Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PAIN
Preceptor : Riri, dr., SpAn
DISUSUN OLEH :
1. T R I P U T R A N U U R F A T H
2. A L V I R A W I D I Y A N T I
3. I C A S Y A F I T R I K O M A R I A H
4. I S M A U L F A H R O N A S A R I
SMF ILMU ANESTESI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL IHSAN
BANDUNG
2015
Menurut
DEFINISI
IASP (International
Association for the Study of
Pain), bahwa nyeri adalah
pengalaman
sensorik
dan
emosional
yang
tidak
menyenangkan yang telah terjadi
atau yang akan terjadi atau yang
digambarkan dengan kata-kata
kerusakan jaringan.
Stimulus
Stimulus
Serat aferen
Radiks spinalis dorsalis
Radiks spinalis dorsalis
Traktus Lissauer
Traktus Lissauer
Lamina II dan III (substansia gelayinosa)
Lamina I (lamina marginalis) dan lamina V
Lamina V
(spinotalamik lateral)
(spinotalamik lateral)
Batang otak
Batang otak
Talamus
mesensefalon)
talamus
Korteks somatosensorik
Pain Mechanism
Nociception :
transduction-conduction-transmission-perception
Phenotypic switches
Peripheral sensitization
Ectopic exitability
Central sensitization
Decreased inhibition
Structural reorganization
HAS/neuro
TRANSDUKSI
Transduksi (transduction), merupakan proses stimuli nyeri (noxious
menjadi
aktivitas
Anastesi Lokal
berdasarkan struktur kimia
Golongan Ester
-Kokain
-Benzokain
-Ametocain
-Prokain
-Tetrakain
-kloroprokain
Golongan Amida
- Lidokain
-Mepivakain
-Prilokain
-Bupivacain
-Etidokain
-Ropivakain
-Levobupivacaine
Mulai kerja
Lama kerja
(infiltrasi,
menit)
Toksisitas
Ester
Prokain
Cepat
45-60
Rendah
Kloropokain
Sangat cepat
30-45
Sangat rendah
Tetrakain
Lambat
60-180
Sedang
Lidokain
Cepat
60-120
Sedang
Etidokain
Lambat
240-480
Sedang
Prilokain
Lambat
60-120
Sedang
Mepivakain
Sedang
90-180
Tinggi
Bupivakain
Lambat
240-480
Rendah
Ropivakain
Lambat
240-480
Rendah
Amida
Mekanisme Kerja
bekerja pada spesific binding site di membran saraf tempat
terjadinya hambatan transport natriummencegah permeabilitas
sel saraf terhadap ion natrium dan kalium terjadi depolarisasi
pada selapiut saraf tak terjadi konduksi saraf
Mekanisme Kerja
Konsentrasi minimal anestetika lokal dipengaruhi oleh :
1.
2.
3.
Mekanisme Kerja
Lama kerja dipengaruhi oleh :
1.
2.
Lidokain
-Merupakan obat injeksi untuk anestesi lokal yang paling popular
-Mempunyai efek hampir sama dengan prokain
-Lebih mudah menyebar ke jaringan daerah anestesi lebih luas
-Konsentrasi efektif minimal 0,25%
-Infiltrasi, mula kerja 10 menit, relaksasi otot cukup baik.
-Kerja sekitar 1-1,5 jam tergantung konsentrasi larutan.
-Pemberian dengan epinefrin : meningkatkan absorbsi , memperpanjang
lama kerja (sampai 1-2 jam), menurunkan toksisitas sistemik
Bupivakain
- Konsentrasi efektif minimal 0.125%
- Mulai kerja lebih lambat dibanding lidokain, tetapi lama kerja sampai 8
jam
- Setelah suntikan kaudal, epidural, atau infiltrasi, kadar plasma puncak
dicapai dalam 45 menit. Kemudian menurun perlahan-lahan dalam 3-8
jam
- Untuk anestesia spinal 0.5% volum antara 2-4 ml iso atau hiperbarik.
Untuk blok sensorik epidural 0.375 % dan pembedahan 0.75%
Penyaluran
TRANSMISI
ANESTESI LOKAL
Bekerja dengan mengubah aliran molekul natrium ke dalam saraf atau
MODULASI
Modulasi adalah proses pengaturan impuls yang
dihantarkan, dapat terjadi di setiap tingkat, namun biasanya
diartikan sebagai pengaturan yang dilakukan oleh otak
terhadap proses di kornu dorsalis medulla spinalis.
ANESTESI REGIONAL
1. SPINAL ANESTESI
Spinal anestesi atau Subarachniod Blok (SAB) adalah
Relatif
Infeksi sistemik (sepsis atau bakterimia)
Kelainan neurologis
Kelainan psikis
Pembedahan dengan waktu lama
Penyakit jantung
Nyeri punggung
Anak-anak karena kurang kooperatif dan takut rasa baal
Peralatan monitor
Tekanan darah, nadi, oksimetri denyut (pulse oximeter) dan EKG.
