Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KHAIRINA NURWANTI
1112012014
1112012015
MAZAYA HAEKAL
1112012018
QONITA AMALIA
1112012027
OLVA ATSARINA Y
1112012024
1112012036
KLASIFIKASI
GTSL
MANFAAT KLASIFIKASI
Sebagai
MACAM-MACAM KLASIFIKASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Klasifikasi Cummer
Klasifikasi Kennedy
Klasifikasi Bailyn
Klasifikasi Neurohr
Klasifikasi Mauk
Klasifikasi Mauk
Klasifikasi Godfray
Klasifikasi Friedman
Klasifikasi Beckett and
Wilson
1. KLASIFIKASI CUMMER
Cummer mengklasifikasian Partial denture berdasarkan
posisi dari direct retainer
1. Diagonal
2. Diametris:
3. Unilateral:
4. Multilateral:
2. KLASIFIKASI KENNEDY
Syarat Klasifikasi Kennedy tersebut
Apabila M3 hilang & tidak dibuatkan GT,maka
tidak dipertimbangkan dalam klasifikasi.
Apabila M3 ada & dipakai sebagai gigi abutment,
maka diikutkan dalam klasifikasi
Apabila M2 hilang & tidak diganti, maka tidak
diikutkan dalam klasifikasi
Kelas I kennedy
Kelas II kennedy
Kelas IV kennedy
3. KLASIFIKASI BAILYN
4. KLASIFIKASI NEUROHR
Diperkenalkan pada tahun 1939, didasari pada
dukungan yang diperoleh. Klasifikasi ini tidak banyak
digunakan. Banyak disain gigi tiruan yang tidak
cocok dengan klasifikasi ini.
5. KLASIFIKASI MAUK
Didasari oleh jumlah, panjang dan posisi dari ruang
edentulous dan posisi dari gigi yang tersisa.
Class I
kehilangan gigi posterior
secara bilateral
Class II
kehilangan gigi posterior
secara bilateral, namun
masih terdapat gigi
posterior disalah satu sisi
Class III
kehilangan gigi-gigi
posterior bilateral dengan
terdapat gigi posterior pada
kedua sisi
Class IV
Ruang unilateral
tanpa adanya gigi
posterior
Class V
Ruang anterior
dengan lengkung
posterior yang tidak
terputus pada kedua
sisi
Class VI
Ruang irregular
disekitar lengkung.
Jumlah gigi-gigi
yang tersisah
dengan jarak satu
gigi atau 2 gigi
6. KLASIFIKASI WILD
Wild membuat klasifikasi sederhana namun cukup
jelas. Tidak sangat terkenal dalam literatur gigi.
Class I :
Interuption
lengkung gigi
Class II :
Pemendekan
lengkung gigi
Class II :
Kombinasi dari
class 1 dan class
2
7. KLASIFIKASI GODFREY
Diperkenalkan tahun 1951, didasari pada lokasi dan
ukuran ruang edentulous
Class C : Tooth-borne
basis gigi tiruan oleh
gigi posterior. Dengan
kehilangan 2 atau 3
gigi.
8. KLASIFIKASI FRIEDMAN
Friedman memperkenalkan klasifikasi ABC
pada tahun 1953, berikut klasifikasinya :
Type A : Anterior
Class II : free-end
Kelas 2a, dukungan didapatkan dari gigi
dan jaringan
A. Tooth-and-tissue-borne
Class I : saddle
disanggah oleh gigi
abutment di kedua
sisinya
A1
kehilangan gigi anterior
pada satu sisi, unilateral
A2
kehilangan gigi anterior
pada kedua sisi
P1
kehilangan gigi posterior
pada satu sisi, unilateral
P2
kehilangan gigi posterior
pada kedua sisi
AB1
kehilangan gigi anterior,
bilateral
AP1
kehilangan gigi-gigi anterior
dan posterior pada satu sisi,
kosntruksi unilateral
AP2
kehilangan gigi-gigi
anterior posterior pada
kedua sisi
AP B1
kehilangan gigi-gigi
anterior dan posterior
dengan konstruksi
bilateral
Dukungan sepenuhnya
dari jaringan : seluruh gigi
tiruan bertumpu pada
jaringan lunak
a.Kelas I
Daerah tak bergigi terletak dibagian
posterior dari gigi yang masih ada dan
berada pada kedua sisi rahang (bilateral).
Kelas II
Daerah tak bergigi terletak pada bagian
posterior dari gigi yang masih ada, tetapi
berada hanya pada salah satu sisi rahang
saja (unilateral).
