Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
H. Rezky JK0910070100010
Pembimbing :
dr. Elvi Fitraneti, Sp.PD
LFG
ml/menit/1,73m2
bulan
dengan
yaitu
<
60
selama 3
atau
tanpa
EPIDEMIOLOGI
Amerika
Serikat
(1995-1999)
100 kasus
perjuta
penduduk
pertahun
meningkat
8% tiap
tahun
Malaysia
1800 kasus
baru gagal
ginjal
pertahunny
a.
Negara
berkembang
40-60
kasus
perjuta
penduduk
per tahun.
tanda
kelainan
ginjal,
termasuk
Filtrasi
Glomerulus
(LFG)
kurang
dari
KLASIFIKASI
Diagnosis etiologi
KLASIFIKAS
I
Klasifikasi atas dasar derajat penyakit,
dibuat atas dasar LFG, yang dihitung
dengan mempergunakan rumus KockeroftGault sebagai berikut :
Derajat
1
3A
3B
Penjelasan
Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau
meningkat
Kerusakan ginjal dengan LFG menurun
ringan
Kerusakan ginjal dengan LFG menurun
ringan-sedang
Kerusakan ginjal dengan LFG menurun
sedang-berat
Kerusakan ginjal dengan LFG menurun
berat
Gagal ginjal
LFG
(ml/menit/1,73m2)
90
60 - 89
45-59
30-44
15-29
diabetes
- Penyakit glomerular (penyakit
otoimun, infeksi sistemik, obat,
neoplasia)
- Penyakit vaskuler (Penyakit
Penyakit Ginjal
non diabetes
mikroangiopati)
- Penyakit tubulointertitial
(pielonefritis kronik, batu, obstruksi,
ETIOLOGI
Penyebab Utama Penyakit Ginjal Kronik di Amerika Serikat (195-1999)
Penyebab
Diabetes Melitus
-
Tipe 1 (7%)
Tipe 2 (37%)
Insiden
44%
27%
Glomerulonefritis
10%
Nefritis interstitialis
4%
3%
2%
Neoplasma
2%
Tidak diketahui
4%
Penyakit lain
4%
Penyebab
Insiden
Glomerulonefritis
46,39%
Diabetes Melitus
18,65%
12,85%
Hipertensi
8,46%
Sebab lain
13,65%
PATOFISIOLOGI
Penyakit
Infeksi
metabolik
Penyakit
Nefropati
vaskular
toksik
Kerusakan
Nefropati
Peradangan
obstruksi
nefron ginjal
Gg jaringan
Gg konginetal
penyambung
dan
heriditer
Hipertrofi nefron tersisa
untuk
Asimtoma
tik
Insuf
renal
Perubaha
n sistem
tubuh
Nefron
hancur,
creatinin
meningkat ,
oliguri
Sistem GIT:
anoreksia,
nausea,
vomitus
Nutrisi
berkurang,
mudah
stomatitis ,
gastritis
Hematologi
Anemia
Ganggua
n faktor
pembeku
an
Resiko
perdarah
an
Resiko
infeksi
Syaraf
otot
Nyeri
akut
Kardiovas
kular
Endokr
in
Hipertensi
, nyeri
dada,
sesak
Asidosis
metaboli
k
Hipoalbu
min
Hiperglike
mia
DIAGNOSTIK
DIAGNOSIS
Gambaran
Gambaran Laboratoriu
Klinis
m
Gambaran
Radiologi
Biopsi dan
Pemeriksaa
n
Histopatolo
gi Ginjal
13
Gambaran
Klinis
Penyakit
Dasar
Sindrom
Uremia
GIT
Kulit
DIAGNOSTIK
DM, infeksi traktus urinarius, batu
traktus urinarius, hipertensi,
hiperurikemi, LES
Lemah, letargi, anoreksia, mual
muntah, nokturia, volume overload,
neuropati perifer, pruritus, uremic
frost, perikarditis, kejang koma
Anoreksia, nausea, vomitus, nafas
berbau amonia, cegukan, gastritis
erosi dan ulkus peptik
Kulit pucat, pruritus dengan
ekskoriasi, ekimosis
14
Gambaran
Klinis
DIAGNOSTIK
Endokrin
Kardiovask
ular
Gambaran Laboratoris
Gambaran laboratorium penyakit ginjal
kronik meliputi:
1.Sesuai dengan penyakit yang mendasari
2.Penurunan
fungsi
ginjal
berupa
peningkatan kadar ureum dan kreatinin
serum, dan penurunan LFG yang dihitung
menggunakan rumus Kockcroft-Gault.