Peralatan resusitasi / anestesi umum.
Jarum spinal
b) Posisi duduk.
Dengan posisi ini lebih mudah melihat columna vertebralis, tetapi pada
pasien-pasien yang telah mendapat premedikasi mungkin akan pusing
dan diperlukan seorang asisten untuk memegang pasien supaya tidak
jatuh. Posisi ini digunakan terutama bila diinginkan sadle block.
4)
Cara penusukan
Pakailah jarum yang kecil (no. 25, 27 atau 29). Makin besar nomor jarum,
semakin kecil diameter jarum tersebut, sehingga untuk mengurangi
komplikasi sakit kepala (PDPH = post duran puncture headache),
dianjurkan dipakai jarum kecil. Penarikan stylet dari jarum spinal akan
menyebabkan keluarnya likuor bila ujung jarum ada di ruangan
subarachnoid. Bila likuor keruh, likuor harus diperiksa dan spinal analgesi
dibatalkan. Bila keluar darah, tarik jarum beberapa mili meter sampai yang
keluar adalah likuor yang jernih. Bila masih merah, masukkan lagi styletnya, lalu ditunggu 1 menit, bila jernih, masukkan obat anestesi lokal, tetapi
bila masih merah, pindahkan tempat tusukan. Darah yang mewarnai likuor
harus dikeluarkan sebelum menyuntik obat anestesi lokal karena dapat
menimbulkan reaksi benda asing (Meningismus).
2.EPIDURAL ANESTESI
Indikasi
Pada umumnya indikasi epidural anestesi sama dengan spinal anestesi.
Sebagai keuntungan epidural anestesi adalah anestesi dapat diberikan
secara kontinyu setelah penempatan cateter epidural, oleh karena itu
tehnik ini cocok untuk pembedahan yang lama dan analgesia setelah
pembedahan.
Indikasi Khusus :
Pembedahan sendi panggul dan lutut.
Revaskularisasi ektremitas bawah
Persalinan
Penanganan nyeri post operasi
Kontra indikasi
Absolut :
Pasien tidak setuju
Infeksi local pada daerah kulit yang akan ditusuk.
Sepsis generalisata (seperti septicemia, bacteremia).
Koagulopathi.
Alergi terhadap suatu jenis anestetik local.
Peningkatan tekanan intracranial.
Relatif :
Hipovolemia
Penyakit SSP
Nyeri punggung kronik.
Pasien yang mendapat obat penghambat platelet, termasuk aspirin,
dripiridamol, dan NSAID
1.Lossofresistencetehnik.
Tehnik ini adalah cara yang umum dipakai untuk identifikasi ruang
epidural. Cara ini dengan mengarahkan jarum melewati kulit masuk
kedalam ligamentum interspinosus, dimana dibuktikan oleh adanya
tahanan. Pada saat ini intraduser dikeluarkan dan jarum dihubungkan
dengan spoit yang diisi dengan udara atau Nacl 0,9 %, kemudian tusukan
dilanjutkan sampai keruang epidural.
2. HangingDroptehnik.
Dengan tehnik ini jarum ditempatkan pada ligamentum intrspinosus ,
pangkal jarum diisi dengan cairan Nacl 0,9 % sampai tetesan
menggantung dari pangkal jarum. Selama jarum melewati struktur
ligamen tetesan tidak bergerak; akan tetapi waktu ujung jarum melewati
ligamentum flavum dan masuk dalam ruang epidural, tetesan cairan ini
terisap masuk oleh karena adanya tekanan negatif dari ruang epidural.
Jika jarum menjadi tersumbat, atau tetesan cairan tidak akan terisap
masuk maka jarum telah melewati ruang epidural yang ditandai dengan
cairan serebrospinal pada pungsi dural. Sebagai konsekuensi tehnik
hanging drop biasanya digunakan hanya oleh praktisi yang berpengalaman
.
.
PILIHAN TINGKAT BLOCK
Anestesia epidural dapat dilakukan pada salah satu dari empat segmen
dari tulang belakang (cervical, thoracic, lumbar, sacral). Anestesia
epidural pada segmen sacralis biasanya disebut sebagai anesthesia
caudal.
1.Lumbarepiduralanesthesia.
a. Midline approach.
Pasien diposisikan, dipersiapkan dan ditutup kain steril dan
diidentifikasi interspace L4-5 sejajar Krista iliaka. Interspace dipilih
dengan palpasi apakah level L3-4 atau L4-5. Jarum ukuran 25 digunakan
untuk anestesi local dengan infiltrasi dari suferfisial sampai kedalam
ligamentum interspinosa dan supraspinosa. Jarum ukuran 18 G dibuat
tusukan kulit untuk dapat dilalui jarum epidural.
b. Paramedian approach
Biasanya dipilih pada kasus dimana operasi atau penyakit sendi degeratif
sebelumnya ada kontra indikasi dengan median approach. Tehnik ini lebih
mudah bagi pemula, karena saat jarum bergerak kedalam ligamen dan
perubahan tahanan tidak terjadi, maka jarum masuk ke otot paraspinosus
dan tahanan hanya dirasakan bila jarum sampai pada ligamentum flavum.
