Вы находитесь на странице: 1из 35

KERAMIK DAN PORSELEN

Cintantya Intan, drg.

DEFINISI
Keramik senyawa dari elemen logam dan non logam
Keramik Gigi Senyawa logam dan non logam yg
digunakan sbg salah satu komponen struktural spt yg
dipakai pada inlay CAD-CAM, atau sebagai salah satu dari
beberapa lapisan yg digunakan pada protesa cekat berbasis
keramik

Logam: Aluminium, Kalsium, Litium,


Magnesium,
Kalium, Natrium, Timah,
Titanium & Zirkonium
Non logam: Silikon, Boron, Fluorin & Oksigen
Keramik gigi yg dihasilkan hrs bersifat:
Dapat dicor, dapat dibentuk, dapat disuntik warna,
opasitas, translusensi, dapat
dibentuk dgn mesin, tahan
abrasi, kuat & keras

Porselen atau Keramik Kaca Keramik


Tidak semua keramik adalah Porselen atau Keramik Kaca.

BAHAN DASAR KERAMIK :


1.

Alumina (AL2O3) suatu oksida keras yang sangat kuat. Merupakan bahan
dasar pembuatan aluminosilicate ion-leachable glasses yang merupakan
konstitusi utama dental porcelain.

2.

Boric Oksida (B2O3) suatu flux keramik, bahan pembentuk gelas.

3.

Kalsium Oksida (CaO), Pottasium Oksida (K2O), dan Sodium Oksida (Na2O)
sebagai bahan flux.

4.

Feldspar, mineral alami, suatu anhydrous alumino-silicate.


Feldspar dapat diperoleh dalam bentuk potash feldspar, soda feldspar, dan lime
ferldspar yang berguna sebagai flux.

5.

Flourspar (CaF2) juga suatu flux.

6.

Kaolin (China Clay) fungsi : (1) keramik dapat dibuat menjadi suatu campuran
plastis dengan air, sehingga dapat dibentuk ke ukuran dan model yang
dikehendaki , (2) suspensi clay-air dapat mempertahankan bentuknya selama
permbakaran di dalam tungku, (iii) keramik melebur pada suhu tinggi dan
dapat bereaksi dengan bahan keramik lainnya.

7.

Bahan mineral Silika (SiO2) misal quartz. Merupakan bahan terbesar daalam
gelas, dental porcelain, bahan tanam, bahan abrasive. Sifat sangat keras, tidak
mudah meleleh, stabil.

8.

Silicon Carbide (SiC) adalah bahan abrasive.

9.

Zinc Oksida.

SIFAT UMUM KERAMIK


1.

2.

3.

4.

Sifat kimia : sangat tahan terhadap serangan kimia.


Untuk melarutkan keramik dibutuhkan seyawa kimia
keras seperti asam hydrofluoric.
Sifat mekanis : salah satu masalah keramik adalah
mudah patah bila dibebani tension. Bahan ini
menunjukkan sedikit deformitas plastis; daya tahan
impak rendah. Stres yang timbul dapat menyebabkab
retak.
Sifat termis : Sifat penghantar panas sangat rendah,
karena tidak terdapat elektron bebas seperti pada
logam. Koefisien ekspansi termis juga rendah.
Sifat optis : Dental Ceramic and Porcelain translusent
dan dapat diberi warna sehingga menyerupai gigi.

KERAMIK GIGI UNTUK PROTESA CEKAT


Kategori Keramik Gigi:
Porselen Konvensional yg mengandung Leucite
Porselen yg diperkaya Leucite
Porselen ultra-low-fusing yg mungkin mengandung
Leucite
Keramik Kaca
Keramik Inti Khusus (Alumina, Alumina yg diperkaya
Kaca, Magnesia & Spinel)
Keramik CAD-CAM

Keramik Gigi Diklasifikasikan Menurut:


Tipe: Porselen Feldspathic, Porselen yg diperkaya
Leucite, Porselen Alumina, Alumina, Alumina yg
diinfiltrasi Kaca, Spinel yg diinfiltrasi Kaca & Keramik
Kaca.
Kegunaan: Gigi tiruan, Vinir, Keramik Logam, Inlay,
Mahkota, & Jembatan Anterior.
Metode Pemrosesan: Sintering, Pengecoran atau
mesin
Materi Substruktur: Logam Cor, Logam Swaged,
Keramik Kaca, Porselen CAD- CAM, Inti Keramik
Sintering

Metode pembuatan restorasi keramik:


Kondensasi & Sintering, Molding bertekanan & Sintering,
Pengecoran & Ceramming, Slip-Casting (pembuatan keramik
dgn membiarkan bahan campuran tanah liat, air dan pigmen
memadat dalam mold), Sintering, Infiltrasi Kaca, dan
peggerusan di bawah pengendalian komputer.