Kelas III
Kelas IV
Daerah tak bergigi terletak pada bagian anterior
dari gigi yang masih ada dan melewati garis
tengah rahang
Kelas V
Daerah tak bergigi paradental
dimana gigi asli anterior tidak dapat
dipakai sebagai gigi penahan atau
tidak mampu menahan daya kunyah
Kelas VI
Daerah tak bergigi paradental
dengan kedua gigi tetengga asli
dapat dipakai sebagai gigi penahan
Class II : lengkung
dengan dua ujung
bebas pada basis gigi
tiruan
kelas 1A
Posterior (P)
kelas 1P
kelas 1AP
Class I
mukosa borne
Class II
tooth borne
Class III
kombinasi dari
mukosa-borne dan
tooth-borne
BIOMEKANIK
GTSL
Gigi
BEBAN
FUNGSIONAL
GTSL
PERGERAKA
N
MEMAHAMI
KEMUNGKINA
N
PERGERAKAN
PERLU
DIKONTROL
DISAIN
KOMPONEN
GTSL
PERTIMBANGAN BIOMEKANIS
Struktur
Jenis gaya
Perubahan
pertahanan
Penggunaan
bahan
Kemampuan
struktur
penyangga dalam
menahan gaya
Durasi dan
intensitas gaya
Kemampuan
gigi dan
mukosa dalam
menahan gaya
Tulang
Gaya
Disain
Gambar. Tiga kelas tuas. Klasifikasi berdasarkan lokasi titik tumpu/ fulcrum
(F), tahanan/ beban/ resistance (R), dan arah gaya/ kuasa/ effort (E). Dalam
istilah dental, E dapat mewakili gaya oklusi atau gravitasi; F mewakili
permukaan gigi sebagai occlusal rest; dan R adalah direct retainer atau
permukaan guide plane.
Gambar.
Distal
extension
removable partial denture akan
berotasi ketika gaya diarahkan
pada basis gigi tiruan. Tiga
pergerakan yang mungkin pada
distal extension partial denture
adalah A, rotasi disekitar garis
fulcrum/ titik tumpu melewati
abutment paling posterior ketika
basis gigi tiruan bergerak ke arah
atau menjauhi vertikal dari
dukungan residual ridge; B,
rotasi
di
sekitar
sumbu
longitudinal yang dibentuk oleh
puncak residual ridge; dan C,
rotasi di sekitar sumbu vertikal
yang berada di dekat pusat dari
lengkung.
Gambar.
Cantilever
dapat
digambarkan sebagai balok rigid
yang disangga pada salah satu
ujung. Ketika gaya diarahkan
melawan ujung balok yang tidak
disangga (seperti dalam rest yang
diletakan pada pontik cantilever),
cantilever dapat berperan sebagai
tuas kelas pertama. Keuntungan
mekanis
dalam
ilustrasi
ini
mendukung lengan kuasa.
Gambar.
Gigi
Komponen
Gaya
KOMPONEN
DESAIN GTSL
KONEKTOR
MAJOR
(UTAMA)
BASIS GTSL
KONEKTOR
MINOR
INDIRECT
RETAINER
REST DAN
REST SEATS
DIRECT
RETAINER
KONEKTOR UTAMA
MAKSILA
MANDIBULA
Kekakuan
PERSYARATAN UMUM
PERTIMBANGAN DESAIN
1.
Intentional relief
Batas konektor utama harus 6 mm dari margin gingiva
pada lengkung rahang atas untuk menghindari cedera
pada marginal gingiva.
utama
digunakan
dalam
PERSYARATAN TAMBAHAN
(rounded thick border) harus diberikan
pada margin posterior konektor utama maksila
untuk memberikan tanda dengan jaringan lunak
pada margin untuk mendapatkan adaptasi yang
lebih baik dan mencegah masuknya sisa makanan
Beading
Beading
Close
Kekurangan:
Dukungan
Terdiri
2. PALATAL STRAP
Indikasi:
Unilateral distal extension partial denture
Bilateral short span edentulous spaces pada gigi yang
didukung protesis (Kennedy Klas III)
Kekurangan:
Cakupan palatal besar
Batas posterior harus berakhir sebelum palatum durum
dan molle
Dapat menyebabkan hiperplasia papiler
Keuntungan :
Resistensi yang baik volume metal minimal
Ketahanan bending sangat baik dan memutarbalikkan
gaya yang bekerja pada GT krn melewati 3 bidang
Menggunakan logam yang sangat tipis
Peningkatan retensi karena peningkatan adhesi dan
kohesi
Fabrikasi
Indikasi
Kasus Klas I dengan sedikit resorpsi vertikal
ridge.
Kasus dengan palatum berbentuk 'V' atau 'U'.
