Вы находитесь на странице: 1из 33

ETIKA DASAR

dr. Yudy, SpF


PSPD Universitas Abdurrab Pekanbaru

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan
definisi etika
Mahasiswa mampu menjelaskan latar belakang,
sejarah, dan perkembangan etika
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan
terminologi-terminologi etika
Mahasiswa mampu memahami dan teori-teori etika
serta model pengambilan keputusan etik

Pendahuluan
Penanganan kasus seorang dokter
tidak lepas dari sudut pandang etika
penilaian baik dan buruk
Etika perlu dipelajari banyak kasus
yang menimbulkan dilema etis
dilematis
Sebenarnya, etika sudah diketahui
secara
umum

namun
perlu
penekanan lebih spesifik

Definisi Etika (1)

1.

Sistem penilaian perilaku dan keyakinan untuk


menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan atas hak-hak individu

2.

Etika mencakup cara-cara pembuatan keputusan untuk


membantu membedakan perbuatan yang baik dari yang
buruk dan mengarahkan bagaimana yang seharusnya

3.

Etika berlaku bagi individu-individu, komunitas-komunitas


kecil, ataupun masyarakat
Catalano, J T

Definisi Etika (2)

1.

Etika merupakan filsafat yang merefleksikan ajaranajaran moral

2.

Etika mengandung pemikiran rasional, kritis, mendasar,


sistematis, dan normatif

3.

Etika merupakan sarana guna memperoleh orientasi


kritis sehubungan dengan berbagai masalah moralitas
yang membingungkan
Suseno, F M

Jadi, landasan etika adalah moral, sedang moral itu


sendiri berangkat dari pemikiran kritis, logis, dan
bebas, walau sering dipengaruhi oleh adat dan agama

Definisi Etika (3)


Etika adalah cabang ilmu filsafat moral yang
mencoba mencari jawaban guna menentukan
dan mempertahankan secara rasional teori yang
berlaku secara umum tentang apa yang benar
dan salah, baik dan buruk, sebagai suatu
perangkat prinsip moral yang dapat dipakai
sebagai pedoman bagi tindakan manusia
Gene Bloker

Latar Belakang Etika


? Semasa hidup setiap orang harus membuat keputusan
secara terus-menerus
? Sebagian keputusan sangat penting mempengaruhi
kehidupan seseorang secara keseluruhan
? Untuk menuju kepada suatu ketertiban dibuat
kesepakatan-kesepakatan, prinsip-prinsip, pengertianpengertian, serta aturan-aturan
? Moralitas merupakan acuan pembentukan kaidah
kehidupan moralitas tidak dapat dipisahkan dari ruang
lingkup kehidupan manusia
? Moralitas mengalami evolusi & perkembangan
moral practices dan moral standards bergantung pada
taraf perkembangan sosial, tingkat intelegensia, &
pengetahuan pada saat itu

Sejarah Etika
? Aguste Comte You can know little of any idea,
until you know the history of that idea
? Sejarah etika tidak dapat dipisahkan dari filsafat
etika berakar dari filsafat (ilmu yang mencoba
mencari jawaban tentang berbagai masalah
kehidupan beserta alam semesta dari aspek yang
paling dasar atau hakiki)
? Filsafat diperlukan sebagai orientasi sekaligus
arahan dalam bersikap dan bertindak
? 3 macam filsafat yang perlu diketahui filsafat ilmu
(logika), filsafat estetika, dan filsafat moral (etika)

Terminologi Etika (1)


MORAL:
standar tentang benar dan salah, yang
dipelajari lewat proses hidup bermasyarakat
biasanya didasarkan pada keyakinan agama
umumnya dikaitkan dengan individu-individu
atau kelompok-kelompok kecil
diwujudkan
sebagai
perilaku
yang
diselaraskan dengan kebiasaan-kebiasaan
kelompok ataupun tradisi
Catalano, J, T

Terminologi Etika (1)


