Вы находитесь на странице: 1из 101

Sucker Rod Pump Well Design

Peralatan Atas Permukaan


Peralatan Bawah Permukaan

01/21/17

Cerita Singkat SRP


Teknologi Pompa Air mulai berkembang di

China sekitar 400 BC, dan di Mesir 476 BC


Sumur air Zaman Romawi (Abad 1)
menggunakan sejenis pompa angguk
Dua per tiga sumur-sumur minyak/air di dunia
menggunakan SRP
Terutama di lapangan dangkal
SRP besar mampu berproduksi sampai 4000
bbl/d
Kedalaman bisa mencapai 10 o00 feet
01/21/17

Pumping Unit
Komponen Surface dan Subsurface

Keunggulan :
Komponen permukaan mudah
Diperbaiki
Mudah mengatur laju produksi
Cepat diketahui kalau mati

Kerugian :
memerlukan tempat luas
tidak bisa dipasang di offshore
tidak untuk sumur miring

01/21/17

Tiga Jenis Pumping Unit


Dibedakan berdasarkan letak titik

pusat putaran pada walking beam,


yaitu:
Di

tengah
Conventional
Di ujung depan
Di ujung belakang

01/21/17

:
: Mark II
: Air Balanced

CONVENTIONAL UNITS
The LUFKIN Conventional Crank
Balanced Unit, widely known and
accepted, is the old reliable "WORK
HORSE" of the oil patch. This is the
most universally adaptable unit in the
LUFKIN LINE, simple to operate and
requires minimum maintenance.
Shown here is the twopoint base
design installed on front and rear
concrete blocks.

MARK II UNITORQUE UNITS


The Mark II unit, due to its unique
geometry and phased counterbalance
feature, lowers peak torque and
horsepower requirements. The
unusual geometry of the Mark II
produces a somewhat slower up
stroke and faster down stroke with
reduced acceleration where the load
is greatest, resulting in lower peak
loads
and longer rod life.

AIR BALANCED UNITS


The utilization of compressed air
instead of heavy cast iron
counterweights allows more accurate
fingertip control of counterbalance.
As a result, the weight of the unit is
greatly reduced, significantly lowering
transportation and installation costs.
Air Balanced units have a distinct
advantage in the larger sizes with
long strokes, where cast iron
counterweights on conventional crank
counterbalanced units must be so
massive that their use is practically
prohibitive.

Tiga Type Pumping Unit


yang sering digunakan

Conventional Pumping Unit

1
01/21/17

Air Balanced Pumping Unit

2
9

Mark II Pumping Unit

3
01/21/17

10

Beberapa Bentuk
Pumping Unit

BEAM BALANCED UNIT: Sumur dangkal

LOW PROFILE : Unit Kecil


01/21/17

REVERSED MARK UNIT

CONVENTIONAL PORTABLE
11

Pumping Unit
Komponen Surface dan Subsurface

Komponen Peralatan pokok


SRP :

1.Motor penggerak
2.Peralatan Permukaan
3.Peralatan Bawah Permukaan
4.Rods (Sucker Rod dan Polished
Rod)

01/21/17

12

API Standard 11 E
Contoh:

C 114 143 - 64
Max. Stroke
Length : 64 inch
Structure Capacity : 14 300 lb
Peak Torque Rating : 114 000 in-lb
C = Conventional
M = Mark II
A = Air Balance
01/21/17

Catatan:
Peak Torque Rating = Reducer Rating
Structure Capacity = Polished Rod Load
13

Komponen Peralatan Bawah Permukaan:


Working Barrel
Plunger
Jenis Pompa Bawah Permukaan
Klasifikasi Pompa Bawah Permukaan

01/21/17

14

Komponen SubSurface Sucker Rod


Pump

01/21/17

15

Laju Produksi yang


diperoleh:
Pada saat sucker rod terangkat, akan terbawa

fluida reservoir sebanyak volume pump barrel


sepanjang STROKE LENGTH : penampang
barrel x panjang langkah
Jika pompa bergerak keatas setiap waktu t
menit, PUMPING SPEED, maka dapat dihitung
perolehan dalam satu hari, bbl/hari
Tetapi STROKE LENGTH di permukaan tidak
sama dengan STROKE LENGTH di pump
barrel MENGAPA?
01/21/17

16

Ap

Sp

01/21/17

Volume
Barrel

17

Jenis Plunger

01/21/17

18

Jenis Pompa
Tubing Pump dan
Rod Pump

01/21/17

19

Klasifikasi
Sub-surface
PUMP

01/21/17

20

Kode
Spesifika
si
Subsurface
PUMP
01/21/17

21

Pump Displacement & Efficiency Volumetric


Perhitungan Beban pada Polished Rod

Perkembangan Metode
Perancangan

Pada waktu WW2 para ahli Sucker Rod Pump

(Slonneger, Mills, Coberly, Kemler, Marsh, dll)


melakukan banyak penelitian yang hasilnya
merupakan makalah ilmiah. Pendekatan yang
dilakukan berdasarkan model fisik dan pengukuran
Makalah tersebut menjadi dasar dalam
perancangan sumur sucker rod pump
Pengembangan model matematik, dengan
menyusun non-dimensional parameter, yang
dilakukan oleh Sucker Rod Pump Research (SRPR)
Inc.
Model menghasilkan Metode API RP 11L
01/21/17

