Вы находитесь на странице: 1из 30

PENEGAKAN DIAGNOSIS

DAN RENCANA
PERAWATAN
Oleh:
Rr. Primarizka I.L
G4G015045

Penegakan
diagnosis
dan
rencana
perawatan merupakan hal yang sangat
penting dilakukan seorang dokter gigi.
Hal
tersebut
akan
mempengaruhi
ketepatan dan keberhasilan terhadap
pasien.
Ada 4 tahap yang dapat dilakukan dalam
menegakkan diagnosis dan membuat
rencana perawatan, yaitu:
1. S (Pemeriksaan subyektif)
2. O (Pemeriksaan obyektif)
3. A (Assesment)
4. P (Treatment planing)

Pemeriksaan Subyektif
Pemeriksaan Subyektif berkaitan dengan:
Identita
s Pasien

Riwayat
Dental

Keluhan
utama

Present
Illnes

Riwayat
Keluarg
a

Riwayat
Medik

Riwayat
Sosial

Identita
s pasien

1.Nama
2.Tempat
dan
tanggal lahir
3.Alamat
tempat
tinggal
4.Golongan Darah
5.Status
pernikahan
6.Pekerjaan
7.Pendidikan
8.Kewarganegaraa
n
9.Nomer
handphone

Keluhan
Utama

Keluhan
Pasien dan alasan
Pasien datang ke dokter gigi.
Contoh:
Rasa Sakit ataupun ngilu, rasa
tidak nyaman, rasa malu, alasan
estetis, pembengkakan.

Rasa Sakit

Present
Illnes
(PI)

Deskripsi

Lokasi

Gigi-gigi tertentu atau


menyeluruh

Faktor Pemicu

Panas/dingin

Karakter

Tumpul,tajam,
berdenyut

Keparahan

Apakah pasien sampai


minum obat,
mengganggu aktivitas

Penyebaran/radi
asi

Menyebar ke struktur
lainnya, nyeri secara
terus menerus atau
terkadang.

Riwayat
Medik

Riwayat
Dental

Pada
Riwayat
Medik
(medical
History) perlu ditanyakan karena
akan
sangat
berkaitan
dengan
diagnosis, treatment dan prognosis.
Yang perlu di tanyakan pada pasien:
1. Gejala umum
2. Perawatan bedah
3. Alergi makanan dan obat
4. Penyakit yang pernah di derita
sebelumnya
5. Pernah/tidak rawat inap
6. Pernah/tidak operasi
7. Pernah/tidak anestesi
Pada
riwayat
dapat
8.
Penyakit
sistemik dental

ditanyakan seputar:
1. Riwayat
perawatan
gigi
sebelumnya
2. Rutin ke dokter gigi atau tidak
3. Sikap pasien terhadap dokter gigi
saat perawatan
4. Problem gigi terakhir yang relevan

Riwayat
Keluarga

Riwayat keluarga menjadian acuan


apabila pasien mengalami problem
yang
berhubungan
dengan
penyakit
genetik.
Contoh:
Amelogenesis imperfecta, hemofili,
diabetes.
Riwayat
Sosial
yang
dapat
diungkap dari pasien, yaitu:

Riwayat
Sosial

1. Apakah pasien masih memiliki


keluarga
2. Keadaan sosial-ekonomi
R
3. Pasien bepergian keluar negeri
atau tidak
4. Riwayat sexual pasien
5. Kebiasaan merokok, minum
alkohol, dan obat-obatan

Pemeriksaan Obyektif
Dalam
pemeriksaan
obyektif
terdiri
dari
dua
macam
pemeriksaan:
1. Pemeriksaan ekstrak oral
2. Pemeriksaan intra oral

1. Pemeriksaan Ekstra Oral


Melihat penampakan secara umum
dari pasien seperti:
pembekakan di muka dan leher
Pola skeletal
Kompetensi bibir
Temporomandibular joint
Pemeriksaan palpasi limfonodi

Pemeriksaan
Limphonodi

1. Submental
2. Submaxilary
3. Parotid
4. Preauricular
5. Subdigastric
6. Nodi lymphaticy
cervicales
7. Nodi lymphaticy supra
claviculares
8. Nodi lymphaticy post
auriculares

2. Pemeriksaan Intra oral


Bagian yang diperiksa

Gambaran yang dapat ditemukan

Bibir

Angular Chelitis, mucocele

Mukosa labial

Normalnya
prominent

Mukosa bukal

Kaca mulut dapat digunakan untuk


melihat mukosa bukal, kaca mulut
licinbila ditempelkan dan diangkat,
bila menempel di mukosa maka bisa
disimpulkan adanya xerostomia.