MORAL:
ajaran moral memuat nilai-nilai dan normanorma moral yang terdapat di antara
sekelompok manusia
moralitas bisa berasal dari satu sumber atau
lebih sumber tradisi, adat, agama, atau
ideologi
Suseno, F M

Terminologi Etika (2)


ETIKA SITUASI:

Suatu paham dalam etika yang mendasarkan pada


pertimbangan bahwa:
a. setiap situasi itu unik dan tidak terulang
b. setiap situasi itu akan merubah masalahnya
Oleh karena itu, aliran yang dipelopori oleh Joseph Fletcher ini
berpendapat bahwa:
1.kewajiban moral bergantung pada situasi konkrit
2.jika situasinya berbeda maka kewajiban moralnya bisa
berbeda, meski subjeknya sama
3.tindakan apapun adalah benar jika merupa kan ungkapan
cinta kasih, begitu juga sebaliknya
4.prinsip moral konvensional (moral tradisional) dapat
dipertimbangkan, tetapi tidak mengikat

Terminologi Etika (3)


ETIKA DISKURSUS:

Paham dalam etika yg dipelopori Jurgen Habermas, yang


menyatakan bahwa hanya norma-norma yang dapat
diperlihatkan berlaku universal (disepakati) saja yang berhak
menuntut untuk ditaati
Pertimbangannya:
1.pendasaran etika pada pandangan dunia (world view) serta
agama-agama tradisional tidak cukup dalam budaya pascatradisional
2.moralitas manusia modern tidak luput dari tuntutan yang
khas bagi modernitas
3.keyakinan-keyakinan moral harus dilegitimasi secara
rasional (disahkan/disepakati)

Terminologi Etika (4)


KODE ETIK:

merupakan daftar ketentuan tertulis (written list) dari


peraturan yang mengandung nilai-nilai dalam profesi dan
sekaligus sebagai standar berperilaku
sebagai kerangka acuan dalam mengambil keputusan
etik
selalu dilakukan revisi secara periodik, disesuaikan
dengan perkembangan masyarakat maupun profesi
cakupan lebih luas, tetapi tidak pernah berbenturan
dengan ketentuan hukum
setiap anggota profesi bertanggung jawab terhadap
tegaknya nilai serta standar yang termuat dalam kode etik
keberlakuannya menuntut hati nurani, bukan paksaan
Catalano, J T

Terminologi Etika (5)


NILAI:
a.konsep/keinginan ideal yang memberi arti kepada
kehidupan seseorang dan sekaligus sebagai acuan dalam
membuat keputusan & bertindak
b.biasanya nilai lebih dikaitkan kepada individu-individu
daripada kelompok; yang dapat meliputi kepercayaan
agama, orientasi seks, hubungan famili, atau aturan
permainan
c.selain tidak konkrit, nilai juga bersifat subjektif
d.konflik nilai dapat muncul manakala seseorang secara
terpaksa harus berhadapan dengan sesuatu yang
bertentangan dengan nilai-nilai yang diyakini

Terminologi Etika (6) & (7)


NORMA:
Wujud konkrit dan objektif dari suatu nilai, sehingga oleh
karenanya dapat digunakan untuk menentukan/menilai apakah
seseorang telah melanggar nilai-nilai yang telah ditentukan atau
tidak
BAIK:
Kata baik diartikan macam-macam, antara lain sebagai:
a.nikmat (bagi kaum hedonis)
b.apa yang diinginkan orang (etika psikologis, misalnya Hume)
c.apa yang diinginkan Tuhan (etika teonom)
d.apa yang bermanfaat dalam evolusi (Spencer)
Kata baik menurut Moore tidak dpt diartikan!!!

