Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KELOMPOK 10
Nurul wahyuni
Ratih kusuma
Shella anggraini
Titis sulasti ningsih
Winda permata zulmy
Yenly febri resia
Myastenia gravis
suatu kelainan autoimun yang ditandai oleh suatu kelemahan
abnormal dan progresif pada otot rangka yang dipergunakan
secara terus menerus dan disertai dengan kelelahan saat
beraktifitas
Timbul karena:
gangguan dari sypnotic
transmission atau pada
neuromuscular junction
Umumnya menyerang wanita muda, dewasa dan pria
Epidemiol tua.
Antibodi reseptor
produk menyerang asetilkoli
sel B n
Patofisiol
ogi Myasteni
hilangnya toleransi
imunologik terhadap
a Gravis
reseptor asetilkolin
Kelemahan pada otot ekstraokular atau ptosis
Gejala
Klinis
Tes klinik
pemeriksaan
laboratorium
Pilihan terapi
Neostigmin bromide (prostigmin) 15 mg per tab.(per os). diberikan 3x1 tab sehari
(dapat ditingkatkan menjadi 3x2 tab). Untuk menghindari timbulnya nyeri perut
sebaiknya diberikan pula atropin atau ext. Belladonnae.
Neostigmin methylsulfat (prostigmin) 0,5 mgr/amp (i.m / i.v). Bila perlu diberikan 0,5
mgr prostigmin secara i.m (dapat ditingkatkan sampai 1,5 mgr. Prostigmin secara i.m).
Endrophonium chloride (tensilon) 10 mgr. per amp. (i.v).
Pyridostigmin bromide (mestinon) 60 mgr per tab (per os).
Pyridostigmin bromide (mestinon time span) 180 mg
Kasus
Tuan jones, pelanggan tetap di toko Anda, menyerahkan sebuah resep. Dia memiliki
beberapa kesulitan dengan menandatangani belakang resep karena dia tidak bisa
fokus dengan baik karena kelopak matanya terkulai, serta tangannya agak gemetar. ia
baru-baru ini mengambil pensiun dini dari pekerjaannya sebagai petugas kantor karena
hari yang panjang di tempat kerja. kelelahan meningkat setelah istirahat. ia berbicara
dengan Anda tentang beberapa bulan yang lalu tentang kelelahan dan berpikir bahwa
mungkin karena stres , diet atau miskin, karena ia telah bekerja sangat lama untuk
kelelahan tidak membaik kecuali bila ia memiliki beberapa hari liburan. mr jones telah
dirujuk di rumah sakit ahli saraf setempat yang mengelola beberapa tes serta sudah
meminta GP untuk menulis dia resep untuk pyridostigmine bromida tablet 60 mg,
dengan setengah tablet empat kali sehari awalnya. kemudian meningkat hingga enam
tablet sehari jika kelemahan otot tidak membaik. GP juga meresepkan hiosin
butylbromide 10mg, dua di antaranya di mana yang akan diambil hingga empat kali
sehari.
Penyelesaian menggunakan metode SOAP
Subjek :
Objek:
Plan:
Terapi Farmakologis
Tujuan Terapi
Mengobati myasteniagravis dengan cara menghambat kolinesterase yang kerjanya
menghancurkan asetilkolin
Mengurangi efek samping
Adapun terapi farmakologi myastenia gravis sebagai berikut :
Mengobati myastenia gravis : Pemberian Pyridostigmin sebagai obat Myastenia Gravis dengan dosis
60 mg di minum setengah tablet 4x sehari. Mekanisme kerja : menghambat kolinesterase yang
kerjanya menghancurkan asetilkolin).
Hyosimin butylbromida kontra indikasi pada myastenia gravis maka obat di ganti dengan Atropin
sulfat
Untuk mencegah reaksi yang ditimbulkan efek samping yaitu kejang perut diberikan atropin sulfat
0,5 mg di minum 1 tablet 2 kali sehari. Mekanisme kerja : Mekanisme kerja Atropine memblok aksi
kolinomimetik pada reseptor muskarinik secara reversible (tergantung jumlahnya) yaitu, hambatan
oleh atropine dalam dosis kecil dapat diatasi oleh asetilkolin atau agonis muskarinik yang setara
dalam dosis besar.
Terapi non farmakologi
Mengurangi gejala pada myastenia gravis
Memberikan arahan pada pasien agar bisa hidup sehat dengan Myastenia gravis
Sekian
Terimakasih