Вы находитесь на странице: 1из 21

Clinical Science Session

Gangguan Bipolar

Preseptor:
Gemah Nuripah, dr., Sp.Kj., M.Kes

Presentan:
Eva Meltyza
Fauziah

SMF Ilmu Kesehatan Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung
RS Muhammadiah
Bandung
Definisi
Gangguan bipolar merupakan
gangguan jiwa yang bersifat episodik
dan ditandai oleh gejala-gejala
manik, hipomanik, depresi, dan
campuran, biasanya rekuren serta
dapat berlangsung seumur hidup.
Etiologi
Faktor biologi
Norepinefrin
Serotonin
Dopamin
Kelainan di otak
Faktor genetik
Faktor psikososial
Gejala klinis
Episode Manik :
Paling sedikit satu minggu (bisa
kurang, bila dirawat) pasien
mengalami mood yang elasi,
ekspansif, atau iritabel. Pasien
memiliki, secara menetap, tiga atau
lebih gejala berikut (empat atau lebih
bila hanya mood iritabel) yaitu:
Grandiositas atau percaya diri berlebihan
Berkurangnya kebutuhan tidur
Cepat dan banyaknya pembicaraan
Lompatan gagasan atau pikiran berlomba
Perhatian mudah teralih
Peningkatan energy dan hiperaktivitas psikomotor
Meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial, seksual,
pekerjaan dan sekolah)
Tindakan-tindakan sembrono (ngebut, boros,
investasi tanpa perhitungan yang matang).
Episode Depresi Mayor
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami lebih dari
empat simptom atau tanda yaitu :
Mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang
Menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu
makan
Sulit atau banyak tidur
Agitasi atau retardasi psikomotor
Kelelahan atau berkurangnya tenaga
Menurunnya harga diri
Ide-ide tentang rasa bersalah, ragu-ragu dan
menurunnya konsentrasi
Pesimis
Pikiran berulang tentang kematian, bunuh diri (dengan
atau tanpa rencana) atau tindakan bunuh diri.
Episode Campuran
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami
episode mania dan depresi yang terjadi secara
bersamaan. Misalnya, mood tereksitasi (lebih
sering mood disforik), iritabel, marah, serangan
panic, pembicaraan cepat, agitasi, menangis,
ide bunuh diri, insomnia derajat berat,
grandiositas, hiperseksualitas, waham kejar dan
kadang-kadang bingung. Kadang-kadang gejala
cukup berat sehingga memerlukan perawatan
untuk melindungi pasien atau orang lain, dapat
disertai gambaran psikotik, dan mengganggu
fungsi personal, sosial dan pekerjaan.
Episode Hipomanik
Paling sedikit empat hari, secara menetap,
pasien mengalami peningkatan mood, ekspansif
atau irritable yang ringan, paling sedikit terjadi
gejala (empat gejala bila mood irritable) yaitu:
Grandiositas atau meningkatnya kepercayaan diri
Berkurangnya kebutuhan tidur
Meningkatnya pembicaraan
Lompat gagasan atau pemikiran berlomba
Perhatian mudah teralih
Meningkatnya aktifitas atau agitasi psikomotor
Pikiran menjadi lebih tajam
Daya nilai berkurang
Kriteria Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
kriteria yang terdapat dalam DSM-IV
atau ICD-10. Salah satu instrumen
yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi simptom gangguan
bipolar adalah The Structured clinical
Interview for DSM-IV (SCID).
Gangguan mood bipolar I
Gangguan mood bipolar I, episode manik tunggal
Hanya mengalami satu kali episode manic dan tidak ada
rwayat depresi mayor sebelumnya.
Tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia,
skizofreniform, skizoafektif, Gangguan waham, atau
dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan.
Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung
zat atau kondisi medic umum
Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara
klinik cukup bermakna atau menimbulkan hendaya
dalam social, pekerjaan dan aspek fungsi penting
lainnya.
Gangguan mood bipolar I, episode manik sekarang ini
Saat ini dalam episode manic
Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu
kali episode manik, depresi, atau campuran.
Episode mood pada kriteria A dan B bukan
skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan
skizofrenia, skizofreniform, Gangguan waham, atau
dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan.
Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik
langsung zat atau kondisi medik umum.
Gejala mood menyebabkan penderitaan yang
secara klinik cukup bermakna atau menimbulkan
hendaya dalam social, pekerjaan dan aspek fungsi
penting lainnya.
Gangguan mood bipolar I, episode campuran saat ini
Saat ini dalam episode campuran
Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami
episode manik, depresi atau campuran
Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat
dikategorikan skizoafektif dan tidak bertumpang
tindih dengan skizofrenia, skizifreniform, Gangguan
waham, atau Gangguan psikotik yang tidak
diklasifikasikan
Gejala-gejala tidak disebabkan efek oleh fisiologik
langsung zat atau kondisi medik umum
Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara
klinik cukup bermakna atau menimbulkan hendaya
dalam social, pekerjaan, atau aspek fungsi penting
lainnya
Gangguan mood bipolar I, episode hipomanik saat ini
Saat ini dalam episode hipomanik
Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu
episode manic atau campuran
Gejala mood menyebabkan penderita yang secara
klinik cukup bermakna atau hendaya social,
pekerjaan atau aspek fungsi penting lainnya
Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat
dikategorikan sebagai skizoafektif dan tidak
bertumpang tindih dengan skizofrenia,
skizofreniform, Gangguan waham, dan dengan
Gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan.
Gangguan mood bipolar I, episode depresi saat ini
Saat ini dalam episode depresi mayor
Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami
episode manik dan campuran
Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat
dikategorikan sebagai skizoafektif dan tidak
bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform,
Gangguan waham, dan dengan Gangguan psikotik
yang tidak dapat diklasifikasikan.
Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung
zat atau kondisi medik umum
Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara
klinik cukup bermakna atau menimbulkan hendaya
dalam social, pekerjaan, atau aspek fungsi penting
lainnya.
Gangguan mood bipolar I, episode depresi saat ini
Saat ini dalam episode depresi mayor
Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami
episode manik dan campuran
Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat
dikategorikan sebagai skizoafektif dan tidak
bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform,
Gangguan waham, dan dengan Gangguan psikotik
yang tidak dapat diklasifikasikan.
Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik
langsung zat atau kondisi medik umum
Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara
klinik cukup bermakna atau menimbulkan hendaya
dalam social, pekerjaan, atau aspek fungsi penting
lainnya.
Ganggguan Mood Bipolar II

