Вы находитесь на странице: 1из 28

Herpes Simpleks

& Herpes Zoster

Heri Kristianto.
HERPES SIMPLEKS

Definisi: infeksi akut yang disebabkan oleh


virus herpes simpleks (virus herpes
hominis) tipe I atau II yang ditandai dengan
adanya vesikel yang berkelompok di atas
kulit yang sembab dan eritematosa pada
daerah dekat mukokutan
Penularan: aerogen dan kontak kulit
langsung
Tipe Virus
HSV 1
Nama penyakit: herpes simpleks, herpes labialis,
herpes febrilis
Penderita: anak2
Tempat lesi: Tubuh bagian atas (mata & rongga
mulut, bibir, tenggorokan), jarang pada genitalia
(oral seks), jari tangan
Penularan: sebagian besar lewat udara, kontak
kulit
Pemicu kekambuhan: sinar matahari, demam,
menstruasi, stress dan kurang istirahat
HSV 2
Penularan: hubungan sexual
Tempat lesi: bagian tubuh bawah pusar (genitalia)
In the primary episode, multiple, blister-like, painful
vesicles erupt on the vulva, perineum, cervix, or
perianal area within 3 to 5 days after the initial
exposure.
The virus then becomes dormant and resides in
the nerve ganglia of the affected area. Repeated
outbreaks can happen at any time, but most
patients have less severe regular recurrences that
are more likely to occur during menses, pregnancy,
or times of illness and stress.
The more severe the primary outbreak, the more
frequent the recurring infections. In the United
States, 22% of the adult population has HSV-2,
and 1.7 million new cases are diagnosed each
year.
Patogenesis
Virus

Susunan Syaraf Tepi Kulit

Multiplikasi

Kelenjar limfe regional

Invasi Dalam Darah

Reproduksi: kulit,
selaput lendir, visera

Ganglion Periode Periode


Lesi Radiks Laten Reaktivasi
dorsalis
Manifestasi Klinik
Diawali dengan rasa gatal/terbakar
Erupsi berupa vesikel, warna dasar
kemerahan
Lesi: soliter atau multiple
Gejala wanita > gejala pria
1. Infeksi Primer
(Inokulasi Kompleks Primer)
Nyeri, vesikel, erosi pada kulit dan selaput
lendir, 2 - 4 minggu
24 jam: 39-40 derajat celcius
Pembesaran kelenjar limfe submentalis,
pembengkakan bibir, lekositosis
>12.000/mm3
Insiden: usia 1-5 tahun
Inkubasi: 3-10 hari
Sakit pada tenggorokan
2. Herpes Ginggivostomatitis
Anak-anak dan dewasa muda
Panas tinggi, limfadenopati regional dan
malaise
Vesikel pecah, bercak putih
Mukosa bukal, lidah, tonsil
Bau nafas dan nafsu makan turun
2-4 minggu
3. Herpes simpleks diseminata

Usia 6 bulan-3 tahun


Akibat Herpes Ginggivostomatitis berat
Paru-paru viremia masif
4. Herpes Genitalis (Progenitalis)
Infeksi primer terjadi setelah 3-5
hari
Hubungan seksual: genitogenital,
Ca CU
orogenital, anogenital
Erupsi: vesikel tunggal/
gerombol/ bilateral/ pecah/ erosi/
ulkus dangkal, nyeri
Demam, malaise, mialgia, sakit
kepala, limfadenopati inguinal
Infeksi Rekuren
Lesi lebih kecil dan sedikit, nyeri
lebih berkurang, 5-7 minggu

Faktor-Faktor Infeksi Recurrent


Keletihan fisik
Stress psikis
Trauma waktu koitus
Herpes Zoster
Nama lain: Shingles, dompo
Etiologi: Varicella Zoster Virus (VZV)
Gejala: sakit kepala, malaise, demam (1-2 hari)
Gejala khas: erupsi lokalisata, unilateral
Usia tua
Generally,
Sering terjadi di regio thorak
Jarang terjadi di cervical, facial (trigeminal nerve),
lumbar, atau sacral ganglion
Kondisi kekambuhan: acquired immunodeficiency
syndrome (AIDS), lymphoma, Hodgkins disease,
lupus erythematosus, dan kondisi imunosupresif
Faktor genetik
PHN dihubungkan dengan adanya human
histocompatibility leukocyte antigen alleles
Perjalanan Erupsi

