Вы находитесь на странице: 1из 84

KEWASPADAAN STANDAR

&
Profilaksis Pasca Pajanan

Tim Fasilitator Perawatan, Dukungan dan Pengobatan


HIV/ART
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

2015

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE SUPP

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Kewaspadaan Standar

Salah satu dari upaya pengendalian


infeksi di rumah sakit
Upaya pencegahan dasar atau standar
Pada semua kondisi
Untuk mengurangi resiko infeksi yang
ditularkan melalui darah atau cairan
tubuh
Melindungi Petugas Sarana Kesehatan
dan Pasien terhadap penularan penyakit.
11/27/16

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Alasan Penerapan Kewaspadaan


Standar
HIV/AIDS telah menjadi ancaman global.
Ancaman penyebaran HIV menjadi lebih
tinggi karena pengidap HIV tidak
menampakkan gejala.
Masyarakat yang menerima pelayanan medis
dan kesehatan baik di RS atau Klinik
dihadapkan pada resiko terinfeksi kecuali bila
diterapkan kewaspadaan standar untuk
mencegahnya.
Staff pendukung ( staff rumah tangga,
pembuang sampah dan staff lain ) semuanya
11/27/16
dihadapkan pada resiko terinfeksi.

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

lanjutan

Potensi penularan di Masyarakat


cukup tinggi, misalnya melalui
perilaku sex bebas tanpa kondom,
pelayanan kesehatan yang belum
aman karena belum diterapkannya
Kewaspadaan Standar dengan baik,
penggunaan bersama peralatan yang
menembus kulit seperti : tato, tindik
dan jarum suntik.
11/27/16

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Resiko terbesar bagi


petugas adalah ;
Saat melakukan atau membantu
prosedur bedah ( dokter, perawat dan
bidan )
Saat menangani instrumen operasi
dan peralatan (petugas )
Saat membersihkan ruangan dan
sampah, termasuk pembuangan
sampah yang terinfeksi.
11/27/16

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Operasional
Kewaspadaan Standar
1. Cuci tangan
2. Menggunakan alat pelindung diri
(APD) untuk mengurangi pajanan
darah dan cairan tubuh
3. Pengelolaan Alkes Bekas Pakai
(Dekontaminasi, sterilisasi,
disinfeksi)
4. Pengelolaan Benda Tajam
5. Pengelolaan Limbah dan Sanitasi

11/27/16

Cuci
Tangan

Air Mengalir
Sabun
20 - 30 detik
Penggunaan
Antiseptik dengan
benar
Lap tangan
kering/ sekali
11/27/16

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

CUCI TANGAN 6 TAHAP


Basuh tangan dengan air yang
mengalir,
dan tuangkan cairan aseptik 5ml

11/27/16

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Tahap 1
Gosokkan kedua telapak tangan

11/27/16
9

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Tahap 2
Gosok punggung dan sela-sela jari tangan
kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya

11/27/16 10

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Tahap 3
Gosok kedua telapak dan sela-sela
jari

11/27/16 11

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Tahap 4
Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan
saling mengunci

11/27/16 12

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Tahap 5
Gosok ibu jari Kanan berputar dalam genggaman
tangan kiri dan lakukan sebaliknya.

11/27/16 13

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Tahap 6
Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan
kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya

11/27/16 14

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Bilas kedua tangan dengan air mengalir

11/27/16 15

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Ambil kertas tissue cukup satu lembar

11/27/16 16

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Keringkan tangan dgn kertas tissue

11/27/16 17

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Tutup kran dengan tissue bekas

11/27/16 18

7 TAHAP CUCI TANGAN

11/27/16

19

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

11/27/16 20

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Cuci tangan bedah

Proses selama 2-5 menit


11/27/16 21

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

11/27/16 22

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

KEBERSIHAN TANGAN
Cara yang paling penting mengurangi risiko
tranmisi microorganisme dari seseorang
kepada yang lain.
Setelah kontak dengan darah atau cairan
tubuh , sekresi, ekskresi dan barang yang
terkontaminasi seperti sarung tangan
Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
Setelah dari rest room
11/27/16 23

