Вы находитесь на странице: 1из 29

CA PARU

A. Pengertian :
Kanker paru dalam arti luas adalah

semua penyakit keganasan di paru,


mecakup keganasan yang berasal
dari

paru

sendiri

(primer)

metastasis tumor di paru.

dan

Epidemiologi
Kanker pembunuh terbesar adalah kanker

paru-paru,

membunuh

hampir

90%

penderitanya atau hampir 30% dari seluruh


kematian akibat kanker. Insiden tertinggi
terjadi pada usia antara 55-65 tahun .

1.Teori DHT
growth
(dihidrotestosteron):
factors.

Etiologi :
1. ROKOK TEMBAKAU
2. POLUSI UDARA
3. ASAP PABRIK
4. DEBU RADIOAKTIF
5. VITAMIN A
6. GENETIKA

Gejala klinis
Batuk
Dahak berdarah
Sesak nafas
Bronchitis/radang paru berulang
Kelelahan
Kehilangan nafsu makan
Suara parau/serak
Pembengkakan di wajah dan leher
Nyeri dada
Demam hilang-timbul
Sulit menelan

Komplikasi
Reseksi bedah dapat mengakibatkan gagal

nafas, terutama ketika system jantung paru


terganggu sebelum pembedahan dilakukan.
Terapi radiasi dapat mengakibatkan penurunan
fungsi jantung paru.
Fibrosis paru, perikarditis, mielitis, dan kor
pulmonal
Esofagitis hilang 1 minggu sampai dengan 10
hari sesudah pengobatan
Pneumonitis pada rontgen terlihat bayangan
eksudat di daerah penyinaran.

Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

Pola, frekuensi, kedalaman,jenis nafas,

durasi inspirasi ekspirasi.


Kesimetrisan dada,
Retraksi otot-otot dada,
penggunaan otot-otot bantu
pernafasan
Sianosis (kebiruan)

kaji adanya edema

Biasanya terjadi edema pada


muka, leher,dan lengan
kulit pucat
frekuensi batuk
karakteristik sputum

Palpasi

Nyeri pada dada


Taktil fremitus
Denyut nadi,frekuensi,irama dan

kekuatan
Capillary refill

Perkusi
Mengetuk dada memastikan adanya

pembesaran organ paru


Ada penumpukan cairan (sekret)
Auskultasi
Suara nafas
Suara tambahan nafas

Pemeriksaan Penunjang
Sinar x (PA dan lateral), tomografi dada
Pemeriksaan sitologi (sputum, pleural, atau

nodus limfe): dilakukan untuk mengkaji


adanya/tahap karsinoma.
Bronkosopi serat-optik
Biopsi
Mediastinoskopi: digunakan untuk penahapan
karsinoma.
Skan radioisotop
Pemeriksaan fungsi paru dan GDA
Tes kulit, jumlah absolut limfosit
Skan tulang; CT skan otak, hati; skan gallium
hati, limpa, tulang: untuk deteksi metastasis.

Pengobatan/Terapi :
Manajemen Tanpa Pembedahan
1.Terapi oksigen
2. Terapi Obat
Jika pasien mengalami bronkospasme, dokter
dapat
memberikan
obat
golongan
bonkodilator (seperti pada pasien asma) dan
kortikosteroid
untuk
mengurangi
bonkospasme, inflamasi, dan edema.

3. Kemoterapi
4. Imunoterapi
Agen

imunoterapi (cytokin)
biasa digunakan.
5. Terapi radiasi

6.

Torasentesis dan Pleurodesis

Efusi pleura dapat menjadi masalah bagi pasien dengan kanker


paru-paru.
Efusi timbul akibat adanya tumor pada pleura visceralis dan
parietalis dan obstruksi kelenjar limfe mediastinal.
Tujuan akhir: mengeluarkan dan mencegah akumulasi cairan.

