Вы находитесь на странице: 1из 42

DISTRIBUSI KONSENTRASI

PADA KEADAAN SOLID DAN


ALIRAN LAMINER

Hubungan fluks molar dan gradien konsentrasi

dapat digambarkan dengan persamaan berikut:

= flux dengan area yang ditentukan


= flux akibat difusi
= flux akibat aliran fluida

Untuk mencari volume rate pada reaksi homogen

dapat dengan menggunakan reaksi berikut:

Sedangkan untuk sistem heterogen yaitu:

Kesetimbangan Massa
Masalah difusi dapat diselesaikan dengan membuat
kesetimbangan massa.

Kecepatan massa input - kecepatan massa output +


kecepatan produksi massa = 0
Ada 3 kondisi pada kesetimbangan massa:
Konsentrasi di permukaan dapat dispesifikasi, xA = xA0
Flux massa di permukaan dapat dispesifikasi, NA=NA0.
Jika difusi terjadi pada padatan mungkin permukaan dari
padatan A akan kehilangan aliran fluida berdasarkan
persamaan:

NA0 = flux massa pada permukaan


cA0 = konsentrasi pada permukaan
cAf = konsentrasi pada aliran fluida
kc = koefisien transfer massa
Kecepatan reaksi kimia pada permukaan dapat
ditentukan.

Difusi pada film gas diam

Pada gambar 17.2-1 cairan A menguap ke arah

gas B. Ada beberapa alat yang menjaga agar


posisi cairan pada z=z1. Fraksi mol dari A adalah
xA1 . xA1 dapat dinyatakan dengan tekanan uap
dari A dibanding dengan tekanan total.
Campuran gas A dan gas B diasumsikan
merupakan campuran gas ideal sehingga
kelarutan gas B dapat diabaikan.
Pada puncak tube (z=z2) , fraksi mol A menjadi
xA2. Seluruh sistem pada gambar berada pada
temperatur dan tekanan konstan.
Ketika sistem penguapan sudah mencapai steady
state, maka tidak ada gerakan A dari permukaan
penguapan dan uap B adalah konstan.

Kita dapat menggunakan ekspresi NAz pada pers.


17.0-1 dengan NBz = 0. Dari penyelesaian
persamaan kita memperoleh
Kesetimbangan massa pada ketinggian
steady state:

kolom

,keadaan

di mana S adalah daerah cross-sectional pada kolom.

Bila dibagi dengan Sz dan limit z mendekati 0


maka:
Substitusikan pers. 17.2-1 ke dalam pers.17.2-3 memberikan

d cD AB dx A

0
dz 1 x A dz

Campuran gas berada pada tekanan dan

temperatur konstan, sehingga c konstan dan


tidak terpengaruh konsentrasi, sehingga
dapat
dihilangkan dari persamaan:

Hasil dari integrasi persamaan di atas yaitu:

Apabila diintegrasikan lagi menjadi:

Dua kontanta

dan dapat ditentukan dengan


menggunakan kondisi batas (boundary
condition/B.C):
B.C.1= pada z=z1 dan xA = xA1
B.C.2 = pada z=z2 dan xA = xA2
Besar konstanta

dan

yaitu:

Dengan mensubstitusikan kedua konstanta

tersebut, persamaan ln di atas menjadi:

Apabila terdapat sistem campuran, konsentrasi

rata-rata B pada daerah z=z1 dan z=z2 adalah:

Di mana (pers17.2.13):

Di mana (pers17.2.13):

Keceptan perpindahan massa pada peralatan Liquid-Gas Interface,

yang merupakan kecepatan penguapan, diperoleh dengan


menggunakan persamaan 17.2-14 :

N Az

z z1

cD AB dx A

1 x A1 dz

cD AB dxB

z z1
xB1 dz

cD AB xB 2

ln
z z1
( z2 z1 ) xB1

Per 17.2-13 dan 17.2-14 dapat digabung untuk memperoleh pers.

Alternatif dari kecepatan perpindahan massa (17.2.15), yakni :

N Az

z z1

cD AB
( x A1 x A 2 )
( z2 z1 )( xB ) ln

Dalam fungsi tekanan (pers 17.2.15a)

N Az

z z1

( pD AB RT ) pB 2
( pD AB RT )
ln

( p A1 p A 2 )
( z2 z1 )
pB1 ( z2 z1 )( pB )ln

Pada Fig 17.2-2, di dekat permukaan, film bergerak dengan lambat, A

berdifusi, z1 adalah permukaan antara solid-gas atau liquid-gas,


sedangkan z2 adalah limit luar dari gas film sepanjang daerah di
mana difusi sedang berlangsung.

Contoh 17.2-1. Determination of Diffusivity


Kepekaan difusi sepasang gas oxygen-carbon tetrachlorideditentukan dengan
pengamatan penguapan CCl4, pada kondisi steady, pada tabung yang berisi O2,
seperti digambarkan pada gbr 17.2-1. Jarak antara permukaan cairan CCl4 dengan
puncak tabung adlah z2-z1=17.1 cm. Tekanan total pada system adalah 755 mmHg
dan suhu 0C. Tekanan uap CCL4 pada suhu ini adalah 33,0 mmHg. Luas
penampang tabung adalah 0,82cm2.Jika ditemukan 0,0208 cm3 CCl4 menguap
selama periode 10 jam setelah kondisi stedy tercapai, berapakah diffusivity pasangan
gas CCl4-O2?