Terminologi Etika (8) & (9)


AMORAL:
neither moral or immoral
being outside the sphere to which moral judgments apply
beyond morality
having no moral principles
IMMORAL:

inconsistent with purity or good morals


morally wrong

Media Perumusan Pedoman Etika


Pedoman etika dapat dituangkan dalam media:
1. Sumpah (Oath):
- Hippocratic Oath
- Sumpah Dokter Indonesia
2. Kode Etik:
- Kode Etik Perawat/Kedokteran Indonesia
- International Code of Medical Ethics
3. Deklarasi (kesepakatan tentang aspek tertentu):
- Declaration of Geneva (as amanded at Sydney)
- Declaration of Tokyo, 1975
- Declaration of Oslo, 1970
- Declaration of Helsinki (Revised 1975)

Bentuk Rumusan Pedoman Etika (1)


1. Prinsip:
prinsip menjelaskan tentang nilai-nilai dasar (asas) yang
harus dipatuhi
prinsip bisa dipakai utk menjustifikasi rules (aturan)
prinsip juga bisa digunakan sebagai pedoman mengatasi
situasi yang tidak mungkin diatur dalam rules
2. Standar:
standar digunakan untuk menera apakah baik atau
buruk, lebih baik atau lebih buruk, dan bijak atau tidak
standar dipakai sebagai pedoman perilaku; dengan
memberikan batasan ciri-ciri yang baik (untuk diikuti) dan
ciri-ciri yang buruk (untuk dihindari)

Bentuk Rumusan Pedoman Etika (2)


3. Aturan (Rules):
aturan dapat dirumuskan hanya apabila suatu perilaku
tertentu hampir pasti benar atau hampir pasti salah
banyak kasus di bidang medis & perumahsakitan yang
tidak dapat diselesaikan dengan rule yang ada
Bayles, M D

Pasal-pasal di dalam KODEKI pada hakekatnya


merupakan rule yang belum dapat mengatasi seluruh
masalah kedokteran prinsip etik menjadi penting

Teori Etika
1. Ethical theories attempt to provide a system of
principles and rules for resolving ethical dilemmas
a. An ethical dilemma is a situation that requires a
decision to be made between two equally unfavorable
or disagreeable alternatives
b. Many health care decisions involve ethical dilemmas
that have no clear-cut answers
2. Ethical theories consist of fundamental beliefs about
what is morally right or wrong and propose reasons
for maintaining these beliefs
3. Ethical theories provide the bases for professional
codes of ethics
(Catalano, J T, 1991)

Deontologi (1)
teori pengambilan keputusan yang bersifat etik untuk
menyelesaikan dilema etik
deon ikatan/kewajiban
deontologi mencoba menentukan benar atau salah
lebih didasarkan pada perbuatan (yang menjadi tugas &
kewajiban seseorang), bukan akibat dari perbuatan itu
lebih dapat diterima di dalam bidang pelayanan kesehatan
ide kunci didasarkan pada prinsip-prinsip yang tetap
dan absolut (unchanging an absolute principles)
diturunkan dari nilai-nilai universal agama-agama besar
prinsip-prinsip dasarnya untuk menjamin kelestarian
spesies memberikan tugas & kewajiban seseorang
kepada orang lain (bila sesuai benar, tidak sesuai
salah)

Deontologi (2)
Keterbatasan teori deontologi:
tugas dan kewajiban mungkin saja menimbulkan
konflik tersendiri yang memerlukan pemecahan
tentang tugas dan kewajiban mana yang seharusnya
didahulukan
dipertanyakan tentang asal usul timbulnya tugas dan
kewajiban, misalnya:
1. Siapa yang menentukan tugas dan kewajiban?
2. Siapa pula yang mengidentifikasi tugas dan kewajiban
itu?
Oleh sebab itu deontologi dinilai tidak fleksibel

TELEOLOGI
teori pengambilan keputusan etis dengan
menetapkan benar dan salah suatu perbuatan didasarkan atas akibat dari perbuatan itu
telos akhir atau tujuan; kadang-kadang disebut
situation-ethics (etika situasi) atau calculus morality
dasar utama prinsip utility (manfaat)
utilitarianism contoh dari teleologi menentukan
berguna tidaknya suatu perbuatan dilihat dari
akibatnya; perbuatan yang benar menghasilkan
kebaikan, perbuatan yang salah menghasilkan
kerugian

(Catalano, J, T, 1991)

