Вы находитесь на странице: 1из 45

KEJANG DEMAM

PERCEPTORAN IV
PEMBIMBING: DR. ELLY N, SP.A(K)

FADHILA NURFAJRINA
4151141546
KETERANGAN UMUM

I. ANAMNESIS

A. KETERANGAN UMUM
Nama Pasien : Ayudia Sahila Bilqis
Umur : 7 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kp. Cijerah RT 001/003 Tanimulya
Kiriman Dari : UGD RS Dustira
Tanggal Masuk : 29 Februari 2016
Tanggal Pemeriksaan : 2 Maret 2016
AYAH : Nama : Tn. Sujana
Umur : 40 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan: Wiraswasta
Penghasilan : Rp. 3.000.000
Alamat : Kp. Cijerah RT 001/003 Tanimulya
IBU : Nama : Ny. Iis
Umur : 37 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga
Penghasilan : -
Alamat : Kp. Cijerah RT 001/003 Tanimulya
Tanggal masuk Rumah Sakit: 29 Februari 2016
KELUHAN UTAMA

KEJANG
ANAMNESIS KHUSUS

Seorang anak perempuan berusia 7 bulan, dengan jenis


kelamin perempuan dibawa oleh ibunya dengan keluhan
kejang sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit sebanyak
tiga kali pada pukul 08.00 pukul 13.00 dan pukul 18.00. Ibu
mengatakan masing-masing kejang terjadi selama 5 menit.
Kejang baru pertama kali dialami oleh pasien. Ibu
mengatakan saat kejang kedua tangan dan kaki anak tampak
kaku, dengan gerakan bola mata melihat ke atas, dan setelah
kejang anak menjadi tidak sadar sebentar kemudian sadar
kembali. Kurang lebih 30 menit yang lalu kejang kembali
timbul sebanyak 2 kali. Bentuk kejang sama seperti yang
sebelumnya
ANAMNESIS UMUM

Sebelum pasien mengalami kejang, ibu pasien juga


mengeluhkan adanya panas badan yang terjadi
mendadak sejak 15 menit sebelum kejang. Keluhan
panas didahului oleh batuk pilek sejak 2 hari SMRS.
Sekret hidung cair berwarna bening. Batuk pilek tanpa
disertai sesak nafas. Ibu pasien sudah memberikan
pasien obat penurun panas berupa paracetamol
sebanyak satu kali, tetapi keluhan tidak membaik.
ANAMNESIS UMUM

Keluhan kejang tidak disertai menangis atau nyeri saat pasien


kencing.
Riwayat keluarnya cairan dan gangguan pada telinga tidak ada.
Riwayat kejang saat demam pernah dialami oleh kakak pasien
saat berusia 2 tahun.
Riwayat kejang yang tidak disertai demam pada anggota
keluarga maupun pasien disangkal.
Riwayat luka pada tubuh, tertusuk paku, sukar membuka
mulut, kaku tubuh tidak ada.
Riwayat trauma kepala pada pasien tidak ada.
Keluhan kejang tidak didahului oleh penurunan kesadaran
maupun kelumpuhan pada wajah, mata, dan anggota gerak.
ANAMNESIS UMUM

Saat ini anak sudah dapat duduk tanpa berpegangan dan


dapat mengambil barang-barang di sekitarnya dengan
tangan kanan dan kiri. Selain itu anak sudah bisa
mengoceh seperti bersuara ma.. ma.. pa.. pa..
Riwayat kehamilan pasien: ibu memiliki riwayat hipertensi.
Riwayat kelahiran pasien adalah cukup bulan (37 minggu),
lahir spontan normal, langsung menangis, dengan berat
lahir 3100 gram.
Buang air besar teratur, tidak ada kelainan. Buang air kecil
pasien teratur, sehari dapat menghabiskan popok sebanyak
3 kali yang terisi penuh.
ANAMNESIS UMUM

Riwayat makan pasien saat ini adalah ASI lebih dari


4 kali sehari.
Riwayat Imunisasi dasar pasien lengkap kecuali
campak.
1. RIWAYAT IMUNISASI
NAMA DASAR ULANGAN