Jawaban.Pertama kita mencari flux NCCl4, dari kecepatan


penguapan :

1 g mole
1
1
1
1

N CCl 4 (0.0208cm 3 ) 1.59 cmg 3

2
4
g
154
0.82 cm 3.6 10 sec
g mole
7.26 10 9
cm 2 sec

D CCl 4 O2

N CCl 4 z2 z1 RT

p ln pO2 2 pO2 1

7.266 10 17.1 82.06 273

77 56 50 2.303 log10 77 52 52

0.0636cm 2sec -1

Difusi pada film berbentuk bola non


isotermal

NBr = 0
a.Turunkan persamaan untuk difusi pada lapisan spherical (spherical

shell), yang analog dengan pers 17.2-10 (profil konsentrasi) dan pers
17.2-14 (flux molar); sesuai dengan gbr 17.2-3
b.gunakan hasil diatas untuk menggambarkan difusi pada
nonisothermal film dimana suhu berubah sesuai dengan jarak yang
dinyatakan dalam :
T r


T1 r1

dimana T1 adalah suhu pada r=r1.Asumsikan variasi D AB merupakan

perpangkatan 3/2 dari suhu :

D AB T


D T
AB ,1 1

d 2 cD AB dx A
r
0
dr 1 x A dr

d 2
r N Ar 0
dr

Untuk suhu konstan, perkalian cDAB adalah konstan, dan pers 17.2-

19 dapat diintegrasi untuk memberikan persamaan distribusi


konsentrasi (17.2.20):

xB
xB 2


xB
xB
1
1

Dimana xA= 1 xB.

1 r1 1 r
1 r1 1 r2

Dari pers 17.2-20 dapat kita diperoleh

WA 4r1 N Ar
2

r r1

4cD AB
xB 2

ln
1 r1 1 r2 xB1

b. Untuk kondisi non isothermal, gabungan pers 17.2-16 dan 17.2-17 memberikan
variasi diffusivity dengan bentuk

D AB

r
r
D

AB ,1
1

3n 2

Ketika persamaan ini dimasukkan kedalam pers .17.2-19 dan c adalah

p/RT, maka kita peroleh ;

d 2 pD AB ,1 RT1 r

r

dr
1 xA
r1

n2

dx A
0

dr

ini diintegrasi antara r=r1 dan r=r2, kita memperoleh (n-2)

W A 4r1 N Ar
2

r r1

4 pD AB ,1 RT1 1 n 2 xB 2

ln
1 n 2
1 n 2
n 2
r1
r2
r1
xB1

DIFUSI PADA REAKSI


KIMIA HETEROGEN

Dimerization 2A A2

Persamaan untuk menentukan flux molar yang

melalui film adalah

Example 17.3-1

DIFFUSION WITH
HOMOGENEOUS
CHEMICAL REACTION

A + B AB
Gas A terlarut dalam larutan B dan berdifusi ke
dalam fase larutan, maka persamaan yang
terbentuk

= kecepatan konstan turunan pertama untuk


dekomposisi kimia dari A
S = area cross-sectional dari liquid

Dengan membagi persamaan di atas dengan Sz

dan lim z 0 maka didapat persamaan:

Ketika A dan B memiliki konsentrasi yg kecil maka

Dengan mensubstitusikan kedua persamaan


tersebut maka dihasilkan persamaan baru:

Pada kondisi

B.C. 1: z=0 , cA=cA0


B.C. 2: z=L , NAz=0 or dcA/dz=0
Maka persamaan di atas menjadi:

Dimana b1 =

Untuk menentukan konsentrasi rata-rata A :

Flux molar ketika z=0 adalah:

Example 17.4-2

Solution 17.4-1

Solution 17.4-1

Solution 17.4-1

Solution 17.4-1
Setelah di integrasikan maka hasilnya adalah

Dari persamaan diatas dapat dibuat grafik berikut:

DIFFUSION INTO A FALLING LIQUID


FILM: FORCED-CONVECTION MASS
TRANSFER

Anggap terjadi adsorpsi gas A

oleh aliran laminar film suatu


cairan B.

Gas A sedikit larut pada B,

sehingga viskositas dan kecepatan


alir tidak terpengaruh.

Pembatasan lain dapat diberikan

bahwa difusi berlangsung sangat


lambat di dalam film.

Jarak penetrasi gas A juga sangat

kecil dibandingkan ketebalan


film.

Transfer massa melalui konveksi yang dipaksakan

(forced-convection)

x
v max 1

c A

2c A
x 2

Total mol A yang ditransfer per satuan waktu dari gas ke cairan

film
4
W A WLc A0

v max

DIFFUSION AND CHEMICAL


REACTION INSIDE A POROUS
CATALYST: THE EFFECTIVENESS
FACTOR

Anggap sebuah katalis berpori

berbentuk bola memiliki jari-jari


R berada dalam sebuah reaktor.
Di dalam reaktor terdapat aliran

gas yang terdiri dari reaktan A


dan produk B.
Spesies A berdifusi melewati

pori-pori katalis dan berubah


menjadi B pada permukaan
katalis.

Effectiveness diffusity spesies A pada medium berpori:


N Ar

dc A
dr

bergantung pada tekanan, temperatur, dan struktur pori pada


katalis.
Perbandingan keadaan pada kondisi batas:
c A R sinh k1 " a /

c As r
sinh k1 " a /

Effectiveness factor:

di mana K k1 " a /

r
R

3
( K coth K 1)
2
K

Untuk partikel padat bukan bola


Pada bola perbandingan volume dan luas permukaan adalah 1:3,

sehingga R pada partikel bukan bola besar R dapat didefinisikan


dengan:
Vp

R 3
Sp
dengan Vp dan Sp adalah volume dan luas permukaan partikel
tunggal.

Effectiveness factor:

di mana

k1 " a /

1
(3 coth 3 1)
3

Vp

Sp

Faktor efektivitas untuk katalis padat berpori

Вам также может понравиться