Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kelompok 1
Disusun oleh :
Zulkarnaen
Yudho Novriadi H.
Gantini Marga D.
260112140515
260112140531
260112140547
Muhammad Dito E.
260112140563
Linawati Nurannisa P.
260112140579
Fevi Oktaviani M.
260112140595
Lyanlie Winarto
260112140611
Outline
Definisi
Patofisiologi
Manifestasi Klinik
Diagnosis
Hasil Terapi yang Diinginkan
Penanganan Non Farmakologi dan Farmakologi
Evaluasi Hasil Terapi
OBESITAS
Definisi
Kelebihan berat badan
yang tidak normal
disebabkan oleh kadar
lemak yang berlebih dalam
tubuh
Jumlah energi yang masuk
(energy intake) lebih besar
dibanding jumlah energi yang
dikeluarkan (energy
expenditure)
Ringan
120%140% BBI
Sedang
141%200% BBI
Berat /
Abnormal
>200%
BBI
Tipe Obesitas
Tipe Ginoid
Wanita
Pada bagian tubuh
bawah, sekitar
perut, pinggul dan
paha.
Tipe
Android
Pria
Pada bagian tubuh
atas, sekitar perut,
pundak, leher dan
wajah.
Patofisiologis
rgy
e
n
E
ke
a
t
n
I
gy
Ener itur
nd
e
p
x
E
e
n
a
n
bu
it
m
i
s
n a k be
e
P m
O as
e
L
Kondisi Patologi
Hipertiroidism
e
Herediter
F. Fisiologis
OBESITA
S
Non-Herediter
F. Psikologis
Emosional
F. Cidera Otak
Syaraf Rusak
Manifestasi Klinis
Diagnosis
"Waist-hip Ratio
Lingkar
Pinggang
Lingkar
Pinggang (cm)
Risiko Kesehatan
Pria
>94
>102
Tinggi
Sangat tinggi
Wanita
>80
>88
Tinggi
Sangat tinggi
Pemeriksaan
Penunjang
Non
Farmakol
ogi
Terapi Diet
Roux-enY by pass
Adjustable gastric
banding
Stapled
gastroplasty
Terapi Farmakologi
Terapi farmakologi pada obesitas menekankan pada
pengaturan saraf pusat dan saraf tepi yang bertugas untuk
mengatur keseimbangan energi yang keluar dan masuk.
Semakin rendah nilai DEA nya maka semakin bahaya untuk disalah
gunakan.
Orlistat adalah yang paling aman digunakan karena tidak bekerja pada SSP
sedangkan sibutramin, dietilpropion, dan fentermin termasuk golongan IV
yang berati kemungkinan penyalahgunaannya lebih rendah.
Sibutramin dapat digunakan untuk jangka panjang (lebih dari 6 bulan)
karena kecenderungan penyalahgunaannya lebih kecil dan efek kerjanya
1. Endocannabinoid
Obat golongan ini bekerja dengan cara menghambat
reseptor khusus yaitu reseptor cannabinoid yang
terdapat pada nervous sistem di dalam sel lemak
(adiposit) dan merupakan bagian dari sistem tubuh
untuk mengontrol asupan makanan.
Rimonabant
2. Noradrenergic
System
Phentermine
Mekanisme :
Stimulant yang agak kuat, potensial penyalahgunaan
lebih rendah daripada amphetamine dan lebih efektif
daripada placebo
Dosis :
30 mg pada pagi hari atau 8 mg sebelum makan
Efek samping :
Peningkatan tekanan darah, palpitasi, aritmia, midriasis,
peningkatan kerja insulin hingga terjadi hipoglikemi.
Interaksi Obat :
Dengan MAOI yang memiliki implikasi pada beberapa
pasien. Obat ini, walaupun tidak sekuat amfetamin,
dapat juga menyebabkan insomia, gugup dan cemas,
serta sangat sensitif serta nyeri kepala. Dijual dengan
merek Adipex, Fastin, Lonamin, Meridia.
Mekanisme :
Supresan noradrenergic, lebih efktif dari pada placebo
dapat mengurangi berat badan dengan cepat
Dosis :
25 mg sebelum makan atau 75 mg pada sediaan lepas
lambat setiap pagi
Efek samping :
Peningkatan tekanan darah, palpitasi, aritmia, midriasis,
peningkatan kerja insulin hingga terjadi hipoglikemi.
Interaksi Obat :
Dengan MAOI yang memiliki implikasi pada beberapa
pasien
Phendimetrazine
Mekanisme :
Phendimetrazine dapat bertindak dengan cara yang mirip
dengan amfetamin dalam hal itu mengaktifkan sistem alphaadrenergic untuk menginduksi penekan nafsu makan dan
meningkatkan efek metabolik. Obat ini juga bertindak sebagai
norepinephrine-dopamin melepaskan agen.
