ASSALAMU ALAIKUM

WARROKHMATULLAHI

WABAROKAATUH
 Oleh :
dr.Bambang Prijadi MS
FAK. KEDOKTERAN UNIBRAW
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER UMM
 METABOLISME ENERGI
Ilmu tentang perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia
yang terjadi pada makhluk hidup
Tujuan :
Memperoleh energi

Menangkap energi

Menggunakan energi

Perubahan selama metabolisme

Semua makhluk hidup membutuhkan energi untuk berbagai

aktivitas fisiologis :
Menyusun jaringan

Tumbuh kembang

Kontraksi otot

Berbagai transport aktif

Perbaikan kerusakkan sel

 HUKUM TERMODINAMIKA

Energi mempunyai sifat kekal

Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan
Energi dalam keseluruhan sistem dapat dialihkan dari
satu bagian ke bagian yang lain atau dapat
ditransformasikan menjadi bentuk energi lainnya
Pada tumbuhan (berkloroplas) :

Foton Energi kimia CO2 + H2O (an Organik)

C6H12O6 (Organik)
 Pada makhluk tidak berkloroplas :

Oksidasi Biologi

Senyawa organik Energi Energi kimia

Berbagai fungsi fisiologis

Manusia
Butuh Energi
Hewan
Menyusun jaringan
Tumbuh kembang
Aktifitas fisiologis Transport aktiv
Regenerasi sel
rusak
Metabolisme
 ENERGI BEBAS ( G )

Energi bebas (G) adalah bagian perubahan energi

yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan fisiologis
makhluk hidup.
G (-) yaitu jika reaksi tersebut bersifat eksergonik
membebaskan energi
G (+) yaitu jika reaksi tersebut bersifat endergonik
memerlukan energi
Reaksi eksergonik disebut juga katabolisme
(pemecahan/oksidasi molekul bahan bakar)
Reaksi endergonik disebut juga anabolisme (reaksi
sintesis yang membangun berbagai substansi)
Katabolisme + anabolisme metabolisme
 ENERGI BEBAS ( G )

Eksergonik Coupling Endergonik

Glikolisis Sintesis
Oksidasi AL Transport aktif
Siklus asam sitrat E Kontraksi otot
Oksidasi biologi Konduksi syaraf
Oksidasi respirasi Tumbuh kembang

Sumber energi Pemakai energi

Katabolisme Anabolisme
Keluar energi Mediator Perlu energi
G (-) G (+)
Transformasi energi dan kopel

Makhluk hidup Isotermis

Memakai energi kimia untuk memberikan

tenaga bagi proses kehidupan

E
A
D
Proses yang menghasilka energi
dihubungkan/kopel dengan proses
yang membutuhkan energi

B C
 SIKLUS
ATP
Oksidasi fosforilasi

Fosfo Enol Piruvat 1.3 Difosfo Gliserat

Suksinil KoA P Kreatin P

Kreatin

ATP
P

ADP Kepentingan
Fisiologis
 OKSIDASI BIOLOGI

Suasana aerob :
Disebut juga oksidasi/ respirasi
Didalam mitokondria
Menghasilkan banyak energi
Contoh : ketoglutarat Suksinil KoA

Suasana anaerob :
Diluar mitokondria
Menghasilkan sedikit energi
Contoh :
Suksinil KoA Suksinat
1,3 bifosfogliserat 3 fosfogliserat
 OKSIDASI BIOLOGI

Oksidasi pelepasan elektron

Reduksi penangkapan elektron

Oksidasi selalu disertai reduksi akseptor elektron

Oksidasi biologi : oksidasi yang terjadi di dalam tubuh
makhluk hidup dengan tujuan membebaskan energi
yang nantinya dibutuhkan untuk kepentingan fisiologis
makhluk hidup
 ENZIM OKSIDASI REDUKSI

Enzim yang bekerja pada oksidasi biologi termasuk dalam kelas

oksido-reduktase, terbagi dalam 4 subklas yaitu :
1. Oksidase : Warburgs respiratory enzyme
sitokrom a3
Enzim melepaskan hidrogen dar subtrat
Akseptornya oksigen
Produk akhirnya adalah H2O
Contoh :
Phenolase
Sitokrom oksidase
Asam askorbat oksidase
Urikase
Monoamin oksidase (MAO)
Laccase
 2. Dehidrogenase
a. Aerobik dehidrogenase :
Kelompok flavoprotein enzym dengan ko-enzim
FMN dan FAD , produk akhirnya H2O2
contoh :
D-asam amino dehidrogenase
L-asam amino dehidrogenase
Xantin dehidrogenase
Aldehid dehidrogenase

