Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Pengertian :
Kanker paru dalam arti luas adalah
paru
sendiri
(primer)
dan
Epidemiologi
Kanker pembunuh terbesar adalah kanker
paru-paru,
membunuh
hampir
90%
1.Teori DHT
growth
(dihidrotestosteron):
factors.
Etiologi :
1. ROKOK TEMBAKAU
2. POLUSI UDARA
3. ASAP PABRIK
4. DEBU RADIOAKTIF
5. VITAMIN A
6. GENETIKA
Gejala klinis
Batuk
Dahak berdarah
Sesak nafas
Bronchitis/radang paru berulang
Kelelahan
Kehilangan nafsu makan
Suara parau/serak
Pembengkakan di wajah dan leher
Nyeri dada
Demam hilang-timbul
Sulit menelan
Komplikasi
Reseksi bedah dapat mengakibatkan gagal
Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Palpasi
kekuatan
Capillary refill
Perkusi
Mengetuk dada memastikan adanya
Pemeriksaan Penunjang
Sinar x (PA dan lateral), tomografi dada
Pemeriksaan sitologi (sputum, pleural, atau
Pengobatan/Terapi :
Manajemen Tanpa Pembedahan
1.Terapi oksigen
2. Terapi Obat
Jika pasien mengalami bronkospasme, dokter
dapat
memberikan
obat
golongan
bonkodilator (seperti pada pasien asma) dan
kortikosteroid
untuk
mengurangi
bonkospasme, inflamasi, dan edema.
3. Kemoterapi
4. Imunoterapi
Agen
imunoterapi (cytokin)
biasa digunakan.
5. Terapi radiasi
6.
Manajemen Bedah
Proses
Keperawata
n
A. Pengkajian
Identitas klien
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Pola pola fungsi kesehatan
B. Diagnosa
Keperawatan
4. PERENCANAAN
Diagnosa 1
bernafas
Pasien merasa lebih nyaman
Cont
Tindakan / Intervensi
Auskultasi bunyi nafas
Catat pengembangan
posisi trakea
Kaji traktil fremitus
Rasional
Bunyi nafas dapat menurun atau tidak ada pada
lobus. Area atelektasis tak ada bunyi nafas dan
sebagian area kolaps menurun bunyinya.
Evaluasi juga dilakukan pada area yang baik
pertukaran gasnya dan memberikan data evaluasi
perbaikan pneumothoraks.
data
Kaji pasien apakah adanya area Sogokan terhadap dada dan otot abdominal
nyeri tekan pada saat batuk atau membuat batuk jadi lebih efektif atau
nafas dalam
mengurangi trauma.
Pertahankan
posisi
nyaman Meningkatkan inspirasi maksinal, meningkatkan
biasanya dengan peninggian kepala ekspansi paru, dan ventilasi pada sisi yang tak
tempat tidur. Balik ke sisis yang sakit.
sakit. Dorong pasien untuk duduk
sebanyak mungkin.
PERENCANAAN
Diagnosa 2
Cont
Tindakan / Intervensi
Rasional
Memberikan
untuk pasien
mungkin
Tindakan kolaborasi:
Beri obat-obatan analgetik sesuai anjuran
dokter
posisi
senyaman
PERENCANAAN
Diagnosa 3
Cont
Tindakan / Intervensi
Rasional
Pengeluaran
cairan
yang
berlebihan
dapat
mempengaruhi tanda tanda vital seperti tekanan
darah dan denyut nadi. Selain itu pengkajian tanda
tanda vital juga untuk mengetahui pengaturan
kebutuhan cairan tubuh.
PERENCANAAN
Diagnosa 4
Cont
Tindakan / Intervensi
Rasional
5. IMPLEMENTASI
Sesuai dengan rencana tindakan
6. EVALUASI
Dx 1 : Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan
ekspansi paru ditandai dengan penggunaan otot nafas tambahan,
dispnea, frekuensi nafas meningkat.
S : Pasien Mengatakan merasa lebih nyaman dan tidak sesak nafas lagi
O : Frekuensi nafas pasien normal 16- 20 kali per menit, tidak ada
suara nafas tambahan.
A : Tujuan tercapai (masalah teratasi)
P : Hentikan tindakan
Dx2 : Gangguan rasa nyaman (nyeri) yang berhubungan dengan
penekanan ujung saraf perifer ditandai dengan nyeri dada
S : Pasien mengatakan nyeri berkurang (penurunan skala nyeri)
O : Pasien masih tanpak gelisah
A : Tujuan tercpai sebagian
P : Lanjutkan tindakan
Cont,,,
Dx3
Tekanan darah normal (100-140/60-90 mmHg), denyut nadi kembali normal (60-100
x permenit)
A : Tujuan tercapai (masalah teratasi)
P : Hentikan tindakan
Dx4 : Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian ditandai dengan pasien
normal
O : Pasien tampak tenang, wajah ceria
A : Tujuan tercapai (masalah teratasi)
P : Hentikan tindakan