23

Parameter Design
Pemilihan peralatan atas dan bawah permukaan

yang sesuai dengan laju produksi yang diinginkan


Produktivitas lapisan yang dinyatakan dalam
besaran tekanan reservoir dan productivity index
Hasil pemilihan peralatan berdasarkan pada
produktivitas lapisan, divalidasi dengan
melakukan pengukuran beban dengan
menggunakan dynamometer serta pengukuran
tinggi kolom fluida dinamik dalam sumur.
Dapat dilakukan adjustment terhadap parameter
design untuk mendapatkan parameter operasi
yang optimum

01/21/17

24

Parameter Pompa di
Permukaan

Panjang Langkah Stroke Length inch

Kecepatan Pompa Pumping Speed SPM

(Stroke Per Menit)

Motor memberikan gerak putar, yang kemudian

diubah menjadi gerak naik turun oleh CRANK


yang diteruskan ke WALKING BEAM
Walking Beam menarik dan menurunkan
POLISHED ROD
01/21/17

25

Pump Displacement, PD
Diperlukan untuk menentukan laju produksi sumur pompa
Luas penampang plunger
Effective Stroke Length
Pumping Speed

PD = (Ap) (Sp) (N) (Conversion)


o.1484
spm
in
in2
bbl/day
01/21/17

26

Pump Displacement, PD adalah laju produksi


teoritis untuk satu konfigurasi pompa tertentu.

Q-actual adalah laju produksi nyata yang dihasilk


untuk satu konfigurasi pompa tertentu, yang sam
Ev = Q-actual/PD

01/21/17

27

Parameter yang berpengaruh


terhadap Efficiency Volumetrik
Parameter external
Gas yang masuk kedalam pompa
Kedalaman Pompa (D>> Ev<<)
Fluid level (Fluid Level >> Ev >>)
Parameter internal
Oversize plunger
Plunger over travel yang disebabkan rod memanjang
waktu upstroke yang disusul mengkerut pada waktu
down stroke
Liquid fall back pada waktu up-stroke melalui ruang
antara plunger dengan pompa/tubing
01/21/17

28

Gas bebas yang terproduksi akan mengisi pump barrel


Jika GLR sebesar 200 scf/stb, maka setiap bbl liquid aka
terdapat 200 scf.

Pada kondisi pompa, volume gas sebesar 15.45 cuft ata


2.75 bbl, sehingga mengurangi tempat untuk liquid
Adanya Bo menyebabkan kurangnya volume minyak
yang diterima di permukaan.
01/21/17

29

Gas Into Pump = GIP ditentukan oleh efisiensi Gas Anch

Effisiensi Gas Anchor 80% artinya 20% gas tetap masuk


dalam pompa
EV = 100/(Bg.GIP + Bo)
Perhitungan EV ini diperlukan untuk menentukan Pump
Displacement yang diperlukan.
01/21/17

30

Gerak Naik-Turun Sucker Rod


Gerak Naik Turun Sucker Rod merupakan gerak

harmonik, dengan jarak gerak yang sama dan


kecepatan gerak yang tetap
Gerak harmonik tersebut dapat direpresentasikan
dalam bentuk gerak melingkar suatu partikel,
dimana posisi dari partikel tersebut diproyeksikan
ke diagonal lingkaran
Posisi dari partikel dalam gerak melingkar tersebut,
pada garis tengah lingkaran merupakan gerak
harmonik naik turun
Fenomena gerak harmonik ini digunakan untuk
menurunkan percepatan gerak up-stroke dan down
stroke dari sucker rod, yang selanjutnya digunakan
untuk menghitung beban percepatan
01/21/17

31

Gerak Harmonik
Gerak Naik-Turun Pompa

Vp

Up stroke
O

01/21/17

Down stroke

merupakan gerak harmonik


Kecepatan pada waktu up
stroke dan down stroke
dapat diproyeksikan dalam
bentuk lintasan lingkaran
Pada titik awal down stroke
dan awal upstroke terjadi
percepatan yang
maximum
Pada titik akhir upstroke
dan akhir down stroke
terjadi perlambatan
maximum.
32

Faktor percepatan :

Dimana :
harmonik

didefinisikan sebagai :

a
g

a : percepatan maksimal pada titik

g : percepatan gravitasi
Jika jarak antara pusat lingkaran ke
lingkaran sebesar rc, maka percepatan
gerak harmonik :

v 2p
rc

Untuk satu putaran atau satu cycle pompa, N v p 2rc N

Faktor percepatan,
01/21/17

v 2p

4 2 rc N 2

rc g
g
33

Gerak Harmonik (2)


Pada siklus pemompaanrc:

S
2

dimana S = polished rod stroke length

2 2 SN 2
Dengan demikian :
g

SN 2

70500

disebut sebagai Mills Acceleration Factor, yang menentukan

beban pada polished rod pada saat down stroke ataupun up stroke.

