Вы находитесь на странице: 1из 15

SEMINAR KASUS

KEPERAWATAN MEDIKAL
BEDAH

Kamis, 24 Maret
2016

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn.T DENGAN
PENYAKIT HATI KRONIK
DI RUANG RAJAWALI 6-B
RSUP. DR. KARIADI, SEMARANG

GALUH AYU PRAVITASARI


RISWATI SIH WIDYANINGRUM
INNAYA NURUL HUSNA

PROFESI NERS XXVII


PSIK FK UNDIP

Kamis, 24 Maret
2016

HEPAR

Pearce, C Evelyn (2010)

Kelenjar terbesar; di abdomen kanan;


dilindungi iga
2 belahan ka-ki; atas cembung; bawah
lekukan2 (fisuran transversus)
4 belahan/lobus (ka-ki;kaudata-kuadrata)
2 persediaan darah (arteri hepatika &
vena porta)
4 pembuluh darah utama
a.Arteri hepatika -> kaya O2 dr st. arteri
b.Vena porta -> kaya dengan zat
makanan hasil absorbsi usus halus
c.Vena hepatika -> mengembalikan
darah dr hati ke vena kava inferior
d.Sal. Empedu -> mengumpulkan
empedu

PROFESI NERS XXVII


PSIK FK UNDIP

Kamis, 24 Maret
2016

FUNGSI UTAMA HEPAR


Pearce, C Evelyn (2010); Ganong, W.F. 2002)

- Pembentukan dan sekresi empedu


- Metabolisme nutrient dan vitamin
(Glukosa dan gula lain; Asam amino; Lipid (asam lemak;
kolesterol, lipoprotein; Vitamin yang larut dalam
lemak; Vitamin yang larut dalam air)
- Inaktivasi beberapa zat
(Toxin; Steroid; Hormon lainnya)
- Sintesis protein plasma
(Albumin; Faktor pembekuan; Protein steroid-binding dan
hormone-binding lainnya)
- Imunitas
(Sel Kupffer)
PROFESI NERS XXVII
PSIK FK UNDIP

Kamis, 24 Maret
2016

Sirosis Hepatis (SH)


Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir
fibrosis hepatic yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari
arsitektur hepar dan pembentukan nodulus degeneratif (Sudoyo Aru, dkk 2009).
Penyakit hati kronis ini dicirikan dengan arsitektur hati yang normal oleh
lembar-lembar jaringan ikat dan nodul-nodul regenerasi sel hati, yang tidak
berkaitan dengan vaskular normal (Sylvia A.price, 2006).
Sirosis hati merupakan penyakit hati menahun yang difus (menyebar luas)
dan berlangsung progresif, yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatic
yaitu ditandai dengan adanya pembentukan jaringan ikat, degenerasi dan
regenerasi sel-sel hati disertai nodul yang akan menimbulkan perubahan
sirkulasi mikro dan makro menjadi tidak teratur.

PROFESI NERS XXVII


PSIK FK UNDIP

Etiologi

Kamis, 24 Maret
2016

Virus hepatitis (B,C,dan D)


Alkohol (alcoholic cirrhosis)
Kelainan metabolik, misalnya:
hemokromatosis, penyakit Wilson,
dan lain-lain
Kholestasis berkepanjangan (baik
intra maupun ekstrahepatik)
Obstruksi vena hepatica, misalnya
sindrom Budd-chairi
Gangguan autoimun, misalnya
hepatitis autoimun
Toksin dan obat-obatan, misalnya :
methotrexate, amiodaron, arsenik,
dan lain-lain
Kriptogenik
Sutadi, S.M. (2003), Konthen, P.G.
(2008), Kumar V., Cotran R.S., &
Robbins S.L. (2004)

PROFESI NERS XXVII


PSIK FK UNDIP

PATOFISIOLOGI

Kamis, 24 Maret
2016

Kamis, 24 Maret
2016

TIPE SIROSIS HEPATIS


Sirosis portal laennec (alkoholik nutrisional), dimana jaringan parut

secara khas mengelilingi daerah portal. Sering disebabkan oleh


alkoholis kronis.
Sirosis pasca nekrotik, dimana terdapat pita jaringan parut yang

lebar sebagai akibat lanjut dari virus hepatitis yang terjadi


sebelumnya.
Sirosis bilier, dimana pembentukan jaringan parut terjadi di dalam

hati di sekitar saluran empedu. Terjadi akibat obstruksi bilier yang


kronis dan infeksi.
Sutadi, S.M. (2003), Konthen, P.G. (2008)
PROFESI NERS XXVII
PSIK FK UNDIP