CONTOH MIKRO ORGANISME SETELAH 24


JAM DARI TANGAN PERAWAT

PIRINGAN KULTUR
MENUNJUKKAN
PERTUMBUHAN
MIKRO
ORGANISME
SETELAH 24 JAM
TANGAN
DILETAKKAN DI
MEDIA
11/27/16

24

Antiseptik
Terhadap Mikroorganisme
Kelompok

Kec
krj

Gr
+

Gr-

Alkohol 60- 90%

++
+

++
+

++

++

++

Cpt

Klorheksedin 24%

++
+

++

Cpt

Heksaklorofen 3%

++

--

Lbt

Yodin+alkohol 3%

++
+

++
+

++

++

++

Cpt

Yodofor (BetadinR)
1:2500

++
+

++
+

++

++

++

Sdg

Triklosan

++
+

++
+

++

++
+

Sdg

11/27/16

Tb

Jm

En

Vir

25

Keterangan
Murah,
menguap,
terbakar
Mahal, efek
persisten,
sabun Berulang, alkh
-, rebound
Murah, iritatif
diserap kulit
Tidak iritatif,
bukan
disinfekstan,
mks

Alat Pelindung Diri


(APD)
Sarung Tangan
Pelindung Muka
Masker
Kacamata/ gogle
Gaun/Jubah/Apron
Pelindung Kaki
11/27/16

26

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Sarung tangan

o Menghindari kontaminasi bagi tenaga

kesehatan dari microorganisme dari satu


pasien ke pasien yang lain
Ganti sarung tangan setiap kali kontak
dengan pasien atau ketika melaksanakan
prosedur tindakan.
Cuci tangan segera setelah melepaskan
sarung tangan.
11/27/16 27

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

11/27/16 28

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Bagan alur pemilihan sarung


tangan
Apakah kontak
dengan darah atau
cairan tubuh?

Tidak

TANPA SARUNG

TANGAN

Ya

Apakah kontak
dengan pasien?

Tidak

S.T. RUMAH TANGGA


atau
SARUNG TANGAN BERSIH

Tidak

SARUNG TANGAN BERSIH


atau
SARUNG TANGAN DTT

Ya
Apakah kontak
dengan jaringan di
bawah kulit?
Ya

SARUNG TANGAN STERIL


atau
SARUNG TANGAN DTT.
11/27/16 29

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Masker, pelindung mata dan kepala

Tujuan melindungi mucous membran


mata, hidung, mulut selama
melaksanakan tindakan untuk
menghindari percikan darah, cairan
tubuh, sekresi dan ekskresi.

11/27/16 30

11/27/16

31

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Baju/ Gaun
Bersih, tidak perlu steril
Apron
Tujuan : melindungi kulit serta melindungi
pakaian selama pelaksanaan tindakan
yang memungkinkan terjadi percikan
darah, cairan tubuh sekresi dan ekskresi.
11/27/16 32

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

ALAS KAKI ATAU SEPATU BOOT


Layak pakai
Tidak bocor
Tujuan : melindungi penularan
melalui kaki terutama yang luka dan
menghindari kontak dengan darah
dan cairan tubuh yang lain

11/27/16 33

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Urutan pemakaian APD :

Cuci tangan
Memakai masker ( bedah / N95 )
Memakai sepatu boat
Memakai penutup kepala
Memakai pelindung mata (Google)
Memakai gaun
Memakai apron / celemek
Memakai sarung tangan
Siap ke pasien

11/27/16 34

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

11/27/16 35

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Urutan pelepasan APD:

Desinfektan sepatu boat


Desinfektan sarung tangan
Melepas kaca mata (Google)
Melepas penutup kepala
Melepas masker
Melepas apron (skort plastik)
Melepas gaun (skort)
Melepas sarung tangan
Melepas sepatu boat
Cuci tangan

11/27/16 36

11/27/16

11/27/16

38

Manfaat Alat Pelindung


Alat
Pelindung
Sarung
tangan
Masker
Kacamata
pelindung

Terhadap pasien
Mencegah kontak M.O dari
tangan nakes kepada pasien

Mencegah kontak tangan nakes


dengan darah dan cairan tubuh
pasien, mukosa, kulit luka alkes/
permukaan yang terkontaminasi