Dua jenis beban yang dialami polished rod, yaitu:


Peak polished rod load, PPRL
Minimum polished rod load, MPRL

Dimana harga dari kedua beban tersebut tergantung pada jenis Pumping
Unitnya

01/21/17

34

Perhitungan Beban
Peak Polished Rod Load
Minimum Polished Rod Load

Jenis Rods
Polished Rods :

the topmost portion of a string of sucker rods. It is


used for lifting fluid by the rod-pumping method. It has a uniform diameter
and is smoothly polished to seal pressure effectively in the stuffing box
attached to the top of the well.

Sucker Rods :

a special steel pumping rod. Several rods screwed


together make up the mechanical link from the beam pumping unit on the
surface to the sucker rod pump at the bottom of a well. Sucker rods are
threaded on each end and manufactured to dimension standards and
metal specifications set by the petroleum industry. Lengths are 25 or 30
feet (7.6 or 9.1 meters); diameter varies from 1/2 to 1-1/8 inches (12 to 30
millimeters). There is also a continuous sucker rod (tradename: Corod).

Pony Rods :

1. a sucker rod, shorter than usual, used to make up a


sucker rod string of desired length. Pony rods are usually placed just below
the polished rod. 2. the rod joined to the connecting rod and piston rod in a
mud pump

Sinker Bars :

a heavy weight or bar placed on or near a lightweight


wireline tool. The bar provides weight so that the tool will lower properly into
the well.

Stabilizer Bars
01/21/17

36

Sucker Rods are manufactured from micro


alloyed, modified, special bar quality hot
rolled carbon or alloy steel. Bar and sucker rod
dimensions and tolerances conform to API
Spec 11B, latest edition, and AISI Steel
Products Manual. Sucker rods are available in
5/8" (15.88mm), 3/4" (19.05mm), 7/8"
(22.23mm), 1" (25.40mm), and 1 1/8"
(28.58mm) body diameter and in 25' (7.62m)
and 30' (9.14m) lengths, depending on grade.
Pony rods are manufactured to the same
chemical properties, rod diameters,
dimensions, and tolerances as sucker rods.
Standard lengths: 2' (.61 m), 4' (1.22 m), 6'
(1.83 m), and 8' (2.44 m). Other lengths are
available on special order
01/21/17

37
Norris A Dover Company

Norris A Dover Company

01/21/17

Polished Rod - Piston Steel


Polished rods are made from cold finish 1045 carbon
steel. They are recommended for moderate-to-heavy
loads where corrosion is not a factor.
Polished Rod - Alloy Steel
Polished rods are made from cold finish 4140 alloy steel.
They are recommended for moderate-to-heavy loads
under mild corrosive conditions.
Polished Rod - Sprayloy
These hard surfaced polished rods are made from cold
finish 1045 carbon steel with a hard spraymetal surface
applied to the O.D. They are recommended for abrasive
and corrosive conditions under moderate-to-heavy
loads.
Sinker bars provide concentrated weight above the
pump to help keep the rod string straight and in tension,
which reduces buckling of the sucker rods or the pump
plunger. Norris sinker bars are made from hot rolled
carbon manganese steel bar stock.
Sinker bars are surface turned and have API double
sucker rod pins, shoulders, and wrench flats on both
ends. One end has a reduced section for elevator

38

Stabilizer Bars...
Stabilize Pumps
Stabilize Sinker Bars
Reduce Wear
Pump More Oil
Oil producers have long suspected that a stabilizer
at the top of the rod pump plunger would be very
beneficial. Under compression load, the rod pump
plunger can bend to one side and cause excessive
wear on the pump and possible on the tubing string.

Norris A Dover Company

01/21/17

Stabilizer Bars provide strength and stability for the


pump plunger, which results in less flexing of the
new and improved Sidewinder Sucker Rod Guide.
The Sidewinder Sucker Rod Guide provides
maximum pumping and flow efficiency while
virtually eliminating flexing.

39

Beban Polished Rod (1)


Polished Rod mengalami pembebanan dari:
Beban Fluida
W f 0.433 f L Ap Ar 0.433 f LAp 0.294Wr
Beban Rod

Wr LR1M 1 LR2 M 2 ...... LRn M N


Beban Percepatan

L1
L
Ln
Rn
L
R1

Wr

01/21/17

40

Beban Polished Rod (2)


Conventional Pumping Unit
Peak Polished Rod Load

PPRL W f Wr 1
Minimum Polished Rod Load

62.4 f Wr
MPRL Wr 1
490

01/21/17

Wr 1 0.127 f

41

Beban Polished Rod (3)


Air Balance Pumping Unit
Untuk Air Balance terjadi percepatan 30%

lebih lambat pada akhir down stroke, dan 30%


lebih cepat pada awal up stroke.
Peak Polished Rod Load

PPRL W f Wr 1 0.7
Minimum Polished Rod Load

MPRL Wr 1 1.3 0.127 f

01/21/17

42

Beban Polished Rod (4)