IDE KUNCI TELEOLOGI


baik (good) didefinisikan sebagai kebahagiaan atau
kesenangan
suatu tindakan dianggap benar (right) apabila dapat
membawa kebaikan sebesar-besarnya dan kerugian
sekecil-kecilnya
teleologi tidak memiliki prinsip-prinsip yang kaku, kode
moral, tugas dan kewajiban, atau peraturan-aturan tertentu
untuk menyelesaikan situasi yang khusus
asumsi dasarnya good and harm dapat dikalkulasi
seperti formula matematika sehingga seseorang dapat
menilai tingkat good and evil terhadap kasus spesifik
pembuat keputusan mempertimbangkan tindakannya untuk
kesejahteraan umum sebagaimana yang dilakukan oleh
kebanyakan orang saat menghadapi situasi yang sama

KETERBATASAN TELEOLOGI
beberapa ahli menganggap teleologi lebih membantu
tercapainya kebahagiaan maksimum bagi beberapa orang
daripada kebahagiaan kebanyakan orang
karena prinsipnya utility maka orang dapat mengalami konflik
yang tidak terselesaikan ketika harus menentukan benar dan
salah
pertanyaan yang sering muncul adalah, tindakan mana yang
lebih menghasilkan kebaikan sebesar-besarnya dan kerugian
sekecil-kecilnya
teleologi cenderung mengabaikan hak-hak & kebutuhankebutuhan individu
mengukur nilai kebaikan relatif dan kerugian relatif dari suatu
tindakan sangat sulit, bahkan sering tidak mungkin
penentuan the greatest good sangat subjektif dan dapat
menghasilkan inkonsistensi keputusan

Ethical Decision-Making
Introduction:
Decision about ethical dilemmas are influenced by
numerous and wide ranging factors.
As the world changes, new dilemmas arise and old
ethical dilemmas take on the significance.
Major advances of science, technology and health care
during the past 50 years have out-paced the abilities
of those in ethics and law to solve problems created
by these advances.
(Catalano, J T, 1991)

Learning Objectives:
1. To be able to identify factors that influence
ethical decision-making:
a. Socio-cultural factors
b. Scientific and technological advances
c. Legal issues
d. Changes in the occupational status of
health care workers
e. Consumer involvement in health care

2. To be able to explain the four concepts central to


ethical decision making (the 4 moral principles).
According to Catalano, J T, 1991:
1. Autonomy
2. Justice
3. Fidelity
4. Beneficence
According to Beauchamp, Childress; 1983:
1. Beneficence
2. Non-maleficence
3. Autonomy
4. Justice

AUTONOMY
Merujuk pada adanya hak pasien untuk membuat
keputusan atas kepentingannya sendiri di mana:
a. Otonomi konsumen punya batas dan tidak boleh
mengganggu otonomi profesional
b. Profesional juga memiliki tingkat otonomi, yang
pada batas tertentu tidak dapat dipengaruhi

JUSTICE
Justice merujuk pada adanya kewajiban yang adil
dan seimbang, di mana:
a. Kewajiban diterapkan kepada seseorang dan pemerintah
b. Hak-hak seseorang menjadi terbatas bilamana
melanggar hak-hak orang lain

FIDELITY
Merujuk pada kesetiaan, kejujuran dan kecermatan terhadap tanggung jawab yang diemban, di mana:
a. Fidelity merupakan elemen kunci dari akuntabilitas
b. Konflik bisa terjadi antara fidelity terhadap konsumen, employer, masyarakat, dan pemerintah

BENEFICENCE
Merujuk pada kewajiban to do good not harm, di mana:
a. Problem dapat timbul tidak saja ketika sedang
mencoba memutuskan apa yang baik, tetapi juga
ketika sedang menentukan siapa yang seharusnya
membuat keputusan
b. Penderitaan sesaat di bidang medik kadangkala diperlukan untuk menghasilkan kebaikan