Dasar mulut dan bagian


ventral lidah

Bila terdapat adanya benjolan,


maka kemungkinan ada permulaan
penyakit tumor.

Bagian dorsal lidah

Cotton swab

Palatum (Palatum keras


dan palatum lunak)

Rugae terletak pada papila


incisivus. Lihat pula keadaan
posterior lidah, orofaring, tonsil.

Gingiva

Gingiva sehat tampak datar, pink


pucat, dengan permukaan stipling

tampak

lembab

dan

JIKA ADA
PEMBENGKAK
AN????

PERIKSA:
1. Konsistensi =
Keras,kenyal,lunak
2. Fluktuasi = positif atau
negatif
3. Warna = sama dengan
jaringan sekitar apa tidak
4. Mobilitas = movable atau
fixed
5. Bentuk permukaan = rata
atau tidak
6. Palpasi = sakit atau tidak
sakit

Pemeriksaan Obyektif
Gigi
Ada beberapa hal dalam
pemeriksaan obyektif pada gigi,
yaitu inspeksi, sondasi, perkusi,
palpasi,
tes
mobilitas,
tes
suhu.
INSPEKSI
Memeriksa dan mengamati obyek baik
warna,
ukuran,
bentuk,
hubungan
anatomis,
keutuhan,
jaringan,
permukaan, karies, abrasi dan resesi.
SONDASI

Sondasi
dilakukan
dengan
menggunakan
sonde
atau
eksplorer,
untuk
mengetahui
kedalaman kavitas dan reaksi
pasien, baik rasa sakit yang

Pemeriksaan Obyektif Gigi


PERKUSI
Perkusi dilakukan dengan cara mengetukkan jari
atau instrumen ke arah jaringan. Tujuannya
untuk mengetahui adanya peradangan pada
jaringan periodontal.
PALPASI
Palpasi dilakukan dengan cara menekan jaringan
ke arah tulang atau jaringan sekitarnya. Tujuannya
untuk mengetahui adanya pembengkakan dengan
fluktuasi atau tanpa fluktuasi.
TES MOBILITAS
Untuk memeriksa adanya luksasi
TES SUHU
Tes suhu dilakukan untuk mengetahui vitalitas gigi
terhadap rangsangan dingin ataupun panas.
Biasanya menggunakan Chloor aethyl
yang

Pemeriksaan Obyektif
Gigi
TES ELEKTRIK
Tes ini dengan menggunakan
pulp tester untuk mengetahui
vitalitas gigi
TRANSILUMINASI
Transiluminasi menggunakan iluminator
dari arah palatal atau lingual. Tujuannya
untuk mengetahui adanya karies di
lingual
palatal,
membedakan
gigi
nekrosis dan gigi vital. Dan mendeteksi
fraktur yang tidak terlihat.

JIKA
PEMERIKSAAN
OBYEKTIF
EKSTRA
ORAL
DAN
INTRA
ORAL
KURANG
ADEKUAT???

LAKUKAN
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Radiografi
Radiografi yang dapat digunakan pada bidang
kedokteran gigi beberapa diantaranya adalah: radiografi
panoramik, radiografi periapikal, radiografi oklusal,
radiografi cephalometri
2. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dapat berupa tes tertentu
seperti : kimia darah, urinalis, histopatology dan sitologi,
imunologi, dan mikrobiologi.
3. Pemeriksaan Biopsi
Sebagai penunjang diagnosa kelainan non neoplastik,
seperti: lupus eritematosus, lichen planus erosive,
papiloma.

Diagnosis adalah caracara menentukan jenis


penyakit
berdasarkan
gejala (simptom) yang
ada.

DIAGNO
SIS

Macam-macam diagnosis:
1. Diagnosis
Medis
=
proses penentuan jenis
penyakit
berdasarkan
tanda
dan
gejala
menggunakan cara dan
alat seperti laboratorium
2. Diagnosis
banding
/
Differential
Diagnosis
(DD) = diagnosis yang
dilakukan
dengan
membandingkan
tanda
klinis
suatu
penyakit
dengan
tanda
klinis

PROGNOSIS
Prognosis adalah prakiraan/ramalan
tentang jalannya penyakit (termasuk
sesudah diberikan
pengobatan/perawatan tertentu).

