Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KOROSIF
PEMBIMBING: dr.H.GUNTUR BUMI.NST, SpF.
OLEH: dr.Netty Herawati
PENDAHULUAN
Semua zat kimia yang bersifat korosif dapat menimbulkan luka bakar pada tubuh
korban dan oleh karena rasa nyeri yang di akibatkan oleh zat- zat tersebut sedemikian
hebatnya, maka pada umumnya kasus yang di hadapi adalah kasus bunuh diri atau
kecelakaan. Pembunuhan pada zat- zat kimia yang bersifat korosif sangat jarang, oleh
karena korban dengan segera dapat mengetahui adanya zat- zat tersebut, kecuali bila
pembunuhan di lakukan dengan cara menyiram tubuh dengan zat- zat yang dapat
membakar tersebut..
KUHP 205
1. Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya)
menyebabkan barang- barang yang berbahaya bagi nyawa
atau kesehatan orang, dijual, diserahkan atau di bagibagikan tampa di ketahui sifat berbahayanya oleh yang
membeli atau yang memperoleh, diancam dengan pidana
penjara paling lama sembilan bulan atau pidana kurungan
paling lama enam bulan atau denda paling banyak empat
ribu lima ratus rupiah.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan orang mati, yang
bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama satu
tahun empat bulan atau pidana kurungan paling lama satu
tahun.
3. Barang- barang itu dapat di sita.
KUHP 340
Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih
dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena
pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau
pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu,
paling lama dua puluh tahun.
KUHP 345
Barang siapa sengaja mendorong orang lain untuk bunuh
diri, menolongnya dalam perbuatan itu atau memberi
sarana kepadanya untuk itu, diancam dengan pidana
penjara paling lama empat tahun kalau orang itu jadi bunuh
diri.
Klasifikasi
AsamSulfat
(H2SO4)
Sifat- sifat :
Asam sulfat murni
cairan tidak berwarna dan pekat.
tidak mudah terbakar pada udara terbuka.
Jika ditambahkan air akan menghasilkan panas.
Jika mengenai benda yang bersifat organik, kulit atau
tekstilwarna hitam seperti terbakar.
Gejala- gejala
Asam sulfat afinitas yang tinggi terhadap air (efek
higroskopis) jaringan mengalami dehidrasi. Karena kenaikan
temperatur luka bakar.
Pemeriksaan luar :
Korosi, Warna luka bakar mula- mula berwarna
abu- abu putih coklat atau hitam.
Kulit seperti perkamen
karena reaksi peradangan yang hebat -->
pembengkakan bibir dan mulut.
Bila korban di cekoki --> luka bakar pd mulut
menjalar kearah telinga & dijumpai tanda2
kekerasan atau perlawanan.
Pemeriksaan dalam
secara lokal, kelainan terbatas traktus digestivus bagian
atas saja dan traktus respiratorius.
traktus digestivus, dari mulut- lambung peradangan,
oedema disertai perdarahan interstitial yang hebat. Mukosa
atau seluruh dinding lambung menebal berwarna coklat
atau hitam, pada perabaan rapuh. Perforasi lambung sering
terjadi & srg tjd komplikasi chemical peritonitis.
Pada muntahan di jumpai adanya mukosa lambung rusak.
Duodenum (-) kelainan o/k adanya spasme dari pilorus.
Aspek medikolegal
o Bunuh diri (meminum racun) :
kelainan kulit terlokalisir--> dagu, bibir, pipi, leher bgn
depan, dada bgn tengah & jari- jari tangan. Akan didapat kan
spt grs lurus (bila korban meminum racun dlm posisi tegak).
o Pembunuhan (Vitriot Trowing / Vitriolage) :
Kelainan kulit tersebar tdk beraturan
- kulit jejas yg permanen
- permukaan tubuh yg luas kematian
- kornea kebutaan
Meminum racun
Menyiram racun
Asam khlorida
(HCL)
Sifat- sifat
o Tidak berwarna,
o bau sangat merangsang
o larut sempurna dalam air.
Gejala:
lebih ringan dr as. Sulfat pekat & as. Nitrat
Bila tkena Pakaian berwarna gelap merah kecoklatan
Kulit & memb. Mukosa (-) perbhn. Warna
Bbrp kasus salivasi, delirium, paralisis angg. Badan. Coryza,
konjungtivitis, faringitis dan bronkitis (keracunan kronis).