Kasus dengan abutment yang kuat
Kasus dengan sisa lebih dari enam gigi anterior
4. DOUBLE ATAU
ANTEROPOSTERIOR PALATAL BAR
Kombinasi
double
Indikasi:
Ketika gigi abutment anterior & posterior ada jarak yg
luas
Kasus dengan palatal torus besar yang tdk dpt
dioperasi
Pasien yang ingin menghindari complete palatal
coverage
Long edentulous span klas II modifikasi 1
Kondisi Kelas IV
Kelebihan
Kaku
Kuat
Dibatasi jaringan
lunak
Kekurangan
Kurang
dukungan
palatum
Tidak nyaman
U
Memiliki band metal tipis yg membentang di sepanjang
permukaan lingual gigi posterior
Anterior menjadi lebih seperti pelat tipis yg menutupi
cingula gigi
Batas
Keuntungan:
Cukup kuat.
Memiliki retensi tidak langsung dan dukungan
moderate.
Kekurangan:
Ketika kekuatan vertikal diterapkan pada salah satu
atau kedua ujungnya cenderung untuk meluruskan.
Sehingga tdk dpt digunakan u/ basis gigitiruan ekstensi
distal
Sebagian besar diperlukan u/ menghindari kelenturan
konektor utama. Peningkatan ketebalan dapat
menyebabkan ketidaknyamanan pasien.
Strap
Keuntungan:
Kaku
Kekuatan tambahan karena efek L-beam dan
konfigurasi melingkar
Dukungan yang lebih besar dari palatum
Kekurangan:
Interferensi dengan fonetik
Gangguan lidah
Ketidaknyamanan
Mencakup
7. COMPLETE PALATE
seluruh palatum
Batas anterior harus dihilangkan 6mm untuk margin
gingiva atau memperpanjang hingga cingula gigi
anterior
Batas posterior dari palatum sebaiknya mencakup
persimpangan palatum durum dan molle
All
cast metal
Indikasi :
Digunakan
Dalam
Keuntungan:
Kekakuan & dukungan baik
Logam membuat perubahan suhu pada jar. lunak yg
lebih baik dari akrilik. Ini akan memberikan persepsi
yg lebih baik
Kekurangan:
Rx jar. lunak spt peradangan & hiperplasia
Interferensi dgn fonetik
Langkah
Langkah
3: Konektor-area
Langkah
4: Memilih konektor
Konektor yg sesuai dipilih berdasarkan 4 faktor:
Kenyamanan Mulut
Kekakuan
Lokasi basis protesa
Jumlah retensi tidak langsung yang diperlukan akan
mempengaruhi garis konektor utama
Langkah
5: Unifikasi
Penyatuan konektor
PERTIMBANGAN DESAIN
Lebih
Lingual bar
Lingual plate
Kennedy bar atau double lingual bar
Sublingual bar
Mandibular cingulum bar (continuous bar)
Labial bar
1. LINGUAL BAR
Paling
umum digunakan
Berbentuk setengah buah pir di penampang dgn
bagian paling tebal ditempatkan inferior
Dibuat dari pola lilin tebal (6-gauge) berbentuk
setengah buah pir
Minimal
Tinggi
mm
Lingual bar harus ditempatkan se-inferior mungkin
sehingga gerakan lidah tidak dibatasi & dpt tersedia
ruang yg cukup di atasnya
Keuntungan:
Sgt mudah u/ dibuat
Memiliki kontak ringan dgn jar. mulut & tdk ada
kontak dgn gigi (tdk ada dekalsifikasi krn makanan,
akumulasi plak & dll)
Kekurangan:
Tdk dpt digunakan dalam kasus-kasus dengan torus
(kontraindikasi)
Dalam kasus dgn kedalaman vestibular terbatas, bar
akan menipis & cenderung melenturkan
Mirip
2. LINGUAL PLATE
Menggunakan
logam chrome
Batas superior scalloped & memiliki kontak langsung
dgn gigi
Dalam
Konektor
Indikasi:
Gigi
Satu
Keuntungan:
Paling kaku & stabil
Menyediakan retensi indirect ketika rest berada pada
premolar
Penggantian gigi tambahan dpt dgn mudah
ditambahkan
Kekurangan:
Dekalsifikasi struktur gigi krn makanan & akumulasi
plak
Iritasi mukosa mulut
Bar
Konektor
Indikasi:
Kasus dengan embrasures interproksimal besar
membutuhkan retensi indirect
Diastema besar
Keuntungan:
Memberikan retensi langsung
Stabilisasi horizontal
Embrasures interproksimal & jar. gingiva yg tdk rapat
memungkinkan free flow saliva
Kekurangan:
Interferensi gerakan lidah
Jika bar bagian atas tidak benar pas dapat terjadi
food entrapment
4. SUBLINGUAL BAR
Modifikasi
Indikasi:
Dapat digunakan bersama dgn lingual plate jika frenum lingual
tdk menghasilkan gangguan
Digunakan dgn adanya anterior lingual undercut
Jika kedalaman sulkus terlalu sedikit & lingual bar tdk dpt
ditempatkan dgn minimal pembuangan 4mm dari free gingiva
margin
Kontraindikasi:
Lingual tori
Perlekatan frenum yang tinggi (frenum lingual)
Elevasi berlebihan dasar mulut selama pergerakan fungsional.