BCG 2 bulan -

POLIO 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan - -

DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan - -

CAMPAK - - -

HEPATITIS B 0 bulan 1 bulan 6 Bulan - -


2. KEADAAN KESEHATAN
Ayah : Sehat
Ibu : Sehat
Saudara : Sehat
Orang yang serumah : Sehat
3. PERKEMBANGAN
Berbalik : 3 bulan
Duduk tanpa bantuan : 9 bulan
Duduk tanpa pegangan : 10 bulan
Berjalan satu tangan dipegang : 12 bulan
Berjalan tanpa dipegang : 15 bulan
Bicara satu kata : 10 bulan
Bicara satu kalimat : 16 bulan
4. GIGI GELIGI
5. RIWAYAT MAKANAN
UMUR JENIS MAKANAN KUANTITAS KUALITAS

0 4 Bulan Asi On Demand Baik

4 6 Bulan Asi On Demand Baik

6 10 Bulan Asi On Demand Baik

10 12 Bulan - - -

12 sekarang - - -
PEMERIKSAAN FISIK

PENGUKURAN
Umur : 20 bulan
Berat Badan : 10,6 Kg
Tinggi Badan : 85 cm
Lingkar Kepala : 49 cm
Lingkar Dada : Tidak diperiksa
Lingkar Lengan Atas : tidak diperiksa
Status Gizi : -1
Tanda Vital
Tekanan Darah : Tidak diperiksa
Laju Napas : 30x / menit. Tipe:
Abdominotorakal
Suhu : 37,5o C
Laju Nadi : 112x / menit. (equal,
regular, cukup)
KEADAAN UMUM

Keadaan sakit : sakit ringan


Kesadaran : alert
Sesak : PCH (-), Retraksi (-)
Sianosis : Sentral/perifer (-)
Ikterus : (-)
Edema : Pitting edema (-) Anasarka (-)
Dehidrasi : Tidak ada
Anemi : (-)
Kejang : Lokal/umum (-) Tonik/klonik (-)
PEMERIKSAAN KHUSUS

Rambut : hitam, tidak mudah dicabut


Kuku : spoon nail (-)
Kulit : tidak ada kelainan
Kelenjar Getah Bening : Leher tidak teraba
Kepala : normocephal, ubun-ubun datar,
Mata : Konjungtiva anemis (-), Edema Palpebra (-), Sklera
ikterik (-), kelopak mata tidak cekung, air mata (+)
Pupil : Bulat Isokor
Hidung : Rhinorrhae (+)
Telinga : Otorrhae -/-
Tenggorokan :
Tonsil : T1-T1 tenang
Farings : hiperemis
Bibir : Tak ada kelainan
Mulut : basah
Gusi : Tak ada kelainan
Gigi : Tak ada kelainan
Langit-langit: Tak ada kelainan
Lidah : Tak ada kelainan
Leher
Kaku Kuduk : (-)
Kelenjar Getah Bening : tidak teraba
Lain-lain : tak ada kelainan
Dinding Dada/Paru Depan
Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris
Palpasi : Bentuk dan gerak simetris
Perkusi : Tidak diperiksa
Auskultasi : BVS kanan=kiri, Wh -/-, Rh -/-
Dinding Dada/Paru Belakang
Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris
Palpasi : Bentuk dan gerak simetris
Perkusi : Tidak diperiksa
Auskultasi : BVS kanan=kiri, Wh -/-, Rh -/-
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Tidak diperiksa
Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II murni
regular, suara tambahan (-)
Perut
Inspeksi : bentuk datar supel
Palpasi : Lembut, Nyeri tekan (-), turgor kembali cepat
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Ginjal : tidak dilakukan
Turgor kulit kembali cepat
Perkusi : timpani
Auskultasi: Bising usus (+) normal
Genitalia
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelainan : Tidak ada
Maturitas Seks : Normal
Ekstremitas
Akral : Hangat
Atas : Tak ada kelainan
Sendi : Tak ada kelainan
Otot : Tak ada kelainan
Bawah : Tak ada kelainan
Sendi : Tak ada kelainan
Otot : Tak ada kelainan
SUSUNAN SARAF
Refleks : Refleks cahaya (pupil) +/+
Refleks okulosefalik : tidak diperiksa
Refleks kornea : +/+
Rangsang Meningen : Kaku Kuduk : (-)
Bruzkinsky I/II/III: (-)
Kernig: (-)
Laseque: (-)
SARAF OTAK.

