Вы находитесь на странице: 1из 24

CARA PENENTUAN DAN

PENGUKURAN SUDUT I
ATAS: I BAWAH; I ATAS :
SN; I BAWAH: MP, I
ATAS:NA, I ATAS: APOG, I
BAWAH: NB
SERTA PROFIL JARINGAN
LUNAK MENURUT
RICKETTS. BIDANG E: LS,
BIDANG E:LI

Kelompok B6

NAMA ANGGOTA
Yo s e p h a Y E L u b i s ( 1 1 0 6 0 0 1 0 6 )
Shinta Ameldia Imawan (110600107)
Ti u rm a S i t o m p u l ( 1 1 0 6 0 0 1 1 5 )
M i c h i ko ( 1 1 0 6 0 0 1 3 1 )
Z i l d a Fa h n i a ( 1 1 0 6 0 0 1 3 2 )
M u h a m m a d R i z ky ( 1 1 0 6 0 0 1 3 7 )
Cyntia Gloria E G (110600140)
Re v i n a Ra h m a d a n i ( 1 1 0 6 0 0 1 4 8 )
S r i Ra m Ku m a r ( 1 1 0 6 0 0 1 5 8 )
N a v i n ku m a r ( 1 1 0 6 0 0 1 6 7 )
Shamini K (110600170)
Mahsa (110600176)
Ra c h e l ( 1 1 0 6 0 0 1 8 2 )
Ra j a N u r u l A l i a ( 1 1 0 6 0 0 1 8 8 )
Yo g a m b i g a i ( 1 1 0 6 0 0 1 9 4 )
Te o H e n g Ya n ( 1 1 0 6 0 0 2 0 1 )
Intan Mariam (110600206)
Stanley (110600208)
2

Titik, garis dan


bidang referensi...
I : insisivus RA
I : insisivus RB
Sella (S):
Titik yang menunjukkan
titik tengah dari fossa
pituitary atau sella tursika.
Nasion (N):
Titik tengah paling anterior
antara tulang frontalis dan
nasal pada sutura frontonasal

Titik, garis dan bidang referensi...

Menton (M):
Titik paling posterior dari simpishis mandibula
Porion (P):
Titik tulang tertinggi diatas margin eksternal meatus
auditori
Point A:
Titik terdalam pada garis tengah antara spina nasal
anterior dan crest alveolar serta berada diantara dua
insisivus sentralis. Ini disebut juga dengan subspinalis
Point B:
Titik pada garis tengah antara crest alveolar mandibula
dan prosesus mentalis. Disebut juga dengan supra
mentalis.
Pogonion (Pog):

I : I
Sudut Interinsisal (

I atas

: I bawah )

Pengukuran

terhadap persimpangan garis axis panjang


gigi insisivus sentralis RA dengan insisvus RB.

I : I :
Inklinasi gigi insisivus tersebut lebih ke
labial maka sudut yang dibentuknya jadi
kecil
Inklinasi gigi insisivus lebih ke lingual
maka sudutnya lebih besar.
5

Perhitungan :
Rata rata sudut
normal 135 0 10 0

< 1350 =
Proklinasi
> 1350 =
Retroklinasi
6

I ATAS: SN (SELLANASION)
Sudut Interincisal (I : SN) :
Hubungan gigi insisivus
maksilla dengan Kranium.
I : SN > Normal : Proklinasi
I : SN < Normal : Retroklinasi
Nilai normal : 104

I : NA MM
Letak dan inklinasi aksial gigi insisivus atas
ditentukan dengan menghubungkan gigi tersebut ke
garis N-A.
Gigi insisivus atas terhadap garis N-A dibaca dalam
derajat untuk menentukan hubungan angular gigi-gigi
insisivus atas.
Apabila dibaca dalam mm, memberikan informasi posisi
gigi insisivus lebih di depan / belakang dari garis N-A.
8

Jarak permukaan gigi


insisivus paling labial
terhadap garis N-A yang
ideal sebesar 4 mm di
depan garis N-A.

Inklinasi aksialnya
membentuk sudut
22 dengan garis NA.