Mirip
6. LABIAL BAR
lingual bar
Diletakkan pada permukaan labial, tetapi lebih luas
dan lebih tebal dari lingual bar
Berbentuk buah pir di penampang
Berada di sepanjang labial mukosa pada gigi anterior
Labial bar umumnya lebih panjang daripada lingual
bar
Indikasi:
Gigi inklinasi lingual
Tori mandibula yg tdk dpt dioperasi
Modifikasi labial bar (swing lock) hinge ditempatkan di
satu ujung & lock di lain sisi shg ada adaptasi yg lebih
dekat
Kekurangan:
Estetika buruk
Cenderung mendistorsi bibir bawah
Pasien kurang nyaman
KONEKTOR MINOR
1. CLASPS BERGABUNG KE
KONEKTOR UTAMA
Digunakan u/menghubungkan clasps ke GT Konsep
desain yang harus dipertimbangkan saat fabrikasi
pada konektor minor:
Konektor minor yang mendukung clasps terletak
di permukaan proksimal gigi abutment,
berdekatan dengan daerah edentulous
Bucco-lingual
lebih tipis
Seharusnya
tidak besar
Harus cukup kaku u/ mendukung komponen aktif dari
GT sebagian spt clasp retentif, dll. Pengecualian:
Lengan clasp adalah satu-satunya konektor minor yang
fleksibel
Harus
Paling
Jika
Konektor
Harus
Permukaan
Pertimbangan desain:
Operator
Pada
Struts
2. Konstruksi meshwork
Terdiri dari lembaran logam yang ditempatkan di atas puncak
residual ridge dengan lubang kecil untuk retensi basis gigi
tiruan akrilik
Digunakan ketika beberapa gigi harus diganti
Kekurangan:
Tekanan
Indikasi:
U/ mendukung GT dgn well-healed ridges di mana
frekuensi relining & rebasing tdk diantisipasi
Keuntungan:
Respon jar. lunak yg lebih baik u/ logam daripada
akrilik
Lebih higienis
Kekurangan:
Relining sulit
Perlekatan lemah
4. Pendekatan lengan pada bar jenis clasps
Pada
TISSUE STOPS
Stop
FINISH LINES
Merupakan junction antara basis gigi tiruan akrilik
dan konektor utama atau permukaan logam
mengkilap
Terdapat 2 tipe :
1. Internal Finish Lines (IFL)
2. External Finish Lines (EFL)
Pertimbangan desain:
Resin akrilik harus cukup tebal u/ menghindari fraktur
Akrilik sekitar lattice atau mesh harus halus, jika tdk akan
mengiritasi lidah atau mukosa
Butt joint disediakan pada junction logam akrilik u/ mencegah
akrilik menipis & membuat akrilik berbaur halus dgn logam.
Butt joint ini disebut sebagai finish line
Finish line biasanya berada pada permukaan internal dan
eksternal dari konektor utama. Tapi dalam kasus logam dasar
konektor minor (tipe bead) akrilik diproses hanya pada
permukaan luar sehingga hanya satu (EFL) butt joint yang
ada.
Membantu
gingiva
Jenis
Tidak
Mendukung
Pertimbangan desain:
Karena konektor minor terletak di bawah dari
ketinggian kontur gigi, maka harus dibuat sedikit
fleksibel untuk memasang dan melepasnya
Konektor kecil ini tidak dapat digunakan diatas
undercut jaringan lunak
Rest Seat adalah bagian dari gigi asli atau restorasi cast
gigi yang dipilih atau disiapkan untuk menerima
tekanan oklusal, insisal, lingual, internal atau semi
precision rest
PERTIMBANGAN UMUM
harus bertindak sebagai vertikal stop
Membantu untuk menahan clasp pada posisinya
Sebuah onlay sisa oklusal besar dapat menjadi
berkontur
Harus ada sedikit gerakan dalam rest seat
Rest
KLASIFIKASI RESTS
Berdasarkan hubungan rest untuk direct retainer
Primer rest
Rests yang ditempatkan bersama dgn clasp
Sekunder/auxilary rest
Ditempatkan untuk indirect retention, secara terpisah,
jauh dari clasp
1.