Mark II Pumping Unit
Untuk Air Balance terjadi percepatan 40%

lebih lambat pada akhir down stroke, dan 40%


lebih cepat pada awal up stroke.
Peak Polished Rod Load

PPRL W f Wr 1 0.6
Minimum Polished Rod Load

MPRL Wr 1 1.4 0.127 f

01/21/17

43

01/21/17

44

Design Sucker Rod (1)


Untuk memperoleh beban rod minimum, namun

mampu menahan beban yang optimum, maka


sucker rod dipilih terdiri dari beberapa ukuran rod.
Ukuran kecil berada di bagian bawah rangkaian
rod, dan makin keatas makin besar. Misalkan :
3 7
1
4 8
Dengan demikian perlu ditentukan panjang dari
masing-masing ukuran rod, kemudian jumlah
masing-masing rod (panjang satu segmen rod 25
ft)
01/21/17

45

Design Sucker Rod (2)


Rangkaian sucker rod yang berbeda ukuran

disebut dengan tapered rod


Perlu ditentukan perbandingan panjang masingmasing ukuran rod
Dasar penentuan panjang rod setiap ukuran
adalah:
Stress di puncak setiap ukuran rod sama besarnya
Stress disebabkan oleh beban fluida dan beban rod

sendiri

01/21/17

0.433 Ap

Beban Fluida :

Beban Rod : L M dimana : L panjang rod


M berat/satuan panjang
46

Design Sucker Rod (2)


Stress
Rod 2
A2 ; L2
R2=L2/L
Stress
Rod 1
A 1 ; L1
R1 = L1/L

Stress = beban/luas

penampang
Asumsi :
Rod tidak bergerak (statik)
SG fluida = 1.0
Beban bekerja pada seluruh luas

L = L1+L2

penampang plunger
Pompa dipasang pada fluid level

Stress
0.433 Ap di
L1Mpuncak
0.433 Ap Rod-1
R1 LM
1

A1

A1

0Stress
Rod-2
.433 Ap L1di
M 1 puncak
L2 M 2 0.433
Ap R1 LM R2 LM
01/21/17

A1

A2

47

Design Sucker Rod (3)


Jika stress di setiap puncak rod sama besar,

maka
0.433 Ap R1 LM 1
A1

0.433 Ap R1 LM 1 R2 LM 2
A2

R1 R2 1

Untuk 3 ukuran rod yang berbeda, persamaan

stress
menjadi:
0.433
A R LM
p

A1

0.433 Ap R1 LM 1 R2 LM 2 R3 LM 3
A3

R1 R2 R3 1

01/21/17

48

Design Sucker Rod (4)


Tabel Sucker Rod Data
Rod Size

Metal Area,
in2

Rod Weight
lb/ft

Elastic Constant, Er
inch/lb.ft

0.196

0.72

1.990 x 10-6

5/8

0.307

1.13

1.270 x 10-6

0.442

1.63

0.883 x 10-6

7/8

0.601

2.22

0.649 x 10-6

0.785

2.90

0.497 x 10-6

1 1/8

0.994

3.67

0.393 x 10-6

01/21/17

49

Design Sucker Rod (4)


Tabel Tubing Data
Tubing Size
in

OD Tubing
in

ID Tubing
in

Metal Area
in2

Et
in/lb.ft

1.90

1.900

1.610

0.800

0.500 x 10-6

2 3/8

2.375

1.995

1.304

0.307 x 10-6

2 7/8

2.875

2.441

1.812

0.221 x 10-6

3.500

2.992

2.590

0.154 x 10-6

4.000

3.476

3.077

0.130 x 10-6

4 1/2

4.500

3.958

3.601

0.111 x 10-6

01/21/17

50

Rod Sizes in
String, inch

Values of R

5
8

34

R1 = 0.759 0.0896 Ap

3
4

78

R1 = 0.786 0.0566 Ap

R1 = 0.814 0.0375 Ap

7
8

R2 = 0.241 + 0.0896 Ap
R2 = 0.214 + 0.0566 Ap
R2 = 0.186 + 0.0375 Ap

5
8

34 78

R1 = 0.627 0.1393 Ap
R2 = 0.199 + 0.0737 Ap
R3= 0.175 + 0.0655 Ap

3
4

78 1

R1 = 0.664 0.894 Ap
R2 = 0.181 + 0.0478 Ap
R3= 0.155 + 0.0416 Ap

3
4

78 1 1 18

R1 = 0.582 0.01110 Ap
R2 = 0.158 + 0.4210 Ap
R3= 0.137 + 0.0364 Ap

01/21/17

R4= 0.123 + 0.0325 Ap

51

Design Sucker Rod (5)


