Вы находитесь на странице: 1из 18

Journal Reading

Acute and Chronic Rhinosinusitis,


Pathophysiology and Treatment

Shinta Ismaharani Pelamonia Saing


1261050117
Pembimbing:
dr. Bambang Suprayogi, Sp. THT-KL

12/1/16

KEPANITERAAN THT
PERIODE 7 NOVEMBER 10 DESEMBER 2016
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN
INDONESIA

ABSTRAK
Akut Rhinosinusitis (ARS) dan Kronik
Rhinosinusitis (CRS) adalah merupakan salah satu
permasalahan dunia kesehatan
Manifestasi klinis yang sering ditemukan pada
CRS adalah gejala persisten obstruksi nasal,
batuk, demam.
Sebagian besar sinusitis akut disebabkan oleh
virus yaitu: rhinovirus, corona virus, dan influeza
virus. Bakteri patogen mencakup Streptococcus
pneumonia, Haemophillus influenza, Moraxella
catarrhalis
Sinusitis juga bisa disebabkan oleh invasi jamur
pada pasien diabetes, immunodefisiensi seperti 2
12/1/16

PENDAHULUAN

Sinusitis dikenal juga sebagai rhinosinusitus yaitu inflamasi pada


sinus paranasal.
Sinusitis bisa disebabkan oleh infeksi, alergi, atau kelainan
autoimmune
Diagnosa dari bakteri sinusitis akut dengan Xray, CT atau MRI
secara umum tidak direkomendasikan kecuali ada komplikasi
Kultur melalui endoskopi atau aspirasi sinus akan mengisolasi bakteri
patogen seperti Streptococcus pneumoniae, Haemiphilus influenza,
Moraxilla catarrhalis, Staphylococcus aureus, dan methicillin resistant
Staphylococcus aureus (MRSA)
Antibiotik tidak di anjurkan untuk sebagian besar
kasus, penggunaan dekongestan nasal spray yang
mengandung oxymetazoline dapat membantu
Namun gejala yang berlanjut dalam waktu 10 hari, pemberian antibiotik
khususnya amoxicillin/clavulanate dapat dipertimbangkan ketika tidak ada
perbaikan terhadap gejala
12/1/16

Klasifikasi sinusitis atau


rhinosinusitis
Rhinosinusitis akut, terjadi selama 4 minggu
dan digolongkan sesuai gejala untuk
menentukan derajat keparahannya
Rhinosinusitis akut rekuren episodik 4 atau lebih
sinusitis akut yang berlangsung selama satu
tahun
Rhinosinusitis subakut yaitu infeksi yang
berlangsung selama 4 sampai 12 minggu dan
menunjukan transisi dari infeksi akut menjadi
kronis
Rhinosinusitis kronik yaitu ketika tanda dan gejala
berlangsung lebih dari 12 minggu
Eksaserbasi akut karena eksaserbasi
rhinosinusitis kronik

12/1/16

PATOGENESIS
Patogenesis rhinosinusitis terdiri dari
3 yaitu :
Sinus ostia sempit
Disfungsi apparatus silia
Pengentalan sekresi sinus

12/1/16

Saat ostium obstruksi

Peningkatan tekanan pada kavitas sinus

Oksigen menurun dan Tekanan pada sinus relatif


menjadi tekanan negatif terhadap tekanan atmosfer

Tekanan negatif membuka bakteri nasal masuk ke


sinus saat menghirup /nose blowing
12/1/16

ETIOLOGI
Sinusitis akut
- Infeksi virus : rhinovirus , coronavirus, dan virus influenza lain
yang disebabkan oleh adenovirus
- Infeksi bakteri : Streptococcus pneumoniae, Haemophilus
influenza, dan Moraxellacatarrhalis
Sinusitis akut juga dapat disebabkan oleh invasif jamur khususnya
pada pasien dengan diabetes atau imunodefisiensi seperti HIV/AIDS
- Pada pasien DM tipe 1, kondisi ketoacidosis dapat menyebabkan
sinusitis karena jamur mucormycosis. Invasif jamur yang paling
sering ditemukan adalah jenis jamur aspergillus, bipolaris,
curvularia dan Exserohilum.
sinusitis juga dapat disebabkan oleh bahan asing seperti asap
rokok.
12/1/16

Sinusitis kronis
Peradangan multifaktorial dimana
terjadi infeksi bakteri anaerob dan
aerob seperti Staphylococcus aureus
(termasuk methicillin resistant S.
aureus-MRSA) dan koagulase-negatif
Staphylococcus dan gram organisme
enterik negatif
12/1/16

MANIFESTASI KLINIK
Manisfestasi klinik dari communnityacquired sinusitis dibagi menjadi tiga, yaitu :
Gejala pertama persistent :
- karakterisitik dari nasal discharge atau batuk atau
keduanya yang berlangsung selama 10 harii Gejala lain
yang mungkin timbul adalah edema periorbital, napas
berbau dan demam.
Gejala kedua :
- demam, purulen nasal discharge lebih dari 3-4 hari,
pasien terllihat sakit sedang-berat.
Gejala ketiga :
- batuk, nasal discharge, dan hidung tersumbat dan
keparahan terjadi lebih dari 10 hari.
12/1/16