Manajemen Bedah

Dikerjakan pada tumor stadium I serta stadium II jenis


karsinoma, adenokarsinoma, dan karsinoma sel besar
tidak dapat dibedakan (undifferentiated)

Dilakukan khusus pada stadium III secara individual


yang mencakup tiga kriteria:

Karakteristik biologis tumor

Hasil baik: tumor dari sel skuamosa dan


epidermoid

Hasil cukup baik: adenokarsinoma dan karsinoma


sel besar tak terdiferensiasi

Hasil buruk: oat cell

Letak tumor dan pembagian stadium klinik

Proses
Keperawata
n

A. Pengkajian
Identitas klien
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Pola pola fungsi kesehatan

B. Diagnosa
Keperawatan

Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi


paru ditandai dengan penggunaan otot nafas tambahan, dispnea,
frekuensi nafas meningkat.
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penekanan
ujung saraf perifer ditandai dengan nyeri dada.
Kekurangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
pengeluaran cairan secara aktif yang ditandai dengan muntah,
mual, mata cowong, pasien merasa lemas, mukosa kering, turgor
kulit menurun, tekanan darah meningkat, denyut nadi meningkat.
Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian

4. PERENCANAAN
Diagnosa 1

: Pola nafas tidak efektif


berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
ditandai dengan penggunaan otot nafas
tambahan,
dispnea, frekuensi nafas meningkat.
Tujuan
: Setelah diberikan asuhan keperawatan
1x24
jam, pola nafas pasien kembali normal
dengan kriteria hasil :
Frekuensi nafas normal 16-20 kali per menit
Tidak menggunakan otot nafas tambahan untuk

bernafas
Pasien merasa lebih nyaman

Cont
Tindakan / Intervensi
Auskultasi bunyi nafas

Catat pengembangan
posisi trakea
Kaji traktil fremitus

Rasional
Bunyi nafas dapat menurun atau tidak ada pada
lobus. Area atelektasis tak ada bunyi nafas dan
sebagian area kolaps menurun bunyinya.
Evaluasi juga dilakukan pada area yang baik
pertukaran gasnya dan memberikan data evaluasi
perbaikan pneumothoraks.

data

dan Pengembangan dada sama dengan ekspansi paru.


Suara taktil fremitus menurun pada jaringan
yang terisi cairan atau terkonsolidasi

Kaji pasien apakah adanya area Sogokan terhadap dada dan otot abdominal
nyeri tekan pada saat batuk atau membuat batuk jadi lebih efektif atau
nafas dalam
mengurangi trauma.
Pertahankan
posisi
nyaman Meningkatkan inspirasi maksinal, meningkatkan
biasanya dengan peninggian kepala ekspansi paru, dan ventilasi pada sisi yang tak
tempat tidur. Balik ke sisis yang sakit.
sakit. Dorong pasien untuk duduk
sebanyak mungkin.

PERENCANAAN
Diagnosa 2

: Gangguan rasa nyaman nyeri


berhubungan dengan penekanan ujung saraf
perifer
ditandai dengan nyeri dada
Tujuan
: Setelah diberikan asuhan
keperawatan 2x24 jam, nyeri dada pasien
berkurang secara bertahap dengan kriteria
hasil :
Pasien mengatakan nyeri dada berkurang

(penurunan skala nyeri)


Pasien tampak tidak gelisah lagi

Cont
Tindakan / Intervensi

Rasional

Observasi keluhan nyeri, lokasi nyeri dan


intensitas nyeri

Dilakukan agar perawat bisa mengambil tindakan yang


tepat untuk menangani masalah nyeri yang dirasakan
oleh pasien

Jelaskan kepada pasien penyebab rasa sakit


(nyeri) serta cara untuk menguranginya

Dilakukan agar pasien bisa memahami mekanisme rasa


nyeri yang dialaminya dan tahu bgaimana cara untuk
mengurangi rasa nyeri serta dapat bekerja sama ketika
tindakan perawatan dilakukan

