Вы находитесь на странице: 1из 24

BLOK 23 Special Science

Central Retinal Vein Occlusion


(CRVO) & Miopi
KELOMPOK C2
NAMA

NIM

dr. Agus Rijadi


Stella Maria Wentinusa

102011245

Bernadina Novindra Surat Lewowerang

102011303

Cristomi Thenager

102011449

Riena

102012076

Febrian

102012091

Angelica

102012215

Patrick L.S. Tumewu

102012314

Ivanalia Soli Deo

102012359

Nur Adibah Binti Zukelfali

102012488

Muhammad Bin Shahrulzaman

102012489

Skenario 4
Seorang laki-laki 42 tahun, datang ke

poliklinik dengan keluhan utama


pandangan mata kiri kabur sehari yang
lalu. Pasien memakai kacamata dengan
ukuran -9.00D OD dan -9,50 OS. Visus
dengan koreksi 20/30 OD, 20/200 OS tidak
maju dengan pinhole. Pasien menderita DM
dan hipertensi yang kurang terkontrol.

Rumusan Masalah
Laki-laki 42 tahun, dengan keluhan

pandangan mata kiri kabur sehari yang


lalu. Pasien mempunyai riwayat DM dan
hipertensi yang tidak terkontrol.

Hipotesis
Laki-laki 42 tahun menderita oklusi vena

retina sentral (VRCO) OD dan Miopia ODS.

Mind Map
Working
Diagnosis
anamnesis

Pemeriksaa
n Fisik

Pemeriksaa
n Penunjang

Diferensial
Diagnosis

Diagnosis

Etiologi
Prognosis

Seorang laki-laki
42 tahun, KU mata
kiri kabur sehari
yg lalu, Miopi,
menderita DM dan
Hipertensi

Patogenesis

Epidemiolog
i

Pencegahan
penatalaksana
an

Komplikasi

Anatomi Retina

Bola Mata

Normal Fundus

Lapisan Retina

Fisiologi Retina
Sel Kerucut (iodopsin) penglihatan

sentral dan warna (penglihatan fotopik)


Sel Batang (rhodopsin) penglihatan
perifer dan malam (skotopik).
Sel-sel batang dan kerucut (lapisan
fotoreseptor) mengubah rangsangan
cahaya impuls saraf (lapisan serat saraf
retina) saraf optikus korteks
penglihatan.

Anamnesis
Identitas: Seorang laki-laki 42 tahun
KU: pandangan mata kiri kabur sehari yang

lalu
RPS: Pasien memakai kacamata dengan
ukuran -9.00D OD dan -9,50 OS. Visus
dengan koreksi 20/30 OD, 20/200 OS tidak
maju dengan pinhole
RPD: Menderita DM dan Hipertensi yang
kurang terkontrol
RPK
RPSosEk

Pemeriksaan Fisik

1. Tingkat Kesadaran

2. Pengukuran BMI

3. TTV
4. Pemeriksaan Saraf Kranial

(Lanjutan)

5. Pemeriksaan Mata
Pemeriksaan Visus Jarak Jauh
Pemeriksaan Visus Jarak Dekat
Pemeriksaan Segmen Anterior (Palpebra,

Konjungtiva, Kornea, Pupil, COA, Lensa)


Pemeriksaan Segmen Posterior
(Funduskopi)
Pemeriksaan Lapang Pandang
Uji
Konfrontasi
Pemeriksaan Tekanan Bola Mata
(Tonometri)

Pemeriksaan Penunjang

Uji Ultrasonografi

Angiografi Fluorescein

Elektroretinogram

Working Diagnosis (WD)


Cental Retinal Venous Occclusion atau

Oklusi Vena Retina Sentral: penyumbatan


vena retina pada bagian sentral
perdarahan di bola mata
Klasifikasi CRVO:
1. Tipe non iskemik (Mild)
2. Tipe iskemik

(Lanjutan)

Myopia

Diagnosis banding (DD)

Oklusi Arteri Retina Sentral

Neuritis Retrobulbar ec DM

Perdarahan Badan Kaca


(Vitreus)

Iskemik Optik Neuropati Akut

Ablasio Retina

Epidemiologi
Hipertensi, hiperlipidemia, diabetes

militus,penyakit kolagen vaskular, gagal


ginjal kronik, dan sindrom hiperviskositas
CRVO
Faktor resiko: Merokok

Etiologi
Kompresi dari luar vena
Penyakit pada pembulu darah vena

(fibrosklerosis atau endoflebitis)


Hambatan aliran darah dalam pembuluh vena
Abnormalitas darah
Abnormalitas dinding vena
Peningkatan TIO

Patofisiologi
Perubahan

Oklusi

Manifestasi Klinis
Kehilangan penglihatan parsial atau

seluruhnya mendadak
Penurunan tajam penglihatan sentral
ataupun perifer mendadak tinggal
persepsi cahaya
Mengenai 1 mata
Orang tua
penyakit jantung

Penatalaksanaan
a) Evaluasi and Manajemen
b) Pembedahan and Farmakoterapi

menyuntikkan depot steroid atau agen


anti VEGF
c) Iris Neovascularization fotokoagulasi
laser pan-retina (Laser PRP)

Komplikasi
Rubeosis iridis glaukoma hemoragik atau

neovaskular

Prognosis
Usia (muda) baik
Faktor resiko (+) buruk
Tipe CRVO (iskemik) buruk

Pencegahan
Mengontrol tekanan darah dan kolesterol

pada pasien hipertensi dan artherosklerosis


Pemberian obat antikoagulan
Control teratur pada dokter mata terkait
yang memiliki factor resiko tinnggi

KESIMPULAN
Oklusi vena retina sentral merupakan

penyumbatan vena retina yang


mengakibatkan gangguan perdarahan
dalam bola mata sehingga akan
menurunkan ketajaman penglihatan yang
banyak disebabkan oleh pasien yang
beresiko mengalami hipertensi dan
diabetes mellitus yang tidak terkontrol
pada pasien ini. Tatalaksana utama dari
oklusi vena retina adalah mengatasi
penyakit yang mendasari terjadinya oklusi,
mencegah oklusi berlanjut ke mata sebelah
yang masih sehat, dan mencegah

TERIMA KASIH SUDAH


MENYIMAK
APAKAH ADA PERTANYAAN?

Вам также может понравиться