b. Anaerobik dehidrogenase
A. Mentransfer hidrogen dari substrat menuju reaksi redoks

contoh :
Gliseraldehid-3P dehidrogenase
Laktat dehidrogenase
Glikolisis

Gliseral dehid -3P LAKTAT

NAD + ........................................... NAD +

Gliseral dehid-3P Laktat

Dehidrogenase dehidrogenase
NADH + H+ ........................... NADH + H+

1,3-Difosfo gliserat PIRUVAT

Peran fisiologis :
Melaksanakan oksidasi walaupun tubuh dalam keadaan
tidak ada/ kurang oksigen
B. Menjadi komponen utama rantai respirasi
(pengemban elektron)
Berdasarkan koenzimnya dibagi menjadi 3 :
a. Dependent terhadap NAD/ NADP

Contoh : enzim-enzim jalur glukolisis, siklus

asam sitrat, HMP, sintesa asam lemak
mitokondria
b. Dependent terhadap FMN/FAD

Contohnya : enzim-enzim jalur SAS,

oksidase
c. Dependent terhadap sitokrom
Contoh : enzim pada rangkaian oksidasi
respirasi
 ENZIM OKSIDASI REDUKSI

3. Hidroperoksidase
Contoh :
Peroksidase
Katalase :
H2O2 H2O + O2

4. Oksigenase
Contoh :
Dioksigenase/ oksigen transferase/ true
oksigenase
Monooksigenase/ hidroksilase/ mixed function
oksidase
 PRINSIP OKSIDASI RESPIRASI

Senyawa oksidasi H+ + e-
e- + O2 O2- (anion superoksid)

Selama e- bergerak (estafet) pada rantai respirasi

menuju O2, akan terlepas energi listrik/ energi bebas

yang pada tempat-tempat tertentu energi potensialnya

mampu membangkitkan generator ATP dari rangkaian

oksidasi fosforilasi, sehingga akan terbentuk ATP

 TRANSPORT ELEKTRON MITOKONDRIA
Bagaimana dapat terjadi ?
Ringkasan glikolisis
glucose + 2NAD+ + 2Pi + 2ADP 2pyruvate + 2ATP +
2NADH + 2H+
Ringkasan siklus asam sitrat (mencakup piruvat
dehidrogenase)
pyruvate + 4NAD+ + FAD + GDP + Pi + 2H20 3CO2 +
4NADH + 4H+ GTP + FADH2
 SINTESA ATP :

1. Tingkat Substrat :
Contoh :
Suksinil KoA Suksinat

2. Tingkat Oks respirasi / Oks fosforilasi :

Contoh :
Keto glutarat Suksinil KoA

3. Tingkat Foto fosforilasi

Contoh :
CO2 + H2O C6H12O6
( pada tumbuhan )
ENERGI GLIKOGEN
ATP ADP

DIET Glc Glc-6P Fruk-6P

Heksokinase Isomerase ATP
Glukokinase
AEROB Fosfofruktokinase
ADP
OKS. RESP. 2 X 3 = 6
TK SUBSTRAT 2 X 2 = 4
= 10 - 2 = 8 ATP Fruk-1,6P2
ATP Aldolase
ADP
3P-Glis Glis-3P dehidr
1,3P2-Glis Glis-3P (OH)2-ASETON-P
P-Glis kinase Isomerase
P-Glis. mutase NAD+
NADH O2
1
H +
2P-Glis AEROB OKS RESP
H2O
Enolase

ANAEROB
P.E.P
ADP
ADP ATP
Piruvat kinase 3
ATP

ENOL-PIRUVAT KETO-PIRUVAT LAKTAT

L.D.H
ENERGI GLIKOGEN
ATP ADP

DIET Glc Glc-6P Fruk-6P

Heksokinase Isomerase ATP
ANAEROB Fosfofruktokinase
ADP
TK SUBSTRAT 2 X , = 2 X 1 ATP = 2 mol ATP Fruk-1,6P2
ATP Aldolase
ADP
3P-Glis Glis-3P dehidr
1,3P2-Glis Glis-3P (OH)2-ASETON-P
P-Glis kinase Isomerase
P-Glis. mutase NAD+
1 NADH
X
O2
H +
2P-Glis AEROB OKS RESP
H2O
Enolase