Kadar kreatinin serum saja tidak bisa
dipergunakan
untuk
memperkirakan
fungsi ginjal.
3.Kelainan
penurunan
biokimiawi
kadar
darah
meliputi
hemoglobin,
hipokloremia,
hiperfosfatemia,
Gambaran
PENATALAKSAN
AAN
Penatalaksanaan penyakit
ginjal kronik meliputi :
Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya
Pencegahan
dan
terapi
terhadap
komorbid (comorbid condition)
kondisi
terapi
terhadap
penyakit
PENATALAKSANAAN
Derajat
LFG
(ml/menit/1,73m )
90
2
Rencana Tatalaksana
Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid,
evaluasi pemburukan (progression) fungsi
60 89
2
Menghambat
pemburukan
(progression)
fungsi ginjal
3A
45 59
3B
30-44
15 29
4
5
< 15
20
KOMPLIKASI
21
PROGNOSIS
Penyakit ginjal kronik sering lambat
dalam onset dan progresi. Tingkat
pengembangan adalah variabel
tetapi fungsi ginjal biasanya terus
menurun mengakibatkan stadium
akhir penyakit ginjal (ESRD) dan
butuh pengganti ginjal. Jika hal ini
tidak disediakan, kehidupan pasien
terancam karena overload cairan dan
akumulasi racun didalam darah.
22
DIABETES MELITUS
Diabetes melitus (DM): penyakit
dengan karakteristik hiperglikemia
akibat:
Gangguan
Gangguan
kerja insulin di
sekresi insulin
jaringan
perifer
Keduanya
24
KLASIFIKASI
Klasifikasi DM berdasarkan American Diabetic
Association :
25
Keluhan lain:
Lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi
ereksi , serta pruritus vulvae gejala komplikasi DM
26
28
Terapi farmakologi
Obat hipoglikemi
oral
pemicu sekresi insulin
(sekretagog):
Sulfoniluria dan Glinid
Peningkat sensitivitas insulin:
Tiazolidindion (pioglitazon) dan
Metformin
Suntikan
Insulin
Penghambat glukoneogenesis:
Metformin
Penghambat
glukosidase alfa
(Aarbose)
29
DEFINISI
NEFROPATI DIABETIK
Mikroalbuminuria didefinisikan
sebagai eksresi albumin lebih dari 30mg/hari
dan dianggap sebagai prediktor penting utk
timbulnya nefropati diabetik.
EPIDEMIOLOGI
Orang ASIA lebih banyak penderita
NEFROPATIDIABETIK
karena penderita DIABETES MELITUS
TIPE 2 orang Asia
relatif lebih muda sehingga
berkesempatan
mengalami nefropati
diabetik lebih besar
Etiologi
Kurang terkendalinya kadar gula darah
Faktor- faktor genetis
kelainan hemodinamik
Hipertensi Sistemik
Sindroma metabolik
perubahan permeabilitas pembuluh darah
asupan protein berlebih
gangguan metabolik
pelepasan growth factor
kelainan met. KH/ lemak/ protein
kelainan struktural
gangguan ion pumps
hiperlipidemia
aktvitas protein kinase-C
KLASIFIKASI
Tahap
Kondisi Ginjal
AER
LFG
TD
Prognosis
HipertrofiHiperfungsi
Kelainan Struktur
/ N
Mungkin Reversible
Mikroalbuminuria
Persisten
20-200 mg/menit
/ N
Mungkin Reversible
MakroalbuminuriaProt
einuria
>200 mg/menit
Rendah
Hipertensi
Uremia
Tinggi/Rendah
< 10 ml/menit
Hipertensi
Reversible
AER = Albumin Excretion Rate, LFG = Laju Filtrasi Glomerulus (GFR), N = Normal, TD = Tekanan Darah
Tahap 1
-hipertrofi dan hiperfiltrasi (saat diagnoss ditegakkan)
-laju eksresi albumin dalam urin (
Tahap 2
- secara klinis tidak ada gejala berarti
- LFG (
Tahap 4
-tahap nefropati lanjut
-tahap perubahan histologi jelas
-timbul hipertensi
-sering ditemukan sindrom nefrotik
-LFG menurun 10 ml/menit/tahun
(kec. penurunan berhub.
dg tingginya tekanan darah.