2.Thoracicepiduralanesthesia.
Thoracic epidural anesthesia adalah tehnik yang lebih sulit dari pada
lumbar epidural anesthesia , dan kemungkinan untuk trauma pada
medulla spinalis adalah besar. OLeh karena itu, yang penting bahwa
praktisi sepenuhnya familiar dengan lumbar epidural anesthesia
sebelum mencoba thoracic epidural block.
a. Midline approach
Interspase lebih sering diidentifikasi dengan pasien pada posisi
duduk. Pada segmen atas thoracic, sudut processus spinosus lebih
miring dan curam kearah kepala. Jarum dimasukkan melewati jarak
yang relatif pendek mencapai ligamentum supraspinous dan
interspinous, dan ligamentum flavum diidentifikasi biasanya tidak
lebih dari 3-4 cm dibawah kulit.
b.
Paramedian approach.
Pada pendekatan paramedian , interspase diidentifikasi dan jarum
ditusukkan kira-kira 2 cm kelateral garis tengah pada pinggir kaudal
prosesus spinosus superior. Pada tehnik ini jarum ditempatkan hampir
tegak lurus pada kulit dengan sudut minimal 10-15 derajat kearah
midline dan dilanjutkan sampai lamina atau pedikle dari tulang
belakang disentuh. Jarum ditarik kebelakang dan ditujukan kembali
agak kecephalad. Jika tehnik ini sempurna ujung jarum akan kontak
dengan ligamentum flavum. Spoit dihubungkan dengan jarum, dan pakai
tehnik loss of resistence atau hanging drop untuk mengidentifikasi ruang
epidural. Sama dengan paramedian approach pada regio lumbar, jarum
harus dilanjutkan sebelum ligamentum flavum dilewati dan ruang
epidural didapatkan.
3.Cervicalepiduralanesthesia.
Tehnik ini khusus dilakukan dengan pasien pada posisi duduk dan leher
difleksikan. Jarum epidural dimasukkan pada midline khususnya pada
interspase C5-C6 atau C6-C7 dan ditusukkan secara relatif datar
kedalam ruang epidural dengan memakai tehinik loss of resistence dan
lebih sering dengan hanging drop.
ANESTESI KAUDAL
Perception
Persepsi merupakan proses apresiasi atau pemahaman dari impuls
Perception
Serabut saraf dari kornu dorsalis akan melalui thalamus dan menuju
Input ini bersama dengan input yang sampai di sistim retikuler dan
mesensefalon akan membuat aspek afektif dari nyeri.
ANESTESI REGIONAL
Anestesi regional adalah anestesi lokal dengan
SPINAL ANESTESI
Spinal
2) Hipobarik
Merupakan sediaan obat lokal anestesi dengan
berat jenis obat lebih rendah dari berat jenis cairan
serebrospinal. contoh: tetrakain,dibukain.
3) Isobarik
Secara definisi obat anestesi lokal dikatakan
isobarik bila densitasnya sama dengan densitas
cairan serebrospinalis. contoh: levobupikain 0,5%
EPIDURAL ANESTESI
keuntungan epidural anestesi adalah anestesi dapat
PROSEDUR
A.
1.Lossofresistencetehnik.
Tehnik ini adalah cara yang umum dipakai untuk
identifikasi ruang epidural. Cara ini dengan
mengarahkan jarum melewati kulit masuk kedalam
ligamentum interspinosus, dimana dibuktikan oleh
adanya tahanan. Pada saat ini intraduser dikeluarkan
dan jarum dihubungkan dengan spoit yang diisi
dengan udara atau Nacl 0,9 %, kemudian tusukan
dilanjutkan sampai ke ruang epidural.
2.
HangingDroptehnik
Dengan tehnik ini jarum ditempatkan pada ligamentum
intrspinosus , pangkal jarum diisi dengan cairan Nacl 0,9 %
sampai tetesan menggantung dari pangkal jarum. Selama
jarum melewati struktur ligamen tetesan tidak bergerak; akan
tetapi waktu ujung jarum melewati ligamentum flavum dan
masuk dalam ruang epidural, tetesan cairan ini terisap masuk
oleh karena adanya tekanan negatif dari ruang epidural. Jika
jarum menjadi tersumbat, atau tetesan cairan tidak akan
terisap masuk maka jarum telah melewati ruang epidural yang
ditandai dengan cairan serebrospinal pada pungsi dural.
Sebagai konsekuensi tehnik hanging drop biasanya digunakan
hanya oleh praktisi yang berpengalaman .
diperlihatkan
sebagai