ANAEROB
P.E.P
ADP
ADP 3 ATP
Piruvat kinase
ATP

ENOL-PIRUVAT KETO-PIRUVAT LAKTAT

L.D.H
 ASETIL-KoA
KoA-SH
H2O
SITRAT
Sitrat sintase
Akonitase
OKS.ASETAT
ISOSITRAT
NADH + H +
NAD+
Malat dehidrogenase Is0sitrat dehidrogenase
NADH + H+
NAD+ OKSALOSUKSINAT
Isositrat dehidrogenase
MALAT SAS CO2
-KG
Fumarase
NAD+
H2O
KG dehidrogenase kompl
FUMARAT NADH + H+
FADH+H+ SUKSINIL-KoA
Suksinat dehidrog. GDP
Suksinat tiokinase
FAD+
MITOKONDRIA GTP
SUKSINAT
 KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK

Asetil-KoA

Oksalo asetat sitrat

S.A.S Sis Akonitat

Malat
2H Iso sitrat
2H
Fumarat
Ketoglutarat
NAD 2H

Suksinat Suksinil-KoA

Fp
2H P P
Q

FAD Sit.b

Sit.c
P
Sit.aa3
P
O2
 TRANSPORT ELEKTRON MITOKONDRIA

Transport elektron dan fosforilasi oksidatif menangkap

energi dari potensial redoks NADH dan FADH2
Energi digunakan untuk produksi ATP
Coupling tergantung pada
Sequential reaksi redoks yang memberikan elektron

dari NADH ke O2
Kompartemen reaksi dalam mitokondria

Pembentukan gradien proton

Electron transport occurs in the
inner mitochondrial membrane
in eukaryotes. TCA cycle
Electron
transport
 TRANSPORT ELEKTRON MITOKONDRIA

Energi potensial redoks dari NADH yang

dilepaskan melalui rantai transport elektron
 The electron transport chain
Eo Eo Go ATP
inner 2e 0.32
mitochondrial
membrane 0.27 12.1 1

0.05

0.05 2.5
0.00
0.22 10.1 1
+0.22
0.04 1.9
+0.26

0.02 0.9
+0.28
0.54 25 1
+0.82
 TRANSPORT ELEKTRON MITOKONDRIA

Rantai transport elektron berhubungan dengan

membran dalam mitokondria
 TRANSPORT ELEKTRON MITOKONDRIA

Kompleks I IV

Elektron mengalir melalui komponen rantai transport

elektron dari elektropotensial yang lebih negatif
menuju yang lebih elektro positif
NADH (agen pereduksi kuat, Eo = - 0.32 volt)
O2 (agen oksidasi terminal, Eo = + 0.82 volt)
Mobile koenzim : ubiquinon (Q) dan sitokrom c
berfungsi sebagai penghubung diantara kompleks
rantai transport elektron
 TRANSPORT ELEKTRON MITOKONDRIA

Kompleks I

Disebut juga NADH ubiquinon oksidoreduktase

Kompleks protein yang mengandung flavoprotein (FMN)
dan gugus Fe-S
Protein mengandung 2 center untuk reaksi oksidasi
reduksi
FMN FMNH2

Fe3+ Fe2+
 TRANSPORT ELEKTRON MITOKONDRIA

Kompleks II
Disebut juga suksinat dehidrogenase, suatu komponen
siklus SAS
Suatu protein yang mengandung Flavoprotein (FAD)

dan gugus Fe-S

Protein mengandung 2 center untuk reaksi oksidasi
reduksi
FAD FADH2
Fe3+ Fe2+
 TRANSPORT ELEKTRON MITOKONDRIA

Ubiquinon

Disebut juga Koenzim Q

Suatu senyawa membran soluble dengan berat molekul
rendah
Pembawa elektron dari kompleks I dan II ke kompleks
III
Ekor hidrofobik yang panjang membuat ubiquinon
melekat pada membran dalam mitokondria
 TRANSPORT ELEKTRON MITOKONDRIA

Kompleks III

Disebut juga ubiquinol sitokrom c oksidoreduktase (sit.b

sit.c1 )
Mengandung beberapa sitokrom dan gugus Fe-S
Protein mengandung beberapa center reaksi oksidasi reduksi
Fe3+ Fe2+
 TRANSPORT ELEKTRON MITOKONDRIA

Sitokrom c

Suatu protein membran peripheral

Mengandung Fe
Pembawa elektron dari kompleks III ke kompleks IV
 TRANSPORT ELEKTRON MITOKONDRIA

Kompleks IV

Disebut juga sitokrom c oksidase ( sit.a1 sit.a3 )

Kompleks protein yang mengandung 2 sitokrom dan Cu
Protein mengandung multiple center reaksi oksidasi reduksi
Fe3+ Fe2+
Cu2+ Cu1+
 FOSFORILASI OKSIDATIF
Kompleks I, kompleks III dan kompleks IV memompa proton
melintasi membran dalam mitokondria
Pompa menggunakan energi yang berasal dari oksidasi

NADH dan FADH2

Pompa menghasilkan suatu potensial membran yang

dihasilkan dari gradien elektrokimia

Mendorong proton keluar membran tanpa diikuti

keluarnya elektron .
Didalam negatif ( >> e - ), diluar > positif (>>H+)

Didalam bersifat alkalis , diluar bersifat asam.