Cingulum
Incisal
Menghindari
Desain :
Occlusal rest seat berbentuk segitiga, dengan basis di
marginal ridges dan apeks gigi
Margin harus halus dan lembut melengkung
Harus mengikuti kontur mesial atau distal marginal
ridge dan triangular fossa
Ukuran occlusal rest harus :
Satu-setengah
PERTIMBANGAN DESAIN
Cingulum rest seat harus memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1. Panjang mesiodistal 2,5 sampai 3 mm
2. Lebar labiolingual 2 mm
3. Kedalaman 1.5 mm
4. V-shaped notch memiliki dua inklinasi yaitu
labial dan lingual
5.
6.
7.
Jika
lainnya.
Ketika incisal edge benar-benar hilang, incisal
rest dapat mengembalikan kontur yang hilang.
Stabilitas bila lebih diperlukan.
Guidance diperlukan untuk penempatan
restorasi
DIRECT RETAINERS
Definisi
Direct retainer "Sebuah clasp atau aplikasi cekat
pada gigi penyangga dengan tujuan untuk
memegang gigi tiruan lepasan".
Retensi "Retensi adalah sesuatu yang melekat
dalam prostesis yang menolak gaya gravitasi,
penempelan makanan, dan kekuatan dalam
membuka rahang "
KLASIFIKASI
Direct retainers diklasifikasikan sebagai:
Extracoronal direct retainers (Clasps):
Manufactured
retainers (Dalbo)
Custom-made retainers:
Intracoronal
Internal
attachment
External attachment
Stud attachment
Bar attachment
Special attachments
EXTRACORONAL DIRECT
RETAINERS (CLASPS)
Didefinisikan sebagai, " Bagian dari gigi tiruan
sebagian lepasan yang bertindak sebagai direct
retainer dan atau stabilisasi untuk gigi tiruan
sebagian yang mengelilingi atau
menghubungkan dengan gigi penyangga"
GENERAL CONSIDERATIONS
atau fleksibel.
Komponen fleksibel dirancang di bawah
ketinggian kontur sehingga memberikan retensi
ketika melibatkan undercut
Dalam desain clasp konvensional, ujung dari
retentive arm adalah satu-satunya komponen yang
fleksibel.
retentive arm.
Gigi tiruan ini stabil terhadap gerakan horizontal.
Bertindak sebagai indirect retainer (mencegah
goyang) untuk derajat kecil.
Shoulder
Shoulder of a clasp
Body
Rest
Prinsip
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Retensi
Stabilitas
Support
Reciprocation
Encirclement
Pasif
Retensi
Sebuah
Faktor-faktor
berikut harus
dipertimbangkan saat menentukan path of
insertion.
Jaringan
undercut
Lokasi dari konektor vertikal kecil
Dasar dari clasp arm
Basis gigi tiruan.
Lebar
Bagian
adalah:
Konektor
Setiap
terminal
Occlusal rest
Reciprocal arm
JENIS CLASP
Tipe
Circumferential
or Akers clasps
Vertical projection or Bar or Roach clasps
Continuous clasp (Clasp berlanjut)
Cast
circumferential clasp:
"Sebuah clasp yang mengelilingi gigi lebih dari 180
derajat, termasuk sudut yang berlawanan, dan
biasanya memiliki jumlah kontak dengan gigi
(seluruh clasp), dengan minimal satu terminal
berada di daerah infrabulge (gingiva konvergensi) "
Keuntungan:
Clasp mudah dibuat dan diperbaiki.
Retensi makanan rendah
Paling baik bila diterapkan dalam gigi yang
didukung dengan gigi tiruan sebagian.
Berasal dari support yang baik, menguatkan
dan retensi.
Kekurangan:
Mencakup luas permukaan gigi yang besar.
Sulit untuk menyesuaikan dengan tang karena
konfigurasi setengah putaran
Jika clasp ini ditempatkan lebih tinggi (lebih
oklusal) pada gigi, lebar dari food table meningkat
menyebabkan tekanan oklusal yang lebih besar
Semua cast circumferential clasp tidak boleh
digunakan melibatkan undercut mesiobuccal dari
gigi penyangga yang dekat dengan distal edentulous
space
Ring clasp
5. Fishhook or hairpin clasp or reverse action clasp
Adalah jenis simple circlet clasp, melintasi loop
permukaan fasial gigi untuk melibatkan undercut
proksimal. Hal ini digunakan dalam kondisi
dimana undercut dekat ruang edentulous
Arm atas kaku dan arm bawah fleksibel
4.
Onlay clasp
Adalah perluasan dari mahkota logam atau onlay
dengan clasp arm bukal dan lingual.
