Вы находитесь на странице: 1из 12

Bekasi, 07 Oktober 2016

Pendekatan-pendekatan
dalam Memahami Agama
Nama Anggota Kelompok:
1. Muhammad Heppy P.P. (41182911150094)
2. Deni Sanjaya
(41182911150087)
3. Gilang Hartanto
(41182911150089)
4. Mutia Widia Ningsih
(41182911150092)
5. Okah Barokah
(41182911150095)

PENDAHULUAN
Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, diyakini
dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang
sejahtera lahir dan batin. Di dalamnya terdapat berbagai
petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia itu
menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna
dalam arti yang seluas-luasnya.
Seiring perubahan waktu dan perkembangan zaman, agama
semakin dituntut agar ikut terlibat secara aktif di dalam
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi manusia..

Untuk itu diperlukan kajian pendekatan yang dapat


digunakan dalam dirasah islamiyah sehingga
kehadiran agama secara fungsional dapat dirasakan
penganutnya.

1. PENDEKATAN TEOLOGIS NORMATIF


Merupakan sebuah upaya dalam memahami suatu
agama dengan menggunakan kerangka Ilmu Ketuhanan
yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud
empirik dari suatu keagamaan dianggap sebagai yang
paling benar dibandingkan dengan lainnya.
Pendekatan teologi dalam pemahaman keagamaan
adalah pendekatan yang menekankan pada bentuk
forma atau simbol-simbol keagamaan yang masingmasing bentuk forma atau simbol-simbol keagamaan
tersebut mengklaim dirinya sebagai yang paling benar
sedangkan yang lainnya adalah salah.

Aliran teologi yang seperti itu yakin dan fanatik


bahwa pemahamannyalah yang paling benar
sedangkan paham yang lainnya dianggap salah,
sehingga memandang paham orang lain itu
keliru, sesat, kafir, murtad, dan seterusnya.
Pada masa sekarang ini muncul istilah yang disebut
dengan teologi masa kritis, yaitu suatu usaha manusia
untuk memahami penghayatan imannya atau penghayan
agamanya, suatu penafsiran atas sumber-sumber aslinya
dan tradisinya dalam konteks permasalahan masa kini,
yaitu teologi yang bergerak antara dua kutub, yaitu masa
lampau dan masa kini.

2. PENDEKATAN FILOSOFIS
Secara harfiah, kata filsafat berasal dari
kata philo yang berarti cinta kepada
kebenaran, ilmu dan hikmah. Selain itu,
filsafat dapat pula berarti mencari hakikat
sesuatu, berusaha menautkan sebab dan
akibat serta berusaha menafsirkan berbagai
macam pengalaman.
Pendekatan filosofis dilakukan secara
mendalam, radikal, sistematik dan
universal.

Pendekatan filosofis dalam kajian Islam,


berusaha untuk sampai kepada kesimpulankesimpulan yang universal dengan meneliti akar
permasalahannya. Metode ini bersifat mendasar
dengan cara radikal dan integral, karena
memperbincangkan sesuatu dari segi esensi
(hakikat sesuatu).
Harun Nasution mengemukakan, bahwa
berfilsafat intinya adalah berfikir secara
mendalam, seluas-luasnya dan sebebasbebasnya,
tidak terikat kepada apapun, sehingga sampai
kepada dasar segala dasar.

3. PENDEKATAN HISTORIS
Sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang didalamnya
dibahas berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur
tempat, waktu, obyek, latar belakang, dan pelaku dari peristiwa
tersebut. Menurut ilmu ini segala peristiwa dapat dilacak
dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, dimana, apa
sebabnya, dan siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut

Melalui pendekatan sejarah seseorang akan diajak


menukik dari alam idealis ke alam yang bersifat empiris
dan mendunia. Dari keadaan ini seseorang akan melihat
adanya kesenjangan atau keselarasan antara yang
terdapat dalam alam idealis dengan yang ada di alam
empiris dan historis.