I ATAS : APOG
Titik A (Subspinal/Ss) titik
terdalam pada kurvatura
premaksila yang terletak antara
Spina Nasalis Anterior dan Posthion
(titik terendah pada crest alveolar
labial).
Pogonion (Pog/Pg) titik paling
anterior tonjolan tulang dagu pada
bidang midsagital.
10

11

A-Pog (A Point-pogonion) Hubungan titik acuan


sagital dari iklinasi dan anteroposterior posisi gigi
atas dan bawah pada rahang sebagai irrespektif
dasar kranial.
U1(Upper Insisivus) to APog lines: merupakan
pengukuran hubungan horizontal antara gigi
rahang atas ke profi l mandibula/maksila.
Hasilnya M: 2.7 3.1 mm
F: 3.5 2.3 mm
U1(Upper insisivus) to APog angle : Maxillary
incisor inclinationmenggambarkan hubungan
ujung gigi insisivus maksila dengan profi le
mandibula/maksila.
Hasilnya 28 4 o

12

MANDIBULAR PLANE
CARA MENENTUKAN MANDIBULAR PLANE

1.Garis yang menghubungkan


gonion ke gnathion (Steiner)

13

MANDIBULAR PLANE
2. Garis yang menghubungkan dari
gonion ke menton (Downs)

14

MANDIBULAR PLANE
3. Tangen dari batas bawah
mandibula
(Tweed)

15

I bawah : MP
Nilai normal : 90
I : MP > Normal :
Proklinasi
I : MP < Normal :
Retroklinasi
I : MP (range
normal ) : normal

16

I : NB MM
Jarak insisivus
mandibula terhadap garis
NB( I : NB) diukur
dalam mm yaitu jarak
dari tepi insisal insisivus
mandibula terhadap garis
NB.

Titik paling labial gigi insisif sentral


bawah terletak 4 mm di depan
garis NB
Inklinasi aksial gigi ini terhadap
garis N-B sebesar 25.
17

PROFIL JARINGAN LUNAK MENURUT


RICKETTS ESTHETIC LINE (E-LINE)
Defi nisi: sebuah garis ditarik dari
hidung ke jaringan lunak pogonion.
Bibir atas harus 4-mm dan bawah bibir
2-mm di belakang garis ini.
E-Line ini dipengaruhi usia bibir
cenderung lebih retrusive dengan (+)
usia

18

Sebelum dilakukan perawatan orthodontik, harus


ditentukan profi l jaringan lunak melalui posisi
anterior-posterior pada maksila, rahang, dagu
maupun hidung.
Penentuan E-line dilakukan setelah pengambilan
radiografi dilakukan untuk rencana perawatan
dan prognosis.
E:LS jarak bibir atas dari E-line
bisa ditentukan melalui Ricketss E-line
E:LI jarak bibir bawah dari E-line
bisa ditentukan melalui Ricketss E-line

19

Jarak bibir atas-garis estetik (E-line),yaitu jarak


tegak lurus ke bagian teranterior dari bibir atas
dengan garis estetik menurut Ricketts (E-line)
yaitu garis yang ditarik dari ujung hidung (Pn)
ke bagian teranterior dari dagu (Pg).
Jarak bibir bawah- garis estetik ( E-line), yaitu
jarak tegak lurus antara bagian teranterior dari
bibir bawah dengan garis estetik menurut
Ricketts( E-line) yaitu garis yang ditarik dari
ujung hidung (Pn) ke bagian teranterior dari
dagu (Pg).
20

21

DAFTAR PUSTAKA
Santo MD, Santo LD. Decodify System:
Cephalometrics as a risk manager applicative and
administrative tool for the orthodontic clinic. Dental
Press J. Orthod, 2011; 16 (4)
Ghom AG. Textbook of Oral Radiology. Delhi:
Elseiver,2008: 270, 276.
Bishara SE. Textbook of Orthodontic. Philadelpia: WB
Saunders,2001: 124-131.

22

TERIMAKASIH

23

24

Вам также может понравиться