Вы находитесь на странице: 1из 41

KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT DI

INDONESIA

Jenis-jenis Hasil budaya Manusia Ciri Kehidupan


Pembagian zaman
Manusia Purba di Indonesia masyarakat awal
berdasar Geologi
di Indonesia

Meganthropus Zaman Batu


Zaman Arkhaikum Berburu dan Meramu
Pithecanthropus Paleolitikum
Zaman Paleozoikum
Berburu dan Meramu
Mesolitikum
Homo Tingkat Lanjut
Zaman Mesozoikum
Neolitikum
Bercocok Tanam
Zaman Neozoikum
(Bertani)
Megalitikum

Zaman Logam
CIRI KEHIDUPAN
MASYARAKAT
AWAL
DI INDONESIA
Zaman Paleolitikum
MASA BERBURU DAN
MERAMU
Kehidupan Sosial
Hidup berkelompok kecil (10-15 orang) bekerjasama
mencari makan, melindungi diri dari binatang buas dan
bencana alam
Pemilihan pemimpin dg sistem Primus Inter Pares
Pertumbuhan penduduk sangat kecil teknologi sangat
primitif, populasi kehidupan yang berat
Hidup nomaden mencari tempat2 sumber makanan
Manusia Pendukung Pithecanthropus Erectus, Homo
Soloensis, Homo Wajakensis
Jenis binatang yang diburu yaitu kerbau liar, rusa, gajah,dll.
MASA BERBURU
DAN
Kehidupan
MERAMU
Ekonomi
Bergantung pada alam hunting and food
gathering
Alat-alat yang digunakan terbuat dari batu
sederhana
Pembagian tugas berdasarkan jenis kelamin
laki-laki berburu wanita mengumpulkan
makanan dan mengurus anak
Bahan makanan yang dikumpulkan berupa
tumbuhan, buah-buahan dan umbi-umbian
MASA BERBURU DAN MERAMU

Kehidupan Budaya
Mulai membuat alat-alat berburu, alat pemotong, alat
pengeruk tanah tradisi Paleolitikum berupa - Kapak
Perimbas, Kapak Penetak, Kapak Genggam, Pahat
Genggam, Alat serpih, Alat-alat dari tulang.
Mengenal api untuk memasak makanan, menghangatkan
badan, menerangi tempat tinggal dan melindungi diri dari
binatang buas
chopper
Kapak perimbas
flakes
Alat Tulang
Sistem Teknologi
Teknik pembuatan alat batu:
a.Teknik Pemangkasan (Hammer&anvil)
batu yg akan dibuat diletakkan pada
landasan dan dipangkas dengan martil batu
untuk mendapatkan sisi tajam
b.Teknik Pembenturan (Block on block),
dengan membenturkan batu yang akan
digunakan dengan batu yang lebih keras

Sistem Kepercayaan
. Belum mengenal religi
MESOLITIKUM
Masa Berburu Dan Meramu Tingkat Lanjut

Kehidupan Sosial
Hidup di dekat perairan (laut, sungai)
maupun di pedalaman (hutan) secara
berkelompok
Hidup secara semi sendenter
(setengah menetap) yang hidup di
pedalaman tinggal di dalam Goa-goa
(Abris Sous Roche) sedang yang
diperairan tinggal di bukit-bukit kerang
(Kyokkenmoddinger)
Kehidupan Ekonomi

Masih hidup secara food


gathering tetapi sudah mulai
mengenal bercocok tanam
dengan teknik berhuma
Pembagian tugas berdasarkan
jenis kelamin laki-laki berburu
wanita mengumpulkan
makanan / tumbuhan dan sudah
mengenal tumbuhan yang bisa
Sistem Kepercayaan