Satu atau lebih episode depresi


mayor yang disertai dengan paling
sedikit satu episode hipomanik.
Gangguan Siklotimia
Paling sedikit selama dua tahun, terdapat beberapa periode dengan
gejala-gejala hipomania dan beberapa periode dengan gejala-gejala
depresi yang tidak memenuhi criteria untuk Gangguan depresi mayor.
Untuk anak-anak dan remaja durasinya paling sedikit satu tahun.
Selama periode dua tahun di atas penderita tidak pernah bebas dari
gejala-gejala pada kriteria A lebih dari dua bulan pada suatu waktu.
Tidak ada episode depresi mayor, episode manik, episode campuran,
selama dua tahun Gangguan tersebut
Catatan: setelah dua tahun awal, siklotimia dapat bertumpang tindih
dengan manic atau episode campuran (diagnosis GB I dan Gangguan
siklotimia dapat dibuat) atau episode depresi mayor (diagnosis GB II
dengan Gangguan siklotimia dapat ditegakkan)
Gejala-gejala pada criteria A bukan skizoafektif dan tidak
bertumpangtindih dengan skizofrenia, skizofreniform, gangguan waham,
atau dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan.
Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung zat atau
kondisi medic umum
Gejala-gejala di atas menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup
bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan atau
aspek fungsi penting lainnya..
Pemeriksaan Fisik
Penampilan
Afek/suasana perasaan
Pikiran
Persepsi
Bunuh diri
Pembunuhan / kekerasan
Tilikan (insight)
Kognitif
Diagnosis Banding
Terdapat beberapa gangguan mental
lainnya yang memiliki gejala yang
sama dengan gangguan bipolar
seperti skizofrenia, skizoafektif,
depresi berat, intoksikasi obat,
gangguan skizofreniform, dan
gangguan kepribadian ambang.
Penatalaksanaan
Terapi psikososial
Terapi kognitif (Aaron Beck)
Terapi interpersonal (Gerrad Kleman)
Terapi perilaku
Terapi berorientasi-psikoanalitik
Terapi keluarga
Rawat inap
Terapi fisik (ECT)
Farmakoterapi
Mood stabilizer
Antipsikotik atipikal
Mood stabilizer + antipsikotik atipikal

Вам также может понравиться