Tahap 5
-timbulnya gagal ginjal terminal
patofisiologi
DIAGNOSIS
memenuhi persyaratan :
-Diabetes melitus (>5 tahun)
-retinopati diabetik
-albuminuria menetap (>300
mg/24jam) minimal pada 2 kali
pemeriksaan dalam kurun waktu 3-6
bulan tanpa proteinuria lain.
-Anamnesis
Kondisi
24 Jam (mg/hari)
Sewaktu (g/menit)
Normoalbuminuria
<30
<20
<30
Mikroalbuminuria
30-300
20-200
30-300 (299)
Makroalbuminuria
>300
>200
>300
Penapisan untuk
Mikroalbuminuria
penatalaksanaan dan
evaluasi
pemantauan yang di anjurkan ADA ( american Diabetes
Association ) adalah pemeriksaan terhadap adanya
mikroalbuminuria serta penentuan kreatinin serum dan
klirens kreatinin
menggunakan rumus dari Cockroft-Gault
yaitu :
LFG (ml/menit/1,73m2) = (140-umur) x Berat
badan *)
72 x kreatinin serum
*) pada perempuan dikalikan 0,85
TERAPI NONFARMAKOLOGI
1. Gaya Hidup sehat
a. Olah Raga rutin yang dianjurkan ADA
(American Diabetes Association)
berjalan 3-5 km/hari dengan kecepatan 10-12 menit/km
4-5 kali seminggu.
b. Diet : pembatasan asupan garam 4-5 g/hari
asupan protein hingga 0,8 g/kg/BB ideal/hari
c. menghentikan merokok
d. membatasi konsumsi alkohol
PROGNOSIS
(15-25%)
LAPORAN KASUS
Nama
: Ny. J
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur
: 65 Tahun
Agama
: Islam
Alamat
: Koto Panjang
Suku Bangsa : Minang
Tanggal Masuk : 8 Desember 2016
Keluhan Utama
Riwayat Psikososial
Pasien adalah seorang perempuan
berumur 65 tahun, dan juga pasien
seorang Ibu Rumah Tangga Pasien
tidak merokok, tidak minum kopi.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sakit sedang
Vital Sign :
Kesadaran : Compos mentis non
cooperatif
Tekanan Darah
: 160/110 mmHg
Frekuensi Nadi : 100 x/menit
Frekuensi Napas : 29 x/menit
Suhu: 36,7C
Status Gizi :
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 150 cm
BMI : 26,6 (overweight)
Status Generalisata
Kulit : Ikterik (-), sianosis (-)
Kelenjar getah bening : Tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening (KGB)
submandimula, sepanjang
M.Sternocleidomastoideus,
supra/infraclavikula kiri dan kanan, axilla kiri
dan kanan, serta inguinal kiri dan kanan.
Kepala :
Jantung
: RIC V linea
midclavicularis
Abdomen
Ekstremitas :
Superior :
Inspeksi : edema (+/+), sianosis (-)
Palpasi : Perabaan hangat, pulsasi
arteri radialis kuat angkat.
Tes sensibilitas : sensibilitas halus
normal dan sensibilitas kasar
normal
Reflek
REFLEK
KANAN
KIRI
FISIOLOGIS
Reflek biseps
Reflek triseps
Reflek
++
++
++
++
++
++
s
REFLEK
KANAN
KIRI
PATOLOGIS
Reflek
brachioradiali
HoffmanTromer
Inferior :
Inspeksi
: edema (+/+),sianosis
(-/-), palmer eritema (-/-)
Palpasi
: Perabaan hangat,
pulsasi A.Femoralis, A.Dorsalis
pedis, A.Tibialis posterior, dan
A.Poplitea kuat angkat
Tes sensibilitas
: sensibilitas
halus normal dan sensibilitas kasar
normal.