Mencegah kontak droplet dari


mulut & hidung Nakes saat
napas, bicara, batuk kepada
pasien

Mencegah mukosa nakes (hidung


dan mulut) kontak dengan
percikan darah / cairan tubuh.
pasien
Mencegah mukosa nakes kontak
dengan percikan darah / cairan
tubuh pasien

Tutup kepala

Mencegah jatuhya MO rambut/


kepala nakes ke daerah steril

Jubah &
celemek
plastik
Sepatu
Pelindung

Mencegah kontak MO dari


tangan/ tubuh/ pakaian nakes
kepada pasien
Mengurangi terbawanya MO dari
ruangan lain

11/27/16

Terhadap Nakes

Mencegah kulit nakes kontak


dengan percikan darah/
cairan.tubuh pasien
Mencegah kaki terluka oleh
benda tajam yang terkontaminasi
atau terjepit benda berat dan
mencegah kontak dengan darah /
cairan tubuh lainnya
39

Pengelolaan Alkes Bekas


Pakai
Dekontamina
si
Cuci
Sterilisasi/DTT
Penggunaan
Disinfektan
dg Benar

Dekontaminasi
Cuci bersih

Disinfeksi
Tingkat Tinggi

Sterilisasi

Pendinginan & Penyimpanan


Siap pakai
11/27/16

40

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Pengelolaan Alat Kesehatan


Dekontaminasi

Rendam dalam larutan klorin 0.5% selama 10


menit

Cuci bersih dan tiriskan


Pakai sarung tangan dan pelindung
terhadap objek tajam
Disinfeksi Tingkat Tinggi

Sterilisasi
Kimiawi
Uap
Pemanasan
Rendam
Bertekanan
Kering
dalam larutan
Tinggi
170o C
disinfektan 10
Autoclaf
selama
60
o
- 24 jam
121 C
106 kPa (1
atm)
20 30 menit

menit

Atau
Gas ETO

Kimiawi

Uap

Rebus

rendam
Tutup dalam diamkan
dalam
uap air
mendidih
mendidih
larutan
selama 20
disinfektan selama 20
menit
menit
20 menit

Pendinginan & Penyimpanan


Siap pakai

11/27/16 41

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Dekontaminasi
Dekontaminasi merupakan langkah
pertama dalam menangani alat bedah,
sarung tangan dan benda lainnya yang
telah tercemar.
Sebelum membersihkan, alat
didekontaminasi dengan direndam dalam
larutan klorin 0,5 % selama 10 menit.
Langkah ini dapat me-nonaktifkan HBV, HIV
dan HCV serta dapat mengamankan
petugas yang membersihkan alat tersebut.
11/27/16 42

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Rumus membuat larutan Klorin cair


dari larutan konsentrat (Bayclin)
Jumlah bagian (JB) air = % consentrat 1
% keenceran
Contoh buat larutan encer (0,5%) dari 5%
larutan konsentrat
Hitung JB air 5,0 % - 1 = 10 1= 9
0,5%

Jadi 1 bagian konsentrat tambah 9


bagian air
11/27/16 43

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Dekontaminasi
dengan larutan klorin 0,5% 10

11/27/16 44

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Alat Disinfeksi Tingkat


Tinggi - DTT

11/27/16 45

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Alat Sterilisator Uap Bertekanan

11/27/16 46

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Disinfeksi-Sterilisasi
Cara Disinfeksi atau Sterilisasi
tergantung dari besar resiko
Pakai sarung tangan rumah
tangga
Alat harus dilepas/ diurai
sebelum dicuci
11/27/16 47

