Вы находитесь на странице: 1из 8

Eksplorasi Metode

Sterilisasi dan
Macam Media
Untuk
Perbanyakan
Durian (Durio
zibethinus, L.)
Secara In Vitro

Nama Kelompok 1 :
1.

Abul Fath Ibnu Zain


(130311100001)

2.

Anis Fitriyah
(130311100017)

PENDAHULUAN
Memiliki nilai ekonomis
tinggi baik sebagai salah
satu komoditas hortikultura
untuk konsumsi di pasar
lokal maupun untuk ekspor.

Penelitian ini
bertujuan untuk
memperoleh metode
sterilisasi yang tepat
dan media untuk
perbanyakan durian
secara in vitro.

Persediaan bibit yang tidak


mencukupi dan metode
perbanyakan yang merusak
pohon induk dengan karakter
unggul.

TUJUAN

Eksplorasi Metode
Sterilisasi dan Macam
Media Untuk Perbanyakan
Durian (Durio zibethinus,
L.) Secara In Vitro

METODE
PENELITIAN

Penelitian dilakukan di kebun percobaan dan laboratorium kultur jaringan,


Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta.
Perkecambahan biji durian
(varietas lokal) menanam
biji di polibag berisi media
tanah dan kompos.
Media yang
digunakan :
MS + 2 ppm BAP dan
MS + 4 ppm BAP
Induksi
tunas
dari
nodia.
MS dengan tambahan
2,4-D
(0,4
ppm,
1ppm, dan 1,5ppm)
Induksi kalus pada
daun.

Setelah mulai muncul tunas, nodia dan


daun dipindah ke media MS yang
mengandung sitokinin BAP Eksplant
diambil bibit durian berumur 3 minggu.

Bahan-Bahan untuk Sterilisasi :


Detergen, aquades steril, alkohol 70%, larutan
clorox (5%,10%,20%) dan tissue. Aluminium foil dan
kertas payung juga digunakan dalam sterilisasi alatalat.
Alat-alat yang dibutuhkan dalam teknik invitro :
botol-botol media dan tutup tahan panas, pinset,
lampu Bunsen, scalpel, petridish, beaker, magnetic
stirrer, autoklaf, timbangan digital, label, dan LAF.

NEXT...
Metode sterilisasi
eksplan nodia durian
detergen
(10
1
menit)
alkohol
4 70% (2
menit)

clorox
20% (5
menit)
clorox
10% (5
menit),

Metode sterilisasi
eksplan daun durian

2
3

detergen
(10
1
menit)

alkohol
70% (2
menit)

clorox
10% (3
menit)

clorox 5%
(3 menit)

setiap berganti larutan dibilas dengan


aquades steril
Setelah tahap sterilisasi, eksplan nodia dan daun ditanam
pada media MS + ZPT yang sudah disiapkan. Pengamatan
dilakukan seminggu sekali selama 8 minggu.

HASIL DAN
PEMBAHASAN

Gambar 1. Pertumbuhan eksplan nodia durian secara in


vitro

Pada konsentrasi 2 ppm BAP menginduksi


pembentukan
tunas
saja
pada
nodia
sedangkan
konsentrasi
4
ppm
BAP
menginduksi pembentukan tunas dan kalus.

Media MS+2 ppm BAP

Media MS + 4 ppm BAP

Tunas yang terbentuk


pada media dengan 2
ppm BAP membutuhkan
waktu yang lebih lama
untuk
tumbuh,
sedangkan
dengan
4
ppm BAP tunas lebih
cepat
muncul
tetapi
dengan
pertumbuhan
kalus pada bagian nodia.

NEXT...
Gambar 2. Perkembangan eksplan daun durian 4 minggu
setelah tanam

Media MS + 0,4
ppm 2,4-D

Media MS + 1,0
ppm 2,4-D

Media MS yang
mengandung auksin 2,4D mampu menginduksi
pertumbuhan kalus pada
eksplan daun durian.

Media MS + 1,5
ppm 2,4-D

Pembentukan akar adventif tidak tampak pada


penelitian ini meskipun auksin mampu
memicu pertumbuhan akar adventif. Potensi
terjadinya
embriogenesis
tampak
pada
perlakuan dengan konsentrasi 1 ppm 2,4-D.

PENUTUP
Penelitian menunjukkan bahwa BAP dengan
konsentrasi 2 dan 4 ppm pada media MS mampu
menginduksi tunas dari nodia durian secara in vitro.
Konsentrasi 4 ppm juga menginduksi kalus selain
tunas.
Penambahan auksin 2,4-D mampu menginduksi
kalus pada eksplan daun durian yang berasal dari
bibit umur 1 bulan, pada konsentrasi 1 dan 1,5
ppm.
Konsentrasi 0,4 ppm 2,4-D menyebabkan eksplan
daun menggulung tapi tidak terbentuk kalus.

SARAN

KESIMPU
L
AN

Perlu dilakukan eksplorasi dengan konsentrasi zat


pengatur tumbuh yang lebih bervariasi dan dengan
kombinasi tertentu (misalnya auksin dan sitokinin dalam
satu media).

Вам также может понравиться