Вы находитесь на странице: 1из 10

DTK

Nuzma Anbia
Prinsip Pengobatan
Lama pengobatan tergantung pada :
lokasi penyakit
Penyebab penyakit
Keadaan imun penderita
Penatalaksanaan farmakologis pada infeksi jamur meliputi pemberian obat
anti jamur topikal atau sistemik

Terapi topikal direkomendasikan pada lesi lokal karena dermatofita jarang


menginvasi sampai ke jaringan dalam.

Terapi sistemik digunakan pada infeksi berat, lesi luas, tidak berespon
terhadap terapi topikal, pasien sering tidak secara konsisten menggunakan
obat topikal, dan bila lesi mengenai daerah berambut dengan kemungkinan
jamur berada pada folikel rambut, dermatofitosis pada daerah hiperkeratotik
seperti permukaan tangan dan kaki, imunosupresi primer atau sekunder.

Untuk infeksi yang berat, terapi sistemik dapat dikombinasikan dengan


terapi topikal.
Azole
Farmakologi
Kelarut Absorpsi Rasio Waktu Eliminasi Formulas
an air konsentr paruh i
asi CSF- (jam)
serum
Ketoconazol Rendah Bervariasi <0,1 7-10 Hati Oral
e

Itraconazole Rendah Bervariasi <0,1 24-42 Hari Oral

Fluconazole Tinggi Tinggi >0,7 22-31 Ginjal Oral, IV

Voriconazol - Tinggi - 6 Hati Oral, IV


e
Azole
Mekanisme kerja
Aktivitas anti jamur dr azole dihasilkan dr
pengurangan sintesis ergosterol melalui
penghambatan enzim-enzim p450 pada jamur
Afinitas terhadap enzim sitokrom P450 pada
janur lebih baik dari pada ke manusia
Penggunaan klinis
Spektrum kerja obat azole cukup luas meliputi
berbagai spesies: candida, cryptococcus
neoformans, mkosis endemik, dermatophyte
Azole
Efek samping
Secara kelompok, azole relatif non-toksis
Efek samping umum terjadi pada pasien
dengan gangguan GI
Semua azole dilaporkan menyebabkan
abnormalitas pada enzim hati
Interaksi obat
semua azole memperngaruhi enzim sitokrom
P450 mamalia hingga batas tertentu, sebagai
akibatnya rentan thdp interaksi obat
Ketoconazole
Merupakan azole oral pertama yg digunakan secara
klinis
Memiliki kecenderungan yang lebih dalam
menghambat enzimP450 dr pada azole lainnya,
sehingga
1. Mempengaruhi biosintesis hormon-hormon steroid
adrenal dan gonad,
2. Mengubah metabolisme obat-obat (yang
dimetabolisme dg sitokrom P450) sehingga lebih
toksis
. Interaksi obat : cyclosporine, cisapride, cimetidine,
rifamycin,
Penggunaan klinis telah dibatasi
karena reaksi interaksi obat, efek
samping endokrin, dan rentang
terapeutik sempit
Tersedia sediaan oral (bagus diserap
pd pH lsmbung rendah) digunakan
dosis 200-600 mg/hari
Fluconazole
Memiliki daya larut dalam air dan penetrasi ke
CSF yg paling bagus dari azole lainnya
Karena larut air, dimungkinkan pemberian
secara IV dan bioavailabilitas menjadi bagus saat
diberikan secara oral
Jarang terjadi interaksi obat karena fluconazol
memiliki efek paling rendah thd enzim-enzim
mikrosom hati
Memiliki indek terapeutik azole terluas sehingga
memungkinkan pemberian dosis yg lebih agresif
dalam infeksi apapun
Merupakan azole yg dipilih untuk pengoatan dan
pencegahan meningitis cryptococcal, juga efektif
untuk candidiasis mukokutan
Penggunaan profilaksis terbukti mengurangi penakit
jamur pada pasien transplantasi organ dan AIDS
Seringkali menjadi alternatif yg dapat diterima dan
harganya lebih murah
Tersedia dosis oral dan IV 100-800 mg/hari
Fluconazole Iv telah menunjukkan kesetaraan dg
amphotericin B dalam pengobatan candidemia pd
pasien ICU dg leukosit normal

Вам также может понравиться