Pemilihan Cara
Derajat
Resiko

Resiko tinggi

Cara penggunaan
Alat
Menembus kulit

Cara
Sterilisasi, atau
sekali pakai

Resiko sedang Kontak dengan kulit


yang tidak utuh atau
lapisan mukosa

Sterilisasi, disinfeksi
tingkat tinggi (DTT)
-rebus, disinfeksi
kimiawi

Resiko rendah Kontak dengan kulit


yang utuh

Cuci bersih dengan


air panas dan sabun

11/27/16

48

Pengelolaan Alat/Benda Tajam

Pisau bedah, jarum suntik,


pecahan kaca, dsb
Segera singkirkan ke dalam wadah
tahan tusukan oleh pemakai
Wadah limbah tajam di tempat
strategis, anti tumpah
Dilarang menyerahkan alat tajam
secara langsung
Jangan menutup alat suntik tutup
jarum suntik dg satu tangan

11/27/16

49

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

11/27/16 50

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Wadah Tahan Tusukan

11/27/16 51

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

11/27/16 52

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

11/27/16 53

11/27/16

54

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

11/27/16
55

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

11/27/16 56

Pengelolaan Limbah dan Sanitasi


Ruangan

Limbah Cair
Sampah Medis
Sampah RT
Insinerasi
Penguburan
Disinfeksi
permukaan

11/27/16

57

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

11/27/16 58

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

PENGELOLAAN LIMBAH
Limbah non-medis : plastik hitam sampah kota
= tidak kontak dengan darah atau cairan tubuh
= risiko rendah
= sampah diruang tunggu, administrasi & kebun
Limbah medis : Plastik kuning insenerasi
= limbah klinis : darah, cairan tubuh, jaringan,
benda
tajam bekas pakai & bahan lain yang
infeksius
= limbah laboratorium : risiko tinggi insenerasi
Limbah berbahaya
= bahan kimia beracun : obat sitotoksik, radioaktif,
11/27/16 59
desinfektan dll

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Pengelolaan Jenazah

Kewaspadaan Standar diterapkan pada


semua jenazah tanpa melihat infeksinya
Ruang rawat, ruang jenazah ataupun pada
pengelolaan jenazah dirumah.
Perhatikan : budaya dan agama yg dianut.
Kegiatannya meliputi : cuci tangan,
penggunaan APD, penampungan dan
pembuangan limbah
Untuk menghindari hal hal yang tidak
diinginkan perlu komunikasi, informasi dan
edukasi kepada keluarga.
11/27/16

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Kesimpulan

Kewaspadaan Standar mencegah


penularan baik bagi petugas maupun
pasien dan keluarga
Kewaspadaan Standar bukan hanya
dilakukan untuk HIV
Kewaspadaan Standar berhasil bila
dilakukan oleh beberapa pihak yaitu
pimpinan, tenaga kesehatan, pasien,
keluarga dan masyarakat.

11/27/16 61

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Terimakasih

11/27/16 62

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Profilaksis Pasca Pajanan

di
Rumah Sakit

11/27/16 63

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Profilaksis Pasca
Pajanan
Kewaspadaan Standar merupakan
prioritas utama
Setiap Rumah Sakit perlu memiliki
protokol tatalaksana pasca pajanan/
pengobatan
Selalu melakukan pemantauan
dan pencatatan setiap pajanan
pada kecelakaan kerja
11/27/1 64
6

Pajanan pada Kecelakaan Kerja


Pajanan
Perlukaan kulit
Pajanan pada
selaput mukosa
Pajanan melalui
kulit yang luka
Gigitan yang
berdarah

11/27/16

Bahan Pajanan
Darah
Cairan bercampur darah
yang kasat mata
Cairan yang potensial
terinfeksi: semen, cairan
vagina, cairan
serebrospinal, c. sinovia,
c. pleura, c peritoneal, c.
perickardial, c amnion
Virus yang terkonsentrasi
65

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Resiko penularan HBV,HCV,HIV


di sarana pelayanan kesehatan
Virus

HBV
HCV
HIV

Pajanan
Perkutaneu
s
9 30 %
3 10 %
0,4 %

Pajanan
pada
mukosa

0,03
0,05%
11/27/16 66

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Tindakan yang paling berisiko


Pengambilan darah, penutupan kembali
jarum suntik
Memasukan dan menangani cairan IV
Operasi
Menangani darah atau cairan tubuh yang
terinfeksi di laboratorium
Membersihkan, menangani dan
menghancurkan limbah sampah dan alatalat medis yang terkontaminasi
TERUTAMA DALAM KEADAAN TERBURU-BURU!

