Вы находитесь на странице: 1из 10

ASD

(Atrial Septal Defect)


Nama Kelompok :
1. Ratna Destri lIeswidarani

(1502450068)

2. Jessica Adilla Pramestu Hendri (1502450069)

Atrial Septal Defect (ASD) adalah terdapatnya


hubungan antara atrium kanan dengan atrium kiri yang
tidak ditutup oleh katup.
ASD adalah penyakit jantung bawaan berupa lubang
(defek) pada septum interatrial (sekat antar serambi)
yang terjadi karena kegagalan fungsi septum interatrial
semasa janin.

A. Etiologi : Belum diketahui secara pasti


faktor faktor tersebut diantaranya:
1. Faktor perinatal
2. Faktor genetic

Patofisiologis :
Darah artenal dari atrium kiri dapat masuk ke atrium kanan melalui defek sekat ini.
Aliran ini tidak deras karena perbedaan tekanan pada atrium kiri dan kanan tidak begitu
besar (tekanan pada atrium kiri 6 mmHg sedang pada atrium kanan 5 mmHg)
Adanya aliran darah menyebabkan penambahan beben pada ventrikel kanan, arteri
pulmonalis, kapiler paru-paru dan atrium kiri. Bila shunt besar, maka volume darah yang
melalui arteri pulmonalis dapat 3-5 kali dari darah yang melalui aorta.
Dengan bertambahnya volume aliran darah pada ventrikel kanan dan arteri pulmonalis.
Maka tekanan pada alatalat tersebut naik., dengan adanya kenaikan tekanan, maka
tahanan katup arteri pulmonalis naik, sehingga adanya perbedaan tekanan sekitar 15
-25 mmHg. Akibat adanya perbedaan tekanan ini, timbul suatu bising sistolik ( jadi
bising sistolik pada ASD merupakan bising dari stenosis relative katup pulmonal ).
Juga pada valvula trikuspidalis ada perbedaan tekanan, sehingga disini juga
terjadistenosis relative katup trikuspidalis sehingga terdengar bising diastolic.
Karena adanya penambahan beban yang terus menerus pada arteri pulmonalis, maka
lama kelamaan akan terjadi kenaikan tahanan pada arteri pulmunalis dan akibatnya
akan terjadi kenaikan tekanan ventrikel kanan yang permanen. Tapi kejadian ini pada
ASD terjadinya sangat lambat ASD I sebagian sama dengan ASD II. Hanya bila ada defek
pada katup mitral atau katup trikuspidal, sehingga darah dari ventrikel kiri atau ventrikel
kanan mengalir kembali ke atrium kiri dan atrium kanan pada waktu systole. Keadaan ini
tidak pernah terjadi pada ASD II.

Klasifikasi
Kelainan ini dibedakan dalam 3 bentuk anatomis, yaitu
a. Defek Sinus VenosusDefek ini terletak di bagian
superior dan posterior sekat, sangat dekat dengan vena
kava superior. Juga dekat dengan salah satu muara vena
pulmonalis.
B. Defek Sekat Sekundum Defek ini terletak di tengah
sekat atrium. Defek ini juga terletak pada foramen ovale.
C. Defek Sekat Primum Defek ini terletak dibagian bawah
sekat primum, dibagian bawah hanya di batasi oleh sekat
ventrikel, dan terjadi karena gagal pertumbuhan sekat
primum.Defek sekat primum dikenal dengan ASD I,
Defek sinus Venosus dan defek sekat sekundum dikenal
dengan ASD II.

Manifestasi Klinis
1. Bayi
Sianosis umum, khususnya membran mukosa, bibir dan lidah, kunjungtiva, area vaskularisasi tinggi,
dispnea, khususnya setelah kerja fisik seperti makan, menangis dan mengejan.
2. Anak-anak
Kerusakan pertumbuhan dan perkembangan. Tubuh lemah, keletihan.
Nafas tersengal tersengal dan dipsnea saat aktivitas. Kardiomegali.Diastolik meningkat

Diagnosa
Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan dalam rate, irama, konduksi jantung, menurunnya preload.
Intoleransi aktivitas b.d hipoksia.
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai oksigen danzat nutrisi ke jaringan.
Kerusakan pertukaran gas b.d edema paru

Komplikasi
1. gagal jantung
2. Aritmia
3. Stroke
4. Hipertensi Pulmonal
Pemeriksaan Penunjang :
1. Foto torak
2. Ekokardiogram
3. EKG
4. Kateterisasi jantung
5. Radiologi
6. Magnetic resonance imaging

Penatalaksanaan Medis
1. Pembedahan
2. Penutupan Defek Sekat Atrium dengan kateter.
3. Terapi intervensi non bedah
4. Antibiotik Profilaksis

TERIMAKASIH

Вам также может понравиться