Mahkota Unit Tunggal:


Mahkota Logam Keramik (mahkota PFM).
Mahkota Jaket Porselen tradisional (PJC) yg berbasis pd
inti Porselen Alumina.
Mahkota Jaket Keramik (CJC) yg berbasis pd inti Porselen
yg diperkaya Leucite, Keramik berbasis Leucite tipe
injeksi atau tekanan, keramik kaca, porselen alumina yg
disintering, oksida alumina yg disintering, oksida
aluminium molding tekanan, oksida aluminium
terinfiltrasi kaca, atau keramik kaca yg dibuat dr kaca cor.

PORSELEN GIGI
Komposisi:
Porselen Konvensional adalah keramik vitreus (spt kaca) yg
berbasis silika anyaman (SiO2) dan feldspar potas
(K2O.Al2O3.6 SiO2) atau feldspar soda (Na2O.Al2O3.6 SiO2)
atau keduanya.
Silika (SiO2) tdp 4 bentuk :
Quartz kristalin, kristobalit kristalin, tridymite kristalin
dan silika gabungan non-kristal

Silika gabungan non-kristal adalah bahan dgn titik leleh


tinggi dikarenakan adanya anyaman 3 dimensi ikatan
kovalen antara tetrahedra silika, yg merupakan unit
struktural dasar anyaman kaca (kaca low-fusing).
Fluks (kaca low-fusing) digunakan utk menurunkan suhu pd
proses sintering partikel bubuk porselen sehingga logam
campur yg dibakar tdk meleleh.
Modifier Kaca:
Untuk membuat porselen gigi dgn suhu pembakaran yg
berbeda-beda.

Klasifikasi Porselen Gigi menurut suhu pembakaran:


High Fusing 1300 o C
Medium Fusing 1100 - 300 o C
Low Fusing 850 - 1100 o C
Ultra Low-Fusing < 850 o C.
Medium Fusing & High Fusing elemen gigi tiruan.
Low Fusing & Ultra Low -Fusing mahkota & jembatan.

Contoh oksida logam dan kontribusi warna pada porselen:


Oksida besi atau oksida nikel (coklat)
Oksida tembaga (hijau)
Oksida titanium (coklat kekuningan)
Oksida mangan (lavender)
Oksida kobalt (biru)
Opasitas diperoleh dengan menambahkan:
Oksida cerium, oksida zirkonium, oksida titanium atau
oksida timah

Beda keramik porselen pada kedokteran gigi


dengan keperluan rumah tangga adalah untuk
keperluan kedokteran gigi tidak/atau hanya
sedikit terdapat kaolin.

SIFAT UMUM PORSELEN


1.

2.

3.
4.
5.
6.

Pengerutan 30-40% selama pembakaran dikarenakan semua


sisa air akan menguap selama pembakaran, disertai hilangnya
bahan pengikat.
Porositas (terdapat gelembung udara pada saat pembakaran
porselen)
Dapat menurunkan kekuatan bahan dan mengurangi
translusensi.
(kurangi dengan cara bakar pada tungku hampa tekanan
untuk mengeluarkan air, bakar dengan kehadiran suatu gas yg
dapat merembes keluar porselen, pendinginan di bawah
tekanan untuk mengurangi resultante besarnya pori-pori).
Sifat kimia : tidak rusak karena pengaruh kimia pada hampir
semua kondisi lingkungan.
Sifat mekanis : Rapuh.
Sifat termis : Penghantar panas rendah. Koefisien ekspansi
termis sangat mendekati enamil dan dentin.
Estetis : sangat baik.

FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
WARNA KERAMIK DAN PORSELEN
Alasan utama dipilih porselen sbg bahan restorasi kualitas
estetiknya yg menyamai struktur gigi di dekatnya dlm
translusensi, warna dan kroma.
Porselen gigi diberi warna dgn melibatkan oksida
Pedoman Penyesuaian Warna:
Pemilihan warna pd awal sesi klinik sbl mata operator lelah
Mintalah agar pasien menghapus lipstik, tata rias yg tebal,
melepas perhiasan yg besar yg dpt mempengaruhi persepsi
warna.