Ethical Decision-Making Model


A moral problem can be approached by way of a five
step process, including:
1. Assessing the situation
2. Diagnosing / identifying the moral problem
3. Setting moral goals and planning an appropriate
moral course of action
4. Implementating the moral plan of action
5. Evaluating the moral outcomes of action implementated

(Johnstone; 1989)

Kesimpulan
Setiap

dokter harus memahami etika


membantu pengambilan keputusan kasuskasus dilematis

Prinsip-prinsip

etika harus dipegang teguh


ciri khas keprofesian

Hargai

sesama manusia
penghargaan terhadap sejawat!

cikal-bakal

KULIAH ETIKA KEDOKTERAN I


Etika Dasar
PSPD ABDURRAB PEKANBARU
Jumat, 2 November 2012

Вам также может понравиться

  • Translate
    Translate
    Документ13 страниц
    Translate
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • 6578 - Bab Iii-2
    6578 - Bab Iii-2
    Документ6 страниц
    6578 - Bab Iii-2
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Mudahkan Ya Rabb
    Mudahkan Ya Rabb
    Документ1 страница
    Mudahkan Ya Rabb
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • POSYANDU Lansia
    POSYANDU Lansia
    Документ24 страницы
    POSYANDU Lansia
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Pengertian Perilaku
    Pengertian Perilaku
    Документ2 страницы
    Pengertian Perilaku
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Penyuluhan DM Puskesmas KW
    Penyuluhan DM Puskesmas KW
    Документ29 страниц
    Penyuluhan DM Puskesmas KW
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Patofiologi Demam
    Patofiologi Demam
    Документ1 страница
    Patofiologi Demam
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • TESIS Lutfia PDF
    TESIS Lutfia PDF
    Документ137 страниц
    TESIS Lutfia PDF
    Putri Shafarina
    Оценок пока нет
  • Media Social
    Media Social
    Документ1 страница
    Media Social
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Pengetahhuan
    Pengetahhuan
    Документ2 страницы
    Pengetahhuan
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Media Social
    Media Social
    Документ1 страница
    Media Social
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar Jurnal Anak
    Kata Pengantar Jurnal Anak
    Документ1 страница
    Kata Pengantar Jurnal Anak
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Media Social
    Media Social
    Документ1 страница
    Media Social
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Kuisioner 2
    Kuisioner 2
    Документ3 страницы
    Kuisioner 2
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka Cek Cek
    Daftar Pustaka Cek Cek
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka Cek Cek
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Ter Lalu
    Ter Lalu
    Документ1 страница
    Ter Lalu
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • BAB II Seks Bebas
    BAB II Seks Bebas
    Документ2 страницы
    BAB II Seks Bebas
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Bersama
    Bersama
    Документ1 страница
    Bersama
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Referat Tumbuh Kembang Anak
    Referat Tumbuh Kembang Anak
    Документ1 страница
    Referat Tumbuh Kembang Anak
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • PerilakuSeksRemaja
    PerilakuSeksRemaja
    Документ2 страницы
    PerilakuSeksRemaja
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Satu Kata Satu Hati
    Satu Kata Satu Hati
    Документ1 страница
    Satu Kata Satu Hati
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Cheklist Osce 5.2
    Cheklist Osce 5.2
    Документ15 страниц
    Cheklist Osce 5.2
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Alergi Obat
    Alergi Obat
    Документ12 страниц
    Alergi Obat
    Sandy Agustian
    Оценок пока нет
  • PNEUMONIA
    PNEUMONIA
    Документ25 страниц
    PNEUMONIA
    Ratna Pusvita Effendy's
    100% (1)
  • Kata Pengantar Kasus 3
    Kata Pengantar Kasus 3
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar Kasus 3
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Gambar Histo Utk Ujian
    Gambar Histo Utk Ujian
    Документ20 страниц
    Gambar Histo Utk Ujian
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Case Satu
    Case Satu
    Документ1 страница
    Case Satu
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет
  • Agama 3
    Agama 3
    Документ16 страниц
    Agama 3
    Isnaini Hafizah
    Оценок пока нет