Вы находитесь на странице: 1из 10

Myastenia Gravis

KELOMPOK 10
Nurul wahyuni
Ratih kusuma
Shella anggraini
Titis sulasti ningsih
Winda permata zulmy
Yenly febri resia
Myastenia gravis
suatu kelainan autoimun yang ditandai oleh suatu kelemahan
abnormal dan progresif pada otot rangka yang dipergunakan
secara terus menerus dan disertai dengan kelelahan saat
beraktifitas

Timbul karena:
gangguan dari sypnotic
transmission atau pada
neuromuscular junction
Umumnya menyerang wanita muda, dewasa dan pria
Epidemiol tua.

ogi pada usia < 40 tahun, 70% nya wanita.


> 40 tahun, 60%nya pria.

Etiologi Genetik, Thymoma, Hiperplasia thymus

Antibodi reseptor
produk menyerang asetilkoli
sel B n
Patofisiol
ogi Myasteni
hilangnya toleransi
imunologik terhadap
a Gravis
reseptor asetilkolin
Kelemahan pada otot ekstraokular atau ptosis

Gejala
Klinis

Adanya muscle binding complement fixing pemeriksaan


laboratorium
antibodies dalam serumnya dan 90-100% pada
penderita miastenia gravis dengan timoma. Tanda
Tanda
pada
1. Timus penderita memperlihatkan adanya proliferasi
limfosit. pender
2. Dalam otot-otot ditemukan limforagia, yang terdiri Patologi
dari lomfosit-limfosit yang mengandung zat-zat anatomi
ita
imunologik.
3. Telah ditemukan antibodi dalam darah penderita
miastenia gravis yaitu acetycholine receptor basic
protein antibodies.
Pemeriksaan Penunjang
Memandang objek diatas level bola mata akan

Tes klinik

pemeriksaan
laboratorium

1. Pemberian Tensilon (edrophonium


chloride)
Diagnosis Penunjang 2. Uji Prostigmin (neostigmin)
3. Pemberian Kinin1
Penatalaksanaan
gunakan obat-obat antikolinesterase (neostigmin, piridostigmin)

Pilihan terapi

Neostigmin bromide (prostigmin) 15 mg per tab.(per os). diberikan 3x1 tab sehari
(dapat ditingkatkan menjadi 3x2 tab). Untuk menghindari timbulnya nyeri perut
sebaiknya diberikan pula atropin atau ext. Belladonnae.
Neostigmin methylsulfat (prostigmin) 0,5 mgr/amp (i.m / i.v). Bila perlu diberikan 0,5
mgr prostigmin secara i.m (dapat ditingkatkan sampai 1,5 mgr. Prostigmin secara i.m).
Endrophonium chloride (tensilon) 10 mgr. per amp. (i.v).
Pyridostigmin bromide (mestinon) 60 mgr per tab (per os).
Pyridostigmin bromide (mestinon time span) 180 mg
Kasus
Tuan jones, pelanggan tetap di toko Anda, menyerahkan sebuah resep. Dia memiliki

beberapa kesulitan dengan menandatangani belakang resep karena dia tidak bisa

fokus dengan baik karena kelopak matanya terkulai, serta tangannya agak gemetar. ia

baru-baru ini mengambil pensiun dini dari pekerjaannya sebagai petugas kantor karena

ia mendapatkan kondisi ekstrim. kelelahan pada semua otot-ototnya, terutama setelah

hari yang panjang di tempat kerja. kelelahan meningkat setelah istirahat. ia berbicara

dengan Anda tentang beberapa bulan yang lalu tentang kelelahan dan berpikir bahwa

mungkin karena stres , diet atau miskin, karena ia telah bekerja sangat lama untuk

menyelesaikan waktu kontrak. ia membeli beberapa multivitamin dengan ginseng. tapi

kelelahan tidak membaik kecuali bila ia memiliki beberapa hari liburan. mr jones telah

dirujuk di rumah sakit ahli saraf setempat yang mengelola beberapa tes serta sudah

meminta GP untuk menulis dia resep untuk pyridostigmine bromida tablet 60 mg,

dengan setengah tablet empat kali sehari awalnya. kemudian meningkat hingga enam

tablet sehari jika kelemahan otot tidak membaik. GP juga meresepkan hiosin

butylbromide 10mg, dua di antaranya di mana yang akan diambil hingga empat kali

sehari.
Penyelesaian menggunakan metode SOAP

Subjek :

Nama: Tuan Jones Jenis


Kelamin:laki-laki
Pekerjaaan: Pensiun
Manifestasi Klinis: tidak bisa fokus dengan baik karena kelopak
matanya terkulai, serta tangannya agak gemetar, kelelahan pada
semua otot-ototnya, terutama setelah hari yang panjang di
tempat kerja

Objek:

Tidak ada pengujian laboratorium atau data berupa suatu


pengukuran
Assasment:
Tuan Jones menderita Myastenia Gravis. Hal ini setelah dilakukan beberapa tes setelah di rujuk pada ahli
syaraf pada sebuah rumah sakit.
Tuan Jones juga mendapatkan resep Pyridostigmin bromida 60 mg setengah tablet di minum 4x sehari,
dan Hiosin butylbromida tablet 10 mg yang diminum 2 tablet 4x sehari.
Pyridogtismin bromida merupakan obat dengan indikasi myastenia gravis (MIMS,146)
Kadar peningkatan dosis pyridostigmin melebihi kadar maksimum orang dewasa yaitu 30-120 mg/hr
Hiosin butyl bromida merupakan obat dengan indikasi kejang perut sebagai efek samping dari butyl
bromiada (DOI, 779)
Hiosin butylbromida kontraindikasi terhadap Myasteni gravis (DOI, 779)
Usul ke dokter agar Hiosin butylbromida di ganti dengan Atropin Sulfat

Plan:
Terapi Farmakologis
Tujuan Terapi
Mengobati myasteniagravis dengan cara menghambat kolinesterase yang kerjanya
menghancurkan asetilkolin
Mengurangi efek samping
Adapun terapi farmakologi myastenia gravis sebagai berikut :
Mengobati myastenia gravis : Pemberian Pyridostigmin sebagai obat Myastenia Gravis dengan dosis
60 mg di minum setengah tablet 4x sehari. Mekanisme kerja : menghambat kolinesterase yang
kerjanya menghancurkan asetilkolin).
Hyosimin butylbromida kontra indikasi pada myastenia gravis maka obat di ganti dengan Atropin
sulfat
Untuk mencegah reaksi yang ditimbulkan efek samping yaitu kejang perut diberikan atropin sulfat
0,5 mg di minum 1 tablet 2 kali sehari. Mekanisme kerja : Mekanisme kerja Atropine memblok aksi
kolinomimetik pada reseptor muskarinik secara reversible (tergantung jumlahnya) yaitu, hambatan
oleh atropine dalam dosis kecil dapat diatasi oleh asetilkolin atau agonis muskarinik yang setara
dalam dosis besar.
Terapi non farmakologi
Mengurangi gejala pada myastenia gravis
Memberikan arahan pada pasien agar bisa hidup sehat dengan Myastenia gravis
Sekian
Terimakasih

Вам также может понравиться