Rod
#

D p,
inch

M
lb/ft

Er,

44

All

0.726

1.990x1
0-6

54

1.06

0.908

54

1.25

54

in/lb.ft

Fc

Rod String, % of each size


1 1/8

7/8

3/4

5/8

1/2

1.000

100.0

1.990x1
0-6

1.138

44.6

55.4

0.929

1.990x1
0-6

1.140

49.5

50.5

1.50

0.957

1.990x1
0-6

1.137

56.4

43.6

54

1.75

0.990

1.990x1
0-6

1.122

64.6

35.4

54

2.00

1.027

1.990x1
0-6

1.095

73.7

26.3

1.990x1
= 2.25
plunger
diameter
1.067
0
F
=
frequency
factor
01/21/17
c

1.061

83.4

16.6

Dp
54

-6

52

Design Sucker Rod (6)


Rod
#

D p,
inch

M
lb/ft

Er,

55

All

1.135

1.270x1
0-6

64

1.06

1.164

64

1.25

64
64

in/lb.ft

Fc

Rod String, % of each size


1 1/8

7/8

3/4

5/8

1/2

1.000

100

1.382x1
0-6

1.229

33.3

33.1

33.5

1.211

1.319x1
0-6

1.215

37.2

35.9

26.9

1.50

1.275

1.232x1
0-6

1.184

42.3

40.4

17.3

1.75

1.341

1.141x1
0-6

1.145

47.4

45.2

7.4

Dp = plunger diameter
Fc = frequency factor
01/21/17

53

Design Sucker Rod (7)


Dengan menggunakan data pada Tabel Rod,

Tubing, dan Pump #, maka dapat dihitung


beban-beban rod.
Selanjutnya dapat dihitung Peak Polished Rod
Load, dan Minimum Polished Rod Load.
Perhitungan beban tersebut akan digunakan

untuk menentukan effective plu

01/21/17

54

Polished Rod Stroke Length


vs
Actual Length of Travel of Plunger

01/21/17

55

Effective Plunger Stroke Sp (1)


Liquid
OUT

Liquid
IN

01/21/17

Effective Plunger Stroke :


gerakan plunger relatif
terhadap working barrel
Pada saat up stroke, traveling

valve tertutup dan standing valve


terbuka, rod akan mengalami
beban tambahan, yaitu beban
fluida (disamping beban rod
sendiri) yang menyebabkan terjadi
stretch pada rod (pemanjangan)
Pada saat upstroke, gaya tarik dari
plunger juga akan memberikan
stretch (pemendekan) pada tubing
56

Effective Plunger Stroke Sp (2)


Liquid
OUT

Effective Plunger Stroke :


gerakan plunger relatif
terhadap working barrel
Pada saat down stroke, akibat

beban percepatan maka rod juga


mengalami stretch (pemendekan)
Pada saat down stroke, traveling
valve terbuka, dan standing valve
tertutup, akan menyebabkan
tubing mengalami stretch
(pemanjangan)
01/21/17

57

Effective Plunger Stroke Sp (3)


Rod dan tubing memanjang dan mengkerut

sebagai akibat pengaruh beban yang bekerja


dan beban yang terbebaskan selama siklus
pompa
Plunger over travel sebagai akibat dari beban
dinais dan sifat elastis dari rod
Rod bervibrasi selama siklus pompa
Pengaruh gesekan pada peralatan subsurface
Adanya gas dalam working barrel
01/21/17

58

Effective Plunger Stroke Sp (4)


Effective Plunger Stroke:

S p S e p et er

dimana:

Sp
S
ep
et
er

=
=
=
=
=

effective plunger stroke, inch


polished rod stroke, inch
plunger overtravel, inch
tubing strecth, inch
rod stretch, inch

Berlaku untuk Conventional, Mark II, dan Air Balance

Pumping Unit
Jika ujung tubing di-anchor, maka tidak terjadi stretch
terhadap tubing
01/21/17

59

Effective Plunger Stroke Sp (5)


Akibat terjadi stretch pada rod dan pada

tubing, maka akan terjadi (Marsh & Coberly):


Plunger overtravel (Coberlys Formula)

40.8 L2
ep
E

E = Modulus Young besi


= 30 x 106 psi
D = kedalaman working
fluid level, ft

Tubing Stretch
5.20 f LDAp
et
EAt
Rod Stretch
5.20 f DAp
er
EAr
Single Rod
01/21/17

er

5.20 f DAp L1 L2
L

..... n
E
An
A1 A2
Tapered Rod
60

Effective Plunger Stroke Sp (6)


Berdasarkan Marshs Formula:
Rod Stretch :er

5.20 g L2 Ap Ar

Tubing Stretch et

01/21/17

Ar E
5.20 L Ap Ar L2
At E

61

Pump Displacement, PD
Diperlukan untuk menentukan laju produksi sumur pompa
Luas penampang plunger
Effective Stroke Length
Pumping Speed

PD Ap S p N Conversion
o.1484
spm
in
in2
bbl/day
01/21/17

62

Perkiraan Laju Produksi Sumur Pompa


Diameter Plunger yang dibutuhkan
Rod Number (dari Tabel)
Ukuran-Ukuran Rod
Perhitungan Beban
Beban rod, fluida, percepatan, bouyancy, dll
Effective Plunger Stroke
Perhitungan Laju Produksi berdasarkan peralatan
Perhitungan Pump Displacement
Efisiensi Volumetrik
01/21/17