Dosis fatal : 15- 20 ml, Periode fatal 24- 36 jam.
Aspek medikolegal
kecelakaan
bunuh diri
o Jumlah 10 ml kematian
o Periode fatal 12- 24 jam
o Gambaran post mortem :
Penatalaksanaan
Bilas lambung hati- hati, diberikan 2 sendok teh
kalsium laktat shg tbntk kalsium oksalat yg tdk
larut --> (-) diserap
kalsium di gunakan secara sistemik antidotum
Mengatasi nyeri morfin
Uremia dapat di cegah cairan glukosa scr IV
Isi lambung di keluarkan secara enema
Gambaran postmortem
o
o
o
o
Asam oksalat
asam
sangat asam PH < 7
Magnesium sulfat
pahit & memabukan
netral, PH 7
Percepatan (-)
Percepatan (+)
hilang / lenyap
Fenol (C6H5OH)
Gambaran post
mortem
Pem. Luar
Korosif pada bibir dan jaringan disekitarnya yang
berwarna abu- abu keputihan
Pem. Dalam
Tanda- tanda korosif akan ditemukan pada traktus
digestivus mulai dari mulut sampai lambung
Lysol
Lambung melunak
Mukosa licin (warna coklat tua atau coklatkemerahan) proses penyabunan o/k hematin
alkali
penatalaksanaan
o Bilas lambung zat arang hewan, mag. Sulfat, Na.
sulfat, gliserin atau lar. Sabun o / k (-) berbahaya
o unsur demulsen (+) di gunakan
o pengobatan simptomatis
Tidak berwarna
Cairan mudah menguap
senyawa kimia asam organik rasa asam dan aroma
dalam makanan
pereaksi kimia dan bahan baku industri
industri makanan pengatur keasaman
Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial)
Fatal dose : 5 ml, periode fatal : 1- 48 jam
Penatalaksanaan :
o
kumbah lambung
minuman kental
bantuan pernafasan O2
Gambaran postmortem
Kalium hiodroksida
(KOH)
Bahan kimia alkali yg mengikis baterai
Dikenal sebagai potasy kaustik
Digunakan dalam bidang pertanian fungisid &
herbisid
Di gunakan berbagai proses kimia
penggilingan kertas, sabun cair, pemrosesan
tekstil, damar polietilen.
Kalsium Hidroksida
Ca(OH)2
= slaked lime, atau hydrated lime (kapur yang diairkan)
Kristal tak berwarna/ bubuk putih
Ca (OH)2 kalsium oksida (CaO) + O2.
Ca(OH)2 adalah portlandite
Larutan Ca(OH)2 disebut air kapur dan
merupakan basa dengan kekuatan sedang.
Gejala- gejala
Pem. Dalam :
mukosa lambung lunak, sembab dan basah.
mucosa berwarna merah atau coklat.
pada perabaan memberi kesan seakan meraba sabun, oleh karena terjadi proses penyabunan.
Dosis Fatal : 10- 15 g.
o
o
o
o
o
Amoniak ( NH3 )
Penatalaksanaan
o
o
o
o
o
o
dengan
mukosa
kematian
2. as. Oksalat
cara
Asam organik
Asam an organik
Bunuh
diri,
pembunuhan
2. As. Nitrat
Coklat
3. As. Fluorida
Merah kecoklatan,
perdarahan
Kaustik alkali
Bunuh diri
1. zinc- chlorida
Keputih-putihan
Kecelakaan
2. mercury- chlorida
kecelakaan,
Pada wajah
Penutup
Pemeriksaan dalam pada kasus- kasus yang mati akibat racun,
umumnya tidak akan di jumpai kelainan- kelainan yang khas atau
spesifik yang dapat dijadikan pegangan untuk menegakkan
diagnosa / menentukan sebab kematian karena keracunan
sesuatu zat.
Jelas bahwa pemeriksaan analisa kimia (pemeriksaan
toksikologik), untuk menentukan adanya racun dan menentukan
sebab kematian korban mutlak harus di lakukan pada setiap
kasus keracunan atau yang di duga mati akibat racun.
Pembedahan mayat berguna untuk menyingkirkan kemungkinankemungkinan lain sebagai penyebab kematian dan bermanfaat
untuk memberikan pengarahan pemeriksaan.