ORLISTAT
Derivat
sintetik
lipstatin
(inhibitor
lipase GI)
Dosis : 120
mg
Hasil :
diberikan
Absorpsi
lemak
segera
lemak
dapat
sebelum,
makanan
berkurang
saat, dan
menurun
sampai
hingga 1
dan berat
30%.
jam setelah
badan
Maksimal
setiap
dapat
terapi
makan
berkurang.
pengobata
besar
n 2 tahun.
(maks. 360
mg/hari).
4. Non-adrenergic-Serotonic Agent
SIBUTRAMIN (Reductyl)
Menurunkan
energy intake
&
mempertahan
kan
pengeluaran
energi setelah
penurunan
berat badan.
Mengurangi
asupan
makanan
dengan cara
mempercepat
timbulnya
rasa kenyang
Efek samping
obstipasi,
mulut kering
dan sukar
tidur, jantung
berdebar dan
hipertensi
Dosis :
Dosis awal
sebesar 10 mg
diberikan 1
kali/hari atau
tanpa makan.
Bila penurunan
berat badan
tidak signifikan,
maka dosis
dapat
ditingkatkan
setelah 4
minggu
pemakaian
menjadi total 15
mg/hari.
5. Herbal
Herbal / Natural / Makanan,
Suplemen
Chromium picolinate
St John Wort
Hoodia
White willow bark
Kalsium piruvat
Guarana ekstrak
Berbagai teh ekstrak
Ekstrak Garcinia
cambogia (Citrin)
Aktif bagian
Usulan Mekanisme
Chromium
Jelas
Hypericin
Kafein
Menghambat oksidasi
serotonergik / monoamine
tidak jelas
Menghambat kerusakan
norepinefrin
Jelas
noradrenergik
noradrenergik
hidroksisitrat acid
Jelas
P57
Salisilat
piruvat
Kafein
Pengawasan terhadap:
berat badan, lingkar
pinggang, BMI, tekanan
darah, riwayat kesehatan,
dan toleransi pasien
terhadap obat.
Kasus
Seorang pria berusia 36 tahun dengan riwayat hipertensi
selama 5 tahun, mengalami penimbunan lipid yang tidak
terkontrol. Pasien bukan seorang perokok, tidak memiliki
riwayat DM, tetapi akhir-akhir ini mengalami peningkatan
gula darah. Istrinya mengatakan bahwa pasien mendengkur
tidak teratur ketika tidur. Tidak ada gejala penyakit jantung
kongenital dan pada pembuluh darah. Kedua orang tua
pasien dan tiga saudaranya mengalami obesitas.
Pengobatan diawali dengan simvastatin dengan respon
penurunan lipid.
Subjektif
Pria 36 tahun
Tidak merokok
Mendengkur tidak teratur
ketika tidur
Riwayat penyakit
Hipertensi selama 5 tahun
Tidak ada sejarah DM
Akhir-akhir ini mengalami
peningkatan gula darah
Tidak ada penyakit
jantung kongenital dan
penyakit pada pembuluh
darah
Pemeriksaan laboratorium
Total kolesterol: 240 mg/dL
HDL: 30 mg/dL
Trigliserida: 300 mg/dL
LDL :150 mg/dL
Glukosa: 120 mg/dL
Urea nitrogen: 25 mg/dL
Kreatinin: 1,4 mg/dL
Riwayat keluarga
Kedua orang tua dan 3
saudara mengalami
obesitas
Pemeriksaan fisik
Tinggi badan: 170 cm
Berat badan: 85 kg
Lingkar pinggang 97
Tekanan darah:150/80
mmHg
Denyut jantung 82 kali per
menit
Penyelesaian Kasus
BMI = Berat badan (kg) / tinggi badan2 (m)
BMI = 85 kg / (1,7 m)2
= 29,41 kg/m2
Tujuan Terapi
Penurun berat
badan
Anti kolesterol
Antihipertensi
Menurunkan Tekanan
darah
Antidiabetes
Menurunkan kadar
glukosa dalam darah
Paparan Problem
Rekomendasi
Pasien
diberikan
orlistat
dengan dosis 3x120 mg
sehari.
