 5

PENGEMBANGAN SYSTEM BIMBINGANTEKNIS,


MONITORING DAN EVALUASI

Pengembangan

sistem bimbingan teknis,


monitoring dan evaluasi pelayanan
keperawatan gawat darurat dan bencana
Bimbingan teknis berkesinambungan
Monitoring, evaluasi secara berkala
Int 2008/pas

POKOK PROGRAM 6

PENGEMBANGAN KURIKULUM
PENANGANAN GAWAT DARURAT
DALAM SISTEM PENDIDIKAN
KEPERAWATAN
Pengembangan

standar kompetensi
keperawatan gawat darurat dan bencana
Pengembangan kurikulum penanganan gadar
dan bencana pada pendidikan keperawatan
Int 2008/pas

SUMBER PEMBIAYAAN

APBN

(PUSAT, DEKON, DAK)


APBD (PROVINSI, KABUPATEN/KOTA)
WHO
NGOs
dll
Int 2008/pas

PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIS


KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
DAN BENCANA

Int 2008/pas

KESEPAKATAN TAHUN 2005


DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN

WHO

NGO

KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
(EMERGENCY NURSING)

DIREKTORAT/UNIT DEPKES TERKAIT


(a.l. PUSDIKLAT DEPKES)

Int 2008/pas

FAKULTAS ILMU
KEPERAWATAN
UI
PPNI

JUSTIFIKASI EMERGENCY NURSING


Keperawatan

holistik, komprehensif,
berkesinambungan
Pendekatan proses keperawatan
Asuhan keperawatan system dan
fungsi tubuh

Int 2008/pas

KURIKULUM DAN MODUL


PELATIHAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
BASIC- 1: 57 jpl
KOMPETENSI UNTUK SELURUH PERAWAT
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
BASIC- 2 : 82 jpl kelas dan 200 jpl praktik klinis
KOMPETENSI DASAR UNTUK PERAWAT IGD
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
ADVANCE : jpl ?
KOMPETENSI LANJUT UNTUK PERAWAT IGD
Int 2008/pas

PESERTA PELATIHAN PELATIH


TOT

S1 Keperawatan
Min bekerja di IGD/ICU 5 tahun
Memiliki sertifikat BASIC/ADVANCE LIFE SUPPORT
Berminat menjadi pelatih

TOT

(BASIC)

ADVANCE

Min S1 Keperawatan, masa kerja 3 tahun di IGD/ICU


Sertifikat TOT Keperawatan Gawat Darurat Basic 2.
Sertifikat BASIC/ADVANCE LIFE SUPPORT
Int 2008/pas

PESERTA PELATIHAN PELAKSANA


KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT BASIC 2

Pendidikan SPK + bekerja sebagai perawat 5 tahun


Pendidikan D III Keperawatan, + bekerja sebagai
perawat 3 tahun
Pendidikan S 1 Keperawatan + bekerja di pelayanan
kesehatan 1 tahun
KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT ADVANCE

S1 keperawatan
Sertifikat Pelatihan Keperawatan Gawat Darurat Basic 2
Pengalaman kerja di IGD 1 tahun
Int 2008/pas

HASIL YANG SUDAH DICAPAI


2005-2008
Pengembangan

Kompetensi dan Kurikulum

Kesepakatan kompetensi keperawatan gawat darurat


basic 1, basic 2 dan advance (Depkes/Dit
Keperawatan&Pusdiklat, FIK-UI,WHO,PPNI, Nortwest
Medical Team International
Kurikulum dan Modul Pelatihan Keperawatan Gawat
Darurat Basic 2 ( melalui ujicoba, pembahasan dalam
seminar, penyempurnaan berdasarkan pengalaman
pelatihan, masukan pakar gawat darurat)
Kurikulum dan Modul Pelatihan Keperawatan Basic 1
Int 2008/pas

Peningkatan kemampuan teknis bagi perawat


Tahun 2006
Pelatihan Keperawatan Gadar Basic 2 :

267 perawat IGD RS di 9 Pusat Bantuan Regional


Penanganan Krisis Kesehatan (PPK)

30 perawat IGD RS di Provinsi Kalimantan Selatan (Dekon)

60 perawat IGD RS di Provinsi Jambi, (Dekon)

30 perawat IGD RS di Provinsi Kalimantan Barat (Dekon)

30 perawat IGD RS di Provinsi Kalimantan Tengah (Dekon)


Tahun 2007
Pelatihan Keperawatan Gadar Basic 1 :

39 orang untuk perawat Puskesmas di PemKot Bogor (Pemkot)


Pelatihan Keperawatan Gadar Basic 2 :
30 perawat Puskesmas Pemkot Medan Sumut (PPK)

30 perawat IGD RS di Samarinda Kaltim (PPK)

30 perawat IGD RS Doris Sylvanus Kalteng (RS)


Praktik Klinik Keperawatan Gadar Basic 2 ( 200 jpl)
30 perawat UGD/IGD RS Provinsi Jambi di RS Fatmawati, Jakarta
Int 2008/pas

lanjutan
Pelatihan Keperawatan tahun 2008 :

272 perawat pelaksanan IGD RS di 28 Provinsi


Regional.Bantuan Kesehatan akibat Krisis
Kesehatan (PPK)
42 perawat Pelatih (TOT) di 9 Provinsi Pusat
regional
28 perawat pelatih pusat

Int 2008/pas

LANJUTAN

3. Pedoman /standar

Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat di RS


Peran dan Fungsi perawat dalam Safe Community

4. Lain-lain

Mobilisasi perawat a.l pada bencana di NAD,


Yogyakarta, banjir di Jakarta (bekerja sama dengan
PPNI)
Sebagai anggota tim penyusunan pedoman
penanganan bencana dan gawat darurat tingkat
nasional.
Int 2008/pas

Int 2008/pas

Вам также может понравиться