Вы находитесь на странице: 1из 29

CA MAMMAE

Oleh: Muhammad Rudini


Pembimbing : dr. El-Bahgie Sp.B

ANATOMI PAYUDARA
Letak
Dari Iga 2 sampai iga 6
atau 7
Batas medial >>
sternum,
Batas lateral >>
midaksilaris
M. Pectoralis mayor, M.
serratus anterior, M.
Obliquus externus.

Setiap payudara
terdiri dari 15 20
lobus, yang berada
dalam fascia
superficial.
Antara fascia
superficial dan yang
sebelah dalam
terdapat
retromammary
(submammary)
Lactiferous sinus
dapat berdilatasi ysng
merupakan tempat

DEFINISI

Kanker payudara adalah tumor


ganas yang berasal dari kelenjar
payudara. Termasuk saluran
kelenjar air susu dan jaringan
penunjangnya yang tumbuh
infiltratif, destruktif, serta dapat
bermetastase.

PATOFISIOLOGI

Karsinoma mammae berasal dari jaringan


epitel dan paling sering terjadi pada sistem
duktal, mula mula terjadi hiperplasia sel
sel dengan perkembangan sel sel atipik.
Sel - sel ini akan berlanjut menjadi
carsinoma insitu dan menginvasi. Carsinoma
membutuhkan waktu 7 tahun untuk
bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi
massa yang cukup besar untuk dapat diraba
( kira kira berdiameter 1 cm).

FAKTOR RESIKO
Riwayat
Kanker
Payudara
Usia
Riwayat
Keluarga

Faktor
Resiko

Riwayat
Menstruasi
&
Reproduksi

Genetik

KLASIFIKASI
NON INVASIVE CARSINOMA

Ductal Carsinoma In Situ


(DCIS)
sel kanker yang telah
terbentuk dalam saluran
dan belum menyebar.
Saluran menjadi
tersumbat dan membesar
seiring bertambahnya sel
kanker di dalamnya.
Kalsium cenderug dapat
terkumpul didalamnya
dan terlihat pada
mammografi.

Lobular Carsinoma In Situ


(LCIS)

meskipun sebenarnya
ini bukan kanker, tapi
LCIS kadang tergolong
dlm tipe kanker
payudara non-invasive.
Bermula dr kelenjar
yang memproduksi air
susu, tetapi tidak
berkembang melewati
dinding lobulus .
25% LCIS memiliki
peluang munculnya
kanker invasive.

INVASIVE CARCINOMA

Pagets disease dari papilla


mammae
Seringnya muncul sebagai erupsi eksim
kronik dari papilla mammae, dapat
berupa lesi bertangkai, ulserasi, atau
halus. Pagets disease biasanya
berhubungan dengan DCIS yang luas dan
mungkin berhubungan dengan kanker
invasive.

DIAGNOSIS

Anamnesis
Keluhan utama penderita dapat berupa
massa tumor di payudara; rasa sakit;
keluar cairan dari puting susu; retraksi
puting susu; adanya ekzema sekitar aerola;
keluhan kulit berupa skin dimpling,
kemerahan, ulserasi atau adanya peau
dorange atau keluhan berupa pembesaran
kelenjar getah bening aksila.

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : inspeksi
bentuk, ukuran
dan simetris dari
kedua payudara,
apakah terdapat
retraksi kulit atau
putting susu,
eritem, paeu
dorange, skin
dimpling dan ulcer

Palpasi : lakukan
palpasi payudara
apakah terdapat
massa, termasuk
palpasi kelenjar
limfe di aksila,
supraklavicula, dan
parasternal. Setiap
massa yang teraba
harus dinilai
lokasinya,
ukurannya,
konsistensinya,
bentuk, mobilitas
atau fiksasi.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Mammografi
pemeriksaan yang paling dapat
diandalkan untuk mendeteksi kanker
payudara sebelum massa atau
benjolan dapat dipalpasi.
Mammografi ada 2 jenis gambaran,
yaitu: Kraniokaudal (CC) dan Oblik
mediolateral (MLO).

Ultrasonografi (USG)
Penggunaan USG merupakan
pemeriksaan penunjang yang penting
untuk membantu hasil mammografi
yg tidak jelas atau meragukan, baik
digunakan untuk menentukan massa
yang kistik atau massa yang padat.

Magnetic Resonance Imaging (MRI)


Sebagai alat diagnostik tambahan atas
kelainan yang didapatkan pada
mammografi, lesi payudara lain dapat
dideteksi.
MRI bermanfaat dalam membedakan
karsinoma mammae yang rekuren atau
jaringan parut. Juga untuk menentukan
penyebaran dari karsinoma terutama
karsinoma lobuler atau menentukan
respon terhadap kemoterapi neoadjuvan.

