Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DENGAN
HIPOGLIKEMIA
Epidemiologi
Menurut survey yang dilakukan
Anatomi Fisiologi
Pankreas merupakan sekumpulan
utama, yaitu :
1. Asini sekresi getah pencernaan ke
dalam duodenum.
2. Pulau Langerhans yang tidak tidak
mengeluarkan sekretnya keluar,
tetapi menyekresi insulin dan
glukagon langsung ke darah.
utama, yaitu:
a. Sel sel A ( alpha ), jumlahnya sekitar 20 40 % ;
memproduksi glikagon yang manjadi faktor
hiperglikemik, suatu hormon yang mempunyai anti
insulin like activity .
b. Sel sel B ( betha ), jumlahnya sekitar 60 80 %,
membuat insulin.
c. Sel sel D ( delta ), jumlahnya sekitar 5 15 %,
membuat somatostatin.
Masing masing sel tersebut, dapat dibedakan
berdasarkan struktur dan sifat pewarnaan
Etiologi
Adapun penyebab Hipoglikemia yaitu :
1.Dosis suntikan insulin terlalu banyak.
Saat menyuntikan obat insulin, anda
harus tahu dan paham dosis obat
yang anda suntik sesuai dengan
kondisi gula darah saat itu.
malam hari.
.Pengobatan diabetes yang intensif
terkadang mengharuskan anda
mengkonsumsi obat diabetes pada malam
hari terutama yang bekerja secara lambat.
.Jika anda salah mengkonsumsi obat
misalnya anda meminum obat insulin kerja
cepat di malam hari maka saat bangun
pagi, anda akan mengalami hipoglikemia.
dan makanan.
.Tiap tiap obat insulin sebaiknya
dikonsumsi menurut waktu yang
dianjurkan.
.Anda harus mengetahui dan
mempelajari dengan baik kapan
obat sebaiknya disuntik atau
diminum sehingga kadar glukosa
penyerapan glukosa.
.Beberapa penyakit seperti celiac disease
dapat menurunkan penyerapan glukosa
oleh usus. Hal ini menyebabkan insulin lebih
dulu ada di aliran darah dibandingan
dengan glukosa.
.Insulin yang kadung beredar ini akan
menyebabkan kadar glukosa darah
menurun sebelum glukosa yang baru
menggantikannya.
9. Gangguan hormonal.
.Orang dengan diabetes terkadang
Faktor Resiko
Hipoglikemia
Bayi dari ibu dengan dibetes melitus
(IDM)
Neonatus yang besar untuk massa
kehamilan (BMK)
Bayi prematur dan lebih bulan
BBLR yang KMK/bayi kembar dapat
terjadi penurunan cadangan glikogen
hati dan lemak tubuh
Neonatus puasa
Neonatus dengan polisitemia
Neonatus dengan eritroblastosis
Obat-obat maternal misalnya steroid,
dokter
a.pengendalian glukosa darah yang
ketat
b.pemberian obat-obat yang
mempunyai potensi hiperglikemik
c. penggantian jenis insulin
Manifestasi Klinik
Fase pertama
Fase keduayaitu
Patofisiologi
Diabetes ketoasidosis disebabkan oleh tidak
Klasifikasi
1.Hipoglikemi Ringan (glukosa darah 50-
60 mg/dL)
.Terjadi jika kadar glukosa darah
menurun, sistem saraf simpatik akan
terangsang.
.Pelimpahan adrenalin ke dalam
darah menyebabkan gejala seperti
tremor, takikardi, palpitasi,
kegelisahan dan rasa lapar.
mg/dL)
.Penurunan kadar glukosa dapat
menyebabkan sel- sel otak tidak
memperoleh bahan bakar untuk bekerja
dengan baik.
.Tanda- tanda gangguan fungsi pada
sistem saraf pusat mencakup
keetidakmampuan berkonsentrasi, sakit
kepala, vertigo, konfusi, penurunan daya
ingat, bicara pelo, gerakan tidak
mg /dL
.Terjadi gangguan pada sistem saraf
pusat sehingga pasien memerlukan
pertolongan orang lain untuk
mengatasi hipoglikeminya.
