Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
pertumbuhan janin
Kelompok E7
Ary Adolf Mananue 102011065
Anisa Aulia Reffida 102013553
Andres Vidianto Salim 102014048
Irena 102014054
Ria Novelina 102014150
Vania Christy 102014201
Muhammad Imran Amin Bin Md Jelani 102014233
Skenario 11
Sorang
Identifikasi istilah
Rumusan masalah
Seorang
Tidak
ada
anak lahir
genap bulan
mengalami kelainan
jantung dan katarak
pada mata
Mind map
Anamnesis
PF
RM
WD
DD
Etiologi
Patofisologi
Diagnosis
Anamnesis
Identitas
Keluhan
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
utama
penyakit sekarang
kehamilan
persalinan
tumbuh kembang
penyakit terdahulu
Anamnesis
Anak
Riwayat
kehamilan ibu:
Demam
Bercak merah-merah pada tubuh
pada bulan pertama kehamilan
Pemeriksaan fisik
menunjukan
adanya kelainan
jantung dan katarak pada
matanya
Working
Diagnose
Difference
Diagnose
Roseola
infantum
Cacat lahir
kongenital,
Rubella
Working diagnosis
rubella abortus,bayi lahir
mati,kelainan kongenital
CSR 90% yang terjadi infeksi
pada kehamilan trimester
pertama
Resiko kecacatan 10-20% pd
minggu ke-16 dan pada usia
kehamilan 20 minggu akan lebih
jarang terjadi
Virus
Difference diagnosis
Roseola infantum exanthem
subitum.
Disebabkan Virus herpes tipe 6
(HHV-6) dan 7 (HHV-7)
< 75% roseola infantum di
Indonesia disebabkan virus herpes
tipe 6 (HHV-6)
Demam antara 3940C selama 3
hari
Ruam kemerahan demam turun,
Etiologi
suatu RNA virus, genus
Rubivirus, famili Togaviridae
Gejala klinis sekret nasofaring,
darah, feses dan urin
Penularannya percikan ludah ,
bersin dan udara yang
terkontaminasi
Gejala awal 14-21 hari kemudian.
Penyembuhan sementara 3 hari
Rubella
Patofisiologi
Penularan
orofaring
Masa inkubasi : 11-14 hari
timbulnya gejala
Infeksi kongenital ( viremia
maternal,fetal)
Diagnosis
diagnosis sampel
liur/darah periksa dilabotorium
Diagnosis antibodi IgM
antibodi IgG
Jika didiagnosis mengidap
Rubella mungkin dianjurkan
adalah USG dan amniosentesis
Memastikan
Pencegahan
efektif vaksin MMR
terutama bagi wanita hamil
Selain vaksin adalah dengan
cara:
Hindari kontak dengan
pendenderita
Menjaga kebersihan diri, cuci
tangan, sebelum makan, setelah
bergian atau jika terjadi kontak
langsung dengan penderita
Paling
Kesimpulan