Orlistat
dapat
menurunkan kolesterol 0,30,4 mmol/l dan %hbA1c
sebanyak 0,23 %, sehingga
akan sangat baik untuk
pasien ini dikarenakan pasien
juga
menderita
hiperkolesterol dan kenaikan
kadar gula darah (Anonim,
2010)
Interaksi obat
Diltiazem
dan
simvastati
berinteraksi,
dimana
diltiazem akan meningkatkan
kadar atau efek simvastatin
dengan
mempengarhi
metabolisme
enzim
hati/intestin CYP3A4
Dosis
simvastatin
harus
diturunkan
menjadi
10
mg/hari dan harus dilakukan
monitroring
terhadap
penggunaan obat tersebut
(Stockley, 2008)
Terapi Farmakologis
1. Orlistat
Dosis
Indikasi
Mekanisme
Kerja
Efek Samping
Interaksi Obat
Vitamin A, D, E & K
Siklosporin
Kontraindikasi
2. Metformin
2x500mg sehari setelah makanan
Dosis
Indikasi
Mekanism
e obat
3. Diltiazem
Dosi 3x2x60mg sehari sebelum atau sesudah makan
s
Indika
si
Mekanis
me
2. Diltiazem
3. Metformin
Aktivitas Fisik
Mencegah peningkatan berat badan kembali
Olahraga dan kegiatan sehari-hari
Pola
Hidup
Untuk memaksimalkan manfaat
diet dan aktivitas fisik
BMI > 30 kg/m2 atau BMI > 27
kg/m2
Daftar Pustaka
Chrisolm-Burns, M.A., Wells, B.G., Schwinghammer, T.L., Malone, P.T., Kolesar, J.M.,
Rotschaffer, J.C., Dipiro, J.T., 2008, Pharmacotherapy, Principles & Practice, Mc-Graw
Hill, New York.
Dipiro, Joseph T. et al. 2008. Pharmacotherapy- A Pathophysiologic Approach, 7th edition.
United States: McGraw-Hill Companies.
Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M., 2008,
Pharmacoterapy: A Pathophysiologic Approach 7th Edition, The Mc-Graw Hill
Companies, New York.
Kumar, V., Abbas, A.K., Fausto N., 2010, Pathologic Basis of Disease, 8th Edition, Saunders
Elsevier Health Sciences, Philadelphia
Perpustakaan Badan Pom. Koleksi Lain Obesitas. Available at :
http://perpustakaan.pom.go.id/KoleksiLainnya/BeritaMeso/0109.pdf [Diakses pada
tanggal 03 Maret 2015].
Peter, J. V. and M. A. Khan. 2005. Obesity. In: J. T. Dipiro et. al (editor). Pharmacotherapy A
Pathophysiologic Approach. Sixth edition. New York: McGraw Hill. 2659-2674
Purwati, S. 2000. Perencanaan Menu Untuk Penderita Kegemukan. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Purwati, S., 2001, Perencanaan Menu Untuk Penderita Kegemukan, Penebar Swadaya,
Jakarta.
Soetjiningsih, 1995, Tumbuh Kembang Anak, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Tjay. T.H dan Rahardja. K. 2007. Obat-Obat Penting : Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek
Sampingnya. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Toruan, P. L. 2007. Fat-loss Not Weight-loss: Gemuk Tapi Ramping. Jakarta: Trans Media.
Wadden, T., Pories ,W., Blair, S., Hubbard, V. 2000. The Practical Guide : Identification,
Diskusi
1. Tika Pratiwi
260112140511
. Dasar pemilihan obat pada pasien?
2. Sulistya Ningsih 260112140593
. Mengapa pada pria dan wanita penyebaran lemaknya
berbeda?
. Apakah orang yang obesitas pasti hiperlipidemia dan
sebaliknya?
3. Putri Nurlestari 260112140537
. Apakah bayi yang overweight dapat mengalami obesitas?
bagaimana terapinya?
4. Poppy Tiara Josephine 260112140621
. Jika bedah operasi dilakukan apakah mempengaruhi
hormon leptin sehingga terjadi leptin resisten?
Jawaban
1. Dasar pemilihan obat berdasarkan kondisi dari pasien tersebut.
Dimana pada kasus ini pasien selain mengalami obesitas dan
kenaikan kolesterol juga mengalami hipertensi dan kadar
glukosa darah yang tinggi. Maka dari itu dipilih orlistat untuk
menurunkan kadar kolesterol dan menaikan HDL. Pergantian
simvastatin dengan orlistat ini dikarenakan adanya interaksi
antara simvastatin dengan diltiazem. Selain itu orlistat juga
biasa digunakan untuk pasien obesitas dengan hipertensi.
Sedangkan pemilihan metformin untuk menurunkan kadar
glukosa darah karena merupakan first-line.
2. - Karena pria dan wanita memiliki anatomi dan fisiologi yang
sedikit berbeda terutama dalam daerah penumpukan lemak
- Orang yang obesitas pasti memiliki kadar lipid yang tinggi,
namun tidak semua orang yang hiperlipidemia mengalami
obesitas