N.I : Sulit dinilai


N II : Baik
N III, IV, VI : Ptosis (-),bisa melihat ke segala arah
N V : Mengunyah Baik
Refleks kornea : Baik
Sensoris wajah : Baik
N VII : Wajah menangis simetris
Dahi simetris
N VIII : Baik
N IX-X : Refleks menelan baik, suara jelas
N XI : Tonus otot leher baik, dapat menoleh
N XII : Sulit dinilai
Motorik : 5 5
5 5
Sensorik : Rangsang sakit baik,
Rangsang suhu sulit dinilai
Vegetatif : Tak ada kelainan
Refleks Fisiologis : APR: +/+
KPR: +/+
Refleks Patologis : Babinsky : -/-
Chaddock : -/-
Gordon : -/-
Oppenheim : -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil (29 Satuan Nilai Rujukan
Februari 2016)
Hematologi
Hemoglobin 11,5 g/dl 13-18
Eritrosit 4,4 mil/mm3 4-6,2
Leukosit 6,8 103/mm3 4-10
Hematokrit 34,6 % 38-51
Trombosit 226 103/mm3 150-450
MCV, MCH, MCHC
MCV 79,0 fL 75-100
MCH 26,3 Pg 25-32
MCHC 33,2 %
RDW 12,4
Hitung Jenis
Segmen 35,0 % 50-80
Limfosit 50,0 % 25-50
RESUME
Seorang anak berusia 7 bulan, dengan jenis kelamin
perempuan dibawa oleh ibunya dengan keluhan kejang
sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit sebanyak tiga
kali pada pukul 08.00 pukul 13.00 dan pukul 18.00. Ibu
mengatakan masing-masing kejang terjadi selama 5
menit. Kejang baru pertama kali dialami oleh pasien. Ibu
mengatakan saat kejang kedua tangan dan kaki anak
tampak kaku, dengan gerakan bola mata melihat ke atas,
dan setelah kejang anak menjadi tidak sadar sebentar
kemudian sadar kembali. Kurang lebih 30 menit yang
lalu kejang kembali timbul sebanyak 2 kali. Bentuk
kejang sama seperti yang sebelumnya.
Sebelum pasien mengalami kejang, ibu pasien juga
mengeluhkan adanya panas badan yang terjadi
mendadak sejak 15 menit sebelum kejang. Keluhan
panas didahului oleh batuk pilek sejak 2 hari SMRS.
Sekret hidung cair berwarna bening. Batuk pilek
tanpa disertai sesak nafas. Ibu pasien sudah
memberikan pasien obat penurun panas berupa
paracetamol sebanyak satu kali, tetapi keluhan tidak
membaik.
Keluhan kejang tidak disertai menangis atau nyeri
saat pasien kencing.
Riwayat keluarnya cairan dan gangguan pada
telinga tidak ada.
Riwayat kejang saat demam pernah dialami oleh
kakak pasien saat berusia 2 tahun.
Riwayat kejang yang tidak disertai demam pada
anggota keluarga maupun pasien disangkal.
Riwayat luka pada tubuh, tertusuk paku, sukar
membuka mulut, kaku tubuh tidak ada.
Riwayat trauma kepala pada pasien tidak ada.
Keluhan kejang tidak didahului oleh penurunan kesadaran maupun
kelumpuhan pada wajah, mata, dan anggota gerak.

