Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Parameter 0 1 2 3
Kontak TB Tidak jelas - Laporan BTA (+)
keluarga (BTA
negatif atau
tidak jelas
Uji Tuberkulin Negatif - - Positif (10mm,
atau 5mm
pada keadaan
imunosupresi)
Berat - BB/TB <90% Klinis gizi buruk -
badan/keadaan atau BB/U atau BB/TB
gizi <80% <70% atau
BB/U<60%
Demam yang - 2minggu - -
tidak diketahui
penyebabnya
Batuk kronik - 3minggu - -
Pembesaran - 1cm, jumlah - -
kelenjar limfe >1, tidak nyeri
kolli, aksila,
inguinal
Pembengkakan - Ada - -
tulang/sendi pembengkakan
panggul, lutut,
falang
Catatan sistim skoring
Diagnosis dgn sistem skoring ditegakkan oleh dokter
Bila dijumpai gambaran milier atau skrofuloderma
langsung didiagnosis TB
Berat badan dinilai pada saat pasien datang
Demam dan batuk tdk memiliki respon terhdp terapi baku
Foto toraks bukan merupakan alat diagnostik utama pada
TB anak
Gambaran sugestif: pemb.klj hilus/paratrakeal dgn / tanpa
infiltrat, konsolidasi segmental, kalsifikasi dgn infiltrat,
atelektasis, tuberkuloma
Diagnosis kerja TB anak ditegakkan bila jumlah skor >= 6
ASPIRASI BENDA ASING
Aspirasi benda asing kedlm sal.
Respiratorik:
Gejala awal :
Tersedak, serangan batuk keras,
tiba2 sesak napas, rasa tidak enak
didada, mata berair, rasa perih
ditenggorokan/kerongkongan
Periode laten atau tanpa gejala :
Mulai beberapa jam sampai
beberapa tahun
Gejala sakit menelan
GEJALA SUSULAN ATAU LANJUTAN
- Benda asing dihidung:
Unilateral: tersumbat, beringus
kental, bau
- Benda asing di nasofaring
Lintah perdarahan
- Benda asing di laring
Peradangan, edema, spasme dan
sesak napas, stridor, mengi, nyeri
menelan, bicara/napas dalam,
serak, parau afoni
Benda asing di trakea
-obtruksi, peradangan, kontriksi
Benda asing didalam bronkus
- obtruksi, kontriksi, peradangan
- atelektasis, emfisema
TATALAKSANA
Tindakan konvensional
Bronkoskopi
Terapi konservatif
EMPIEMA
Definisi : Akumulasi pus dalam rongga
pleura
Insiden antara 0,7 - 9%
Etiologi :
> 50% efusi parapneumonia
25% setelah operasi
10% akibat trauma
sisanya akibat sepsis, tbc,
pneumotoraks
Penyebab bakteri:
- Staphylococcus aureus
- Streptococcus pneumonia
- Streptococcus pyogenes
- Hemophilus influenza
- Klebsiela pneumonia
- Pseudomonas aeruginosa
- Bakteri anaerob
- Mycobacterium tuberculosis
Patofisiologi
1. Fase eksudatif (akut)
2. Fase fibropurulen (transisional)
3. Fase organizing (kronis)
Gambaran kinis:
Demam, batuk nonproduktif, takipnu,
takikardi, dispneu, nyeri dada
sianosis
I : penurunan gerakan dada
P: fremitus menurun tidak ada
P : redup
A: veskuler menurun
Penegakan diagnosis:
- Anamnesis riwayat penyakit
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan radiologi
- Foto torak : AP, LD, L
- Pemeriksaan cairan pleura
- Aspirasi cairan pleura
Tatalaksana
- Pemberian antibiotika yang tepat
- Drainase cairan pleura (WSD)
- Memperbaiki pengembangan paru
Herniadiafragmatika
Penonjolan sebagian organ abdomen
ke dalam rongga dada melalui defek
yang terdapat di rongga dada
Defek (Bochdalek, Morgagni,
Paraesofageal, hiatal hernia).
Tanpa gejala mengancam jiwa
Kelainan kongenital, trauma
Laringotrakeomalasia
Kelainan kongenital benigna.
Kurang berkembangnya kartilago
supraglotis
Stridor (inspirasi kasar)
Suportif edukatif
Prognosis baik
Membaik bertahap < 1 tahun 4 thn
Hampir tenggelam
Avian influensa
Pneumotoraks