Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KONDISI PRO-OKSIDATIF
Kondisi pro-oksidatif
1.
2.
3.
4.
5.
Rokok !!!
Senyawa radikal
Secara endogen
Senyawa
diproduksi
dalam
sel
mitokondria, membran plasma, lisosom,
peroksisom, endoplasmik retikulum dan
inti sel
Eksogen
Simbol
Radikal Bebas
Radikal hidroksil
OH*
Radikal Superoksida
O2 *
NO*
LOO*
Non Radikal
Hidrogen peroksida
H2 O2
Singlet oksigen
Asam hipoklor
HOCl
Ozon
O3
O2
Pertahanan Antioksidan
Vitamin E
Vitamin C
Beta karoten
Karotenoid
Glutathion
Superoksida dismutase
Katalase
Glutathion peroksidase
Selenium
Asam urat
Antioksidan lain yang
diperoleh dari makanan
ANTIOKSIDAN
Ad 1.
Sistem
Pertahan
an
Antioksid
an Dalam
Tubuh
2. Glutathione Peroksidase
(mengandung sisi aktif selenium)mengkatalis reduksi H 2O2 dan LOOH (hidroperoksida organik).
Adalah enzim yang berperan aktif dalam menghilangkan H2O2 dalam tubuh dan
mempergunakannya untuk merubah glutathione (GSH) menjadi glutathine
teroksidasi (GSSG)
H2O2 + 2GSH
2H2O + GSSG
Enzim tersebut mendukung aktivitas enzim SOD bersama-sama dengan enzim
katalase dan menjaga konsentrasi oksigen akhir agar stabil dan tidak berubah
menjadi pro-oksidan.
Makanan yang kaya glutahione adalah kubis, brokoli, asparagus, alpukat dan
kenari.
VITAMIN E
KAROTENOID
karoten banyak terdapat pada sayuran yang berwarna hijau tua dan
buah yang berwarna oranye, sedangkan alfa karoten banyak
terdapat pada wortel, likopen pada tomat dan semangka, lutein dan
zeaxanthin pada sayuran berwarna hijau tua dan brokoli, beta
cryptoxanthin pada buah jeruk .
-karoten yang juga pro vitamin A dapat menangkap singlet oksigen
1O karena adanya 9 ikatan rangkap pada rantai karbonnya.
2
-karoten bereaksi dengan radikal peroksil
karotenoid
peroksida
-karoten dapat meningkatkan aktivitas sel-sel natural killer yang
mencegah penyakit kanker
-karoten
Senyawa Fenol
Senyawa antioksidan alami polifenolik ini adalah
multifungsional dan dapat beraksi sebagai (a) pereduksi,
(b) penangkap radikal bebas, (c) pengkelat logam, (d)
peredam terbentuknya singlet oksigen
Senyawa fenolik atau polifenolik :
1. Fenol sederhana dan asam fenolat (p-kresol, 3-etil
fenol,3-4-dimetil fenol, hidtoksiquinon,vanilin,asam
galat)
2. turunan hidroksi asam sinamat (p-kumarat,asam
kafeat, asam ferulat, asam klorogenat),
3. golongan flavonoid(proantosianin, antosianidin,
flavon,flavonol, isoflavon, katekin)
Flavonoid
flavonoid merupakan salah satu golongan fenol alam
terbesar, terdapat dalam semua tumbuhan hijau,
banyak ditemukan pada ekstrak tumbuhan.
Menurut Bermond (1990) , Flavoid :
1. Senyawa yang dapat menangkap radikal oksigen
(kamferol, naringenin, apigenin, naringin)
2. Senyawa yang dapatmenghilangkan pengaruh radikal
oksigen (mircetin, delpinidin, quercetin)
3. Senyawa yang dapat berfungsi sebagai antioksidan
atau prooksidan tergantung konsentrasi (phloretin,
sianin, katekin, morin)
4. Senyawa yang bersifat inaktif (rutin, phloridin)
Kedelai
Polifenol, katekin
Kopi
Ester Fenolat
Anggur merah
Asam Fenolat
Rosemary, sage,
lain
Jeruk
Bawang merah
Zaitun
lengkuas
merah
mengandung
senyawaflavonoid, senyawa fenolik,
triterpenoid/steroid,, dan saponin.
ekstrak etanol rimpang lengkuas
merah (Alpinia galanga) memiliki
aktivitas antioksidan IC50 sebesar
712,0928 ppm dan IC50 senyawa rutin
sebesar 4,5826 ppm. Berdasarkan uji
t (=0,05 dan =0,01), kemampuan
meredam radikal bebas DPPH 0,05
mM (IC50) ekstrak etanol rimpang
lengkuas merah (Alpinia galanga)
jauh lebih rendah dan berbeda nyata
dibandingkan dengan senyawa rutin.
Antioksidan
dari
ekstrak metanol waktu
maserasi selama 72
jam kijing taiwan nilai
IC50 sebesar 166,64
ppm.
Komponen
dalam ekstrak kijing
Taiwan
: kelompok
alkaloid dan flavonoid.
Aktivitas
antioksidan
ekstrak
metanol
buah
pare
belut
(trichosanthes
anguina
l.)
(29,566%)
lebih
tinggi
dibandingkan BHT (16,268%) dan
relatif sama dengan
PG (29,452%).
Ekstrak kloroform mempunyai
aktivitas antioksidan tertinggi,
diikuti berturut-turut oleh ekstrak
air, heksana, butanol, dan etil
asetat. Ekstrak metanol, kadar
fenolat dan flavonoid ekstrak
pada ekstrak kloroform 3,547g
Gallic
acid
equivalent/100g
ekstrak. (Marsetya, YR)
Mekanisme Kerja
Antioksidan
Antioksidan
Mekanisme:
A + -C-C-C=C-C-C-
AH + -C-C-C =C-C-C-
AH
C-C-
+ -C-C-C =C-C-C-
+ -C-C-C=C-
o
Antioksidan + Radikal Peroksi
+Hidroperoksida
H
Radikal Antioksidan
Antioksidan
A. Antioksidan Primer
mencegah terbentuknya radikal bebas baru karena ia
dapat merubah radikal bebas yang ada menjadi molekul
yang berkurang dampak negatifnya yaitu sebelum sempat
bereaksi.
Antioksidan primer :enzim superoksida dismutase.
Bekerjanya enzim ini dipengaruhi oleh mineral-mineral
seperti mangan, seng, tembaga dan selenium yang harus
terdapat dalam makanan dan minuman.
B.Antioksidan Sekunder
Antioksidan sekunder merupakan senyawa yang
berfungsi menangkap radikal bebas serta mencegah
terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi
keursakan yang lebih besar.
Contoh yang populer, antioksidan sekunder adalah
vitamin E, vitamin C, dan betakaroten yang dapat
C.Antioksidan Tersier
Karotenoid Lainnya
Hanya sedikit diketahui keamanan korotenoid lain selain beta karoten. Likopen
dan lutein lebih baik dikonsumsi dalam bentuk buah dan sayuran daripada
dalam bentuk suplemen.
Vitamin C
Efek samping tidak ada sampai dosis 1000 mg/hari. Vitamin C
menyebabkan peningkatan penyerapan zat besi dari makanan
sehingga pasien dengan kelebihan zat besi seperti talasemia
mayor, harus berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum
menggunakan suplemen vitamin C.
Vitamin E
Vitamin E dianggap aman pada hampir semua kondisi sampai
dosis 800 mg/.hari. Dosis tinggi vitamin E dapat mencegah
pembekuan darah sehingga jangan digunakan sebelum ataupun
sesudah operasi. Pasien yang mengkonsumsi obat antikoagulan
( pengencer darah) dan orang dengan penyakit mata retinitis
pigmentosa harus konsultasi dulu dengan dokter sebelum
menggunakan suplemen vitamin E.
TERIMA