11/27/16 67

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

TATALAKSANA PPP
1. JANGAN PANIK
2. CUCI bagian tubuh yang terpajan
3. LAPORKAN
4. TENTUKAN apakah petugas yang
terpajan berisiko ?
5. Pengobatan ARV bila ada indikasi
6. KONSELING
7. CATAT kejadian PPP
11/27/16 68

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Tatalaksana Pajanan : 1

Jangan
Panik

Tapi selesaikan
dalam waktu

< 4 jam

11/27/1 69
6

Tatalaksana Pajanan: 2
Luka tusuk bilas dg air mengalir dan
sabun / antiseptik
Jangan dihisap dengan mulut, jangan
ditekan
luka dan daerah sekitar kulit
Segera Disinfeksi
dengan salah satu:
CUCI
- Betadine (povidone iodine 2.5%)
selama 5 mnt
- Alcohol 70% selama 3 mnt

11/27/16

Pajanan mukosa mulut ludahkan dan


kumur
Pajanan mukosa mata irigasi dg air
matang
Pajanan mukosa hidung hembuskan
keluar dan bersihkan dengan air
70

Tatalaksana Pajanan: 3
Catat dan laporkan
Panitia PIN, Panitia K3, Atasan
langsung
Agar secepat mungkin diberi PPP
Laporkan Perlakukan sebagai keadaan darurat
Obat PPP harus diberikan sesegera
mungkin bila diperlukan (dalam 1-2
jam)
PPP setelah 72 jam tidak efektif
Tetap berikan PPP bila pajanan risiko
tinggi meski hingga satu minggu
setelahnya (maks)
Pantau sesuai dengan protokol
pengobatan ART
11/27/16
Hitung sel darah, LFT, kepatuhan, 71

Tatalaksana Pajanan: 4
Pertimbangkan

Profilaksis
Pasca
Pajanan
(PPP)

Didasarkan

Derajat pajanan
Status infeksi dari
sumber pajanan
Ketersediaan obat PPP
Konseling
Tindak lanjut dan Evaluasi

11/27/16

72

Alur PPP pada pajanan HIV:


1. Menentukan Kategori Pajanan (KP)
Sumber pajanan berupa darah, cairan berdarah, atau bahan lain yang berpotensi menularkan
infeksi (OPIM), atau alat kesehatan yang tercemar dari salah satu bahan tersebut?

Tidak

Ya
Darah atau cairan berdarah

OPIM

Tak perlu
PPP

Macam pajanan yang terjadi

Kulit yg tak utuh atau selaput mukosa

Volume?

Kulit yang utuh

Pajanan perkutaneus

Tak perlu PPP

Seberapa berat?

Sedikit

Banyak

(mis. satu tetes, dalam


waktu singkat)

(mis. Beberapa tetes, percikan


darah darah banyak dan/atau dalam
waktu lama)

Tidak berat

Lebih berat

(mis. Jarum solid atau


goresan superfisial)

(mis. Jarum besar bersaluran,


tusukan dalam, darah terlihat,
jarum bekas pasien)

KP 1

KP 2

KP 2

11/27/16

KP 3 73

Alur PPP pada pajanan HIV:


2. Menentukan Kategori/ status HIV sumber pajanan
(KS-HIV)
Bagaimanakah Status HIV dari Sumber Pajanan?

HIV (-)

HIV (+)

Tak diketahui

Tak diketahui
sumbernya

Tak perlu PPP

Pajanan dengan titer


rendah, mis. Asimtomatik
dan CD4 tinggi

KS HIV 1
11/27/16

Pajanan dengan titer tinggi, mis.