Memberikan
untuk pasien

mungkin

Posisi yang nyaman memberikan kontribusi yang


optimal untuk relaksasi otot

Mengajarkan teknik-teknik relaksasi seperti


menarik nafas dalam

Dilakukan agar pasien dapat mengatasi rasa nyerinya


dengan cara yang sederhana namun dapat bermanfaat

Bantu klien agar dapat mengalihkan


perhatiannya dari nyeri yang dirasakan

Dilakukan agar pasien dapat mengatasi rasa nyerinya


dengan cara yang sederhana namun dapat bermanfaat

Ciptakan lingkungan yang nyaman sesuai


kebutuhan pasien

Rangsangan yang berlebihan dari lingkungan dapat


memperberat nyeri yang dialami pasien

Tindakan kolaborasi:
Beri obat-obatan analgetik sesuai anjuran
dokter

Dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri pasien

posisi

senyaman

PERENCANAAN
Diagnosa 3

: Kekurangan cairan dan elektrolit berhubungan


dengan
pengeluaran cairan secara aktif yang ditandai
dengan muntah,
mual, mata cowong, pasien merasa lemas,
mukosa kering, turgor
kulit menurun, tekanan darah
meningkat, denyut nadi meningkat.
Tujuan
: Setelah diberikan asuhan keperawatan selama
1x24 jam
kebutuhan cairan pasien dapat terpenuhi dengan
kriteria hasil :
Turgor kulit normal
Mukosa bibir lembab/tidak kering
Mata tidak cowong
Tekanan darah normal (100-140/60-90 mmHg)
denyut nadi kembali normal (60-100 x permenit)

Cont
Tindakan / Intervensi

Rasional

Kaji intake cairan pada pasien

Pengkajian yang tepat akan memudahkan perawat


dalam memberikan asupan cairan yang sesuai dengan
kebutuhan

Kaji tanda tanda vital

Pengeluaran
cairan
yang
berlebihan
dapat
mempengaruhi tanda tanda vital seperti tekanan
darah dan denyut nadi. Selain itu pengkajian tanda
tanda vital juga untuk mengetahui pengaturan
kebutuhan cairan tubuh.

Kolaborasi untuk pemasangan infus


(cairan intravena)

Pemberian cairan intravena akan menggantikan cairan


tubuh yang hilang karena mual dan muntah sehingga
kebutuhan cairan dan elektrolit dapat terpenuhi

PERENCANAAN
Diagnosa 4

: Ansietas berhubungan dengan


ancaman kematian ditandai dengan pasien
gelisah, wajah pucat, pola istirahat terganggu
Tujuan
: Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 1x4 jam, ansietas pasien
berkurang,
dengan kriteria hasil :
Pasien mengatakan tidak cemas lagi
Pasien tampak tenang
Pola istirahat kembali normal
Wajah tampak ceria

Cont
Tindakan / Intervensi

Rasional

Catat derajat ansietas

Pengkajian derajat ansietas memudahkan


perawat untuk melakukan pendekatan
psikologis kepada pasien

Jelaskan proses penyakit dan prosedur


dalam tingkat kemampuan pasien untuk
memahami dan menangani informasi

Menghilangkan ansietas karena ketidaktahuan


dan menurunkan takut tentang keamanan
pribadi.

Berikan tindakan kenyamanan misal, pijatan


punggung, perubahan posisi

Alat unruk menurunkan stres dan perhatian


tak langsung untuk meningkatkan relaksasi
dan kemampuan koping.

Dukung pasien atau orang terdekat dalam


menerima realita situasi

Mekanisme koping dan partisipasi akan


meningkatkan belajar pasien untuk menerima
hasil yang diharapkan dari penyakit

5. IMPLEMENTASI
Sesuai dengan rencana tindakan

6. EVALUASI
Dx 1 : Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan
ekspansi paru ditandai dengan penggunaan otot nafas tambahan,
dispnea, frekuensi nafas meningkat.
S : Pasien Mengatakan merasa lebih nyaman dan tidak sesak nafas lagi
O : Frekuensi nafas pasien normal 16- 20 kali per menit, tidak ada
suara nafas tambahan.
A : Tujuan tercapai (masalah teratasi)
P : Hentikan tindakan
Dx2 : Gangguan rasa nyaman (nyeri) yang berhubungan dengan
penekanan ujung saraf perifer ditandai dengan nyeri dada
S : Pasien mengatakan nyeri berkurang (penurunan skala nyeri)
O : Pasien masih tanpak gelisah
A : Tujuan tercpai sebagian
P : Lanjutkan tindakan

Cont,,,
Dx3

: Kekurangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan pengeluaran cairan


secara aktif ditandai dengan muntah, mual, mata cowong, pasien merasa lemas,
mukosa kering, turgor kulit menurun, tekanan darah meningkat, denyut nadi
meningkat.
S : Pasien mengatakan tidak lemas lagi
O :Turgor kulit normal, Mukosa bibir lembab/tidak kering, Mata tidak cowong,

Tekanan darah normal (100-140/60-90 mmHg), denyut nadi kembali normal (60-100
x permenit)
A : Tujuan tercapai (masalah teratasi)
P : Hentikan tindakan
Dx4 : Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian ditandai dengan pasien

gelisah, wajah pucat, pola istirahat terganggu.