Kamis, 24 Maret
2016

Tahapan Sirosis Hepatis (SH)

PROFESI NERS XXVII


PSIK FK UNDIP

Kamis, 24 Maret
2016

MANIFESTASI KLINIS
Stadium awal : stadium kompensata ->tanpa gejala.
Keluhan subjektif -> sudah ada kerusakan sel-sel hati,
berupa:
Penurunan nafsu makan dan berat badan
Mual
Perasaaan perut kembung
Perasaan mudah lelah dan lemah
Konthen, P.G. (2008), Siregar, G.A. (2001)

PROFESI NERS XXVII


PSIK FK UNDIP

MANIFESTASI KLINIS 2
Kegagalan Fungsi Hepar

Ikterus
Spider naevi
Ginekomastia
Hipoalbumin dan
malnutrisi kalori
protein
Bulu ketiak rontok
Ascites
Eritema Palmaris
white nail

Kamis, 24 Maret
2016

Hipertensi Portal
Varises
esophagus/cardia
Splenomegali
Pelebaran vena kolateral
Ascites
Haemoroid
Caput medusa
Konthen, P.G. (2008),
Siregar, G.A. (2001)
PROFESI NERS XXVII
PSIK FK UNDIP

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kamis, 24 Maret
2016

Konthen, P.G. (2008)


Pemeriksaan

Hasil yang mungkin didapat

1. Pemeriksaan Laboratorium
Darah Tepi
Anemia, leukopenia, trombositopenia, PPT
Kimia Darah
Bilirubin, transaminase (hasil bervariasi), alkaline
fosfatase, albumin-globulin, elektroforesis protein
serum, elektrolit (K, Na, dll) bila ada ascites
-HBsAg dan anti HCV
Serologi
- FP
2. Endoskopi saluran cerna
atas
3. USG/CT scan

Varises, gastropati

4. Laparoskopi

Gambaran makroskopik visualisasi langsung hepar

5. Biopsi hati

Dilakukan bila koagulasi memungkinkan dan diagnosis


masih belum pasti

Ukuran hati, kondisi v. Porta, splenomegali, ascites,dll

PROFESI NERS XXVII


PSIK FK UNDIP

Kamis, 24 Maret
2016

KOMPLIKASI SIROSIS
HATI

Hematemesis melena
Ascites permagna
Peritonitis Bakterial Spontan
Ensefalopati hepatic
Sindroma Hepatorenal
Kumar V., Cotran R.S., & Robbins S.L. (2004)

PROFESI NERS XXVII


PSIK FK UNDIP

Kamis, 24 Maret
2016

ASUHAN KEPERAWATANPADA Tn
.
T DENGAN
PENYAKIT SIROSIS HEPATIS

PROFESI NERS XXVII


PSIK FK UNDIP

Daftar pustaka

Kamis, 24 Maret
2016

Ganong, W.F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC:


Jakarta
Konthen, P.G. 2008. Pedoman Diagnosis dan Terapi
Bag./SMF Ilmu Penyakit Dalam. Rumah Sakit Umum Dokter
Soetomo:Surabaya.
Kumar V., Cotran R.S., & Robbins S.L. 2004. Hati dan
saluran empedu dalam Robbins Buku Ajar Patologi 7th Edition
Volume 2. EGC: Jakarta.
Pearce, C Evelyn. 2010. Anatomi dan Fisiologi untuk
Paramedis, alih bahasa : Sri Yuliani Handoyo. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
Siregar, G.A. 2001. Cirrhosis Hepatis pada Usia Muda.
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara: Medan.
Sudoyo Aru, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jilid 1,2,3, edisi keempat. Jakarta : Internal Publishing
Sutadi, S.M. 2003. Sirosis hati. USU digital library Fakultas
Kedokteran Bagian Ilmu Penyakit Dalam USU: Medan.
Sylvia A Price, Lorraine M Wilson. 2006. Patofisiologi
Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi 6. Volume 2.
PROFESI NERS XXVII
Jakarta : EGC
PSIK FK UNDIP

Вам также может понравиться