Biopsi
Fine-needle aspiration biopsy (FNAB)
Large-needle (core-needle)
Open biopsy

Biopsy insisional
Biopsy eksisional

Ukuran

STAGING

Interpretasi

Tumor (T)
T0

Tidak ada bukti adanya suatu tumor

Tis

Lobular carninoma in situ (LCIS), ductus carninoma in


situ (DCIS), atau Pagets disease

T1

Diameter tumor 2cm

T1a

Tidak ada perlekatan ke fasia atau otot pektoralis

T1b

Dengan perlekatan ke fasia atau otot pektoralis

T2

Diameter tumor 2-5 cm

T2a

Tidak ada perlekatan ke fasia atau otot pektoralis

T2b

Dengan perlekatan ke fasia atau otot pektoralis

T3

Diameter tumor 5 cm

T3a

Tidak ada perlekatan ke fasia atau otot pektoralis

T3b

Dengan perlekatan ke fasia atau otot pektoralis

T4

Bebepa pun diameternya, tumor telah melekat pada


dinding dada dan mengenai pectoral lymph node

T4a

Dengan fiksasi ke dinding toraks

T4b

Dengan edema, infiltrasi, atau ulserasi di kulit

n= kelenjar getah Interpretasi


bening regional
N0

Kanker belum menyebar ke lymph node

N1

Kanker telah menyebar ke axillary lymph node


ipsilateral dan dapat digerakkan

N2

Kanker telah menyebar ke axillary lymph node


ipsilateral dan melekat antara satu sama lain
(konglumerasi) atau melekat pada struktru
lengan

N3

Kanker telah menyebar ke mammary lymph


node atau supraclavicular lymph node ipsilateral

M=

metastasis Interpretasi

jauh
M0

Tidak ada metastase ke organ yang


jauh

M1

Metastase ke organ jauh

STADIUM

Stadium 0

Tis

N0

M0

Stadium 1

T1

N0

M0

T0

N1

M0

T1

N1

M0

T2

N0

M0

T2

N1

M0

T3

N0

M0

T0

N2

M0

T1

N2

M0

T2

N2

M0

T3

N1

M0

T3

N2

M0

T4

N0

M0

T4

N1

M0

T4

N2

M0

Stadium IIIC

Tiap T

N3

M0

Stadium IV

Tiap T

Tiap N

M1

Stadium IIA

Stadium IIB

Stadium IIIA

Stadium IIIB

PENATALAKSANAAN
A. TERAPI SECARA
PEMBEDAHAN
Mastektomi
Mastektomi partial
(Breast Conservation)
Tindakan konservatif,
saat ini merupakan
terapi standar untuk
wanita dengan
karsinoma mammae
invasif stadium I atau
II

Modified Radical
Mastectomy
operasi
pengangkatan
seluruh jaringan
payudara beserta
tumor, nipple areola
kompleks, kulit di
atas tumor dan
fascia pektoral serta
diseksi level I-II.
MRM
mempertahankan

B. TERAPI SECARA MEDIKALIS (NON-PEMBEDAHAN)

Radioterapi
Digunakan untuk semua
stadium karsinoma
mammae.
Kemoterapi
Kemoterapi adjuvan
Kamoterapi noeadjuvan
Kemoterapi inisial yang
diberikan sebelum
dilakukan tindakan
bedah, dilakukan bila
tumor telalu besar untuk
dilakukan pembedahan.

Terapi anti-estrogen
dalam sitosol sel-sel
karsinoma mammae
terdapat protein spesifik
berupa reseptor hormonal
yaitu reseptor estrogen
dan progesteron.
Setelah berkaitan dengan
reseptor estrogen dalam
sitosol, tamoxifen
menghambat
pengambilan estrogen
pada jaringan payudara .

PROGNOSIS

Kelangsungan hidup pasien kanker


payudara dipengaruhi oleh banyak hal
seperti karakteristik tumor, status
kesehatan, factor genetik, level stress,
imunitas, keinginan untuk hidup, dan
lain-lain. Stadium klinis dari kanker
payudara merupakan indikator terbaik
untuk menentukan prognosis penyakit
ini

Prognosis dan tingkat penyebaran


tumor
Ketahanan
hidup
lima
tahun
(%)
Stadium I
85%
Stadium II

65%

Stadium III

40%

Stadium IV

10%

PENCEGAHAN

Mencegah carsinoma mammae dapat


dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab, kemudian juga menemukan
kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif.
Pemeriksaan oleh payudara sendiri
oleh seorang wanita sebulan sekali
sekitar hari ke-8 menstruasi dapat
dianjurkan.

TERIMA KASIH

Вам также может понравиться