Melalui pendekatan sejarah ini, seseorang diajak untuk memasuki


keadaan yang sebenarnya berkenaan dengan penerapan suatu
peristiwa. Disini seseorang tidak akan memahami agama keluar
dari konsep historisnya, karena pemahaman demikian itu akan
menyesatkan orang yang memahaminya. Misalnya seseorang yang
ingin memahami Al-Quran secara benar maka ia harus
mempelajari sejarah turunnya Al-Quran atau kejadian-kejadian
yang mengiringi turunnya Al-Quran.
Dengan pendekatan historis ini masyarakat diharapkan mampu
memahami nilai sejarah adanya agama Islam. Sehingga terbentuk manusia
yang sadar akan historisitas keberadaan islam dan mampu memahami nilainilai yang terkandung didalamnya
Kesimpulan.
Yang dimaksud dengan pendekatan historis adalah meninjau suatu
permasalahan dari sudut tinjauan sejarah, dan menjawab permasalahan serta
menganalisisnya dengan menggunakan metode analisis sejarah. Sejarah atau
historis adalah studi yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa atau
kejadian masa lalu yang menyangkut kejadian atau keadaan yang sebenarnya.

4. Pendekatan Kebudayaan
Konsep mengenai kebudayaan yang dikemukakan seperti
tersebut diatas itulah yang dapat digunakan sebagai alat
atau kacamata untuk mendata dan mengkaji serta
memahami agama. Bila agama dilihat dengan
menggunakan kacamata agama, maka agama
diperlakukan sebagai kebudayaan; yaitu: sebagai sebuah
pedoman bagi kehidupan masyarakat yang diyakini
kebenarannya oleh para warga masyarakat tersebut.
Agama dilihat dan diperlakukan sebagai pengetahuan dan
keyakinan yang dipunyai oleh sebuah masyarakat; yaitu,
pengetahuan dan keyakinan yang kudus dan sakral yang
dapat dibedakan dari pengetahuan dan keyakinan sakral
dan yang profan yang menjadi ciri dari kebudayaan.

Apakah gunanya menggunakan pendekatan kebudayaan terhadap


agama. Yang terutama adalah kegunaannya sebagai alat metodologi
untuk memahami corak keagamaan yang dipunyai oleh sebuah
masyarakat dan para warganya. Kegunaan kedua, sebagai hasil
lanjutan dari kegunaan utama tersebut, adalah untuk dapat
mengarahkan dan menambah keyakinan agama yang dipunyai oleh
para warga masyarakat tersebut sesuai dengan ajaran yang benar
menurut agama tersebut, tanpa harus menimbulkan pertentangan
dengan para warga masyarakat tersebut. Yang ketiga, seringkali
sesuatu keyakinan agama yang sama dengan keyakinan yang kita
punyai itu dapat berbeda dalam berbagai aspeknya yang lokal. Tetapi,
dengan memahami kondisi lokal tersebut maka kita dapat menjadi
lebih toleran terhadap aspek-aspek lokal tersebut, karena memahami
bahwa bila aspek-aspek lokal dari keyakinan agama masyarakat
tersebut dirubah maka akan terjadi perubahan-perubahan dalam
berbagai pranata yang ada dalam masyarakat tersebut yang akhirnya
akan menghasilkan perubahan kebudayaan yang hanya akan
merugikan masyarakat tersebut karena tidak sesuai dengan kondisikondisi lokal lingkungan hidup masyarakat tersebut.

5. PENDEKATAN PSIKOLOGI
Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang
mempelajari jiwa seseorang melalui gejala prilaku
yang dapat diamatinya.Dalam ajaran agama banyak
dijumpai istilah-istilah yang menggambarkan sikap
batin seseorang.

Pendekatan psikologi agama


dapat di lihat contohnya dalam
studi Islam. Diantaranya :
1) Seorang muslim yang hatinya selalu merasa
tenang, bahagia, suka menolong orang lain,
walaupun kehidupannya sangat sederhana.
2) orang muslim yang cukup kaya dan banyak
hartanya,
namun
hatinya
penuh
kegoncangan, tidak pernah merasa puas.
3) Orang selalu membiasakan lisannya untuk
berzikir kepada Allah yang dilakukannya
secara terus menerus dan secara sadar maka
akan melekatlah di dalam hatinya dan akan
menimbulkan ketentraman jiwa.

Вам также может понравиться