Macam Prognosis
1.Prognosis bona (m) = Ramalan baik
2.Prognosis dubia ad bona (m) =
Ramalan ragu-ragu tapi condong ke
baik
3.Prognosis dubia ad malam (m) =
Ramalan ragu-ragu tapi condong ke
buruk
4.Prognosis mala (m) = Ramalan

ASSESMENT
Assesment
(penilaian)
terhadap
status pasien diperlukan baik dalam
hal status gigi dan jaringan pada
rongga mulut apakah masih bisa di
rawat atau tidak ataupun status
pasien yang berhubungan dengan
kondisi
sistemik
sehingga
mempengaruhi rencana perawatan
yang akan dilakukan.

TREATMENT PLANNING
Prinsip rencana perawatan dapat
diaplikasikan sebagai berikut:
1. Menghilangkan rasa sakit
2. Mencabut gigi yang prognosisnya tidak
dapat diharapkan
3. Memberikan edukasi
4. Meningkatkan kondisi periodontal
5. Restorasi gigi yang mengalami karies
6. Prosedur perawatan lebih lanjut: Endodontik,
prostodontik, orthodontik.

7. Fase Pemeliharaan (recall)


Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi treatment planning:
a. Pasien : Riwayat kesehatan yang dapat
mengalami
komplikasi,
kecemasan,
kooperatif
b. Dokter gigi : Kemampuan dokter gigi untuk
melakukan perawatan.
c. Biaya
:
Kemampuan
pasien
untuk
mengeluarkan
uang
untuk
biaya
perawatan.
d. Factor-factor lain seperti ketersediaan alat
dan baha, ataupun gigi yang terlibat dalam
satu segmen/kuadran.

CONTOH
A.Identitas Pasien
Nama: Tn. S
Jenis kelamin : laki-laki
Umur: 45 tahun
Pekerjaan : wiraswata
Tanggal periksa : 8 Maret 2016

B. Keluhan Subjektif
Anamnesa
1. Motivasi datang: Pasien ingin gigi
geraham kanan bawah di cabut
2. Keluhan Utama:Gigi berlubang
3. Riwayat penyakit sekarang : Pasien
datang ke RSGM Unsoed dengan
keluhan
pada
gigi
berlubang
tersebut. Gigi pasien sebelumnya
belum pernah di tambal. Pasien tidak
sedang dalam perawatan atau
pengobatan.

4. Riwayat Penyakit lain :


a) Gigi dan mulut: Gigi molar kanan dan kiri
atas pernah terasa sakit dan terlihat
berlubang. Tetapi belum pernah
dilakukan perawatan.
b) Sistemik :
) Riwayat alergi disangkal
) Riwayat DM disangkal
) Riwayat hipertensi disangkal.
c) Lain-lain
Obat-obatan yang telah dan sedang dijalani:
Saat ini pasien tidak melakukan pengobatan
lain
Keadaan Sosial : Cukup

d) Riwayat Keluarga
Kelainan darah : Pasien mengaku
tidak ada kelainan
Kelainan Endokrin : Pasien mengaku
tidak ada kelainan
Diabetes mellitus : Pasien mengaku
tidak ada kelainan
Alergi : Pasien mengaku ttidak ada
kelainan

C. Pemeriksaan Objektif
1. Keadaan Umum : Baik
a. Kesadaran : Compos Mentis
b. Keadaan Gizi : Baik
c. Tekanan darah : 120/100 mmHg
2. Extra oral
d. Pipi : tidak ada kelainan
e. Bibir : tidak ada kelainan
f. Wajah : tidak ada kelainan
g. Kelenjar limfe submandibula:
)Kanan: tidak ada pembengkakan
)Kiri : tidak ada pembengkakan

3. Intra Oral

a.Jaringan Lunak
)Mukosa :Tidak ada kelainan
)
Lidah : tidak ada kelainan
)
Gingiva : tidak ada kelainan
)
Palatum : tidak ada kelainan
b. Jaringan Keras
)Tulang rahang/ alveolar
)Gigi Geligi :
Inspeksi : karies (+), kalkulus (+)
Sondasi : profunda, (-)
Perkusi : (-)
Tekanan : (-)
Palpasi : (-)
Chlor etil : (-)

c. Oral Hygiene : Sedang


d. Pemeriksaan Penunjang:
Pemeriksaan Laboratorium : Tidak
dilakukan
Pemeriksaan Radiografi : Tidak
dilakukan

D. Assesment
Diagnosa Gangren Pulpa hal tersebut
berdasarkan pada hasil pemeriksaan
intra oral, terdapat karies profunda
pada gigi 48, gigi akan di ekstraksi,
prognosis
baik.
Differential
Diagnosis: Gangren Pulpa dengan
periodontitis

E. Treatment Planning
1. Pro ekstraksi gigi 46
Pasca ekstraksi:
Amoxicillin tablet 500mg 3x1
Asam mefenamat 500 mg 3x 1

Вам также может понравиться