Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ACUTE RESPIRATORY
FAILURE
Oleh :
Dwi Wahyuni 2011730169
Dewi Imaniar 2011730021
Metta Astiana 2011730065
DEFINISI
1. Hypoxemia
.PaO2 50-60 mmHg (6.7-8 kPa)
.Rasio abnormal PaO2 ke fraksi oksigen
inspirasi (PaO2 : FIO2)
2. Hiperkapnia
.PaO2 50 mmHg (6.7 kPa) dan disertai
dengan asidosis (pH < 7.36)
ETILOGI
Eksaserbasi dari penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
sering berhubungan dengan hypoxemia dan hiperkapnia
pada acute respiratory failure.
Pneumonia lebih banyak berhubungan dengan hypoxemia
respiratory failure
Acute respiratory distress syndrome (ARDS) didominasi
hypoxemia
Patofisiologi yang mendasari terjadinya hipoksemia
yaitu adanya ketidakseimbangan antara ventilasi dan
perfusi.
Ketidakseimbangan antara ventilasi dan pefusi ini
dimana ventilasi relative menurun pada perfusi.
Ketika rasio ventilasi-perfusi turun, tekanan parsial
O2turun dan tekanan parsial CO2meningkat pada
pembuluh darah yang meninggalkan alveolus dan se
sebaliknya jika rasio ventilasi-perfusi meningkat
Proses tersebut dapat menyebabkan obstruksi
yang progresif atau atelektasis (misalnya
pneumonia, aspirasi, edema paru) yang
menyebabkan adanya penurunan jumlah oksigen
yang tersedia di saluran udara distal untuk
penyerapan di paru
aliran darah ke paru paru menjadi tidak normal
yaitu adanya penurunan aliran darah
Penyebab dari hypoxemia yaitu :
Penurunan difusi dari alannya oksigen ke kompleks
membrane kapiler alveolus karena adanya edema
inertisisal, inflamasi, fibrosis.
Hipoventilasi alveolus
Penurunan tekanan parsial O2udara inspirasi
Berat ringannya ketidakseimbangan ventilation-
perfusion terjadi beberapa pengukuran yang
berdasarkan persamaan gas alveolar ideal yang
menggambarkan campuran gas alveolar dengan
tidak adanya ketidakseimbangan ventilasi
perfusi. Tekanan parsial O2Alveolar (PAO2)
dihitung dari persamaan modifikasi gas alveolar:
PAO2: [FiO2 x (PB 47)]-(1,25 x PaCO2)
HYPERCAPNIA
Tekanan parsial CO2arteri mencerminkan
efesiensi mekanisme ventilasi yang membuang
(washes out) produksi CO2dari hasil metabolism
jaringan.
Disebabkan oleh kelainan yang
menurunkancentral respiratory drive,
mempengaruhi tranmisi sinyal dari CNS (central
nervous system), atau hambatan kemampuan
otot-otot respirasi untuk mengembangkan paru
dan dinding dada.
Pengaruhdead space, yaitu volume udara
inspirasi yang tidak ikut dalam pertukaran gas.
Fisiologis peningkatan pada dead space (fd)
dapat menghasilkan hiperkapnia dan tipe lain
dari ketidakseimbangan
Peningkatan ventilasi dead space dapat terjadi
hypocalemia, emboli paru, cardiac output yang
buruk.
Persamaan untuk menilai ventilasi pada alveolus
Va = (Vt-Vd)f
Ditandai dengan peningkatan tekanan parsial
CO2arteri yang abnormal (PaCO2> 46 mm Hg),
dan diikuti secara simultan dengan turunnya
PAO2dan PaO2
GABUNGAN ANTARA KEDUANYA
tipe ini untuk menunjukkan adanya gejala
pasien yang memiliki karakteristik dari kedua
kategori patofisiologi dari ARF
GEJALA KLINIS
Keadaan umum berubah menjadi somnolen
Kerja nafas meningkat, cuping hidung,
tachypnea, hyperpnea, retrakssi dinding dada
Bradypnea
Sianosis
Radiologi
MANAGEMENT CONSIDERATION
ACUTE RESPIRATORY FAILURE
TERAPI OKSIGEN
Terapi oksigen merupakan pemberian oksigen
sebagai suatu intervensi medis, dengan
konsentrasi yang lebih tinggi disanding yang
terdapat dalam udara untuk terapi dan
pencegahan terhadap gejala dan menifestasi dari
hipoksia
MANFAAT TERAPI OKSIGEN
Tujuan terapi oksigen adalah mengoptimalkan
oksigenasi jaringan dan meminimalkan asidosis
respiratorik.
INDIKASI TERAPI OKSIGEN
Dalam pemberian oksigen harus
dipertimbangkan apakah pasien benar-benar
membutuhkan oksigen, apakah dibutuhkan
terapi oksigen jangka pendek (Short-term oxygen
therapy) atau terapi oksigen jangka panjang
(Long term oxygen therapy).
indikasi terapi oksigen jangka pendek terdapat rekomendasi dari
The American College of Chest Physicians dan The National Heart,
Lung, and Blood Institute (tabel 4).
Tabel 1 Indikasi Akut Terapi Oksigen
Indikasi khusus
Nocturnal hypoxemia -Dosis oksigen sebaiknya disesuaikan saat
Tidak ada hipoksemia saat istirahat, tetapi tidur
saturasi menurun selama latihan atau tidur Dosis oksigen sebaiknya disesuaikan saat
latihan
KONTRAINDIKASI