KARDIORENAL SINDROM

Referat

Disusun oleh:
Sri Mulyati, S.Ked

Pembimbing:
dr. Juspeni Kartika, Sp.PD
 Definisi

Kardiorenal Sindrom
Penyakit jantung dan ginjal baik itu akut
maupun kronik, yang bila terjadi disfungsi salah
satu organ dapat menyebabkan disfungsi akut
atau kronis organ lainya.
KLASIFIKASI
Penurunan fungsi jantung akut (acute
i. Kardiorenal Akut cardiogenic shock atau ADHF - acute coronary
syndrome atau ACS) yang menyebabkan acute
kidney injury (AKI).

ii. Kardiorenal Penurunan fungsi jantung kronis (gagal jantung kongestif)

yang menyebabkan penyakit ginjal kronis(PGK).
Kronis

iii. Renokardiac Penurunan fungsi ginjal akut (iskemik atau

glomerulonefritis) menyebabkan gangguan
Akut jantung akut (aritmia,iskemia,infark)

iv. Renokardiac Penurunan fungsi ginjal kronis (iskemik atau

glomerulonefritis kronik) menyebabkan
Kronis gangguan jantung kronis (LVH/left ventricular
hypertrophy, gagal jantung)

v. Kardiorenal Kondisi sitemik (diabetes mellitus, sepsis)

menyebabkan gangguan kedua organ
Sekunder
 Epidemiologi

70%
105.308
30 % peningkatan
pasien gagal
menderita kadar
jantung di
PGK kreatinin
Amerika
serum

LFG Menyebabk 40%

menurun an IMA atau penyebab
PKV kematian
 Regulasi hemodinamikRegulasi cairan tubuh dan elektrolit
(oleh jantung) (oleh ginjal)
Fisiolog
i
Kedua sistem saling membantu dalam autoregulasi tekanan darah

Curah jantung meningkat

Curah jantung menurun

volume cairan tubuh meningkat

Volume cairan menurun

Baroreseptor terangsang

Ginjal mengeluarkan cairan dan natrium Ginjal menahan cairan dan natrium
Dan merangsang pembuluh darah vasokontriksi
Dan merangsang pembuluh darah vasodilatasi
Patofisio
logi
Patofisio
logi
Diagnosis

Peptida natriuretik (NP) : Untuk melihat adanya kaitan

dengan kardiovaskuler.
Neutrophil gelatinase-associated lipocalin (NGAL) : Untuk
melihat adanya iskemik ginjal dan nefrotoksik.
Cystatin C : untuk mengetahui fungsi glomerulus
Kidney injury molecule-1 (KIM-1) : Untuk melihat adanya
iskemik pada saluran tubulus proksimal.
N-asetil-b-(D) glucosaminidase : Untuk melihat adanya
cidera pada tubulus proksimal.
Interleukin-18 (IL-18) : Untuk mendeteksi adanya
inflamasi ginjal.
Bioimpedance vector analysis (BIVA) : Untuk
mengetahui status hidrasi pasien.
 Penatalaksanaan

Pada Prinsipnya penatalaksanaa Kardiorenal:

a. Identifikasi dan antisipasi gangguan dan perburukan
fungsi ginjal
b. Optimalisasi terapi gagal jantung
c. Evaluasi struktur ginjal
d. Optimalisasi terapi diuretik
 Kesimpulan
Kardiorenal sindrom merupakan penyakit jantung dan ginjal baik
itu akut maupun kronik, yang bila terjadi disfungsi salah satu
organ dapat menyebabkan disfungsi akut atau kronik organ
lainya.10 Kardiorenal sindrom ini dikelompokkan menjadi lima
yaitu; kardiorenal akut, kardiorenal kronik, renokardiac akut,
renokardiac akut dan cardiorenal sekunder.
Cardiorenal sindrom ini dapat terjadi karena kerja jantung dan
ginjal yang saling berhubungan. Jantung sebagai regulasi
hemodinamik dan ginjal sebagai regulasi cairan tubuh dan
elektrolit. Kedua sistem ini saling membantu dalam autoregulasi
tekanan darah. Sehingga jika terjadi penurunan fungsi salah satu
organ akan menyebabkan gangguan fungsi organ lainya,
akibatnya terjadi ketidak seimbangan regulasi baik
hemodinamiknya maupun cairan tubuh dan elektrolit.