63

Counterbalance
Torque pada Gear Reducer
Horsepower of Prime
Mover
Speed Reduction and
Engine Sheave Size

01/21/17

65

Perancangan Counter Balance


(1)
Counter Balance bertujuan untuk mengurangi beban

maximum yang dialami prime mover pada saat up-stroke


Tanpa counter balance, maka prime mover harus mampu
mengangkat seluruh beban polished rod, yaitu beban
rod, beban fluida, beban percepatan, beban gesekan, dll
Pada saat awal down stroke, counter balance mulai
bergerak keatas, sampai akhir dari down stroke. Gerakan
ini tidak menggunakan energi yang minimum dari prime
mover tetapi bergerak terutama akibat dari berat rod;
Pada saat upstroke, energi yang disimpan oleh counter
balance, dilepaskan untuk mengangkat beban polished
rod, fluida, dll.
Counter balance merupakan jantung dari pumping unit

01/21/17

66

Perancangan Counter Balance


(2)
Dengan demikian pada saat down stroke
beban rod harus mampu mengangkat counter
balance, atau pada waktu down stroke berat
counter balance harus sepadan dengan berat
rod.
Demikian pula, pada waktu up stroke berat
counter balance harus dapat membantu prime
mover dan gear reducer untuk mengangkat
rod dan fluida yang dipompa
Secara ideal, counter
balance
PPRL
MPRL effect:
Ci

01/21/17

2
67

01/21/17

68

Perancangan Counterbalance
(3)
Beban Maximum :

W f Wr 1 bouyancy friction
Beban Minimum :
Wr 1 bouyancy friction
Beban rata-rata: 0.5 BebanMax BebanMin
0.5W f 2Wr 2 bouyancy
01/21/17

69

Perancangan Counterbalance
(4)
Maka Counter balance Effect yang ideal

adalah:

Ci 0.5W f Wr 1 0.127 f

Pada waktu up stroke beban pada prime

mover adalah beban rod + beban fkuida,


dibantu dengan counterbalance, keadaan ini
menimbulkan unbalanced force
Besarnya
unbalanced
force
unbalance
_ force upstroke
_ load: counterbalance
0.5W f
01/21/17

70

Perancangan Counterbalance
(5)
Sedangkan pada waktu down stroke beban

meliputi beban rod dan beban bouyancy, yang


berlawanan dengan counterbalance, yang
juga menimbulkan unbalance force, yaitu

unbalanced _ force counterbalance downstroke _ load


0.5W f

01/21/17

71

Perancangan Counterbalance
(6)

Dengan demikian diupayakan bahwa


unbalanced force selalu sama pada waktu
down stroke dan upstroke, untuk
menghasilkan counterbalanced yang tepat
Pada kondisi ini, torque yang bekerja pada
gear reducer sama besarnya, baik pada waktu
up stroke dan down stroke.
Pada kondisi bagaimana bisa terjadi torque

pada gear reducer yang tidak sama besarnya


pada saat upstroke dan downstroke?
01/21/17

72

Perancangan Counterbalance
(7)

Persamaan Ci, merupakan persamaan teoritis dari sisi

mechanical, namun pada keadaan sebenarnya harga C


menunjukkan harga yang berbeda, yaitu Ca.
Yang menyebabkan perbedaan tersebut adalah:
Geometri dari pumping unit
Stroke length
Posisi dari counterweight pada`waking beam atau
crank,
Dll
Oleh karena itu perhitungan harus berdasarkan

keadaan nyata di lapangan, dan tidak boleh


melampaui dari batasan yang telah ditetapkan untuk
setiap pumping unit.
01/21/17

73

Perancangan Counterbalance
(8)
Diagram Counterweight
l2

dan Walking Beam

l1

CW
Fp

Fp
r

Jarak crankshaft sampai center of gravity


dari counterweight

Jarak crankshaft ke pitman bearing

l1

Jarak saddle bearing ke tail bearing

l2

Jarak saddle bearning ke bridle

Cs

Structural unbalance, lb (dari


spesifikasi)

Wc

Berat counterweight, lb

01/21/17

d
Wc

74

Perancangan Counterbalance
(9)
Perhitungan counterbalance
l2

effect nyata :

l1

CW

Fp

Actual counter balance effect ditentukan


dari berat counterweight, dan geometri
dari counventional pumping unit.
Total counterbalance effect, C t adalah
jumlah counter balance effect Cw (yang
diperoleh dari berat counter weight, W c,
ditambah counter balance effect yang
dihasilkan dari structural unbalanced, C s

Fp
r

01/21/17

Ct C s C w

d
Wc

75

Perancangan Counterbalance
(10)
Perhitungan counterbalance
l2

effect nyata :

l1

CW

Ct C s C w

Fp

l1

l2

Cw Wc

Fp

Ct Cs Wc

01/21/17

d
Wc

l1

l2

d
C s Ct Wc
r

l1

l2
76

Perancangan Counterbalance
(11)
Perhitungan Torque
Torque adalah gaya tegak lurus yang bekerja pada

ujung batang dikalikan dengan panjang batang,


yang cenderung untuk menghasilkan rotasi.
d

Pada pumping unit torque merupakan gaya (inch-

pound) yang bekerja pada crank dan yang


terhubung dengan poros dari gear reducer.
Gaya tersebut dihasilkan dari beban tarikan pada
pitman sebagai akibat beban dari sumur, gerak
yang berlawanan dari counter balance dan putaran
dari prime mover.
01/21/17