Sikat gigi dgn pumis jika ada stain ekstrinik


Jangan gunakan lampu dental unit, gunakan lampu neon
atau cahaya matahari dekat jendela
Gunakan metode pemilihan warna yg berurutan
Hindari metamerisme (perbedaan warna jika melihat pada
sumber cahaya yg berbeda-beda) dengan melihat restorasi
menggunakan sumber cahaya kedua - di luar ruangan dgn
cahaya alami atau cahaya lampu yang bukan lampu pijar
Warna yg lebih gelap kurang mncolok drpd warna yg lebih
muda
Pilih corak dasar dengan mencari kemiripan warna dgn gigi
kaninus pasien (gigi dgn kroma paling tinggi dlm mulut)

Idealnya menentukan kemiripan warna gigi-geligi dgn


penunjuk warna di bawah sinar matahari dari utara pada
kondisi langit yg terang
Pemilihan semen, bahan opak spt semen seng fosfat dpt
mengubah warna mahkota yg translusen karena warnanya &
karena menyerap cahaya. Silikofosfat dan semen glass
ionomerlebih disukai

RESTORASI LOGAM-KERAMIK

Kondensasi Porselen
Porselen utk mahkota jaket porselen & restorasi logamkeramik bubuk halus yg dirancang utk dicampur dgn air
atau saran lain utk dikondensasi ke bentuk yg diinginkan.
Kondensasi yg tepat pemampatan yg padat
penyusutan waktu pembakaran yg lebih rendah &
porositas yg lebih sedikit pada saat porselen sudah
dibakar.
Kondensasi dpt diperoleh dgn getaran, spatulasi dan
teknik sikat

Getaran ringan memampatkan bubuk yg basah secara


padat pd rangka di bawahnya, air yg berlebih diserap dgn
tisu bersih, kondensasi tjd ke arah daerah yg diserap.
Spatula kecil aplikasi & menghaluskan porselenyg masih
basah, penghalusan akan membawa kelebihan air naik ke
permukaan, sehingga bisa dibuang.
Teknik sikat menggunakan penambahan bubuk porselen
kering pd permukaan utk menyerap air, bubuk yg kering
diletakkan dgn bantuan sikat.

Pembakaran Porselen
Tujuan pembakaran mensintering partikel-partikel
bubuk bersama-sama secara tepat utk membentuk suatu
restorasi.
Reaksi yg paling penting kandungan Leucite dari
porselen
Perubahan pada kandungan Leucite koefisien termal
yg tdk sama antara porselen dgn logam tekanan
selama pendinginan retak pada porselen
Prosedur pre-pemanasan (massa porselen yg sdh
dikondensasi diletakkan di depan atau di bawah tungku)
sisa uap air dihilangkan

Ukuran partikel bubuk porselen mempunyai pengaruh


terhadap derajat kondensasi juga kesuksesan dan
densitas produk akhir
Vakum pembakaran alat utk mengurangi porositas
porselen gigi
Tekanan udara dikurangi 1/10 tekana atm dengan pompa
vakum udara di sekitar partikel berkurang sama besar,
sewaktu suhu meningkat partikel-partikeal
tersintering bersama-sama, membentuk lubang yg
tertutup di dlm massa porselen, kemudian udara
dinaikkan menjadi 1 atm lubang akan terkompresi
1/10 ukurannya.

Penambahan Bahan Glazing dan Pewarna


Porselen utk mahkota jaket porselen, vinir porselen atau
elemen gigi tiruan diberi ciri khas dgn pewarna dan
diglazing penampilan yg lebih hidup
Glazing efektif mengurangi perkembangan retak
Pewarna glazing berwarna
Pendinginan
Keterbatasan utama penggunaan mahkota porselen penuh
pd prostodonsi cekat kurangnya kekuatan tarik dan
geser. Utk menghilangkan kekurangan ini
menggabungkan porselen dengan logam

CAD-CAM Ceramic

CAD-CAM BLOCK

Jembatan Porselen

Kondensasi Porselen

Veneer
Porselen
Anterior

Veneer (Sebelum)

Veneer (Sesudah)

CAD/CAM (COMPUTER AIDED DESIGN/


COMPUTER AIDED MACHINING)

PORCELAIN FUSED TO METAL CROWN

TERIMA KASIH

Вам также может понравиться