Kronik sinusitis memiliki gejala selama


kurang lebih 12 minggu yang ditandai
dengan mukopurulen drainase anterior
dan posterior, hidung tersumbat, dan
hiposmia.
Wajah pada rahang atas atau daerah
frontal terlihat adanya edema. Perubahan
warna pada periorbital dan kulit dibawah
kelopak mata, napas berbau namun tidak
ada keluhan sakit gigi atau faringitis.
Sinus dapat menyebabkan masalah dalam
penglihatan, pendengaran, dan infeksi
12/1/16
pada tulang (osteomyelitis) pada dahi dan10

KOMPLIKASI
Komplikasi dari rhinosinusitis,
Otak merupakan komplikasi yang paling berbahaya, terutama
pada sinus frontal dan sinus sphenoid, infeksi pada otak oleh
invasi bakteri anaerobik melalui tulang atau pembuluh darah.
Abses, mengingitis juga mengancam nyawa.
Pada kasus ekstrim pasein mengalami perubahan personality
ringan, sakit kepala, kesadaran yang berubah-ubah,
penglihatan yang bermasalah, kejang, coma bahkan kematian
Komplikasi orbital dikategorikan oleh Chandler et al. menjadi
lima tahap menurut derajat keparahan antara lain :
1) selulitis preseptal
2) selulitis orbital
3) abses subperiosteal
4) abses orbital
5) trombosis sepsis sinus cavernosus
12/1/16

11

DIAGNOSIS
Akut sinusitis
- Bila gelaja kurang dari 10 hari infeksi sinusitis

disebabkan oleh virus. Ketika gejala terjadi lebih dari 10


hari, infeksi disebabkan oleh bakteri.
- Pemeriksaan CT atau MRI tidak direkomendasikan
apabila tidak ditemukan komplikasi. Nyeri yang terjadi
pada sinusitis terkadang dapat terjadi karena pulpitis
(sakit gigi) dari gigi maxilarry dan vice versa.

Kronik sinusitis
- Sinusitis yang lebih dari 12 minggu, direkomendasikan untuk dilakukan
CT scan. Nasal endoscopy dan gejala klinik dapat digunakan untuk
menegakkan diagnosa. Nasal endoskopi dilakukan dengan memasukkan
flexible fiber optic tube dengan cahaya dan kamera ke dalam rongga
hidung untuk memeriksa salurang rongga hidung dan sinus
- Pengambilan sample dan kultur jaringan dapat dilakukan, selain itu
allergic fungal sinusitis (AFS) dapat terlihat pada pasien dengan asma
atau polip.
12/1/16
12

Kesimpulannya diagnosa sinusitis akut dapat


ditegakkan melalui dasar klinik pada pasien.
CT scan sinus dapat dilakukan pada pasien dengan
komplikasi infraorbital atau intracranial sehingga
dapat menjadi bahan evaluasi untuk dilakukan
pembedahan.
Magnetic resonance imaging mungkin dapat peran
dalam diagnosa rinitis jamur dan berguna dalam
diagnosis komplikasi intrakranial sinusitis.

12/1/16

13

TREATMENT
Pada umumnya terapi sinusitis dapat
menggunakan dekongestan nasal spray yang
mengandung oksimetazolin, namun penggunaan
obat ini tidak boleh melebihi periode yang telah
ditentukan, karena dapat mengakibatkan sinusitis
rebound

12/1/16

14

Antibiotik hanya diberikan pada pasien yang


gejala klinik tidak membaik lebih dari 10 hari.
Antibiotik sebaiknya tidak diberikan pada tingkat
keparahan sendang/berat pada minggu pertama
karena dapat meyebabkan resisten,
meningkatkan efek samping
Apabila gejala berlangsung selama lebih dari 10
hari, pertimbangkan pemberian antibiotik
amoxicillin/clavulanat sebagai terapi lini pertama
infeksi bakteri sinusitis.

12/1/16

15

Guideline terapi merekomendasikan penggunaan


antibiotik azythromycin, clarithromycin, dan
trimetrhoprim/sulfametaxazole. Durasi
penggunaan antibiotik dalam kasus ini selama 3-7
hari pada pasien dengan diagnosa sinusitis tanpa
keparahan penyakit lain, dan juga mencegah
terjadinya resistensi akibat durasi pemakaian
antibiotik yang terlalu lama.
Penggunaan kortikosteroid nasal belum dalam
dipastikan dalam kasus ini, namun apabila telah ada
hasil pemeriksaan radiologi atau nasal endoskopi,
penggunaan kortikosteroid dapat dipertimbangkan
12/1/16

16

Keuntungan dari Functional Endoscopic Sinus Surgery


(FESS) adalah dapat menemukan target sinus yang
terinfeksi, mengurangi gangguan jaringan, dan
meminimalkan komplikasi pasca operasi. Penggunaan
obat eluting stents seperti propel mometasone
furoate dapat membantu dalam proses
penyembuhan pasca operasi.
Terapi lain yang dapat dipertimbangkan adalah Baloon
sinuplasty, yang merupakan metode yang mirip dengan
metode balon angiplasty yang berfungsi untuk unclog
menggunakan balon sehingga dapat memperluas bukaan
sinus. Peilihan operasi dapat dilakukan pada pasien dengan
sinusitis kronis yang tidak toleran terhadap terapi medis
12/1/16

17

KESIMPULAN
Rinosinusitis akut dan kronik memiliki
gejala yang sama, meskipun sinusitis
akut yang paling sering terjadi.
Penegakkan diagnosa melalui
radiografi dan kultur perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut
Penggunaan terapi antibiotik jangka
pendek efektif untuk mengobati
sinusitis akibat infeksi bakteri. (idsa)
12/1/16

18

Вам также может понравиться