Makulopapula
12-24 jam
Vesikula
Hari ke 3
Pustula

Hari ke10
Krusta
Klasifikasi
1. Herpes Zoster Oftalmika*
2. Herpes Zoster Servikalis
3. Herpes Zoster Torakalis*
4. Herpes Zoster Lumbalis
5. Herpes Zoster Sakralis
6. Herpes Zoster Otikum
Sindroma Ramsay Hunt

Bells Palsy, tinitus, vertigo,


gangguan pendengaran,
nistagmus, nausea
Bentuk lain
Herpes Zoster Hemoragika: vesikula
tampak warna merah kehitaman berisi
darah
Herpes Zoster Abortivum: eritema dan
papula kecil
Herpes Zoster Generalisata: menyebar
Neuralgia pascaherpetika
Infeksi sekunder
Paralisis motorik (setelah 2 minggu erupsi)
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Aktivitas/istirahat
2. Sirkulasi: bengkak, kemerahan
3. Integritas ego: kecemasan, harga diri rendah
4. Nyeri/kenyamanan : nyeri daerah genital, otot,
berkemih, bibir, wajah, kulit, mukosa mulut,
kelopak mata
5. Kenyamanan dan Keamanan : lesi dan vesikel di
bibir, wajah, kulit hidung, mukosa mulut, kelopak
mata dan daerah genital
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b/d adanya lesi akibat infeksi
2. Gangguan integritas kulit b/d infeksi
herpes simpleks, perubahan fungsi
barier kulit
3. Resiko tinggi infeksi b/d penurunan
imunitas
4. Perubahan body image b/d lesi kulit,
penampakan kulit yang tidak baik
5. Kurang pengetahuan tentang proses
penyakit dan tentang cara menghindari
penyebaran dan pencegahan
kekambuhan
Tujuan
1. Mengurangi nyeri
2. Meningkatkan integritas kulit
3. Mencegah infeksi dan
penyebarannya
4. Meningkatkan body image
5. Pengetahuan dan kepatuhan
terhadap program pengobatan
Intervensi
1. Nyeri bd adanya lesi akibat infeksi herpes simpleks

Kaji keluhan nyeri, perhatikan intensitas skala(0-10) lama


dan lokasi menemukan penyebab gangguan
Mempertahankan lesi agar tetap bersih dan higiene
Memberikan mandi rendam, kompres hangat/dingin
Analgesik
lanjut
2. Gangguan integritas kulit bd infeksi herpes simpleks,
perubahan fungsi barier kulit

Lindungi kulit yang sehat terhadap maserasi


Anjurkan klien untuk menghindari pakaian yang ketat
Menjaga agar kuku dipangkas
Precaution untuk meminimalkan penyebaran organisme
patogenik kepada orang lain
lanjut
3. Resiko tinggi infeksi bd penurunan imunitas

Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak perawatan


dengan pasien
Beri lingkungan yang bersih dan ventilasi baik, pertahankan
kewaspadaan terhadap tanda infeksi
Pasien diedukasi untuk menghindari hubungan seksual
sampai lesi menghilang untuk mencegah infeksi
oportunistik dari pasangan ke klien atau sebaliknya dan
menjaga higiene yang baik
Acyclovir
lanjut
4. Perubahan body image bd lesi kulit, penampakan kulit yang
tidak baik

Kaji adanya gangguan citra diri pasien


Berikan kesempatan untuk mengeksplorasi perasaan
Bantu pasien untuk mengembangkan kemampuan menilai
diri dan mengenali serta mengatasi masalahnya
Mendukung upaya klien untuk memperbaiki citra diri,
mendorong sosialisasi dengan orang lain
lanjut
5. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan tentang
cara menghindari penyebaran dan pencegahan kekambuhan

Kaji tingkat pengetahuan pasien / orang terdekat dan


kemampuan/ keinginan untuk belajar
Berikan informasi dalam bentuk belajar yang bervariasi
Beri penguatan penjelasan tentang proses penyakit,
penyebab dan pembelajaran lain
Beri penjelasan pada klien tentang pemberian nutrisi yang
adekuat
ANY QUESTION ?

BACK

Вам также может понравиться