Hal ini digunakan pada permukaan oklusal yang
rendah pada gigi penyangga (berada di bawah
bidang oklusal)
7.
Combination clasp
Sebuah cast circumferential clasp tidak dapat
digunakan ketika undercut berdekatan dengan
ruang edentulous
Dalam kasus tersebut, a flexible wrought wire
retentive arm digunakan untuk menggantikan rigid
cast alloy retentive arm. Clasp ini disebut Kombinasi
clasps karena mereka menggabungkan dua.
8.
11. Grassos
Vertical
Approach Arm
adalah konektor kecil yang menghubungkan ke
konektor kecil basis gigi tiruan.
Retentive terminal
Bervariasi untuk setiap jenis bar clasp
Terminal, yang undercut, disebut retentive finger dan
terminal lain disebut non-retentive finger.
Modifikasi T clasps
Hal ini mirip dengan T clasp tetapi non-retentive
finger (biasanya terminal mesial) dari 'T' terminal
yang hilang
Hal ini digunakan pada gigi kaninus dan premolar
untuk lebih estetik yang baik
Tidak memiliki 180 encirclement
Y clasp
Y clasp pada dasarnya adalah clasp T dimodifikasi
sesuai gigi penyangga tertentu di mana ketinggian
kontur adalah tinggi pada faciomesial dan faciodistal
tetapi rendah pada bagian fasial.
I clasp
Digunakan pada permukaan distobukal gigi kaninus
untuk estetika.
Hanya ujung clasp (2-3 mm) berkontak dengan gigi.
Oleh karena itu, stabilitas dan encirclement menurun.
I-bar
Hal ini diperkenalkan oleh Kratochvil.
Memiliki mesial rest yang timbul dari
konektor utama, I-bar retentive arm dan
long proximale plate.
Hal ini dirancang untuk mengurangi kontak
gigi.
Continuous
INTRACORONAL DIRECT
RETAINERS (ATTACHMENTS)
Intracoronal
Internal attachment
Dikenal sebagai attachment presisi atau
attachment gesekan atau kunci dan alur pasak
attachment atau lampiran paralel atau slotted
attachment
Beberapa yang umum digunakan internal
attachment adalah:
Ney-Chayes
attachment.
Stern Goldsmith attachment.
Baker attachment
External attachment:
mis ASC52, DALBO, CEKA, dan ERA
Attachment ini lebih estetis, ulet dan mudah
untuk disisipi.
Diindikasikan untuk gigi tiruan anterior pada
pasien muda dengan ruang pulpa besar
Stud Attachment:
mis Gerber, Dalla BONA, dan ROTHERMAN
Attachment ini bertindak seperti stress director.
Digunakan untuk overdenture abutment
Special attachment
Attachment ini berbeda dari kedua
attachment intracoronal dan extracoronal
dan diklasifikasikan secara terpisah, yaitu:
Retensi
INDIRECT RETAINERS
Definisi "Sebuah bagian dari gigi tiruan
sebagian lepasan yang membantu direct retainer
dalam mencegah perpindahan distal basis gigi
tiruan dengan ekstensi yang berfungsi melalui
aksi tuas di sisi berlawanan dari garis titik
tumpu"
rest.
Rest adalah bagian dari perakitan clasp
yang terletak pada permukaan oklusal gigi.
Rest bertindak sebagai vertical stop ketika
gaya oklusal mendorong gigi tiruan kebawah
(arah jaringan)
tiruan.
Gerakan ini dicegah oleh aktivasi direct
retainer, yang pasif dalam keadaan normal
tiruan.
Gerakan ini dicegah oleh komponen yang
stabilisasi dari gigi tiruan. Mis: konektor
utama, gigi tiruan flange, dll
FULCRUM LINES
Ketika
Fulcrum
Desain
Continuous
5. DAERAH MODIFIKASI
Kasus
Jika
Jika
6. RUGAE SUPPORT
Daerah rugae yang ditempatkan dengan kuat dan
baik, dapat digunakan sebagai indirect retention
untuk palatal horseshoe lacks yang adekuat.
7. Retensi direct indirect
Keuntungan:
Mengembalikan kontur edentulous ridge.
Menunjukkan kontur normal bibir dan pipi.
Dapat dilakukan reline bila diperlukan.
Kekurangan:
Dapat patah pada penggunaan.
Cenderung terjadi deposit saliva. Hal ini
menyebabkan pembentukan kalkulus dan iritasi
jaringan lunak.
PENGGANTIAN GIGI
Gigi akrilik
Jenis yang paling umum digunakan sebagai
pengganti gigi tiruan.
Memiliki estetika yang baik
Retensi yang baik.