Reflek :
REFEKS
KANAN
KIRI
FISIOLOGIS
Reflek Patella
++
++
Reflek Achiles
++
++
REFLEKS
KANAN
KIRI
Reflek Babinski
Reflek Gordon
Reflek
Oppeinheim
Reflek
PATOLOGIS
Chaddoks
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a
j
r
e
K
a
D i a g no s
:
Chronik kidney disease (CKD) Stage V
ec Nefropati Diabetikum
Diagnosa sekunder :- Diabetes melitus
tipe II
terkontrol,
overweight
- Hipertensi stage 2
terkontrol
DIAGNOSA BANDING
PENATALAKSANAAN
Farmakologi
Non farmakologi
IVFD RL 12 jam/kolf
Bed rest
Inj ceftriaxone 1 x 2
Diet MS+MC
gr (IV) ( skintest )
rendah garam Inj furosemid 1 x1
II (600- 800
amp
mg + 1 gr
Inj Amlodipin 1 x 5
mg
garam dapur
Asam folat 1 x 5 mg
Bicnat 3x 500 gr
PEMERIKSAAN ANJURAN
Pemeriksaaan urinalisa
Pemeriksaan EKG
Foto Polos Abdoment
Pemeriksaan USG ginjal
Pemeriksaan renal aretriografi
CT Scan
Biopsi ginjal
funduskopi
PROGNOSIS
QUO AD VITAM
Follow up
Tanggal
Subject
9
-sesak (+)
Objektif
KU : Berat
Kes : somnolen
desemb belum
berkurang
TD:140/80
er2016
-bengkak pada mmHG
tungkai (+)
Nd : 80 x/i
- pusing disertai Nf : 29 x/i
sakit kepala
T : 37,9 0C
- Nyeri ulu hati
(+)
Abd :
-batuk (-)
- Nyeri tekan
-Mual (+),
(+) di
Muntah (-)
epigastrium,
-Demam (+)
nyeri lepas (-)
-Nafsu makan
- BU (+) N
berkurang
- Badan letih
Assessment
- CKD stage V
ec nefropati
diabetikum
-DM tipe 2
terkontrol,
overweight
Planing
Non farmakologi
-Tirah baring
Diet rendah
garam II ( 600800 mg, + 1 gr
garam dapur )
Farmakologi
IVFD RL 12 jam/
kolf
Inj ceftriaxone 1
x 2 gr (IV)
( skintest )
Inj furosemid 1
x1 amp
Inj Amlodipin 1
x 5 mg
Asam folat 1 x 5
mg
Bicnat 3x 500
gr
Pct 3x500 mg
71
Tanggal
10
Subject
sesak (+)
-pusing sertai
sakit kepala
- Nyeri ulu hati
(+)
-Mual (+),
Muntah (-)
-Demam (-)
Objektif
KU : Berat
Kes : somnolen
TD :140/90
mmHg
Nd : 80 x/i
Nf : 25 x/i
T : 36,60C
Assessment
Planing
24
-sesak (+)
november tapi sudah
berkurang
2016
- edem (+)
-pusing sertai
sakit kepala
- Nyeri ulu
hati (+)
-Mual (+),
Muntah (-)
-Demam (-)
KU : Berat
Kes :
somnolen
TD :130/80
mmHg
Nd : 80 x/i
Nf : 23 x/i
T : 36,00C
- CKD stage
V ec
nefropati
Diabetikum
- DM tipe 2
terkontrol,
underweight
Pasien dianjurkan :
melakukan
Hemodialisa
73
. Non
Farmakologi
Tirah baring
DRG II (600800 mg, + 1
gr garam
dapur )
O2 3l/i
2.
Farmakologi
IVFD RL 12
jam/ kolf
Inj
ceftriaxone 1
x 2 gr (IV)
( skintest )
Inj furosemid
1 x1 amp
Inj Amlodipn
1 x 5 mg
Asam folat 1 x
5 mg
Bicnat 3x 500
gr
Kesimpulan
Telah dilaporkan seorang pasien perempuan
berumur 65 tahun dirawat di bangsal Penyakit
Dalam Wanita RSUD Solok pada tangga 8
desember 2016 dengan diagnosa Chronik Kidney
Disease (CKD) Stage V ec Nefropati Diabetikum
dan Diabetes Melitus tipe 2 terkontrol,
overweight . Diagnosa ditegakkan dari
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang.
Dari anamnesis didapatkan pasien sesak napas
sejak 1 hari SMRS.sesak dirasakan terus
menerus, pasien lebih nyaman dengan posisi
miring kekiri atau kekanan, sesak tidak
dipengaruhi oleh aktifitas ataupun cuaca.
Bengkak pada tangan dan kaki sejak 1 bulan