AIDS lanjut, infeksi HIV primer, VL
yang meningkat atau tinggi atau
CD4 rendah

KS HIV 2

KS HIV
tidak tahu

Pada umumnya
Tak perlu PPP,
Perlu telaah
kasus per kasus
74

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Tatalaksana Pajanan : 5
Pengobatan ARV

Kategori
Pajanan
(KP)

Kategori Sumber
pajanan (KS HIV)

1 (rendah

2 (tinggi)

1 (rendah)

2
3

2
1 atau 2

Rekomendasi Pengobatan
Obat tidak dianjurkan
Risiko toksisitas obat > dari risiko terinfeksi
HIV
Pertimbangkan Tenovovir + 3TC +
(Effavirenz)
Pajanan memiliki risiko yang perlu
dipertimbangkan
Dianjurkan AZT + 3TC +(Effavirenz)
kebanyakan pajanan masuk dalan kategori ini
Dianjurkan AZT + 3TC + (effavirenz)

Anjuran pengobatan selama 4 minggu dengan dosis:


AZT: 3 kali sehari @ 200 mg, atau 2 kali sehari @ 300mg
3TC: 2 kali sehari @ 150mg
Effavirenz 1 kali sehari 600mg

11/27/16 75

Tatalaksana Pajanan : 6
Konseling prates untuk petugas
kesehatan yang terpajan
Lakukan pemeriksaan awal
HIV
Hepatitis B dan C
KONSELIN Beri konseling untuk tidak
menjadi donor darah, harus
G
berperilaku seksual dan suntikan
yang aman sampai hasil
diketahui
Konseling pasca tes dan berikan
hasil tes awal secepat mungkin
76
11/27/16

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Informasi kepada orang yang


terpajan
Risiko transmisi HIV setelah Pajanan Darah =
0.3% jika sumber pasien adalah HIV positif
Risiko transmisi sesuai dengan jenis kecelakaan
PPP tergantung pada kegawatan pajanan dan
status HIV dari sumber ( pasien )
PPP tidak 100% efektif
Kepatuhan minum ARV, efek samping ARV
Hindari hubungan seks yang tak terlindungi
sampai konfirmasi setelah 3 bulan
Keputusan PPP harus ditangan terpajan
Tandatangani formulir penolakan jika petugas
kesehatan menolak PPP.
11/27/16 77

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

INGAT!
HIV dan virus-virus lebih
cenderung ditularkan melalui
HUBUNGAN SEKSUAL atau
melalui TRANSFUSI DARAH yang
terkontaminasi

Kemungkinan tertular sebagai


akibat pajanan pada kecelakaan
kerja lebih kecil
11/27/16 78

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Follow up klinis
Amati tanda-tanda yang
menunjukkan serokonversi HIV (5070%) dalam waktu 3 sampai 6
minggu
Demam akut,
Lymphadenopathy yang tersebar,
Erupsi kulit
Faringitis,
Gejala-gejala flu non-specific,
Ulkus mulut atau area genital.

11/27/16 79

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Evaluasi perilaku dan pengelolaan


benda tajam
Bila banyak kecelakaan telaah perilaku
atau alat perlu diganti
Kurangi jahitan - ganti dg penggunaan
plester
Sejauh mungkin hindari suntikan
terbatas yang sangat perlu saja
Hindari episiotomi yang tidak perlu

11/27/16 80

Tatalaksana Pajanan : 7

CATAT

11/27/16

Tanggal dan jam kejadian


(pajanan)
Uraian kejadian lebih rinci
Sumber pajanan bila diketahui
Pengobatan PPP secara rinci
bila mendapatkannya
Tindak lanjut
Hasil pengobatam
Simpan semua data pajanan
81

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Kondisi lingkungan kerja


mempengaruhi
Mutu pelayanan
Keamanan
Kesejahteraan pekerja

11/27/16 82

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Kewaspadaan Standar membantu


menciptakan lingkungan kerja yang
aman

Upaya meningkatkan keamanan dan


lingkungan kerja yang kondusif
Pemahaman para manager
risiko kerja dan cara pencegahan
tatalaksana kecelakaan kerja

Penyediaan alat pelindung, bahan dan


sarana perlengkapan KS
Pengembangan kebijakan, prosedur kerja
yang rinci
Dukungan bagi tenaga kesehatan: stres,
burnout, PPP, konseling pasca pajanan
Supervisi
11/27/16 83

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Terima kasih

11/27/16 84

Вам также может понравиться