Ubiquinone and cytochrome care mobile carriers

They carry electrons from one complex to the next

 FOSFORILASI OKSIDATIF

Proton bergerak kembali kedalam matriks melalui

suatu protein transmembran spesial, simpanan energi
pada gradien elektrokimia ini digunakan untuk
mensintesis ATP
Hipotesis kemiosmosis oleh Peter Mitchell yang

mendapatkan penghargaan nobel pada tahun 1978

 TEORI KEMIOSMOTIK

1. Membrane dalam mitokondria diperlukan untuk

memelihara gradien proton

2. Transport elektron melalui rantai transport elektron

menghasilkan suatu gradien proton (memompa H+
dari matriks keruangan antar membran

3. ATP sintase mengkatalisis fosforilasi ADP dalam suatu

reaksi yang dikendalikan oleh pergerakan H +
melintasi membran dalam mitokondria menuju
matriks
 FOSFORILASI OKSIDATIF

ATP sintase merupakan

kompleks transmembran
yang besar, mengarah
kedalam matriks mitokondria
F0 : kanal proton
F1 : Subunit katalitik
mensintesia ATP
F0 sensitif terhadap
oligomycin, suatu antibiotika
yang mengikat kanal dan
menghambat masuknya H+,
sehingga menghambat
sintesis ATP
Kompleks ATP sintase
menghasilkan 1 ATP untuk
setiap 3 proton yang
melewatinya
 OKSIDASI FOSFORILASI
Prinsip teori kemioosmotik :

1. Energi oksidasi respirasi mendorong proton dari

matriks keluar membran kopel ( ke ruang antar
membrane )
2. Membran dalam impermeable terhadap
proton proton menumpuk di ruang antar
membran ELEKTRO - KEMO GRADIEN yaitu :
Keadaan : Diluar membran lebih + dan pH nya
lebih rendah / asam
3. Elektro kemogradien Proton (H+) masuk ke matriks
mitokondria lewat carier Fo dan F1 menggetarkan
F1 Hasilkan enzim ATP sintetase

ADP + Pi ATP
 KOPEL OKSIDASI RESPIRASI & FOSFORILASI
ADP + Pi ATP Sintetase
Glutamat
NAD ATP
Malat
Isositrat OKSIDASI
FP FOSFORILASI
ATP Sintetase
ADP + Pi

FP KoQ ATP

OKSIDASI
Piruvat Sit.b FOSFORILASI

keto glutarat
ATP Sintetase
Sit.c1
FAD ADP + Pi

Sit.c ATP

Sit.a
OKSIDASI
Glisero 3-P FOSFORILASI
Suksinat Sit.a3
Asil-KoA

O2
SITOPLASMA
OLIGOMISIN 2H+

F0
ATP

F1
ATP OKSIDASI
sintetase RESPIRASI
ADP + Pi ATP + H2O

E ( OUTER
e
2H + 2H+
e MEMBRANE)
( RUANG ANTAR DALAM
MEMBRANE )

MEMBRAN KOPLING
( INNER MEMBRANE)

MITOKONDRI
A
ELEKTRO-KEMO GRADIEN : DILUAR MUATAN > POSITIP
DAN pH > RENDAH/ASAM.
 PROSES YANG MEMBUTUHKAN
ENERGI (KONTRAKSI OTOT, DLL)

ADP
ATP SITOPLASMA
CKa

ATP CKc ADP

Kreatin Kreatine-P

CKg
ATP ADP
Glikolisis

CKm Protein Pori

Membran externa
mitokondria
ATP ADP
Ruang antar ATP-ADP
membran translocator
Fosforilasi oksidatif Membran interna
MATRIKS MITOKONDRIA mitokondria
PENGENDALIAN OKSIDASI RESPIRASI :

Rangkaian oksidasi respirasi melibatkan

beberapa senyawa :

1. Perbandingan antara NADH/NAD+

NADPH / NADP+, FADH/FAD+ ( subtrat )
2. Tersedianya oksigen sebagai penerima
elektron terakhir.
3. Tersedianya ADP dan Pi atau
perbandingan antara ATP / ADP ( dan Pi )
INHIBITOR PADA OKSIDASI RESPIRASI DAN
OKSIDASI FOSOFORILASI
1.INHIBITOR PADA RANGK. OKS.RESPIRASI
A.BEKERJA ANTARA Fp DAN SIT.Q,YAITU
@ Pierecidin A
@ Gol.Barbiturat
@ Rotenon ( racun ikan )
@ Steroids dan Mercuri