.Gejalanya mencakup disorientasi,
serangan kejang, sulit dibangunkan
bahkan kehilangan kesadaran
Penatalaksanaan
1.Menurut PERKENI (2006) pedoman
2.Penanganan Hipoglikemia
.Glukosa Oral
.Sesudah diagnosis hipoglikemi
Glukosa Intramuskular
Glukagon 1 mg intramuskuler dapat
Glukosa Intravena
Pemeriksaan Penunjang
1.Gula darah puasa
3.HBA1c
Kajiadanyasumbatanjalannapas.Ter
jadikarenaadanyapenurunankesada
ran/komasebagaiakibatdariganggua
n transport oksigenkeotak.
membrane mukosa.
R/ sianosis mungkin perifer (terlihat pada kuku)
atau sentral (terlihat sekitar bibir atau daun
telinga). Keabu-abuan dan sianosis sentral
mengindikasikan beratnya hipoksemia.
Auskultasi bunyi napas, catat area penurunan
aliran udara dan atau bunyi tambahan.
R/ bunyi napas mungkin redup karena penurunan
aliran udara. Adanya mengik mengindikasikan
spasme bronkus atau tertahannya secret.
danSelidikiadanyaperubahan.
R/ Dapat menunjukkan peningkatan hipoksia
atau komplikasi.
Pasang spatel
2.Breathing (pernapasan)
.Merasa kekurangan oksigen dan napas
intervensi :
Kajifrekuensi, irama, kedalamanpernapasan.
R/ frekuensi dan kedalaman pernapasan menunjukan
usaha pasien mendapatkan oksigen.
Auskultasibunyinapas.
R/Bunyi napas mungkin terjadi redup karena penurunan
aliran udara.
Pantau penurunan bunyi napas
R/ penurunan bunyi napas mengindikasikan adanya
masalah pd pernafasan
Pertahankanposisi semi fowler.
R/ untuk mengurangi sesak yang dialami klien.
Catatkemajuan yang
adapadakliententangpernapasan
R/ mengindikasikan adanya kemajuan dalam
pengobatan.
BerikanoksigensesuaiadvisDokter
R/Memaksimalkan sediaan O2.
3.Circulation (sirkulasi)
Kebas ,kesemutandibagianekstremitas,
keringatdingin, hipotermi, nadilemah,
tekanandarahmenurun.
Diagnosa; Gangguan perfusi jaringan b/d
hipoksia jaringan. Ditandai dengan
peningkatan TIK, nekrosis jaringan,
pembengkakan jaringan otak, depresi SSP dan
oedema.
Intervensi :
Catat status neurologisecarateratur,
bandingkandengannilaistandart.
R/Mengkaji adanya kecenderungan pada
tingkat kesadaran dan potensial peningkatan
TIK dan bermanfaat dalam menentukan lokasi,
dan perkembangan kerusakan SSP.
Pantautekanandarah
R/ tekanandarah yang
menurunmengindikasikanterjadinyapenuruna
nalirandarahkeseluruhtubuh.
Perhatikan adanya gelisah meningkat,
tingkahlaku yang tidak sesuai.
R/ adanya gelisah menandakan bahwa terjadi
penurunan aliran darah kehipoksemia.
4.Disability (kesadaran)
.Terjadi penurunan kesadaran, karena
Intervensi :
Berikanposisidengankepalalebihtinggi.
R/ Memonilisasirangsangan yang
dapatmenurunkan TIK
Kajitanda-tandapenurunankesadaran.
R/
Menentukantindakankeperawatanselanjutny
a
Observasi TTV
R/ Mengetahuikeadaanpasien
Aturposisipasienuntukmenghindarikerusaka
nkarenatekanan.
R/ Perubahanposisi secara teratur
menyebabkan penyebaran terhadap BB dan
meningkatkan sirkulasi pada
seluruhbagiantubuh
Beri bantuanuntukmelakukanlatihangerak.
R/ melakukan mobilisasi fisik dan
mempertahankan kekuatan sendi
5.Exposure.