Saat ini anak sudah dapat berjalan dan bangkit untuk berdiri. Selain
itu anak sudah bisa mengoceh, memanggil orangtua, menyatakan
keinginan, dan menirukan beberapa aktifitas sehari-hari.
Riwayat kehamilan pasien: ibu memiliki riwayat hipertensi.
Riwayat kelahiran pasien adalah cukup bulan (40 minggu), lahir
spontan normal, langsung menangis, dengan berat lahir 3200 gram.
Buang air besar teratur, tidak ada kelainan. Buang air kecil pasien
teratur, sehari dapat menghabiskan popok sebanyak 3 kali yang terisi
penuh.
Riwayat makan pasien saat ini adalah menu
makanan keluarga sebanyak 3 kali sehari disertai
jajanan.
Riwayat Imunisasi pasien terakhir pada usia 9 Bulan
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Alert
Keadaan sakit : tampak sakit ringan
Berat Badan : 10,6 Kg
Tinggi Badan : 85 cm
Status Gizi : -1
Tanda Vital :
Laju Napas : 49x / menit. Tipe: Torakoabdominal
Suhu : 38,8 o C
Laju Nadi : 132 x / menit (reguler, equal, isi cukup)
TD : 90/60 mmHg
Kepala : normocephal, UUB tertutup
Mata : Konjungtiva anemi (-/-), sklera ikterik (-/-),
Kelopak mata tidak cekung, Air mata (+)
Hidung : Rhinore +/+
Mulut : Mukosa mulut basah, T1/T1 faring hiperemis
Abdomen : Datar, soepel, Bising Usus (+),
turgor kulit kembali cepat
Ekstremitas : Akral hangat
Pemeriksaan neurologis :
1. Rangsang Meningen: Kaku Kuduk : (-)
Bruzkinsky I/II/III: (-)
Kernig: (-)
Laseque : (-)
2. Saraf otak: dalam batas normal
3. Motorik: dalam batas normal
4. Sensorik: dalam batas normal
5. Vegetatif: dalam batas normal
6. Refleks fisiologis dan patologis dalam batas normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Limfositopeni
DIAGNOSIS BANDING

1. Kejang demam kompleks + Rhinofaringitis


Akut e.c Rhinovirus
2. Kejang demam kompleks + Rhinofaringitis
akut e.c RSV
3. Kejang demam kompleks + Rhinofaringitis
akut e.c Virus Influenza
4. Kejang demam kompleks + Rhinofaringitis
akut e.c Adenovirus
5. Kejang demam kompleks + Rhinofaringitis
akut e.c Coronavirus
DIAGNOSIS KERJA

Kejang demam kompleks + Rhinofaringitis


Akut e.c Rhinovirus
TATALAKSANA

Saat kejang : Koreksi ABC


Pemberian antipiretik
Paracetamol 10 15 mg/KgBB/x, diberikan jika demam
15 x 10,6 = 159 mg/x
sediaan : syr 120mg / 5 ml
diberikan 3 x 1 cth ( 3 x 7,5 ml)
Pemberian Antikonvulsan
Diazepam per-rektal 10 mg/x BB pasien 10,6 Kg
sediaan : per rektal stesolid 10mg/ x prn
Diazepam rumatan
Fenobarbital 4-5 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis
diberikan sebanyak 5x10,6= 53mg : 2= 26,5 mg
Sediaan iv 50mg/ml 2 x amp
TATALAKSANA

Ambroxol
0,5 mg/kgBB/x, 3 x sehari
sediaaan syr 15mg/5 ml
diberikan sebanyak 0,5 x 10 = 5 mg ( 3 x 5 mg )
TATALAKSANA
Edukasi orang tua:
Penjelasan bahwa kejang demam tidak berbahaya dan umumnya
memiliki prognosis yang baik, cara menangani kejang demam di rumah,
pemberian informasi mengenai kemungkinan kejang kembali, serta
pemberian obat untuk mencegah rekurensi beserta efek sampingnya.
Beberapa hal yang harus dilakukan saat terjadi kejang yaitu:
Tenang dan tidak panik
Kendorkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher
Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan
muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit,
jangan masukkan sesuatu ke dalaM mulut
Ukur suhu, observais dan catat lama serta bentuk kejang
Berikan diazepam rektal dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti
Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung selama 5 menit atau lebih.

Jika faktor penyebab kejang demam sudah diketahui, sebaiknya orangtua


menghindari hal tersebut untuk mencegah terjadinya kejang demam.
USULAN PEMERIKSAAN
1. Isolasi virus dari apusan sekret nasal

PROGNOSIS
.Quo Ad Vitam : ad bonam
.Quo Ad Functionam : dubia ad bonam

Вам также может понравиться