S : Pasien mengatakan merasa lebih aman dan nyaman, pola isirahat kembali

normal
O : Pasien tampak tenang, wajah ceria
A : Tujuan tercapai (masalah teratasi)
P : Hentikan tindakan

Вам также может понравиться

  • Breastfeeding Self Effi Cacy and Effective Breastfeeding On Postpartum Mother
    Breastfeeding Self Effi Cacy and Effective Breastfeeding On Postpartum Mother
    Документ10 страниц
    Breastfeeding Self Effi Cacy and Effective Breastfeeding On Postpartum Mother
    Jurnal Ners UNAIR
    Оценок пока нет
  • Tugas Pengantar Pariwisata. (Ketut Arsinta)
    Tugas Pengantar Pariwisata. (Ketut Arsinta)
    Документ7 страниц
    Tugas Pengantar Pariwisata. (Ketut Arsinta)
    gandy
    Оценок пока нет
  • Cover LP
    Cover LP
    Документ1 страница
    Cover LP
    gandy
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ39 страниц
    Bab I
    gandy
    Оценок пока нет
  • Bab I 1
    Bab I 1
    Документ30 страниц
    Bab I 1
    Agung Pratama
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi - 1
    Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi - 1
    Документ16 страниц
    Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi - 1
    gandy
    Оценок пока нет
  • Bab I 1
    Bab I 1
    Документ3 страницы
    Bab I 1
    gandy
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka
    gandy
    Оценок пока нет
  • FORMAT Askep Gerontik
    FORMAT Askep Gerontik
    Документ14 страниц
    FORMAT Askep Gerontik
    Lusiana Devi
    Оценок пока нет
  • Lembar Balik ASI Eksklusif & Perawatan Payudara
    Lembar Balik ASI Eksklusif & Perawatan Payudara
    Документ13 страниц
    Lembar Balik ASI Eksklusif & Perawatan Payudara
    gandy
    Оценок пока нет
  • IRD Intervensi Smpe Pengeshan
    IRD Intervensi Smpe Pengeshan
    Документ21 страница
    IRD Intervensi Smpe Pengeshan
    gandy
    Оценок пока нет
  • ASKEPGA Edit - Paling Terbaru 2 Print
    ASKEPGA Edit - Paling Terbaru 2 Print
    Документ49 страниц
    ASKEPGA Edit - Paling Terbaru 2 Print
    gandy
    Оценок пока нет
  • Format
    Format
    Документ1 страница
    Format
    gandy
    Оценок пока нет
  • FORMAT Askep Gerontik
    FORMAT Askep Gerontik
    Документ19 страниц
    FORMAT Askep Gerontik
    gandy
    Оценок пока нет
  • Skep Fix
    Skep Fix
    Документ15 страниц
    Skep Fix
    gandy
    Оценок пока нет
  • Sakdasd
    Sakdasd
    Документ11 страниц
    Sakdasd
    gandy
    Оценок пока нет
  • SPSK
    SPSK
    Документ3 страницы
    SPSK
    gandy
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    gandy
    Оценок пока нет
  • Asdad
    Asdad
    Документ1 страница
    Asdad
    gandy
    Оценок пока нет
  • Bedah
    Bedah
    Документ3 страницы
    Bedah
    gandy
    Оценок пока нет
  • Lembar
    Lembar
    Документ1 страница
    Lembar
    gandy
    Оценок пока нет
  • Sssss
    Sssss
    Документ3 страницы
    Sssss
    gandy
    Оценок пока нет
  • Purpose
    Purpose
    Документ5 страниц
    Purpose
    gandy
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    gandy
    Оценок пока нет
  • Sakdasd
    Sakdasd
    Документ11 страниц
    Sakdasd
    gandy
    Оценок пока нет
  • Kuesioner
    Kuesioner
    Документ1 страница
    Kuesioner
    gandy
    Оценок пока нет
  • 6
    6
    Документ2 страницы
    6
    gandy
    Оценок пока нет
  • Bab III
    Bab III
    Документ8 страниц
    Bab III
    gandy
    Оценок пока нет
  • Id None
    Id None
    Документ7 страниц
    Id None
    gandy
    Оценок пока нет
  • Tinggi
    Tinggi
    Документ3 страницы
    Tinggi
    gandy
    Оценок пока нет