77

Perancangan Counterbalance
(12)
Peak Torque pada saat upstroke ditentukan
dengan persamaan:

S
PTu PPRL Ct
2

PTu

= peak torque upstroke, lbs

PPRL = peak polished rod load, lbs


Ct
= total counterbalance effect, lbs

= polished rod stroke, in

Peak Torque pada saat downstroke :


S
PTd Ct MPRL
2

01/21/17

MPRL = minimum polished rod load, lbs


78

Perancangan Counterbalance
(13)
Prime Mover
Dua jenis Prime Mover, yaitu:
Internal Combustion Engine
Single-, dual-, atau multi-cylinder

Electric Motor, lebih banyak digunakan karena

sangat reliable,dan trouble-free.


Pembahasan selanjutnya tentang Prime Mover
akan ditekankan pada Electric Motor. Namun
demikian parameter yang digunakan tidak jauh
berbeda dengan parameter pada internal
combustion engine
01/21/17

79

Perancangan Counterbalance
(14)
Horsepower
Total Nameplate Motor Horse Power:
HPnp

dimana:
PRHP
CLF
Es

PRHP CLF

Es

= polished rod horsepower


= cyclic load factor
= surface efficiency dari pumping

system

01/21/17

80

Perancangan Counterbalance
(15)
Horsepower
Polished rod horsepower:

PRHP HPh HPf


dimana:
PRHP
HPh

= polished rod horsepower


= hydraulic horsepower

HPf

= friction horsepower

Hydraulic horsepower:
HPh 7.36 x10 6 Q f Ln
01/21/17

81

Perancangan Counterbalance
(16)
Net Lift
Menyatakan perbedaan tekanan ke arah pergerakan

fluida yang dipompa.


Jika pompa di pasang pada working fluid level, maka
Net Lift sama dengan kedalaman pompa dipasang
(dengan anggapan, bahwa tidak ada tekanan gas
dalam annulus)
Jika pompa dipasang dibawah working fluid level,
maka net lift akan dipengaruhi oleh tekanan casing
dalam annulus
Net Lift juga dipengaruhi oleh tubing back pressure
yang cenderung untuk melawan pengangkatan fluida
01/21/17

82

Perancangan Counterbalance
(17)
Net Lift
Jika pompa dipasang pada working fluid level:
2.31Pt
LN L

f

Jika tekanan tubing tidak berpengaruh, maka P t = 0

Maka LN = L = D

Jika pompa dipasang dibawah working fluid

level:

01/21/17

2.31Pt
LN L L D

f

D 2.31Pt

83

Perancangan Counterbalance
(18)
Frictional Horsepower
Wr

2S N
8
HPf
6.31x10 7 Wr SN
3300012

Untuk Air balanced dan Mark II


HPf 6.25 x10 7 Wr SN

Catatan : persamaan diatas hanya merupakan

pendekatan, dan tidak disarankan untuk digunakan


jika ada persamaan lain yang lebih baik.
01/21/17

84

Perancangan Counterbalance
(16)
Cyclic Load Factor (CLF)
Prime Mover diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan power, untuk:

Hydraulic horsepower
Surface equipment losses
Subsurface losses
Cyclic load, yang disebabkan perubahan beban

selama upstroke dan downstroke.

Perubahan beban tersebut menyebabkan

kebutuhan arus listrik yang selalu berubah.


Harga CLF tergantung pada jenis Motor Listrik
yang digunakan
01/21/17

85

Perancangan Counterbalance
(17)
Cyclic Load Factor (CLF)
Conventional & Air
Balanced

NEMA D
Electric Motor
Slow speed
engine

1.375

NEMA D
Electric Motor
Multi-Cylinders
engine

01/21/17

Mark II

NEMA D
Electric Motor
Slow speed
engine

1.10

NEMA D
1.897

Electric Motor
Multi-Cylinders
engine

1.517

86

Speed Reduction & Engine


Sheave
Size
Menghitung
hubungan antara sheave pada
motor dengan sheave pada pumping unit.
Kedua sheave tersebut dihubungkan dengan
BELT
Nu du
de
Ne
Dimana :

01/21/17

de

= diameter engine sheave, inches

du

= diameter pumping unit sheave, inches

Ne

= kecepatan putaran engine sheave, rpm

Nu

= kecepatan putaran pumping unit sheave, rpm


87

Speed Reduction & Engine


Sheave
Sizeratio dari speed reducer, yaitu:
Jika Z = speed
Z

Nu
N

dimana N = pumping speed, spm

Maka:
NZd u
de
Ne

01/21/17

88

API Standard 11 E
Contoh:

C 114 143 - 64
Max. Stroke
Length : 64 inch
Structure Capacity : 14 300 lb
Peak Torque Rating : 114 000 in-lb
C = Conventional
M = Mark II
A = Air Balance
01/21/17

Catatan:
Peak Torque Rating = Reducer Rating
Structure Capacity = Polished Rod Load
89

Dilanjutkan dengan Slides tentang


Prosedur Perancangan Pompa Sucker Rod berdasarkan :

API RP 11 L

01/21/17

90

ROD AND PUMP DATA

01/21/17

91

ROD AND PUMP DATA (1)


Rod
#

D p,
inch

M
lb/ft

Er,

44

All

0.726

1.990x1
0-6

54

1.06

0.908

54

1.25

54

in/lb.ft

Fc

Rod String, % of each size


1 1/8

7/8

3/4

5/8

1/2

1.000

100.0

1.990x1
0-6

1.138

44.6

55.4

0.929

1.990x1
0-6

1.140

49.5

50.5

1.50

0.957

1.990x1
0-6

1.137

56.4

43.6

54

1.75

0.990

1.990x1
0-6

1.122

64.6

35.4

54

2.00

1.027

1.990x1
0-6

1.095

73.7

26.3

1.990x1
= 2.25
plunger
diameter
1.067
0
F
=
frequency
factor
01/21/17
c

1.061

83.4

16.6

Dp
54

-6

92

ROD AND PUMP DATA (2)


Rod
#

D p,
inch

M
lb/ft

Er,

55

All

1.135

1.270x1
0-6

64

1.06

1.164

64

1.25

64
64

in/lb.ft

Fc

Rod String, % of each size


1 1/8

7/8

3/4

5/8

1/2

1.000

100

1.382x1
0-6

1.229

33.3

33.1

33.5

1.211

1.319x1
0-6

1.215

37.2

35.9

26.9

1.50

1.275

1.232x1
0-6

1.184

42.3

40.4

17.3

1.75

1.341

1.141x1
0-6

1.145

47.4

45.2

7.4

Dp = plunger diameter
Fc = frequency factor
01/21/17

93

ROD AND PUMP DATA (3)


Rod
#

D p,
inch

M
lb/ft

Er,
in/lb.ft

Dp = plunger diameter
Fc = frequency factor
01/21/17

Fc

Rod String, % of each size


1 1/8

7/8

3/4

5/8

1/2

94

ROD AND PUMP DATA (4)


Rod
#

D p,
inch

M
lb/ft

Er,
in/lb.ft

Dp = plunger diameter
Fc = frequency factor
01/21/17

Fc

Rod String, % of each size


1 1/8

7/8

3/4

5/8

1/2

95

ROD AND PUMP DATA (5)


Rod
#

D p,
inch

Rod
Weigh
t

Er,
in/lb.ft

Fc

Rod String, % of each size


1 1/8

7/8

3/4

5/8

1/2

lb/ft
76

1.06

1.802

0.816x1
0-6

1.072

28.5

71.5

76

1.25

1.814

0.812x1
0-6

1.077

30.6

69.4

76

1.50

1.833

0.804x1
0-6

1.082

33.8

66.2

76

1.75

1.855

0.795x1
0-6

1.088

37.5

62.5

76

2.00

1.880

0.785x1
0-6

1.093

41.7

58.3

76

2.25

1.908

0.774x1
0-6

1.096

46.5

53.5

76

2.50

1.934

0.764x1
0-6

1.097

50.8

49.2

76

2.75

1.967

0.751x1
0-6

1.094

56.5

43.5

D = 3.75
plunger
diameter
2.039 0.722x1
0
Fc = frequency factor
01/21/17

1.078

68.7

31.3

76p

-6

96

ROD AND PUMP DATA (6)


Rod
#

D p,
inch

M
lb/ft

Er,
in/lb.ft

Dp = plunger diameter
Fc = frequency factor
01/21/17

Fc

Rod String, % of each size


1 1/8

7/8

3/4

5/8

1/2

97

ROD AND PUMP DATA (7)


Rod
#

D p,
inch

M
lb/ft

Er,
in/lb.ft

Dp = plunger diameter
Fc = frequency factor
01/21/17

Fc

Rod String, % of each size


1 1/8

7/8

3/4

5/8

1/2

98

ROD AND PUMP DATA (8)


Rod
#

D p,
inch

M
lb/ft

Er,
in/lb.ft

Dp = plunger diameter
Fc = frequency factor
01/21/17

Fc

Rod String, % of each size


1 1/8

7/8

3/4

5/8

1/2

99

ROD AND PUMP DATA (9)


Rod
#

D p,
inch

M
lb/ft

Er,
in/lb.ft

Dp = plunger diameter
Fc = frequency factor
01/21/17

Fc

Rod String, % of each size


1 1/8

7/8

3/4

5/8

1/2

100

ROD AND PUMP DATA (10)


Rod
#

D p,
inch

M
lb/ft

Er,
in/lb.ft

Fc

Rod String, % of each size


1 1/8

7/8

3/4

5/8

1/2

Dp = plunger diameter
Fc = frequency factor
01/21/17

101

Вам также может понравиться