B.BEKERJA ANTARA SIT.b DAN SIT.c,YAITU:

@ Dimercaprol , Antimycin A
 C. BEKERJA ANTARA Sit.a & Sit.a3 :
@ H2S, CO dan CN -

2. MENGHAMBAT RANGK.OKS.FOSFORILASI:
@. Oligomycin
@. Dinitrophenol
@. Atractyloside

3. INHIBITOR KOPEL ANTARA OKS.RESPIRASI DGN

OKSIDASI FOSFORILASI YAITU :
@ 2,4 dinitrophenol,
@ Methil chlorocarbonyl cyanide ,
@ Phenylhydrazon ,
@ Hormon tiroksin
 Malonat

Suksinat FAD

Karboksin
Pierisidin A
Amobarbital
Rotenon H 2S
Steroid Dimerkaprol CO
Merkuri Antimisin A CN-

Sub NAD Fp Q Sit.b Sit.c1 Sit.c Sit.a.a3 O2

2,4 Dinitrofenol
Hormon tiroksin

Oksidasi fosforilasi Oksidasi fosforilasi Oksidasi fosforilasi

Oligomisin, Dinitrofenol, Atraktilosid

 SISTEM SHUTTLE SITOPLASMA

NADH dari glikolisis harus ditransport kedalam

mitokondria untuk dioksidasi dengan rantai transport
elektron
Hanya elektron dari NADH diangkut, ini digunakan
untuk membentuk baik NADH maupun FADH2

Ada 2 macam mekanisme sistem shuttle sitoplasma :

1. Glycerophosphate Shuttle

2. Malate-Aspartate Shuttle
 TRANSPORT AKTIF ATP, ADP DAN Pi MELINTASI
MEMBRAN MITOKONDRIA

ATP disintesis di dalam matriks mitokondria

ATP harus ditransport ke sitosol, dan ADP serta Pi

harus masuk matriks
Karier ATP/ADP menukar ATP4- mitokondria dengan
ADP3- sitosol
Adenin nukleotida translokase yang menukar ATP
dengan ADP (antiport)

Simport Pi dan H+
 OKSIDASI AEROBIK NADH SITOSOL

NADH sitosol harus masuk kedalam mitokondria untuk

bahan bakar fosforilasi oksidasi, tetapi NADH dan NAD+

tidak dapat berdifusi melewati membran dalam mitokondria

Hanya elektron dari NADH yang dpt diangkut, ini digunakan
untuk membentuk baik NADH maupun FADH2

Ada 2 macam mekanisme sistem shuttle sitoplasma :

1. Glycerophosphate Shuttle

2. Malate-Aspartate Shuttle
SEKIAN DULU .........UDAH YA
SISTEM SHUTTLE SITOPLASMA
SISTEM SHUTTLE SITOPLASMA
 INHIBITOR FOSFORILASI OKSIDATIF

Beberapa senyawa dapat

menghambat transport
elektron mitokondria
Rotenon
Sianida
Azide
Karbon monoksida

Senyawa-senyawa ini
digunakan secara
eksperimental untuk
menjelaskan transport
elektron
 UNCOUPLING FOSFORILASI OKSIDATIF

Beberapa bahan kimia dapat menghambat gradien

elektrokimia proton dari biosintesis ATP
Contoh : 2,4 dinitrofenol
Substansi hidrofobik dengan BM kecil
Dapat berdifusi melalui membran dalam mitokondria
Tidak menghasilkan gradien proton
2,4 dinitrofenol ini bersifat toksik, tetapi sekarang
banyak digunakan sebagai obat-obatan untuk
menurunkan berat badan.
 UNCOUPLING PROTEIN

Pada bayi binatang dan pada binatang yang hidup

didaerah dingin, brown fat mengoksidasi sejumlah
besar substrat untuk menghasilkan panas
Brown fat mengandung sejumlah besar mitokondria

dan sitokrom
Pada mitokondria brown fat oksidasi NADH tidak
berpasangan dengan sintesis ATP
Protein Kanal tidak menghasilkan gradien

elektrokimia proton
Uncoupling protein (UCP)

Termogenin

Pada mitokondria brown fat energi yang seharusnya

digunakan untuk menghasilkan ATP, dilepaskan
sebagai panas.
SEKIAN DULU .........UDAH YA