Вы находитесь на странице: 1из 11

Journal

Deksametason dan Hasil Akhir Jangka


Panjang dari Penderita Meningitis TB pada
Remaja dan Dewasa Vietnam

M. Estee To ro k*, Nguyen Duc Ban, Tran Thi Hong Chau, Nguyen Thi Bich Yen, Guy E.
Thwaites,Hoang Thi Quy, Nguyen Huy Dung, Tran Tinh Hien, Nguyen Tran Chinh, Hoang
Thi Thanh Hoang, Marcel Wolbers, Jeremy J. Farrar1
Department of Medicine, University of Cambridge, Cambridge, United Kingdom, 2 Pham
Ngoc Thach Hospital, Ho Chi Minh City, Vietnam, 3 Hospital for Tropical Diseases, Ho Chi
Minh City, Vietnam, 4 Centre for Clinical Infection and Diagnostics Research, St. Thomass
Hospital, Kings College London, London, United Kingdom, 5 Wellcome Trust Major Overseas
Programme, Oxford University Clinical Research Unit, Ho Chi Minh City, Vietnam, 6 Centre
for Tropical Medicine, University of Oxford, Oxford, United Kingdom.

Ahmad Lani Andriana


0707101010158

Pembimbing :
dr. Suherman, Sp. S
PENDAHULUAN
Prasad et al, 2000
Shane et al, 1953

Simmons et al, 2005

Thwaites et al, 2004


TUJUAN PENELITIAN

Menentukan apakah deksametason dikaitkan


dengan penurunan mortalitas atau cacat
neurologis dalam lima tahun
PERLAKUAN
HASIL PENELITIAN

Pengobatan dengan deksametason dikaitkan dengan penurunan


risiko kematian pada semua pasien (RR 0,69, 95% CI 0,52-0,92, p
= 0,01).
Risiko relatif kematian selama sembilan bulan follow-up dari
penelitian orisinil adalah 0,47 (95% CI 0,25-0,9 p = 0,02) pada
stadium 1 pasien TBM, 0,71 (95% CI 0,46-1,1 p = 0,11) di stadium
2 TBM pasien, dan 0,81 (95% CI 0,51-1,29 p = 0,38) di stadium 3
pasien TBM.
Deksametason tidak dikaitkan dengan penurunan yang signifikan
dalam proporsi pasien yang cacat berat [34/187 pasien (18,2%) di
antara yang bertahan pada kelompok deksametason dibandingkan
22/159 pasien (13,8%) pada kelompok plasebo, p = 0,27], atau
dalam proporsi pasien yang telah meninggal atau dengan cacat
berat setelah sembilan bulan (rasio odds 0,81, 95% CI 0,58-1,13,
p = 0,22).
Analisis regresi untuk tiga bulan pertama, bahaya kematian
sangat berkurang secara signifikan untuk subjek pada kelompok
deksametason [rasio hazard (HR) = 0,62, 95% CI 0,44-0,88, p =
0,01]
Sebaliknya, bahaya untuk subjek pada kelompok deksametason
(dan masih hidup bulan 3) meningkat setelah tiga bulan (HR =
1,50, 95% CI 1,00-2,26, p = 0,05)
SURVIVAL RATE DALAM 1-5 TAHUN
STATUS KECACATAN PADA 9 BULAN DAN 5 TAHUN
PASCA-PENGACAKAN

- Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengobatan acak dan status kecacatan pada
lima tahun (p-value uji trend linear = 0,32
-Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara status kecacatan pada usia sembilan
bulan dan lima tahun (p, 0,001).
- Proporsi pasien dengan cacat berat atau kematian pada lima tahun masing-masing adalah
1,2% dan 11,3%, pada 168 pasien dengan hasil yang baik pada usia sembilan bulan,
dibandingkan dengan 12,5% dan 20% pada 80 pasien dengan hasil menengah pada usia
sembilan bulan, dan 50,0% dan 32,6% pada 46 pasien dengan cacat berat pada usia
sembilan bulan.
KESIMPULAN

Pengobatan deksametason ajuvan meningkatkan


kelangsungan hidup pada pasien dengan TBM di sembilan
bulan. Manfaat pada jangka panjang (lima tahun) bertahan
hidup masih kurang jelas, dan dapat terbatas pada pasien
dengan stadium I TBM,
Deksametason dapat mencegah perkembangan komplikasi
neurologis pada pasien stadium 1 TBM, namun memiliki
efek terbatas pada pasien yang hadir dengan defisit
neurologis yang menetap (grade 2 atau 3 TBM).
Deksametason tidak terkait dengan peningkatan status
kecacatan pada usia sembilan bulan atau lima tahun
pasca-pengacakan.
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться