Вы находитесь на странице: 1из 18

PK.

KEMBANG PADI
Arce

ADALAH

proses dalam suatu rumah sakit yang memberikan


pelayanan pasien yang lebih aman. Termasuk di
dalamnya asesmen resiko, identifikasi, manajemen
resiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan untuk belajar dan menganalisis insiden, dan
menerapkan solusi untuk mengurangi serta
meminimalisir timbulnya resiko.
Undang undang nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit , pasal 43 ayat ( 1 ) mewajibkan Rumah Sakit
menerapkan Standar Keselamatan Pasien.
Hemodialisa merupakan salah satu bagian pelayanan
di Rumah Sakit yang wajib untuk menerapkan
standar pelayanan pasien yang lebih aman.

Penerapan langkah langkah keselamatan pasien di ruang


hemodialisa mengikuti standar keselamatan pasien menurut
PERMENKES nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 pasal 7
ayat ( 2 ) meliputi :
1. Hak Pasien
2. mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan
4. penggunaan metode peningkatan kinerja
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan
pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan Pasien
7. komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan pasien

A.
Aman Diri / Staf
a. APD (alat pelindung diri) standart precaution

gloves, masker dan gown harus digunakan ketika menyambung


atau melepas SHS ketika proses dialysis

b. hand hygiene pada 5 moment sesuai standart WHO


c. SPO (standart prosedur operasional ) tindakan
melakukan tindakan sesuai SOP
d. Tehnik tindakan
mencegah cidera pada saat melakukan tindakan
e. memastikan pemisahan perlengkapan dan peralatan
pasien HbsAg positif
f. sebaiknya staf mendapatkan vaksinasi hepatitis B

Dalam upaya pemenuhan sasaran keselamatan pasien,


PERMENKES nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011
pasal 8 meliputi :
6 sasaran keselamatan pasien :
1. ketepatan identifikasi
2. peningkatan komunikasi yang efektif
3. peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
4. kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien
operasi
5. pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
6. pengurangan resiko pasien jatuh

a.

b.
c.
d.
e.

Identifikasi yang di pakai sebagai


pedoman nama dan tanggal lahir /
gelang pasien
Untuk mencocokan data individu pasien
dengan resep tindakan HD oleh dokter
penjadwalan HD
obat obatan selama HD
pemberian tranfusi ( golongan darah )

a.

S 3 ( senyum, sapa,salam ) dan memperkenalkan diri


sebelum melakukan tindakan

b.

Pasien sebaiknya mendapatkan edukasi mengenai


tempat akses, perawatan balutan, gejala dan tanda
infeksi, dan pentingnya melaporkan potensial infeksi

c.

Edukasi , pemberian informasi, dokumentasi


Bekerjasama dengan yankes lain (Memberikan
edukasi, informasi sesuai dengan hak dan
kewenangan).

d.

dokumentasi (tanggal, jam,nama dan tanda tangan)

a.

Heparinisasi

b.

Epoetin ( penyimpanan )

c.

obat obatan selama HD ( syring pump )

d.

dokumentasi

e.

ruang penyimpanan peralatan medik dan obat terpisah dari


ruang pasien

f.

trolley emergency dan obat obatan emergency dalam


kondisi stand by dan selalu di cek ( check list ). Ada
pelaporan setiap habis di pergunakan dan di kunci kembali
setelah di lengkapi

a.
b.
c.
d.
e.

akses vaskuler yang di pakai untuk SHS


periksa area insersi jarum sebelum dilakukan
tindakan
perhatikan jarak antar tempat insersi pada akses
AV shunt untuk mencegah resirkulasi ( > 5cm )
kelancaran double lumen
sesuaikan warna pada masing masing lumen
dalam penyambungan AVBL
AKSES UNTUK HD TIDAK BOLEH DI GUNAKAN UNTUK
TUJUAN LAIN !!!!

a.
b.
c.
d.

e.
f.
g.

h.

Melakukan hand hygiene pada 5 moment sesuai standar


WHO
anjurkan dan ajarkan pasien cuci tangan sebelum dilakukan
tindakan
rawat exite site double lumen secara steril
rawat masing masing lumen pada kateter double lumen
secara steril, melakukan inisiasi secara steril (desinfeksi
tempat akses )
bebaskan area inisiasi dari asesoris pasien
petugas wajib melepas asesoris sebelum melakukan tindakan
staf harus menggunakan masker dan sarung tangan, serta
pasien harus menggunakan masker ketika sedang di lakukan
tindakan
single use vial lebih di utamakan bila memungkinkan

Identifikasi pasien resiko jatuh, memasang


pembatas pada tempat tidur pasien, kunci
tempat tidur. Apabila di perlukan re strain
wajib informed concent

1. Membatasi jumlah pengunjung /

penunggu.

Disesuaikan dengan kebijakan masing


masing RS, menganjurkan dan mengajarkan
pengunjung / penunggu
pasien untuk
melakukan cuci tangan
sebelum dan
sesudah masuk ruang HD

a. Mesin HD
Setiap kali prosedur dialysis selesai,
dilakukan dekontaminasi mesin HD baik pada
bagian permukaan ( external ) maupun pada
bagian dalam mesin ( internal ) dengan
menggunakan desinfektan kimia sesuai
dengan panduan dari masing masing pabrik
Pressure transducer filter protector harus di
gunakan untuk mencegah kontaminasi
antara komponen darah arteri dan vena pada
mesin HD

b.Dialyser
Pemrosesan dialyser reuse dilakukan dengan
menerapkan prinsip kewaspadaan universal yang
ketat
Dialyser reuse tidak dibenarkan untuk pasien
dengan HbsAg positif
Tempat penyimpanan dialyser reuse hendaknya
terpisah antara pasien dengan Anti HCV positif,
Anti HIV positif dengan kedua marker negatif
Label jelas untuk masing masing pasien

a.

Jarak antara masing masing tempat tidur dan mesin tidak


terlalu rapat. Untuk tindakan emergency atau evakuasi bila
diperlukan

b.

Penerangan dan sirkulasi udara yang memadai

c.

Tempat pembuangan sampah infeksius, non infeksius dan jarum


bekas pakai tersedia terpisah

d.

Memiliki ruang khusus untuk pasien dengan HbsAg positif.


Peralatan yang berhubungan dengan pasien HbsAg positif
didesinfektan setiap 1 minggu sekali

e.

Peralatan perabotan cukup di bersihkan dengan larutan clorin


0,05 %. Untuk percikan darah dibersihkan dengan larutan klorin
0,5% ( SPO )

f.

Gorden antar tempat tidur pasien. Gorden harus di bersihkan 1-2


minggu sekali ( VHB dapat hidup sampai 7 hari walaupun tidak ada
darah yang jelas terlihat

Manajemen safety di ruang HD memperhatikan 3 A


Aman Diri, Aman Pasien, Aman Lingkungan

Referensi

Undang undang nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit ,


pasal
43 ayat ( 1 ) mewajibkan Rumah Sakit menerapkan
Standar
Keselamatan Pasien.
PERMENKES nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 pasal 7 ayat ( 2 )
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit ( patient
safety )
2010
Panduan Komunikasi Efektif 2015
Pedoman Pelayanan Hemodialisa di sarana Pelayanan Kesehatan,
Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Medik Spesialistik tahun 2008

Вам также может понравиться