Tidak dapat dilakukan rebase
Tidak mudah aus.
a.
b.
Gigi porselen
Memiliki kekerasan dan ketahanan
abrasi yang lebih baik daripada gigi
plastik.
Resisten terhadap aus yang sangat
tinggi.
Dapat
mempertahankan
dimensi
vertikal pasien untuk jangka waktu
lama.
Estetik sangat baik.
c. Gigi plastik
Keuntungan:
Estetik baik.
Penyebaran stress yang lebih luas.
Mudah untuk dilakukan reline.
Dapat mengembalikan kontur ridge yang hilang.
Kekurangan:
d.
e.
Tube teeth
Keuntungan:
Post ditutupi oleh akrilik atau porselen, sehingga
memiliki estetik yang lebih baik
Waktu pembuatan lebih sedikit.
Keterbatasan:
Membutuhkan ruang mesiodistal dan
ruang oklusal.
Membutuhkan
well-healed ridge, gigi
harus beradaptasi dengan jaringan lunak
untuk mencapai estetika yang lebih baik.
Tidak bisa digunakan untuk penggantian
gigi yang multiple.
Keuntungan:
Kuat
Estetik yang lebih baik
Dapat digunakan dalam ruang edentulous
yang terbatas.
Keterbatasan:
Tidak ada dukungan dari ridge.
Tidak bisa digunakan pada
ridge yang
resorpsi.
Relining tidak memungkin untuk dilakukan.
2)Gigi
pengganti posterior
Ada enam jenis gigi posterior pengganti yang
umum digunakan:
a.Gigi
plastik
Kurang
resisten terhadap aus. Hal ini
menyebabkan hilangnya dimensi vertikal dan
pengunyahan tidak efisien.
b.
Gigi porselen
Digunakan hanya ketika gigi lawan juga merupakan gigi
pengganti seperti akrilik atau porselen. Gigi ini
memiliki retensi dari resin akrilik dengan lubang
diatoric.
Pontik metal
Dapat berupa full-metal crown atau metal
crown dengan veneer.
Pontik metal digunakan dalam kasus di
mana akrilik atau porselen gigi tidak dapat
diberikan.
c.
d.
e.Tube
teeth
Sebagian besar digunakan untuk gigi pengganti
posterior terutama untuk premolar rahang
atas. Tidak digunakan untuk distal extension
prosthesis
acrylic pontics (RAP)
RAP adalah gigi akrilik yang diperkuat dengan
perluasan loop metal sampai ke setengah
gingiva dari permukaan lingual. Akrilik yang
dibuat menutupi metal. Metal memberikan
kekuatan pada gigi.
f.Reinforced
Keuntungan:
Kekuatan yang sangat baik dan estetika.
Dapat dirancang sedemikian rupa.
Tetap kuat bahkan dalam ukuran yang kecil.
Kekurangan:
Kontraindikasi
untuk
kasus-kasus
dengan
resorpsi ridge yang parah.
Sedikit dukungan yang dapat diperoleh dari ridge.
Tidak bisa dilakukan reline.
1.
2.
3.
4.
5.
Gigi
tiruan
sebagian
lepasan
harus
mengembalikan bentuk dan fungsi tanpa cedera
pada struktur mulut yang tersisa. Harus
menghasilkan estetika yang memadai dan
fungsi tanpa mengorbankan kesehatan jaringan
lunak.
Gigi tiruan sebagian lepasan adalah bentuk
perawatan dan tidak menyembuhkan. Bahkan
setelah insersi, pasien harus ingat dan dikaji
ulang
untuk
memastikan
keberhasilan
pengobatan.
Kekuatan lidah
Lidah cenderung mendorong gigi tiruan ke arah
bukal dan labial. Kekuatan yang berlebihan dari lidah
dapat merubah posisi gigi tiruan.
Kekuatan otot-otot sekitarnya (otot bibir dan pipi)
Kekuatan ini mengkompensasi kekuatan lidah.
Kekuatan berlebihan cenderung untuk mengubah
posisi gigi tiruan.
a.Ist
order levers:
Titik tumpu (fulcrum) berada di tengah,
Resistensi terdapat di salah satu ujung dan
Kekuatan berada di sisi lain.
Lebih efisien dan mudah dikontrol.
b.
c.
2.
3.
4.
5.
Kualitas clasp
Retentif
clasp
yang
fleksibel
dapat
menurunkan stress yang akan dikirim ke gigi
abutment.
6.
Desain clasp
Clasp harus pasif ketika benar-benar berada
pada gigi abutment. Clasp pasif akan
megerahkan stress yang kurang pada gigi.
7.
Panjang clasp
Fleksibilitas clasp tergantung pada panjangnya.