tidak lagi berpindah-pindah tempat mereka


memiliki waktu luang untuk melakukan hal lain
seperti membuat lukisan di dinding gua yg mereka
tinggali.
Lukisan yang mereka buat masih berkaitan dengan
kepercayaan awal : penghormatan kepada arwah
nenek moyang, inisiasi, menggambarkan binatang
buruan atau binatang yang dianggap suci dan
gambar telapak tangan yang berwarna merah
(sebagai penolak roh jahat) Mengenal
kepercayaan animisme & dinamisme
Mengenal sistem penguburan ditandai
dengan ditemukan fosil manusia yang di
lengkapi dg bekal kubur dan cat merah (simbol
untuk memberi kehidupan baru di alam baka).
Lukisan perahu di Goa perlambang kendaraan
nenek moyang menuju alam baka.
Mengenal kepercayaan Totemisme memuja
simbol2 binatang yg dianggap mempunyai
kekuatan / perwujudan arwah nenek moyang
Kehidupan Budaya
Alat-alat yang digunakan termasuk
kebudayaan Mesolitikum: Pebble, Pipisan,
ujung panah, mata tombak
Batu penggiling yang berfungsi untuk
menghaluskan makanan dan cat merah yang
digunakan untuk melukis dinding gua dan
sebagai perlengkapan religi
Mengenal cara pengawetan makanan daging
hasil buruan diawetkan dengan cara diberi
ramuan dan dijemur.
BATU PIPISAN
Sistem Teknologi
Teknik pembuatan alat batu:
a.Teknik Pemangkasan sekunder
setelah dibentuk, dipangkas bagian2
tertentu sesuai dengan yg diinginkan
alat serpih kebudayaan Sampung
dan Toala
b.Teknik Konkavo Konveks
pembuatan alat tulang dg memanjang
dan rata bagian tajamnya kemudian
dikeraskan dg api dan dibentuk
dengan digosok
NEOLITIKUM
Masa Bercocok Tanam
Kehidupan Sosial
Hidup secara sendenter (menetap)
Bangsa Proto Melayu tinggal di rumah
panggung dan Bangsa Papua Melanesoid
tinggal di rumah berbentuk setengah
lingkaran
Membentuk perkampungan / desa
terutama di dekat sumber air
Mengenal sistem pembagian kerja dan
Kehidupan Ekonomi
Food producing bercocok tanam dengan
irigasi sederhana
Kebutuhan kehidupan masyarakat semakin
bertambahtidak ada anggota masyarakat
yang dapat memenuhi kehidupannya sendiri
muncul sistem barter dibutuhkan tempat
khusus yang dapat dijadikan sebagai tempat
pertemuan antara penjual dan pembeli
sehingga muncul pasar
Menjinakkan binatang dan beternak
Pembagian kerja berdasar jenis kelamin dan
usia
Kehidupan Budaya
Kebudayaan Neolitikum dan Megalitikum
Menggunakan Gerabah sebagai tempat untuk
menyimpan benda-benda perhiasan dan sebagai alat
untuk mencurahkan rasa seni.
Menggunakan Perhiasandari lingkungan alam
sekitar tempat tinggal mereka tanah liat, batu
kalsedon, kulit kerang
Kebudayaan Megalitikum erat kaitannya dengan
kegiatan religius, yaitu kepercayaan terhadap nenek
moyang. Bangunan dibuat berdasarkan adanya
kepercayaan hubungan antara alam fana & alam baka
Sistem Teknologi
Teknik pembuatan alat batu:
a. Teknik Upamteknologi membuat alat batu dg
menggosok / mengasahnya sampai halus
b. Teknik Pukul beruntun batu yang akan
digunakan dengan batu yang lebih keras
. Teknologi pembuatan alat logam teknik
peleburan, pencampuran, penempaan, dan
pencetakan berbagai jenis logam
Sistem
Kepercayaan
Tradisi mengalithikumBangunan2nya banyak
ditemukan di tempat-tempat yang lebih tinggi
dari daerah sekitarnya sehingga muncul anggapan
masyarakat bahwa roh ada di tempat yang tinggi.
orang-orang yang meninggal rohnya pergi ke
suatu tempat yang tidak jauh dari tempat
tinggalnya / tetap berada di wilayah di sekitar
tempat tinggalnya sewaktu2 dpt dipanggil
untuk dimintai bantuanmenanggulangi wabah
penyakit atau mengusir pasukan-pasukan musuh
yang ingin menyerang tempat tinggalnya.
Mengenal tradisi feteisme (jimat) dan
dinamisme penggunaan kapak
lonjong/persegi/perunggu yg dihias
indah sebagai benda jimat yg
memiliki kekuatan magis dan
perlengkapan upacara keagamaan
Mengenal sistem penguburan
dengan sarkofagus, kubur batu,
waruga yang dilengkapi bekal kubur
MENHIR
Menhir adalah sebuah
tugu dari batu tunggal
yang didirikan untuk
upacara menghormati
roh nenek moyang.
Tempat : Sumsel,
Sulteng, dan Kalimantan
DOLMEN
Meja batu tempat meletakkan sesajen yang
dipersembahkan kepada roh nenek moyang.
Di bawah Dolmen umumnya ditemukan kubur batu
KUBUR BATU
Adalah keranda berupa papan-papannya
lepas 1 dengan yang lainnya.
Tempat : Kuningan ( Jabar )
SARKOFAGUS
Keranda berbentuk seperti palung/lesung
yg mempunyai tutup.
Tempat temuan: Bali
WARUGA
Kubur batu yang
terbuat dari batu
untuh, berbentuk
kubus / bulat,
digunakan untuk
kuburan mayat
dalam posisi duduk.
Tempat : Sultengah,
Sulut
PUNDEN BERUNDAK
Adalah bangunan batu yang disusun bertingkat-
tingkat, makin ke atas makin kecil.
Bangunan ini merupakan prototipe bangunan
candi.
ARCA
Arca adalah patung-
patung megalith yg
menggambarkan binatang
dan manusia.
Contoh binatang : Gajah,
kerbau, harimau, dan
monyet.
Tempat : Sumsel,
Lampung, Jawa tengah,
Jatim.
soal
Mengapa peralatan yang digunakan
manusia masa praaksara terbuat dari
batu, kayu dan tulang?
Jelaskan kaitan antara manusia yang
sudah bertempat tinggal tetap dengan
adanya sistem kepercayaan!
Jelaskan kaitan antara tradisi megalitik
dengan kepercayaan animisme &
dinamisme!
Terima Kasih
Atas Perhatiannya

Вам также может понравиться