Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SEDIAAN
PARENTERAL
Rusli
Jurusan Farmasi
Poltekkes Depkes MKS
PENDAHULUAN
SEDIAAN PARENTERAL
merupakan sediaan
streril berupa larutan,
emulsi atau suspensi
atau serbuk yang harus
dilarutkan atau
disuspensikan terlebih
dahulu sebelum
digunakan
BENTUK INJEKSI
Vial/Flacon : Dosis ganda
(digunakan beberapa kali),
Cefotaxim injeksi (antibiotik)
Ampul : Dosis tunggal
(digunakan sekali pakai),
Lidocain injeksi (anastesi lokal)
Infus intravenus : Dosis ganda
dalam jumlah besar, Ringer
Laktat infus
Penggunaannya
disuntikkan dengan
cara merobek
jaringan ke dalam
kulit atau melalui kulit
atau selaput lendir
30-60 detik
10-20 menit
15-30 menit
POSISI PENYUNTIKAN
INFUS
Sediaan parenteral volume
besar umumnya diberikan
lewat infus intravena untuk
menambah cairan tubuh,
elektrolit, atau untuk
memberi nutrisi.
Infus intravena adalah
sediaan parenteral dengan
volume besar yang
ditujukan untuk intravena
INFUS IV NaCl
Natrium merupakan kation utama dalam cairan
ekstraseluler dan memegang peranan penting pada
regulasi tekanan osmotisnya, juga pada pembentukan
perbedaan potensial ( listrik ) yang perlu bagi
kontraksi otot dan penerusan impuls di syaraf.
Defisiensi natrium dapat terjadi akibat kerja fisik yang
terlampau berat dengan banyak berkeringat dan
banyak minum air tanpa tambahan garam ekstra.
Gejalanya berupa mual, muntah, sangat lelah, nyeri
kepala, kejang otot betis, kemudian juga kejang otot
lengan dan perut.
INFUS PROTEIN
Protein merupakan makromolekul yang pada
hidrolisa hanya menghasilkan asam amino
INFUS IV DEKSTROSA
Dekstrosa dengan mudah dimetabolisme, dapat
meningkatkan kadar glukosa darah dan
menambah kalori. Dekstrosa dapat menurunkan
atau mengurangi protein tubuh dan kehilangan
nitrogen, meningkatkan pembentukan glikogen
dan mengurangi atau mencegah ketosis jika
diberikan dosis yang cukup
RUTE PEMBERIAN
INJEKSI
PEMBERIAN SUBKUTAN, SC
Lapisan ini letaknya persis dibawah
kulit, yaitu lapisan lemak (lipoid)
(vaksin, insulin, skopolamin, dan
epinefrin atau obat lainnya.
Injeksi biasanya diberikan dengan
volume sampai 2 ml
PEMBERIAN INTRAMUSKULER, IM
Intramuskuler artinya diantara
jaringan otot. Cara ini kecepatan
absorpsinya lebiah lambat dari IV.
Disuntkan langsung pada serabut otot
yang letaknya dibawah lapisan kulit.
Penyuntikan dapat di pinggul, lengan
bagian atas. Volume injeksi 1 sampai
3 ml dengan batas sampai 10 ml
PEMBERIAN INTRAVENA, IV
Penyuntikan langsung ke dalam
pembuluh darah vena untuk
mendapatkan efek segera. Dari segi
kefarmasian injeksi IV ini boleh dikatakan
pilihan untuk injeksi yang bila diberikan
secara intrakutan atau intramuskuler
mengiritasi karena pH dan tonisitas
terlalu jauh dari kondisi fisiologis.
PEMBERIAN INTRATHEKAL-INTRASPINAL
Penyuntikan langsung ke dalam cairan
serebrospinal pada beberapa tempat.
Cara ini berbeda dengan cara spinal
anastesi. Kedua pemberian ini
mensyaratkan sediaan dengan
kemurniaannya yang sangat tinggi,
karena dearah ini ada barier (sawar)
darah sehingga daerahnya tertutup.
INTRAPERITONEAL
Penyuntikan langsung ke dalam
rongga perut, dimana obat
secara cepat diabsorbsi. Sediaan
intraperitoneal dapat juga
diberikan secara intraspinal,
im,sc, dan intradermal
INTRADERMAL
Capa penyuntikan melalui lapisan
kulit superficial, tetapi volume
pemberian lebih kecil dan sc,
absorpsinya sangat lambat
sehingga onset yang dapat
dicapai sangat lambat.
INTRATEKAL
Digunakan untuk bahan obat yang akan
berefek pada cairan serebrospinal.
Digunakan untuk infeksi ssp seperti
meningitis, juga untuk anestesi spinal.
Intratekal umumnya diinjeksikan secara
langsung pada lumbar spinal atau
ventrikel sehingga sediaan dapat
berpenetrasi masuk ke dalam daerah
yang berkenaan langsung pada SSP.
Oral
FILTRASI
Filtrasi atau yg disebut Difusi
secara konvensi atau flux
liquidien adalah mekanisme
penembusan pasif melalui poripori sutau membran
(CGI C p )
dt
h
TERIMA KASIH