Menambah
panjang
akan
meningkatkan
fleksibilitas. Hal ini mengurangi tekanan pada gigi
abutment.
8.
9. Permukaan
gigi abutment
Permukaan crown gold atau restorasi akan
memberikan perlawanan yang lebih fungsional
untuk pergerakan clasp arm dari enamel. Oleh
karena itu, lebih banyak stress yang diberikan pada
gigi.
3.
Frictional control
Gigi tiruan sebagian harus dirancang untuk memiliki guide
planes yang maksimum.
4.
Kontrol neuromuskular
Gigi tiruan yang overextended akan terus bergerak pindah
karena aksi dari neuromuskular. Perpindahan gigi tiruan
ini akan menyebabkan stress yang berlebihan pada
abutment.
5.
Posisi clasp
Posisi retentif clasp berhubungan dengan ketinggian
kontur lebih penting dalam retensi dan mengendalikan
stress daripada jumlah clasp dalam seluruh protesa.
Konfigurasi Bilateral
Digunakan untuk Kennedy kelas I sebagian edentulous.
Gigi terminal abutment dipasangkan clasp.
Konfigurasi Tripod
Melibatkan penggunaan tiga clasp.
Digunakan untuk kelas II klasifikasi Kennedy.
Desain clasp
Clasp fleksibel menghasilkan stress yang lebih sedikit.
7.
a.
b.
c.
8.
Kombinasi clasp
Diindikasikan untuk undercut mesiobukal,
Clasp
ini
mengurangi
stress
yang
ditransmisikan ke gigi abutment.
Indikasi splinting:
Abutment dengan akar meruncing atau pendek.
Terminal abutment terletak di sisi edentulous
distal extention dari basis gigi tiruan.
9.Indirect retention
Membantu
direct retainer untuk mencegah
perpindahan dari distal extension denture dengan
melawan gerakan rotasi gigi tiruan di sekitar garis
titik tumpu (fulcrum line).
10.
11.
12.
Minor connector
Minor connector bergabung dengan konektor utama
(major connector) pada clasp dan guide plane yang
terletak pada permukaan gigi abutment. Minor
connector digunakan untuk membantu rest pada
indirect retention.
14.
Rest
Rest membantu mengendalikan stress dengan
mengarahkan gaya yang bekerja pada gigi tiruan.
Menambahkan
rest
pada
gigi
tambahan
mengurangi jumlah beban oklusal pada setiap gigi
dan membantu untuk mendistribusikan beban
oklusal yang sama untuk semua gigi abutment.
1.
Kekurangan
Peningkatan
kekuatan torquing pada gigi
abutment.
Clasping secara terus menerus yang rigid dapat
merusak gigi abutment.
Dovetail intracoronal tidak dapat digunakan.
Retentif arm tapered yang kuat tidak dapat
digunakan, karena sulit untuk dibentuk.
Relining sulit dilakukan, dapat menyebabkan
kerusakan gigi abutment.
Fisiologis Basing
Keuntungan
Adaptasi yang baik dari basis gigi tiruan.
Desain sederhana dan ekonomis.
Direct retention yang minimal mengurangi stress fungsional pada gigi
abutment.
Kekurangan
Penurunan jumlah retentive component memberikan stabilitas yang
kurang.
Gigi tiruan cenderung mengangkat rest. Hal ini menyebabkan kontak
prematur.
Essentials desain
Pada bagian ini, kita akan membahas tentang faktor-faktor
yang harus dipertimbangkan saat merancang sebuah gigi
tiruan sebagian untuk situasi klinis yang umum.
Pertimbangan Desain untuk kasus Kennedy Kelas I
dan II
Direct retention
Posisi undercut sangat penting untuk menentukan jenis
clasp.
Clasp
Desain harus sederhana dan memenuhi semua
persyaratan yang diperlukan dari clasp.
Untuk kasus kelas I diperlukan dua clasp pada
setiap terminal abutment.
Untuk kasus kelas II diperlukan tiga retentive clasp.
Rest
Rest harus ditempatkan berdekatan dengan ruang
edentulous.
Indirect retention
Untuk kasus kelas I diperlukan dua indirect
retainers.
Untuk kasus kelas II satu indirect retainer di sisi
edentulous. Memberikan lingual plate jika diperlukan.
Oklusi
Oklusi dari gigi tiruan harus sesuai dengan relasi sentris pasien.
Tidak boleh terjadi kontak prematur.
Harus sejajar dengan gigi asli yang tersisa.
Gigi tiruan harus dipilih dan ditempatkan pada basis gigi tiruan
sehingga stress dapat diminimalkan.
Basis gigi tiruan
Jangkauan yang luas tanpa adanya gangguan fungsional.